Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

FAKTOR PENGEMBANGAN KAWASAN PEGARAMAN (STUDI KASUS : KAWASAN PEGARAMAN KABUPATEN PAMEKASAN) Aulia, Belinda Ulfa; Jasilah, Nur
Jurnal Penataan Ruang Vol 14, No 1 (2019): Jurnal Penataan Ruang 2019
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.826 KB) | DOI: 10.12962/j2716179X.v14i1.6597

Abstract

Kabupaten Pamekasan merupakan salah satu kabupaten penghasil garam terbesar di Jawa Timur. Pada tahun 2016 Kabupaten Pamekasan menjadi kabupaten terbesar kedua dalam menghasikan garam rakyat. Selain itu, tercatat Kabupaten Pamekasan menjadi penghasil garam terbesar ketiga di Jawa Timur namun demikian kawasan tersebut belum dikembangkan dengan baik. Dengan menggunakan metode content analysis input data yang digunakan berupa hasil wawancara indepth interview untuk mengidentifikasi faktor pengembangan kawasan pegaraman secara umum. Content analysis dibantu dengan menggunakan software Nvivo 12.0 yang memiliki fungsi mengidentifikasi faktor apa saja yang berpengaruh dalam pengembangan kawasan pegaraman sehingga didapat hasil faktor pengembangan kawasan pegaraman yang sering disebutkan dalam proses wawancara kepada 3 kelompok stakeholders, yaitu faktor jenis teknologi yang sering digunakan, peran pemerintah, unit pemasaran, saluran air laut, lembaga usaha, ketersediaan jaringan jalan, dan kadar garam dalam air laut.
Penentuan Lokasi Agroindustri Berbasis Komoditas Jagung di Kabupaten Jombang Febri Fitrianingrum; Belinda Ulfa Aulia
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v7i2.32787

Abstract

Kabupaten  Jombang memiliki potensi pada bidang pertanian berupa penggunaan lahan di dominasi oleh lahan pertanian sebesar 103.344 Ha atau sebesar 86,54% dari total luas penggunaan lahan.  Berdasarkan tren  dari tahun 2012-2017 pertumbuhan produksi jagung di Kabupaten Jombang cenderung mengalami peningkatan. Berdasarkan realisasi investasi penanaman modal asing dan dalam negeri sektor sekunder di Provinsi Jawa Timur tahun 2017, Kabupaten Jombang menempati urutan ke-8 setelah Kota Surabaya dan Kabupaten Tuban dengan jumlah investasi industri 102.850.000 US$. Nilai investasi tersebut menunjukkan tingginya nilai investasi industri di Kabupaten Jombang. Namun apabila dibandingankan dengan kondisi eksisting, di Kabupaten Jombang hanya memiliki 1 industri besar dan 1 industri sedang pengolahan berbasis jagung. Tersedianya 1 industri besar pengolahan jagung dapat diartikan pengolahan komoditas jagung di Kabupaten Jombang belum sepenuhnya berkembang. Sehingga perlu dilakukan kajian penentuan lokasi agroindustri komoditas jagung. Penelitian ini menggunakan empat teknik analisis, yang pertama yaitu Content Analysis dengan bantuan software Nvivo 12 yang digunakan untuk menentukan variabel yang berpengaruh terhadap penentuan lokasi agroindustri berbasis komoditas jagung, selanjutnya digunakan analisis deskriptif pada penyusunan kriteria lokasi agroindustri. Kemudian dari hasil kriteria tersebut akan dibobotkan dengan ANP untuk mengetahui prioritas kriteria. Analisis yang terakhir dilakukan adalah analisis weighted overlay untuk mengetahui lokasi yang sesuai sebagai lokasi industri pengolahan  komoditas jagung untuk menjawab tujuan penelitian. Dari analisis yang telah dilakukan, didapatkan hasil akhir berupa lokasi yang sesuai untuk agroindustri komoditas jagung di Kabupaten Jombang. Lokasi tersebut terletak pada Kecamatan Diwek, Mojowarno, Sumobito, dan Mojoagung seluas 1.263,31 ha atau 1,13% dari luas wilayah penelitian.
Penentuan Tingkat Kesenjangan Wilayah dan Faktor Penyebab Terjadinya Kesenjangan di Kabupaten Gresik Novtaviana Anggraeni; Belinda Ulfa Aulia
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v7i2.33551

