Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Hubungan Antara Kelenturan Atrioventrikular dengan Tekanan Arteri Pulmonal Pra dan Paska Komisurotomi Mitral Transvena Perkutan pada Stenosis Mitral Berat Nurkhalis Nurkhalis
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala Vol 14, No 2 (2014): Volume 14 Nomor 2 Agustus 2014
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hubungan Antara Kelenturan Atrioventrikular dengan Tekanan Arteri Pulmonal Pra dan Paska Komisurotomi Mitral Transvena Perkutan pada Stenosis Mitral Berat
Pengaruh Latihan Fisik terhadap Fungsi Endotel Adi Purnawarman; Nurkhalis Nurkhalis
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala Vol 14, No 2 (2014): Volume 14 Nomor 2 Agustus 2014
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengaruh Latihan Fisik terhadap Fungsi Endotel
KONSTRUKSI TEORI PARADIGMA THOMAS S. KUHN Nurkhalis Nurkhalis
Islam Futura Vol 11, No 2 (2012): Jurnal Ilmiah Islam Futura
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jiif.v11i2.55

Abstract

Thomas Kuhn memberikan gambaran bahwa kebenaran sains akan ditemukan berkali-kali ataupun berganti-ganti bentuk ilmiahnya walaupun dari satu objek yang sama. Formulasi teori paradigma yang mencetuskan bahwa sebuah kebenaran sains (legatimed truth) identik dalam target teleologis yang didasari pada detection dikenal sebagai final cause (end). Kebenaran sains bukan continuous (lanjutan), improvisasi, evolusi atau kumulatif, melainkan terjadi paradigm shift (pergeseran paradigma) atau disebut juga dengan revolusi. Paradigma melalui shift moving (pergerakan pergeseran) dipahami sama dengan gestalt switch (perpindahan secara keseluruhan atau tidak sama sekali). Di dalam gestalt switch yang diungkapkan adalah verifikasi terjadi sekaligus atau tidak sama sekali (all at once or not at all). Konsep paradigm shifts membuka kesadaran bersama bahwa para pengkaji sains tidak akan mungkin bekerja dalam suatu suasana objektivitas yang mapan. Paradigma men-design kerangka world view (pandangan dunia) atau perspective (cara pandang) untuk lebih important, legitimate, and reasonable. Hal ini membuat sebuah detection (target teleologis) tidak akan terevolusi atau tereleminir karena kemampuan eksperimentalnya mengakomodir counterinstances (ketahanan berkompetisi teori). Paradigma yang bertahan merupakan winnowing (keunggulan) baru dari sebuah discovery, supertitian (temuan besar) atau novelty (terbaharukan). Paradigma bertahan akan tumbuh menguasai normal science selama belum eksisnya anomaly (ketimpangan). Paradigma baru memiliki kriteria neater (rapi), more suitable (lebih cocok), simpler (sederhana), or more elegant (lebih elegan). Paradigma akan terusbertransformatif dengan paradigma baru karena sistem bekerja paradigma mengalihkan padigma menuju revolusi ilmiah di mana revolusi ilmiah dengan perubahan fundamental akan meresap dalam metode dan pemahaman.
PENGARUH MEDIA DALAM KONFLIK PARTISIPASI POLITIK PADA PEMILIHAN UMUM 2019 DI KOTA BANDA ACEH DAN MEULABOH Reni Juliani; Nurkhalis Nurkhalis; Rena Juliana
SOURCE : Jurnal Ilmu Komunikasi Source : Jurnal Ilmu Komunikasi Volume 5 Nomor 2 Oktober 2019
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.162 KB) | DOI: 10.35308/source.v5i2.1397

Abstract

The media has now been used by politicians as campaign media to convey persuasive messages to the public. This is because media literacy has become a part of people's lives, so people can easily access information through the media, including information about the potential leaders they will vote for in elections. This study aims to elucidate the influence of the media on opposing political participation in the 2019 parliamentary elections in the cities of Banda Aceh and Meulaboh by questioning informants, including politicians, academics, political observers and the public. From this study, it emerged that the media played a major role in shaping identity politics. The topic of religion and race became the main topic that the media spread in the 2019 parliamentary elections in the cities of Banda Aceh and Meulaboh and that influenced the decision of the people to vote for their top candidates. Keywords: Media, Conflict, Participation, Politics
Pengaruh Motivasi Kerja dan Kepemimpinan Situasional Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru Asmawati Asmawati; Happy Fitria; Nurkhalis Nurkhalis
CAHAYA PENDIDIKAN Vol 7, No 1 (2021): JCP (Jurnal Cahaya Pendidikan) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.713 KB) | DOI: 10.33373/chypend.v7i1.2821

