Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Lumpy Skin Disease: Ancaman Penyakit Emerging Bagi Kesehatan Ternak Sapi Di Indonesia Indrawati Sendow; Nur Sabiq Assadah; Atik Ratnawati; NLP Indi Dharmayanti; Muharam Saepulloh
WARTAZOA, Indonesian Bulletin of Animal and Veterinary Sciences Vol 31, No 2 (2021): June 2021
Publisher : Indonesian Center for Animal Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.119 KB) | DOI: 10.14334/wartazoa.v31i2.2739

Abstract

Lumpy skin disease (LSD) menyebabkan kerugian ekonomi bagi peternak sapi, yang disebabkan oleh  virus LSD, genus Capripoxvirus,  famili Poxviridae.  Penyakit ini di karakterisasi dengan adanya nodul pada kulit.  Virus ini hanya menginfeksi sapi dan kerbau rawa yang memiliki tingkat mortalitas rendah, namun tingkat morbiditas tinggi. Sedangkan virus ini tidak menginfeksi kambing dan domba. Hingga saat ini, LSD belum pernah dilaporkan di Indonesia, oleh karena itu pengenalan penyakit LSD diperlukan terutama bagi dokter hewan dan paramedis lapangan sehingga infeksi LSD dapat diketahui dan penanganannya dapat dilakukan  lebih dini. Tulisan ini akan membahas mengenai penyakit LSD, cara penyebaran penyakit, epidemiologi, diagnosis, faktor risiko  serta pengendalian penyakit LSD, sehingga diharapkan masuknya infeksi LSD dapat terdeteksi sedini mungkin  dan  diantisipasi dengan  lebih arif oleh pemangku kebijakan. 
African Swine Fever: Penyakit Emerging yang Mengancam Peternakan Babi di Dunia Indrawati Sendow; Atik Ratnawati; NLP I Dharmayanti; Muharam Saepulloh
WARTAZOA, Indonesian Bulletin of Animal and Veterinary Sciences Vol 30, No 1 (2020): March 2020
Publisher : Indonesian Center for Animal Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.59 KB) | DOI: 10.14334/wartazoa.v30i1.2479

Abstract

African swine fever (ASF) is a highly infectious disease in pigs that caused by the double-stranded DNA virus of the Asfarviridae family. The disease is characterized by haemorrhages in the ears, back and legs. This virus causes death in pigs and has a large economic impact. However, ASF is not a zoonotic disease, hence it has no an impact on human health. This paper  will discuss about ASF disease, route of transmision, how to diagnose, and handling of ASF. This disease has spread throughout Asia in a relatively short time in 2019, and this exotic disease has been reported entering Indonesia at the end of 2019. There is no effective prevention and control of the disease. Several vaccines have been developed but are still considered ineffective while commercial vaccines are not yet available. Safety and effectiveness of vaccines are still being considered because ASF virus is very unique and different from other DNA viruses,. Therefore, prevention of ASF infection should be done by conducting strict biosecurity, applying regulations on the movement of pigs and pig products to the region or country.
Real Time Polymerase Chain Reaction : Perangkat Diagnostic Alternatif untuk Melacak Virus Nipah (REAL TIME POLYMERASE CHAIN REACTION : AN ALTERNATIVE DIAGNOSTIC TOOL TO DETECT NIPAH VIRUS) Indrawati Sendow; Atik Ratnawati; Raden Mas Abdul Adjid; Muharam Saepulloh
Jurnal Veteriner Vol 15 No 1 (2014)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.356 KB)

Abstract

Nipah is a dangerous zoonotic disease with a high social, economical and psychological impact. Fruitbat Pteropus sp. is one of the nipah virus  reservoir host. As the virus is categorized as a dangerous zoonoticdisease that cause fatal in human, all works related to live virus should be conducted in a laboratory withBSL4 facilities. The detection of nipah virus using real time PCR to replace virus isolastion can thereforebe conducted in a laboratory without BSL4 facilities. The results was further  confirmed at referencelaboratory at   Australian Animal Health Laboratory ( AAHL) Geelong, Australia, indicated that nipahvirus can be detected in saliva of fruit bat P. vampyrus in Medan North Sumatera.
Pelacakan Gen Env-TM Virus Penyakit Jembrana Galur Tabanan 1995 dengan Metode Nucleic Acid Sequence Based Amplificaton Asmarani Kusumawati; Atik Ratnawati; Ida Arlita Wulandari; Sri Hartati; Tri Untari
Jurnal Veteriner Vol 16 No 4 (2015)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.127 KB)