Abstract

Kota Surabaya merupakan salah satu kota yang memiliki perkembangan pesat dan berdampak pada wilayah yang berbatasan langsung dengan Kota Surabaya, salah satunya adalah Kabupaten Gresik. Perkembangan wilayah Kabupaten Gresik dipengaruhi oleh aktivitas dari kota inti yaitu Surabaya. Gejala pergeseran perkembangan Kota Surabaya ke wilayah Kabupaten Gresik tersebut dapat merubah karakteristik wilayah di Kabupaten Gresik dan menyebabkan salah satu permasalahan yaitu kesenjangan wilayah. Kesenjangan yang terjadi di wilayah tersebut meliputi kesenjangan pada aspek ekonomi antar kecamatan, aspek sosial, distribusi pendapatan dan akses masyarakat terhadap infrastruktur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesenjangan yang terjadi serta faktor-faktor yang berpotensi menyebabkan terjadinya kesenjangan wilayah antar kecamatan di Kabupaten Gresik berdasarkan aspek ekonomi dan sosial. Perhitungan tingkat kesenjangan tersebut yang kemudian dijadikan dasar dalam perumusan tipologi wilayah berdasarkan tingkat kesenjangan yang akan mempermudah dalam perumusan kebijakan penanganan tingkat kesenjangan sesuai dengan faktor penyebab kesenjangan yang ditemukan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah perhitungan Indeks Williamson sebagai rumus perhitungan kesenjangan wilayah. Adapun analisis kedua yaitu analisis korelasi menggunakan software SPSS untuk mengetahui faktor apa saja yang berpotensi menyebabkan kesenjangan di Kabupaten Gresik. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dalam penelitian, terdapat 2 kecamatan yang termasuk kedalam tipologi wilayah dengan kesenjangan tinggi, 5 kecamatan yang termasuk kedalam tipologi wilayah dengan kesenjangan sedang dan 9 kecamatan yang termasuk tipologi wilayah dengan kesenjangan rendah. Faktor yang mempengaruhi terjadinya kesenjangan wilayah yang terjadi pada tiap kecamatan di Kabupaten Gresik adalah PDRB perkapita, kontribusi sektor industri tehadap PDRB, jumlah tenaga kerja industri, jumlah tenaga kerja pertanian, panjang jalan aspal, jumlah penduduk SMA, jumlah penduduk datang, jumlah fasilitas SMP, jumlah fasilitas rumah sakit dan jumlah fasilitas puskesmas.  
Tipologi Wilayah Peri Urban Kabupaten Sidoarjo Berdasarkan Aspek Fisik, Sosial, dan Ekonomi Aprinita Dwisna Hapsari; Belinda Ulfa Aulia
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v7i2.34248

