Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENATALAKSANAAN GLAUKOMA AKUT PRIMER SUDUT TERBUKA Yulia Puspita Sari
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala Vol 18, No 3 (2018): Volume 18 Nomor 3 Desember 2018
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jks.v18i3.18021

Abstract

Abstrak. Glaukoma merupakan penyebab kebutaan kedua terbanyak di seluruh dunia setelah katarak. Glaukoma sudut terbuka primer biasanya terjadi pada pasien dewasa yaitu di atas usia 40 tahun. Laporan kasus ini memaparkan seorang pria berusia 46 tahun datang ke Poliklinik Mata Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh dengan keluhan pandangan kabur pada mata kanan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaam umum tampak sakit sedang, composmentis, TD 130/80 mmHg, Nadi 82 x/menit, RR 19 x/menit, T 36,7oC. Pemeriksaan tajam penglihatan mata kanan VOD 6/60, TIO mata kanan 21,7 mmHg dan mata kiri 17,3 mmHg. Pada pemeriksaan segmen anterior mata kanan  dan kiri dalam batas normal dengan kedalaman bilik mata depan keduanya von Herick derajat II. Pada pemeriksaan gonioskopi pada mata kanan dan kiri kedua sudut bilik mata depan terbuka.  Pemeriksaan perimetri dijumpai hasil yaitu pada mata kanan terdapat nasal step dan enlargement blind spot sedangkan pada mata kiri dijumpai enlargement blind spot. Pasien didiagnosa dengan glaukoma sudut terbuka primer OD. Penatalaksanaan yang dilakukan ialah dengan menggunakan obat tetes mata timolol maleat 0,5%, dan artificial tears.Kata Kunci: Glaukoma sudut primer terbuka, penatalaksanaan  Abstract. Glaucoma is the second leading cause of blindness worldwide after cataracts. Primary open-angle glaucoma usually occurs in adult patients over the age of 40 years. This case report describes a 46-year-old man who came to the Eye Clinic at Dr.  Zainoel Abidin Banda Aceh Regional General Hospital with complaints of blurred vision in the right eye. On physical examination showed that the general condition appeared to be moderately pain, composmentis, TD 130/80 mmHg, pulse 82 x / min, RR 19 x / min, T 36.7 ° C. Examination visual acuity of right eye was 6/60, and left eyes was 6/9. Intra ocular pressure of right eye was 21.7 mmHg and left eye was 17.3 mmHg. Anterior segment examination was normal on both eyes with anterior chamber depth was von Herick grade II of both eyes.  Perimetry examination showed nasal step and enlargement of the blind spot on right eye, enlargement of the blind spot on left eye. Posterior segment examination was 0,6 with minimal cupping disc on right eye and 0,5 on left eye. This patient was diagnosed as  primary open angle glaucoma OD and treated with timolol maleate 0.5% eye drops and artificial tears.Primary open angle glaucoma,  managementKeywords: Primary open angle glaucoma,  management
ANALISIS PENAWARAN IKAN PATIN (Pangasius sp) DI KOTA PALEMBANG Lia Perwita Sari; Yulia Puspita sari
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 13, No 2 (2018): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v13i2.2435