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru, (2) pengaruh kepemimpinan situasional kepala sekolah terhadap kinerja guru, dan (3) pengaruh motivasi kerja dan kepemimpinan situasional kepala sekolah terhadap kinerja guru. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi korelasioanal dengan populasi pada SMP Negeri di Kecamatan  Lubai Kabupaten Muara Enim sebanya 83 orang, dan sampel diambil secara keseluruhan  sebanyak  83 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Ada pengaruh positif yang siqnifikan antara motivasi kerja dengan kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Lubai Kabupaten Muara Enim (2) motivasi kerja berpengaruh secara positif terhadap kinerja guru dengan kontribusi sebesar 52.4%; (3) kepemimpinan situasional kepala sekolah dan motivasi kerja secara bersama sama berpengaruh secara positif terhadap kinerja guru dengan kontribusi sebesar   43,1%, dan selebihnya kinerja guru ditentukan oleh faktor-faktor lain diluar penelitian.
REPRESENTASI KHILAFAH DALAM PEMERINTAHAN REPUBLIK SPIRITUAL Nurkhalis Nurkhalis
Akademika : Jurnal Pemikiran Islam Vol 23 No 2 (2018): Islam, Kenegaraan, dan Kebangsaan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.854 KB)

Abstract

Abstract Khilafah cut off after the Ottoman Caliphate so that is no longer found of the Islamic government in the modern era. Then al-Afghani and M. Abduh reappeared the khilafah to the expression of wahdat al-Islamiyah which idea’s Rashid Ridha turned to a new term into Pan Islamism. This study is a literature study (library research) where the source data obtained from books of khilafah and Islamic government thinkers. Data were analyzed using critical interpretation analysis methods from Khomeini and al-Juwaini's thoughts including data reduction, data exposure, and conclusion. Based on the accumulation of theory among others Al-Mawdudi made it possible to divert Islamic rule to democracy. Hasan al-Banna socialized the return system of the khilafah. Ibn Khaldun hinted that the breaking of the Caliphate signifies that every state has a final period of government so that the caliphate system will not be permanent until the state fell in the territorial nations. Iqbal criticizes Islam not nationalism and even imperialism but the commonwealth nations without racial and demarcation. Al-Shatibi maintains the spirit of the maqashid shari'ah in the Islamic government. Imam Khomeini switched to the wilayat al-faqih. Ibn Taymiyya states that the complexity of establishing the Islamic Government is as complex as determining Islamic scholars. Al-Juwaini offers a solution to the concept of ghiyatsi namely the government that emphasizes the shari'ah that continues to be discussed in searching for the best format. The modern era is certainly running the Islamic Government only through the government of the spiritual republic by not lifting ahlu zimmah (non Muslim), ahlu kitab, munafiq (hipocrit), zindiq (orientalist), dayyus, musyrik (idolatry), dahriyyun (atheis), ashab'ah (naturalist) become government leaders. Preferred leaders who have be ahl muruwwah (authority) ie people who have previous life records in a measurable and open goodness in the public space for executive, legislative and judicial candidates performed fit and proper test by people who have the same religious knowledge with the fuqaha. Keywords: Khilafah, Islam, Government, and Spiritual Republic Abstrak Khilafah terputus pasca Khalifah Utsmaniyah sehingga hampir tidak ditemukan lagi bentuk Pemerintahan Islam di era modern. Kemudian al-Afghani dan M. Abduh merekonstruksi khilafah kepada Wahdat al-Islamiyah yang kemudian Rashid Ridha mengalihkan ke istilah baru menjadi Pan Islamisme. Kajian ini dilakukan melalui studi kepustakaan di mana sumber datanya diperoleh dari buku dan kitab dari pemikir khilafah dan pemerintahan Islam. Data dianalisis dengan menggunakan metode analisis interpretasi kritis dari pemikiran Khomeini dan al-Juwaini meliputi reduksi data, pemaparan data dan penarikan kesimpulan. Akumulasi teori pemerintahan Islam dari beberapa intelektual Islam diantaranya Al-Maududi memungkinkan pergeseran pemerintahan Islam ke demokrasi. Hasan al-Banna mengajak mensosialisasikan pengembalian sistem khilafah. Ibnu Khaldun mengisyaratkan terputusnya khilafah menandakan setiap negara memiliki masa akhir pemerintahan menyebabkan sistem khilafah tidak akan permanen hingga terbentuk negara dalam territorial bangsa-bangsa. Iqbal mengkritisi Islam bukan nasionalisme bahkan imperialisme melainkan bangsa-bangsa persemakmuran tanpa rasial dan demarkasi. Al-Shatibi mempertahankan adanya ruh maqashid syari‘ah dalam pemerintahan Islam. Imam Khomeini beralih berpedoman kepada wilayah al-faqih. Ibnu Taimiyah menyatakan bahwa dharurat mendirikan Pemerintahan Islam sebagaimana dharurat menentukan ahli Islam. Al-Juwaini menawarkan solusi kepada konsep ghiyatsi yakni pemerintahan yang mementingkan syari‘at yang terus didiskusikan dalam mencari format yang terbaik. Era modern kepastian menjalankan Pemerintahan Islam hanya melalui pemerintahan republik spiritual dengan tidak menjadikan ahlu zimmah (non muslim), ahlu kitab, munafiq, musyrik, dahriyyun (atheis), ashab’ah (naturalis) menjadi pemimpin pemerintahan. Pemimpin diutamakan yang mempunyai ahl muruwwah (kewibawaan) yakni orang yang memiliki catatan hidup sebelumnya dalam kebaikan yang terukur dan terbuka di ruang publik bagi kandidat eksekutif, legislatif dan yudikatif dilakukan fit and proper test oleh orang yang memiliki religius yang sama ilmunya dengan fuqaha. Kata Kunci: Khilafah, Islam, Pemerintahan, dan Republik Spiritual
PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PENGANGGURAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI ACEH Masdi Masdi; Nanda Yuniza; Nurkhalis Nurkhalis
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol 14, No 1 (2023): JURNAL EKONOMI DAN PEMBANGUNAN
Publisher : Bappeda Provinsi Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jep.v14i1.781