Abstract

Kabupaten Sidoarjo yang berbatasan langsung dengan Kota Surabaya merupakan wilayah peri urban yang terus mengalami perkembangan. Wilayah peri urban merupakan wilayah dinamis yang akan terus mengalami perkembangan. Wilayah Peri-urban memiliki karakteristik bertambahnya penduduk secara tinggi dan adanya kepadatan, sektor ekonominya yang didominasi non-pertanian, dan kesadaran penduduk sebagai penduduk kota pada daerah tersebut. Adanya interaksi yang terjadi dengan wilayah kota maupun desa dapat mempengaruhi perkembangan wilayah peri urban. Perkembangan tersebut dapat menimbulkan perkembangan dan pembangunan wilayah yang tidak terarah dan terkendali. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tipologi wilayah peri urban Kabupaten Sidoarjo berdasarkan aspek fisik, sosial, dan ekonomi sehingga dapat digunakan untuk mempermudah pengembangan wilayah berdasarkan tipologinya.  Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis overlay dengan tools Weigthed Sum di ArcGIS, untuk menggabungkan hasil skor tiap variabel aspek fisik, sosial dan ekonomi dan menghitung total bobot sehingga didapat wilayah peri urban berdasarkan karakteristik tipologinya. Dalam penelitian ini, ditemukan di Kabupaten Sidoarjo terdapat 8 Kecamatan Zobikot, 7 Kecamatan Zobikodes, 2 Kecamatan Zobideskot, dan 1 Kecamatan Zobides. Kecamatan yang termasuk klasifikasi Zobikot adalah Kecamatan Taman, Waru, Gedangan, Sukodono, Krian, Sidoarjo, Candi, dan Porong. Kecamatan yang termasuk klasifikasi Zobikodes adalah Kecamatan Buduran, Wonoayu, Balongbendo, Prambon, Tulangan, Tanggulangin, dan Krembung. Kecamatan yang termasuk klasifikasi Zobideskot adalah Kecamatan Sedati dan Tarik. Sedangkan kecamatan yang termasuk klasifikasi Zobides adalah Kecamatan Jabon.
Penentuan Lokasi Sentra Produksi Komoditas Telur Ayam Ras di Kabupaten Blitar Rohmi Nurlaili; Belinda Ulfa Aulia
Jurnal Teknik ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.803 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v8i2.46980

Abstract

Kabupaten Blitar merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Timur yang dikenal sebagai sentra produksi peternakan . Hal tersebut dapat dilihat dari penyumbang tertinggi PDRB di Kabupaten Blitar adalah subsektor peternakan. Pada subsektor peternakan, produksi komoditas telur ayam ras di Kabupaten Blitar merupakan lebih dari sepertiga produksi telur di Jawa Timur, sehingga komoditas telur ayam ras merupakan komoditas yang cukup potensial untuk dikembangkan di Kabupaten Blitar. Berdasarkan RTRW Kabupaten Blitar Tahun 2011-2031, salah satu strategi pengembangan komoditas unggulan di Kabupaten Blitar adalah dengan mengembangkan sentra produksi peternakan yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang kawasan peternakan berskala besar atau kawasan industri peternakan. Maka dari itu , penelitian ini bertujuan untuk menentukan lokasi sentra produksi peternakan dengan komoditas unggulan telur ayam ras di Kabupaten Blitar sebagai tahap awal dalam pengembangan kawasan peternakan di Kabupaten Blitar. Dalam menentukan lokasi sentra produksi telur ayam ras di Kabupaten Blitar, penelitian ini menggunakan dua tahapan analisis. Tahap pertama, menggunakan analisis SLQ, DLQ serta gabungan dari analisis SLQ dan DLQ untuk mengklasifikasikan komoditas telur ayam ras pada setiap kecamatan di Kabupaten Blitar. Tahap ini menghasilkan 7 (tujuh) kecamatan dengan komoditas unggulan telur ayam ras di Kabupaten Blitar. Tahap kedua menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan mengindentifikasi ketersediaan infrastruktur yang mendukung kawasan sentra produksi komoditas telur ayam ras. Hasil penelitian ini menunjukkan lokasi yang sesuai untuk sentra produksi komoditas telur ayam ras di Kabupaten Blitar
Pola Keterkaitan Kota-Desa dari Segi Pergerakan Orang Antara Kota Mojokerto dengan Wilayah Peri Urban di Kabupaten Mojokerto Ahmad Zaki Rosyidi; Belinda Ulfa Aulia
Jurnal Teknik ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v8i2.48393