Abstract

Peningkatan konsumsi terhadap ikan Patin diharapkan dapat membuka peluang baik bagi petani dan pedagang agar memacu produksi ikan Patin untuk memenuhi permintaan pasar baik lokal maupun standar ekspor. Peningkatan konsumsi ikan Patin akan mendorong peningkatan penawaran di tingkat petani maupun pedagang. Tingkat penawaran berhubungan dengan jumlah produksi yang mampu disediakan produsen untuk memenuhi permintaan pasar.Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis penawaran ikan Patin di Kota Palembang.Metode  penelitian menggunakan metode survei. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) yaitu di Kota Palembang, yaitu di Pasar Alang-alang Lebar, Pasar KM 5, Pasar Cinde, Pasar Kuto, Pasar Soak Bato, Pasar Jakabaring, Pasar Kertapati dan Pasar Satelit Multi Wahana. Penarikan sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan metode accidental sampling  (kebetulan). Pengambilan responden melalui metode ini adalah konsumen yang sedang menjual ikan Patin yang dijumpai di pasar tradisional untuk meminta pendapat mereka mengenai hal yang dibutuhkan untuk kelancaran penelitian ini sebanyak 40 orang.Hasil penelitian menyatakan bahwa penawaran ikan patin secara serempak dipengaruhi oleh harga beli pedagang,  biaya penjualan, dan keuntungan. Secara parsial, hanya variabel biaya penjualan yang berpengaruh nyata terhadap penawaran ikan Patin. Kata Kunci: Penawaran, ikan patin, biaya penjualan, keuntungan
Pendugaan Selang Frekuensi Pembelian, Jumlah Permintaan dan Harga Beli Ikan Patin (Pangasius sp.) di Kota Palembang Yulia Puspita Sari; Lia Perwita Sari
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 13, No 2 (2018): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v13i2.2759

Abstract

Permintaan Ikan Patin di Kota Palembang semakin meningkat setiap tahunnya dan merupakan produksi tertinggi di Sumatera Selatan dalam kategori ikan air tawar. Harga ikan Patin cenderung mengalami kenaikan setiap tahun dan mempengaruhi frekuensi pembelian dan jumlah permintaan Ikan Patin.Tujuan dari penelitian ini untuk menduga harga ikan patin, frekuensi pembelian pembeli dan jumlah permintaan ikan Patin di Kota Palembang. Data diperolah melalui wawancara pada pembeli ikan patin di Pasar KM 5, Pasar Cinde, Pasar Kuto, Pasar Soak Bato, Pasar Alang-alang Lebar, Pasar Satelit Multi Wahana, Pasar Jakabaring, dan Pasar Kertapati. Pemilihan sampel penelitian menggunakan metode accidental sampling, yaitu konsumen yang sedang membeli Ikan Patin yang dijumpai. Hasil penelitian diperoleh frekuensi pembelian ikan patin di Kota Palembang berkisar antara 2 sampai 5 kali pembelian perbulan, dan untuk dugaan jumlah permintaan ikan patin di Kota Palembang banyaknya antara 3,9 kg sampai 10,7 kg per bulan setiap pembelian. Sedangkan dugaan harga beli ikan patin di Kota Palembang adalah antara Rp.20.630/kg sampai Rp.21.670/kg.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI IKAN KOLAM AIR TENANG DI SUMATERA SELATAN Yulia Puspita Sari
Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang PROSIDING DOSEN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG EDISI 16
Publisher : Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKDalam sektor perikanan, Sumatera Selatan memiliki potensi yang cukup besar. Sebagian kebutuhan ikan air laut didatangkan dari provinsi-provinsi tetangga, sedangkan untuk kebutuhan ikan air tawar diperoleh dari hasil budidaya di beberapa kota/kabupatennya. Namun, produksi budidaya ikan di Sumatera Selatan mengalami penurunan selama kurun waktu 2013-2014, jumlah produksi perikanan di tahun 2013 adalah sebesar 856.111,6 ton sedangkan di tahun 2014 menurun menjadi 583.866,9 ton (BPS 2014). Oleh karena itu, perlu diadakan tinjauan sebagai upaya untuk meningkatkan kembali jumlah produksi ikan kolam air tenang di Sumatera Selatan. Penelitian ini dilaksanakan untuk melihat faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produksi ikan kolam air tenang di Sumatera Selatan. Peubah yang digunakan dalam penyusunan model adalah peubah yang tidak saling berkorelasi. Data produksi ikan kolam air tenang dianalisis menggunakan Analisis Regresi, sehingga diperoleh model yang digunakan untuk melihat besaran nilai dugaan parameter setiap peubah penjelas. Hasil penelitian ini diperoleh faktor-faktor yang berpengaruh, yaitu luas daerah, jumlah rumah tangga perikanan, luas area perikanan dan jumlah penduduk setiap kota/kabupaten.Kata Kunci : ikan kolam air tenang, Sumatera Selatan, Analisis Regresi.
Kajian Terhadap Pola Pertumbuhan Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii) di Sungai Ogan Sumatera Selatan Sofian Sofian; Yulia Puspita Sari
Jurnal FishtecH Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/fishtech.v7i2.6841