Abstract

Jembrana disease is an infectious disease in Bali cattle cause by a member of lentivirus calledjembrana disease virus (JDV). It causes an acute and severe disease syndrome with short incubationperiod. As the disease has spread to several areas in Indonesia, a simple and rapid detection method isrequired. The objective of this study to apply rapid diagnostic method for JDVTabanan 1995 strain basedon Nucleic Acid Sequence Based Amplification (NASBA) methods targeting env-tm gene. The steps of thisresearch consisted of viral RNA isolation from organ and blood of cattle experimentaly infected withJDVTabanan 1995 strain . RNA amplification was conducted by NASBA using waterbath. The NASBAproducts were then separated on 2 % agarose gel. Using this technique JDV positive result was obtainedfrom organ samples such as spleen, liver, lung, prefemoralis lymph node, prescapularis lymph node andblood generating a RNA fragment of 207 bp. In this study, diagnosis method for env tm of JDV Tabanan1995 strain can be conducted by isothermal amplification NASBA.
PENGEMBANGAN TEKNIK ENZYME-LINKED IMMUNOSORBENT ASSAY (ELISA) MENGGUNAKAN ANTIBODI MONOKLONAL UNTUK MENDETEKSI ANTIBODI PENYAKIT BOVINE EPHEMERAL FEVER Indrawati Sendow; R.M. Abdul Adjid; Atik Ratnawati; Muharam Saepulloh
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 9, No 1 (2015): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.824 KB) | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v9i1.2775

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengembangkan teknik enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) untuk mendeteksi antibodi terhadap virus bovine ephemeral fever (BEF). Pada penelitian ini dikembangkan uji ELISA langsung (direct ELISA) dan tidak langsung (indirect ELISA) dengan menggunakan antibodi monoklonal (blocking ELISA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji direct ELISA tidak dapat digunakan dengan baik karena terjadi positif palsu. Uji blocking ELISA bereaksi lebih baik dan dapat dikembangkan lebih lanjut untuk mendeteksi antibodi terhadap penyakit BEF. Dapat disimpulkan bahwa pengembangan teknik deteksi dini terhadap BEF dengan mempergunakan antibodi monoklonal dapat diterapkan dalam upaya pengawasan penyakit dan surveilans.
DETEKSI VIRUS AVIAN INFLUENZA SUBTIPE H5N1 DI BEBERAPA PASAR UNGGAS HIDUP DALAM WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT SEKITARNYA Atik Ratnawati; NLP Indi Dharmayanti
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 9, No 1 (2015): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.793 KB) | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v9i1.2778

Abstract

Pada penelitian ini dilakukan identifikasi virus avian influenza (AI) subtipe H5N1 pada unggas dan lingkungan pasar untuk mengetahui peran pasar sebagai sumber penularan virus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengambilan sampel swab kloaka unggas dan lingkungan di beberapa pasar di wilayah Jawa Barat dan Tangerang. Sampel selanjutnya dilakukan isolasi ribonucleic acid (RNA) dan dilakukan reverse transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR) dengan menggunakan primer AI subtipe H5N1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa virus AI/H5N1 terdeteksi pada unggas dan lingkungan pasar. Disimpulkan bahwa pasar dapat menjadi sumber penularan virus AI subtipe H5N1 terhadap unggas lainnya.
PENGEMBANGAN TEKNIK ENZYME-LINKED IMMUNOSORBENT ASSAY (ELISA) MENGGUNAKAN ANTIBODI MONOKLONAL UNTUK MENDETEKSI ANTIBODI PENYAKIT BOVINE EPHEMERAL FEVER Indrawati Sendow; R.M. Abdul Adjid; Atik Ratnawati; Muharam Saepulloh
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 9, No 1 (2015): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v9i1.2775

