Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Pemanfaatan Potensi Budaya Lokal dalam Pembangunan Ekowisata Erda Fitriani; Selinaswati Selinaswati
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 1 No 1 (2019): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi/vol1-iss1/1

Abstract

Pengabdian masyarakat telah dilakukan pada kelompok PKK di Nagari Sungai Pinang Kecamatan Koto IX Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat. Pelaksanaan pengabdian selama enam bulan, dari bulan Juni sampai November tahun 2018. Masyarakat dapat berpartisipasi terutama kaum ibu-ibu dalam pembangunan pariwisata dengan menggunakan potensi yang dimiliki oleh budaya lokal yaitu sulam bayang sebagai ciri khas dari masyarakat Pesisir Selatan. Tujuannya yaitu untuk peningkatan ekonomi rumah tangga pada masyarakat maritim yang berada di kawasan pariwisata Mandeh. Metode yang digunakan adalah metode partisipasi aktif. Mekanisme kegiatan dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu penetapan kelompok sasaran, identifikasi budaya lokal, pelatihan, monitoring dan evaluasi. Hasil dari kegiatan pengabdian ini yaitu meningkatnya animo ibu-ibu PKK untuk bersama-sama mengembangkan budaya lokal sulam bayang sebagai salah satu wirausaha yang dapat membantu peningkatan pendapatan rumah tangga sekaligus melestarikan budaya lokal.
Sinergisitas Pendidikan Karakter dan Sekolah Adiwiyata Selinaswati Selinaswati
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 1 No 1 (2019): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi/vol1-iss1/4

Abstract

Program Adiwiyata memfokuskan kegiatan pada terciptanya lingkungan sehat dan bersih di lingkungan sekolah, mendidik siswa memiliki kepedulian dan berwawasan lingkungan. Ini berpengaruh pada kelancaran proses belajar mengajar yang baik juga kepada masyarakat di sekitar Lingkungan sekolah. Program yang dicanangkan tahun 2006 ini sudah diterapkan di berbagai sekolah baik tingkat SD, SMP atau SMA.Hanya saja masih ada sejumlah sekolah yang tampak gersang dan jauh dari suasana asri yang mendukung para siswanya belajar dengan nyaman dan memiliki tingkat sadar lingkungan yang tinggi. Salah satunya yaitu SMP 6 Nagari Sungai Nyalo Kecamatan XI Koto, Kabupaten Pesisir Selatan. Sekolah sebagai wadah, lembaga dan institusi yang bertanggung jawab pada perkembangan pengetahuan peserta didiknya. Sekolah juga merupakan wadah menciptakan karakter baik anak. Sehubungan dengan hal tersebut, maka diperlukan pendidikan karakter bagi siswa agar tercipta lingkungan sekolah yang sehat dan bersih.Khalayak sasaran dalam pengabdian ini segenap jajaran sekolah SMP 6. Mereka sebagai khalayak sasaran dipandang cukup strategis karena sekolah sebagai wadah menciptakan karakter baik, sadar lingkungan dan hidup bersih yang bisa diterapkan di rumah masing- masing. Diharapkan juga sekolah berwawasan lingkungan dan menerapkan model pendidikan yang dekat ke alam karena lingkungan mereka bisa dijadikan sebagai sarana belajar pada sejumlah mata pelajaran seperti biologi, pendidikan ekonomi. Pelatihan cara menerapkan lingkungan sehat di sekolah dilakukan dengan dua cara: 1) Pemberian pengetahuan melalui penyampaian materi tentang lingkungan hidup sehat dan bersih 2) praktek gerakan lingkungan sehat, bersih dan asri melalui penanaman pepohonan, pengadaan tong sampah agar setiap kelas memilikinya dan anak- anak terbiasa membuang sampah di tempat sampah. Dari dua cara tersebut, diharapkan siswa memiliki sikap sadar lingkungan dan terbentuknya sekolah adiwiyata di SMP 6.
Pengemasan (Packaging) Rakik Bada Lado Hijau Upaya Peningkatan Pemasaran dan Pelestarian Kuliner Minangkabau Erda Fitriani; Siti Fatimah; Desy Mardiah; Selinaswati Selinaswati; Muhammad Hidayat; Lia Amelia
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 2 No 2 (2020): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi.v2i2.59

Abstract

Rakik Bada merupakan salah satu kuliner Minangkabau yang dapat dikembangkan sebagai usaha rumah tangga. Permasalahan yang ditemui di Nagari Sungai Pinang Pesisir Selatan, usaha rakik bada sudah ada akan tetapi belum dikemas dengan baik dengan mencantumkan label, dan tangal produksi serta tanggal kadarluasa dari produk. Pencantuman tanggal kadarluasa sangat penting bagi makanan dan minuman yang memiliki waktu kualitas terbaik yang sangat singkat. Oleh karena itu untuk peningkatan nilai ekonomis dari kuliner rakik bada perlu dilakukan pendampingan, dalam hal pelatihan pengemasan atau packaging. Kelompok sasaran adalah ibu-ibu PKK Nagari Sungai Pinang. Pelatihan dilaksanakan mulai dari membuat produk rakik bada lado hijjau dan pemberian pengetahuan pentingnya pengkemasan dan pemberian label pada produk. Evaluasi hasil dilihat dari penilaian karya mandiri dan mencermati partisipasi dari para peserta. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pelatihan dapat memberikan pengetahuan kepada mitra mengenai alternatif kemasan yang dapat dipilih untuk menampilkan produk yang lebih baik di pasaran dan pemberian label dapat membantu memberikan informasi kepada konsumen.
LIMITED GENDER KNOWLEDGE OF ELEMENTARY SCHOOL’S TEACHERS :A CASE STUDY OF 20 TEACHERS OF SDN 28 DAN 43 RAWANG TIMUR PADANG, WEST SUMATERA Selinaswati Selinaswati
HUMANISMA : Journal of Gender Studies Vol 2, No 2 (2018): Juli - Desember 2018
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.829 KB) | DOI: 10.30983/jh.v2i2.533

