Nur Wahyuniati
Bagian Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kedokteran Syiah Kuala

PERAN INTERLEUKIN-10 PADA INFEKSI MALARIA Nur Wahyuniati; Reza Maulana
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala Vol 15, No 2 (2015): Volume 15 Nomor 2 Agustus 2015
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Malaria merupakan suatu penyakit infeksi yang memiliki patogenesis sangat kompleks. Teori imunologis merupakan salah satu teori utama yang berupaya menjelaskan secara lebih rinci dan komprehensif terkait patogenesis infeksi malaria. Interleukin-10, yang merupakan sitokin anti-inflamasi,memainkan peranan yang penting dalam regulasi respon imun pada host. Interleukin-10 menghambat pelepasan mediator-mediator pro-inflamasi dari monosit/makrofag, dan hal ini akan menghambat sekresi TNF-α, IL-1β, IL-6, IL-8, G-CSF, dan GM-CSF. Interleukin-10 juga menghambat proliferasi dan juga sintesis sitokin sel T CD4+, termasuk produksi IL-2 dan IFN-γ oleh Th1 dan IL-4 dan IL-5 oleh Th2. Timbulnya komplikasi malaria berat ditentukan oleh keseimbangan antara kadar sitokin proinflamasi dan anti-inflamasi, yaitu berupa rasio IL-10 rendah. Rasio IL-10:TNF-α yang kurang dari 1 beresiko mengalami malaria serebral dan anemia berat, sebaliknya rasio lebih dari 1 sering ditemukan pada pasien hiperparasitemia.Abstract. Malaria is an infectious disease which has a very complex pathogenesis. Immunological theory is one of the main theories that attempt to explain a more detail and comprehensive pathogenesis of malaria infection. Interleukin-10, which an anti-inflammatory cytokines, play an important role in the regulation of immune response in the host. Interleukin-10 inhibits the release of mediators of pro-inflammatory monocyte/macrophages, and it will inhibit the secretion of TNF-α, IL-1β, IL-6, IL-8, G-CSF and GM-CSF. Interleukin-10 also inhibits the proliferation and synthesis of CD4+ T cell cytokines, including IL-2 and IFN-γ by Th1 and IL-4 and IL-5 by Th2. The incidence of complications of severe malaria is determined by the balance between the levels of pro-inflammatory and anti-inflammatory cytokines, in the form of a low ratio of IL-10. The ratio of IL-10: TNF-α less than 1 is believed to have a risk of cerebral malaria and severe anemia, whereas the ratio more than 1 is often related to hyper parasitemia condition.
PERAN INTERFERON GAMMA PADA INFEKSI Mycobacterium tuberculosis Nur Wahyuniati
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala Vol 17, No 2 (2017): Volume 17 Nomor 2 Agustus 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jks.v17i2.8992

Abstract

Abstrak.Penyakit tuberkulosis masih tetap merupakan masalah kesehatan yang utama di dunia. Penyakit ini menyebabkan angka kesakitan yang tinggi pada jutaan penduduk dunia setiap tahunnya. Mycobacterium tuberculosis (M.Tb) memiliki kemampuan aktifitas replikasi dan metabolisme yang tinggi dan memiliki kemampuan untuk bertahan hidup di dalam fagosit profesional. Respon imun seluler sangat berperan penting untuk proses eliminasi M. Tb. Sel TH1 yang teraktivasi akan mengeluarkan interferon gamma yang akan mengaktivasi makrofag. Interferon gamma memiliki peran yang sangat penting dalam imunitas protektif terhadap infeksi M.Tb.(JKS 2017; 2: 131-137)Kata kunci: Tuberkulosis, Mycobacterium tuberculosis, respon T­H1,Interferon gammaAbstract. Tuberculosis remains a major health problem in the world. This disease causes a high morbidity rate in millions of the world's population each year. Mycobacterium tuberculosis (M.Tb) has high replication and metabolism activity and has the ability to survive in professional phagocytes. Cellular immune responses play an important role in the elimination process of M. Tb. The activated TH1 cell will secrete interferon gamma that leads to activation of macrophages. Interferon gamma has a very important role in protective immunity against infection M.Tb.(JKS 2017; 2: 131-137)Keywords: Tuberculosis, Mycobacterium tuberculosis, TH­1 response, Interferon gamma