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan, komposisi ukuran dan pola pertumbuhan udang galah (Macrobrachium resenbergii) pada habitat perairan Sungai Ogan yang terletak di Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi dengan metode survei. Data primer utama dalam penelitian ini adalah ukuran panjang total dan bobot udang galah. Hasil penelitian didapatkan jumlah total udang galah sebanyak 127 ekor yang didominasi oleh udang galah betina sebanyak 83 ekor dan 44 ekor jantan. Ukuran sebaran  bobot dan panjang udang galah betina terdapat 8 kelas dengan nilai tertinggi yaitu 53 gram dan 18,2 cm. Sedangkan sebaran bobot dan panjang udang galah jantan terdapat 7 kelas dengan nilai tertinggi  297 gram dan 27 cm. Hubungang panjang dan bobot menunjukkan bahwa pola pertumbuhan udang galah pada habitat Sungai Ogan yaitu bersifat alometri negatif (b <3) yang artinya pertumbuhan panjang lebih cepat dari pertumbuhan bobot. Secara keseluruhan hasil tangakapan udang galah didominasi oleh udang muda yang seharusnya dapat tumbuh lebih besar lagi. Oleh karena itu, untuk menjaga kelestarian populasi udang galah di perairan Sungai Ogan, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan diperlukan pemahaman pada nelayan sekitar tentang ukuran udang galah layak tangkap.
Penatalaksanaan Holistik Pasien Vertigo Pada Ny. S Umur 34 Tahun Di Puskesmas Campang Raya Melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga Yulia Puspita Sari; Zuraida, Reni
Medula Vol 13 No 7 (2023): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v13i7.870

Abstract

Vertigo is a term that comes from the Latin, vertere, which means twisting. In general, vertigo is known as an illusion of movement or a hallucination of movement. Vertigo is found in the form of complaints in the form of a sense of spinning or a sense of moving from the surrounding environment (circular vertigo) but sometimes complaints are also found in the form of a feeling of being pushed or pulled away from the vertical plane (vertical linear). Apply a holistic and comprehensive approach to family doctors in detecting risk factors, clinical problems, and patient management based on evidence based medicine and is family- approached and patient-centered. Primary data were obtained through anamnesis, physical examination, supporting examinations and home visits to assess the physical environment. Mrs. S, 34 years old, came to the Campang Raya Community Health Center with complaints of dizziness since two days before coming to the Puskesmas. Spinning dizziness arises suddenly, is felt continuously and gets worse when the patient raises his head to sit or stand after sleeping. Complaints accompanied by nausea, vomiting, and cold sweats. Complaints have been repeated and the first time was felt six years ago. The patient's concern is that the complaint gets heavier and interferes with daily activities. The patient was diagnosed with vertigo based on history and physical examination. A holistic management has been carried out with the approach of a family doctor, through non-medical and medical interventions were carried out on patients and their families with education related to the patient's illness in three home visits. The evaluation results obtained were reduced patient complaints and increased knowledge of patients and their families regarding vertigo.
Primary Open Angle Glaucoma Yulia Puspita Sari; Najwa Khalisa
Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 2 No 3 (2023): September : Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/klinik.v2i3.1880