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tentang pengaruh indeks pembangunan manusia dan tingkat pengangguran terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh. Penelitian ini menggunakan data sekunder Indeks Pembangunan Manusia dan Tingkat Pengangguran tahun 2017-2021 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh. Adapun alat analisis yang digunakan adalah regresi data panel 23 Kabupaten/Kota di provinsi Aceh menggunakan eviews 10. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh variabel Indeks Pembangunan Manusia dan variabel Pengangguran tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel pertumbuhan ekonomi, disebabkan adanya hubungan negatif antara Indek Pembangunan Manusia dengan Pertumbuhan Ekonomi terdapat ada faktor lain yang mempengaruhinya dimana pertumbuhan ekonomi tumbuh disebabkan dipengaruhi oleh sektor konsumsi. Sedangkan variabel pengangguran juga tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel pertumbuhan ekonomi, meningkatnya pengangguran berdampak pertumbuhan ekonomi menurun karena daya beli masyarakat turun juga dipengaruhi oleh faktor keamanan sehingga mengakibatkan kurangnya minat bagi pengusaha untuk berinvestasi oleh karena itu pemerintah harus berupaya untuk mencari investor dan menjaga keamanan yang stabil serta program pemerintah harus ada peningkatan terhadap sumber daya manusia sehinggai nilai IPM lebih meningkat
Pengaruh Kompetensi Profesional dan Motivasi Kerja Guru Terhadap Kinerja Guru Selvi Nabela; Happy Fitria; Nurkhalis Nurkhalis
ISEJ : Indonesian Science Education Journal Vol. 2 No. 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Yayasan Darussalam Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62159/isej.v2i1.155

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi profesional guru dan motivasi kerja guru terhadap kinerja guru di SMP Negeri se-Kecamatan Prabumulih Barat. Populasi penelitian ini adalah guru pada SMP Negeri se-Kecamatan Prabumulih Barat sebanyak 106 orang yang digunakan untuk sampel. Data dikumpulkan dengan kuesioner menggunakan skala likert, dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi dan regresi dengan menggunakan program SPSS versi 23.0 dan Manual. Penelitian ini menemukan bahwa: 1) ada pengaruh kompetensi profesional guru terhadap kinerja guru di SMP Negeri Se-Kecamatan Prabumulih Barat; 2) ada pengaruh Motivasi kerja terhadap kinerja guru di SMP Negeri Se-Kecamatan Prabumulih Barat, dan 3) ada pengaruh kompetensi profesional guru dan motivasi kerja secara bersama-sama terhadap kinerja guru di SMP Negeri Se-Kecamatan Prabumulih Barat sebesar 64,2% sisanya 35,8% dipengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak termaksud variable variabel pada penelitian ini.