Abstract

Kota Mojokerto dan Kabupaten Mojokerto merupakan 2 wilayah yang saling bersinggungan. Kedua wilayah tersebut memiliki potensi dan keunggulan yang berbeda. Akibatnya, untuk memenuhi kebutuhannya masyarakat di kedua wilayah tersebut melakukan pergerakan, baik dari kota ke desa maupun dari desa ke kota. Hal ini menyebabkan terbentuknya pola keterkaitan kota-desa antara kedua wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola keterkaitan kota-desa darisegi pergerakan orang antra Kota Mojokerto dengan wilayah peri urban di Kabupaten Mojokerto. Untuk mendapatkan hasil luaran yang diinginkan yaitu pola keterkaitan kota-desa dari segi pergerakan orang, peneliti menggunakan analisis tipologi dan analisis deskiptif dalam penelitian ini. Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa pola keterkaitan kota-desa dari segi pergerakan orang yang terbentuk adalah hubungan timbal balik antar wilayah. Pola keterkaitan kota-desa yang terbentuk dilandasi oleh motif sosial ekonomi.
Analisis Lokasi Pengembangan Sub Sistem Agropolitan Berbasis Komoditas Pala di Kabupaten Fakfak Klara Hay; Belinda Ulfa Aulia
Jurnal Teknik ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.095 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v8i2.49190

Abstract

Kabupaten Fakfak merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di Provinsi Papua Barat, dengan memiliki potensi unggulan berupa komoditas pala atau pala Papua. Luas lahan tanaman pala adalah sebesar 17.542 Ha dengan persebaran yang merata di seluruh distrik terkecuali distrik Bomberay, distrik Karas dan distrik Tomage. Peluang pemanfaatan komoditas pala di Kabupaten Fakfak sangat besar. Adapun hasil analisis overlay yang dilakukan didapatkan kesesuaian distrik pada masing-masing sub sistem. Distrik sub sistem produksi meliputi distrik Fakfak Tengah , distrik Fakfak Timur Tengah, dan distrik Fakfak Timur. Distrik Sub sistem pengolahan meliputi distrik pariwari, distrik Fakfak Timur, Fakfak Tengah, distrik Fakfak Timur Tengah. Sedangkan distrik sub sistem pemasaran meliputi distrik Fakfak.
Analisis Pengembangan Ekonomi Lokal Industri Alas Kaki terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Kecamatan Prajurit Kulon Kota Mojokerto Dwi Yulia Rohmatina; Belinda Ulfa Aulia
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i1.48859

Abstract

Kecamatan Prajurit Kulon merupakan salah satu kecamatan di Kota Mojokerto yang memiliki jumlah IKM alas kaki terbanyak dan selalu meningkat setiap tahunnya. Akan tetapi peningkatan jumlah industri ini tidak diiringi dengan penyerapan tenaga kerja yang baik. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berpengaruh terhadap rendahnya penyerapan tenaga kerja dan merumuskan arahan terhadap permasalahan rendahnya penyerapan tenaga kerja di kecamatan Prajurit Kulon. Tahap awal dalam penelitian ini dilakukan dengan menganalisis faktor atau variabel yang berpengaruh terhadap rendahnya penyerapan tenaga kerja menggunakan metode content analysis melalui pengambilan data in depth interview dan diolah menggunakan software Nvivo 12 Plus. Setelah didapatkan faktor atau variabel yang berpengaruh terhadap rendahnya penyerapan tenaga kerja dilakukan tahap selanjutnya dengan menggunakan metode analisis deskriptif-kualitatif yaitu melakukan perumusan arahan menggunakan triangulasi sumber data (hasil transkrip wawancara stakeholder, best practice dan kebijakan yang berlaku). Penelitian ini menghasilkan arahan untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja pada industri alas kaki yaitu dengan meningkatkan pendidikan masyarakat baik pendidikan formal maupun informal, memanfaatkan teknologi internet sebagai media promosi dan pemasaran serta mengenalkan pentingnya penggunaan internet dalam dunia bisnis, memanfaatkan teknologi mesin sehingga dapat mempercepat proses produksi dan meningkatkan demand, pemerataan perluasan kesempatan kerja yaitu dengan kerjasama antara pemerintah dan swasta dalam peningkatan perluasan kesempatan kerja dan pemberdayaan masyarakat yang kreatif, dan bantuan penyediaan sarana dan prasarana dari pemerintah sebagai media promosi dan pemasaran sehingga dapat membuka peluang kerja yang baru.
Identifikasi Dampak Perubahan Iklim terhadap Pertanian Tanaman Padi di Kabupaten Jember Muhammad Luthfi Hidayatullah; Belinda Ulfa Aulia
Jurnal Teknik ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v8i2.49241