Abstract

This research aims to describe the lack of gender knowledge of 20 teachers in two primary schools in Padang. It is assumed that teachers in primary schools are important to have gender knowledge. This is because primary schools is the basic education for pupils in building their character and constructing their mindset, especially mindset with gender awareness and gender sensitivity attitude. Thus teachers without gender bias and lack of gender knowledge plays an important role for widely spread the gender sensitivity and gender awareness in order to fight the bias gender and discrimination against women.   The research takes qualitative method by using in-depth interview and distribute questioner toward 20 teachers in 2 primary schools. The result showed that most teacher in these two primary schools have lack of knowledge about gender concept and kind of difficult to make different among the definition of sex  and gender concept. This lack of knowledge to some extent affected the learning process with several gender biases in facing their pupils in the school activities. It is recommended in increasing the socialization process of gender knowledge around primary school’s teachers.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kurangnya pengetahuan gender dari 20 guru di dua sekolah dasar di Padang. Diasumsikan bahwa guru di sekolah dasar penting untuk memiliki pengetahuan gender. Ini karena sekolah dasar adalah pendidikan dasar bagi siswa dalam membangun karakter mereka dan membangun pola pikir mereka, terutama pola pikir dengan kesadaran gender dan sikap sensitivitas gender. Jadi guru tanpa bias gender dan kurangnya pengetahuan gender memainkan peran penting untuk menyebarkan kepekaan gender dan kesadaran gender secara luas untuk melawan bias gender dan diskriminasi terhadap perempuan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan wawancara mendalam dan mendistribusikan kuesioner kepada 20 guru di 2 sekolah dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar guru di kedua sekolah dasar ini kurang memiliki pengetahuan tentang konsep gender dan agak sulit untuk membedakan antara definisi jenis kelamin dan konsep gender. Kurangnya pengetahuan sampai batas tertentu mempengaruhi proses pembelajaran dengan beberapa bias gender dalam menghadapi murid-murid mereka dalam kegiatan sekolah. Disarankan dalam meningkatkan proses sosialisasi pengetahuan gender di sekitar guru sekolah dasar.Keyword: Gender, knowledge, elementary school.
LIMITED GENDER KNOWLEDGE OF ELEMENTARY SCHOOL’S TEACHERS :A CASE STUDY OF 20 TEACHERS OF SDN 28 DAN 43 RAWANG TIMUR PADANG, WEST SUMATERA Selinaswati Selinaswati
HUMANISMA : Journal of Gender Studies Vol 2, No 2 (2018): December 2018
Publisher : Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.973 KB) | DOI: 10.30983/jh.v2i2.533

Abstract

This research aims to describe the lack of gender knowledge of 20 teachers in two primary schools in Padang. It is assumed that teachers in primary schools are important to have gender knowledge. This is because primary schools is the basic education for pupils in building their character and constructing their mindset, especially mindset with gender awareness and gender sensitivity attitude. Thus teachers without gender bias and lack of gender knowledge plays an important role for widely spread the gender sensitivity and gender awareness in order to fight the bias gender and discrimination against women.   The research takes qualitative method by using in-depth interview and distribute questioner toward 20 teachers in 2 primary schools. The result showed that most teacher in these two primary schools have lack of knowledge about gender concept and kind of difficult to make different among the definition of sex  and gender concept. This lack of knowledge to some extent affected the learning process with several gender biases in facing their pupils in the school activities. It is recommended in increasing the socialization process of gender knowledge around primary school’s teachers.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kurangnya pengetahuan gender dari 20 guru di dua sekolah dasar di Padang. Diasumsikan bahwa guru di sekolah dasar penting untuk memiliki pengetahuan gender. Ini karena sekolah dasar adalah pendidikan dasar bagi siswa dalam membangun karakter mereka dan membangun pola pikir mereka, terutama pola pikir dengan kesadaran gender dan sikap sensitivitas gender. Jadi guru tanpa bias gender dan kurangnya pengetahuan gender memainkan peran penting untuk menyebarkan kepekaan gender dan kesadaran gender secara luas untuk melawan bias gender dan diskriminasi terhadap perempuan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan wawancara mendalam dan mendistribusikan kuesioner kepada 20 guru di 2 sekolah dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar guru di kedua sekolah dasar ini kurang memiliki pengetahuan tentang konsep gender dan agak sulit untuk membedakan antara definisi jenis kelamin dan konsep gender. Kurangnya pengetahuan sampai batas tertentu mempengaruhi proses pembelajaran dengan beberapa bias gender dalam menghadapi murid-murid mereka dalam kegiatan sekolah. Disarankan dalam meningkatkan proses sosialisasi pengetahuan gender di sekitar guru sekolah dasar.Keyword: Gender, knowledge, elementary school.