Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Tipologi Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) di Kota Surabaya Selia Faradisa MZ; Putu Gde Ariastita; I Dewa Made Frendika Septanaya
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.54718

Abstract

Setiap Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) memiliki karakteristik yang berbeda-beda baik dari segi penentuan lokasi, profil penghuni, penentuan tarif sewa, dan berbagai faktor lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tipologi Rusunawa di Kota Surabaya berdasarkan karakteristik spasial dan pengelolaannya. Metode analisis tumpang susun (overlay) dan vector buffering dipilih untuk mengidentifikasi karakteristik spasial Rusunawa dan metode klaster hierarki untuk menentukan tipologi Rusunawa berdasarkan karakteristik pengelolaannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara spasial, mayoritas lokasi Rusunawa berada di area yang diarahkan oleh rencana tata ruang sebagai kawasan dengan fungsi campuran. Lokasi Rusunawa juga menyebar di area pusat dan pinggiran kota di mana pola persebaran ini dipengaruhi oleh faktor tujuan penyediaan dan target sasaran penghuninya. Sedangkan dari sisi pengelolaan, Rusunawa di Kota Surabaya terbagi menjadi dua tipologi yaitu Klaster Rusunawa Provinsi dan Klaster Rusunawa Kota. Kedua klaster memiliki perbedaan dari sisi status pengelola dan kebijakan tarif sewa.
Selecting The Best Route for Aerial Ladder Truck to Speed Up Response Time in High-Rise Buildings Located in Unprotected and High Fire Risk Areas I Dewa Made Frendika Septanaya; Putu Gde Ariastita; Fendy Firmansyah; Faradhyba Rizky Ramadhana
Jurnal Penataan Ruang Vol 16, No 2 (2021): Jurnal Penataan Ruang 2021
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v16i2.9916

Abstract

Fire outbreaks on high-rise buildings require specific techniques and equipment; one of such equipment is aerial ladder trucks. Firefighters in aerial ladder trucks must ideally arrive at the location of the fire within the ideal response time constraint in the context of fire emergency management to minimize collateral damage, be it of human lives or properties. This study aims to discover the best route traversable by aerial ladder trucks to achieve the ideal response time should a fire occur in high-rise buildings, particularly stated buildings located within unprotected and high fire risk areas in Sidoarjo Regency. The best routes were selected through a simulation using the closest facility in GIS Network Analyst based on proximal distance and travel time. The study results show that the aerial ladder trucks can traverse the recommended routes to the high-rise buildings within the ideal response time. However, the majority of these results only occur during off-peak hours. Hence, the addition of new fire stations, whose locations are within 5 km of the high-rise buildings, and the improvement or addition of street networks as an alternative to increase the fulfillment of the ideal response time of aerial ladder trucks, especially during peak hours, are recommended.
The Role of the Church Institution in Responding the COVID-19 Pandemic (Case Study: Jemaat Rehoboth, GPM) Eduardo Erlangga Drestanta; Elrianton Muskita; I Dewa Made Frendika Septanaya; Placidus Kristadi Stefanugroho
Jurnal Penataan Ruang Vol 17, No 1 (2022): Jurnal Penataan Ruang 2022
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v17i1.13109

Abstract

Throughout the pandemic, the church is one of the numerous religious institutions that is perceived as crucial and has a close connection in the control of COVID-19 in Ambon, Maluku. This research highlights the roles of and the strategies constructed by Gereja Protestan Maluku (GPM) as well as religious leaders who have the capability to transform social condition of the community related to the management of COVID-19. GPM, being a religious institution, is faced with the self-reactualisation of principles which are continuously renewed with regards to responding to the complex issues of COVID-19, such as the return to familial and household theological beliefs as well as adat traditions (mata rumah and piring natsar). Through a descriptive-qualitative approach, this research finds that the church institution is perceived as an essential and strategic part in terms of Maluku’s social structure to reduce the transmission and impact of COVID-19 by performing “divine” interventions in line with medical interventions within nonpharmaceutical and pharmaceutical contexts. Thus, the church institution could take a more active part as a strategic partner and therefore managing the issues caused by the pandemic can be run smoothly and effectively in Maluku.
Pengembangan Sistem E-Lapor untuk Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Data Perumahan, Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU) di Kabupaten Sidoarjo Putu Gde Ariastita; I Dewa Made Frendika Septanaya; Arwi Yudhi Koswara; Karina Pradinie Tucunan; Agus Budi Raharjo; Placidus Kristadi Stefanugroho
Sewagati Vol 7 No 3 (2023)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1127.793 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v7i3.448