Abstract

Glaucoma is a group of neurooptic diseases that has one feature in the form of progressive optic nerve damage caused by increased intraocular pressure, characterized by abnormalities or atrophy of the optic nerve papillae, the presence of glaucomatous excavations, as well as visual field disturbances and blindness. This pattern of peripheral vision loss can also be a distinguishing characteristic from other forms of vision loss. Glaucoma is the second leading cause of blindness for more than 70 million people worldwide. Bilateral blindness occurs in an estimated 10%. In Indonesia, the prevalence of glaucoma is 0.46%. This proves 4 to 5 out of 1,000 people suffer from glaucoma. Risk factors for acute glaucoma are age over 40 years, a family history of glaucoma. For certain types of glaucoma, family members with glaucoma have a 6 times greater risk of developing glaucoma.
CONSUMER PERCEPTION ANALYSIS OF HERBAVITA: A FUNCTIONAL READY-TO-DRINK SPICE BEVERAGE BASED ON LOCAL WISDOM IN SOUTH LAMPUNG Tyasto Prima Ahmadi; Aevita Ainun Niha; Lenggo Geni Katlin Jambak; Yulia Puspita Sari
International Journal of Social Science, Educational, Economics, Agriculture Research and Technology (IJSET) Vol. 4 No. 9 (2025): AUGUST
Publisher : RADJA PUBLIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/ijset.v4i9.962

Abstract

Ready-to-drink (RTD) herbal drinks are liquid products based on natural ingredients such as spices and medicinal plants that are packaged practically and consumed directly as functional drinks that support health. This study aims to analyze consumer perceptions of Herbavita, a functional ready-to-drink (RTD) herbal drink product based on local wisdom developed in South Lampung. This product is formulated from red ginger and turmeric with varying ratios, then tested using the hedonic method by 20 respondents. The study used a mixed methods approach with quantitative analysis through assessments of taste, aroma, and color, as well as qualitative analysis of criticism and suggestions for product development. The results showed that the sample with a balanced composition (50% red ginger and 50% turmeric) obtained the highest score for all sensory parameters, indicating consumer preference for balanced taste and aroma. Respondent profile analysis revealed that the majority were from the young age group and domiciled in Pasuruan, with a relatively balanced gender distribution. Suggestions from respondents emphasized the importance of attractive, functional, and informative packaging design as a supporting factor for product appeal. These findings demonstrate that product innovations based on traditional ingredients can be well-received if presented in a format that aligns with modern consumer preferences. Therefore, combining traditional values with innovative approaches is key to developing adaptive, competitive, and sustainable RTD spiced beverage products.
PREDICTION OF PASSENGER PRODUCTIVITY AT THE KUALA TUNGKAL RO-RO FERRY PORT ON THE KUALA TUNGKAL – TELAGA PUNGGUR LINE Yulia Puspita Sari; Ulya, Febriyanti Himmatul; Agustina, Elfita; Zakki, Farhan
IWTJ : International Water Transport Journal Vol. 7 No. 2 (2025): International Water Transport Journal (IWTJ:October)
Publisher : Politeknik Transportasi Sungai Danau dan Penyeberangan Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Passenger productivity at the port plays a crucial role in supporting the sustainability of port operations. Predicting the number of passengers at the port can be used as a reference for preparing port service readiness. The Kuala Tungkal Ferry Port, on the Kuala Tungkal – Telaga Punggur route, connects Jambi Province with the Riau Islands Province. The purpose of this study is to predict the number of passengers on Eid transportation in 2026. The historical data used is data from 14 days before Eid al-Fitr until 7 days of Eid al-Fitr from 2020 to 2025. The analysis method used is the FORECAS.ETS method, the application of which is carried out in Excel. After conducting the analysis, the prediction was that the highest number of passengers would be seven days after Eid al-Fitr, with 882 people. This prediction was used as a reference for evaluating the port's service readiness. The evaluation, based on Ministerial Decree No. 52 of 2004, determined that the existing waiting area was inadequate to accommodate the number of passengers expected for the 2026 Eid al-Fitr holiday.