Abstract

Perubahan iklim merupakan fenomena anomali iklim yang kini menjadi isu strategis dan perlu perhatian serius karena diyakini mempunyai dampak besar bagi kehidupan di berbagai sektor, termasuk dalam sektor pertanian. Dengan adanya perubahan iklim, sektor pertanian terus mengalami penurunan dalam hal produktivitas. Penelitian ini mengambil studi kasus di Kabupaten Jember yang merupakan salah satu daerah yang memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan pangan beras nasional. Kabupaten Jember merupakan produsen padi terbesar di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2015. Namun, produksi padi di Kabupaten Jember mengalami penurunan pada tahun berikutnya. Hal ini sebagai dampak dari adanya perubahan iklim di Kabupaten Jember. Dengan menggunakan penelitian kualitatif dengan metode wawancara in-depth interview dan content analysis penelitian ini bertujuan ingin mengidentifikasi dampak perubahan iklim terhadap pertanian tanaman padi di Kabupaten Jember. Hasil analisis menemukan beberapa dampak terhadap sektor pertanian padi dari adanya perubahan iklim yang terjadi. Perubahan curah hujan menyebabkan berkurangnya areal sawah, perubahan debit air sungai dan air tanah, jebolnya tanggul sungai, peningkatan ancaman bencana banjir dan kekeringan, penurunan produktivitas, penurunan luas tanam dan luas panen, penurunan kualitas hasil, penurunan indeks pertanaman, dan peningkatan serangan hama penyakit. Perubahan suhu menyebabkan penurunan kualitas hasil dan peningkatan serangan hama penyakit. Sedangkan kenaikan muka air laut menyebabkan berkurangnya areal sawah dan penurunan produktivitas.
Analisis Pengembangan Ekonomi Lokal Industri Alas Kaki terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Kecamatan Prajurit Kulon Kota Mojokerto Dwi Yulia Rohmatina; Belinda Ulfa Aulia
Jurnal Teknik ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.123 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v8i2.49310

Abstract

Kecamatan Prajurit Kulon merupakan salah satu kecamatan di Kota Mojokerto yang memiliki jumlah IKM alas kaki terbanyak dan selalu meningkat setiap tahunnya. Akan tetapi peningkatan jumlah industri ini tidak diiringi dengan penyerapan tenaga kerja yang baik. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berpengaruh terhadap rendahnya penyerapan tenaga kerja dan merumuskan arahan terhadap permasalahan rendahnya penyerapan tenaga kerja di kecamatan Prajurit Kulon. Tahap awal dalam penelitian ini dilakukan dengan menganalisis faktor atau variabel yang berpengaruh terhadap rendahnya penyerapan tenaga kerja menggunakan metode content analysis melalui pengambilan data in depth interview dan diolah menggunakan software Nvivo 12 Plus. Setelah didapatkan faktor atau variabel yang berpengaruh terhadap rendahnya penyerapan tenaga kerja dilakukan tahap selanjutnya dengan menggunakan metode analisis deskriptif-kualitatif yaitu melakukan perumusan arahan menggunakan triangulasi sumber data (hasil transkrip wawancara stakeholder, best practice dan kebijakan yang berlaku). Penelitian ini menghasilkan arahan untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja pada industri alas kaki yaitu dengan meningkatkan pendidikan masyarakat baik pendidikan formal maupun informal, memanfaatkan teknologi internet sebagai media promosi dan pemasaran serta mengenalkan pentingnya penggunaan internet dalam dunia bisnis, memanfaatkan teknologi mesin sehingga dapat mempercepat proses produksi dan meningkatkan demand, pemerataan perluasan kesempatan kerja yaitu dengan kerjasama antara pemerintah dan swasta dalam peningkatan perluasan kesempatan kerja dan pemberdayaan masyarakat yang kreatif, dan bantuan penyediaan sarana dan prasarana dari pemerintah sebagai media promosi dan pemasaran sehingga dapat membuka peluang kerja yang baru.