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengembangkan teknik enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) untuk mendeteksi antibodi terhadap virus bovine ephemeral fever (BEF). Pada penelitian ini dikembangkan uji ELISA langsung (direct ELISA) dan tidak langsung (indirect ELISA) dengan menggunakan antibodi monoklonal (blocking ELISA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji direct ELISA tidak dapat digunakan dengan baik karena terjadi positif palsu. Uji blocking ELISA bereaksi lebih baik dan dapat dikembangkan lebih lanjut untuk mendeteksi antibodi terhadap penyakit BEF. Dapat disimpulkan bahwa pengembangan teknik deteksi dini terhadap BEF dengan mempergunakan antibodi monoklonal dapat diterapkan dalam upaya pengawasan penyakit dan surveilans.
DETEKSI VIRUS AVIAN INFLUENZA SUBTIPE H5N1 DI BEBERAPA PASAR UNGGAS HIDUP DALAM WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT SEKITARNYA Atik Ratnawati; NLP Indi Dharmayanti
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 9, No 1 (2015): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v9i1.2778

Abstract

Pada penelitian ini dilakukan identifikasi virus avian influenza (AI) subtipe H5N1 pada unggas dan lingkungan pasar untuk mengetahui peran pasar sebagai sumber penularan virus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengambilan sampel swab kloaka unggas dan lingkungan di beberapa pasar di wilayah Jawa Barat dan Tangerang. Sampel selanjutnya dilakukan isolasi ribonucleic acid (RNA) dan dilakukan reverse transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR) dengan menggunakan primer AI subtipe H5N1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa virus AI/H5N1 terdeteksi pada unggas dan lingkungan pasar. Disimpulkan bahwa pasar dapat menjadi sumber penularan virus AI subtipe H5N1 terhadap unggas lainnya.
Pengembangan Kontrol Positif Sintetik dan Metode Gradient Reverse Trancriptase-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) Gen VP6 Bovine Rotavirus Group A Dyah Ayu Hewajuli; Pratama Y; Winarsongko A; Purwani A; Ajeng Fabeane; Suyatno T; Harimurti Nuradji; Nur Sabiq; Atik Ratnawati; Muharam Saepulloh; Ni Luh Putu Dharmayanti
Jurnal Veteriner Vol 24 No 2 (2023)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/jveteriner.2023.24.2.187

Abstract

Rotavirus adalah jenis virus yang sering menyebabkan diare. Rotavirus grup A merupakan penyebab utama diare pada sapi. Rotavirus dibedakan menjadi delapan kelompok (A-H) berdasarkan perbedaan antigenik dan keragaman genetik protein VP6. Uji Gradient Reverse Trancriptase Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) bersifat sensitif, spesifik, dan cepat untuk mendeteksi rotavirus grup A dalam sampel feses. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan kontrol positif sintetik dan mengoptimasi RT-PCR satu langkah dengan target gen VP6 untuk deteksi rotavirus grup A dari sampel feses. Kontrol positif sintetik bovine rotavirus grup A gen VP6 disintesis dengan gBlocks Gene Fragments. Optimasi menggunakan metode Gradient Reverse Trancriptase Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontrol positif sintetik dan primer - menghasilkan pita jelas pada 1356 basepairs (bp) pada suhu annealing (56,4; 59,4; 61,6)ºC, sedangkan kontrol positif sintetik dan primer - menghasilkan pita jelas pada 450 bp terutama pada suhu annealing (45; 45,4; 46,4; 48,1; 50,3; 53,1;56,4; 59,4; 61,6)ºC. Selanjutnya, suhu annealing yang menghasilkan pitaoptimal digunakan dalam metode RT-PCR pada sampel penelitian. Hasil RT-PCR dari sampel penelitian menunjukkan 157 sampel negatif terhadap Rotavirus dengan primer Chinsangaram et al., 1993 tetapi satu sampel positif terhadap Rotavirus dengan primer Wang et al., 2019 yang ditandai dengan pita di 450 bp. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengembangan kontrol positif sintetis dan optimasi RT-PCR untuk deteksi Bovine Rotavirus grup A dengan gen target VP6 dapat digunakan sebagai metode skrining untuk mendeteksi Rotavirus pada sampel lapang.