Abstract

Kabupaten Sidoarjo menjadi lokasi pilihan utama bagi pengembang untuk membangun perumahan di wilayah metropolitan Surabaya. Pembangunan perumahan formal berkembang dengan pesat dan dampaknya sektor properti menjadi tulang punggung perekonomian di Kabupaten Sidoarjo. Namun, masalah muncul karena mayoritas pengembang belum atau tidak menyerahkan aset prasarana, sarana dan utilitas (PSU) perumahannya ke pemerintah daerah sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Menteri dalam Negeri No.9 tahun 2009 dan Peraturan Bupati Kabupaten Sidoarjo No.16 tahun 2017 serta No.10 tahun 2019. Dengan adanya permasalahan ini, sistem E-Lapor dibuat untuk mengelola isu PSU perumahan di Kabupaten Sidoarjo. Sistem ini secara teknis dikembangkan dalam bentuk web dengan memanfaatkan kerangka kerja Code Igniter dan sistem database MySQL. Hasilnya, sistem E-Lapor dapat mempermudah pemerintah Kabupaten Sidoarjo untuk melakukan kegiatan pemantauan, pencegahan dan penindakan, khususnya kepada pengembang yang tidak tertib dan taat dalam menyediakan PSU di lokasi perumahannya. Selain itu, bank data E-Lapor juga bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan fitur lain dalam sistem cerdas E-Pengelolaan aset PSU perumahan di Kabupaten Sidoarjo.
Perubahan Perilaku Wisatawan dan Aktivitas Wisata Pasca Terjadinya Pandemi COVID-19 di Kota Yogyakarta Miftachus Salimah; I Dewa Made Frendika Septanaya; Prananda Navitas
Jurnal Penataan Ruang Vol 18 (2023): Special Edition: Jurnal Penataan Ruang
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v18i0.17757

Abstract

Merebaknya virus COVID-19 di Indonesia mempengaruhi perkembangan industri pariwisata karena perilaku wisatawan dan aktivitas wisata berubah. Perubahan ini perlu direspon dengan cepat terutama bagi Kota Yogyakarta, yang menempatkan sektor pariwisata sebagai sektor ekonomi utama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan perilaku wisatawan dan aktivitas wisata yang terjadi di Kota Yogyakarta. Metode Directed Content Analysis (DCA) dan simple majority rule dipilih karena analisis kualitatif memungkinkan peneliti untuk fokus pada aspek-aspek perubahan perilaku wisatawan dan aktivitas wisata dalam hasil data teks wawancara in depth interview. Sementara itu simple majority rule berguna dalam situasi pengambilan keputusan kelompok di mana opsi dengan suara terbanyak dianggap sebagai pilihan yang terbukti mengalami perubahan. Hasil penelitian menemukan bahwa perubahan perilaku pasca pandemi COVID-19 terjadi pada wisatawan yang berkunjung di Kota Yogyakarta yaitu peningkatan kesadaran penggunaan teknologi (wisatawan tech savvy[1]), kecenderungan wisatawan berkelompok kecil, peningkatan kesadaran kesehatan dan kebersihan, dan pengaturan wisata secara terencana. Sedangkan perubahan aktivitas wisata yang terjadi yaitu peningkatan aktivitas industri pariwisata berbasis teknologi informasi dan kecenderungan minat pada daya tarik wisata terbuka, alam, dan natural.[1]Tech savvy – melek teknologi adalah kemampuan untuk memanfaatkan teknologi untuk mencapai tujuan tertentu [6-].