Aryo Pangestu
Departemen Teknik Perkapalan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Fatigue Life Konstruksi Kapal Tanker 17500 DWT Menggunakan Metode Simplified Fatigue Analysis Aryo Pangestu; Mohammad Nurul Misbah; Dony Setyawan
Jurnal Teknik ITS Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.706 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v8i1.41804

Abstract

Kebutuhan minyak dunia diprediksi akan mengalami peningkatan pada tahun 2023 menjadi 100.4 juta barel. Peningkatan kebutuhan minyak dunia ini diikuti dengan peningkatan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak. Maka dibutuhkan fasilitas penunjang proses eksplorasi dan eksploitasi minyak, seperti kapal oil tanker. Diharapkan kapal oil tanker sebagai fasilitas penunjang mampu beroperasi dalam jangka waktu yang optimal. Selama kondisi operasional, kapal mengalami beban kerja berulang yang disebabkan oleh kondisi lingkungan pelayarannya yang dapat membahayakan struktur konstruksi kapal. Oleh karena itu, dibutuhkan perhitungan fatigue terhadap konstruksi kapal yang salah satunya dengan menggunakan metode simplified fatigue analysis. Analisis fatigue dilakukan pada sambungan pembujur sisi, pembujur alas dalam, dan pembujur alas terhadap sekat melintang akibat pengaruh dari tekanan dinamis gelombang dan tekanan sloshing muatan searah melintang kapal yang dihitung menggunakan rumus pada Common Structural Rules for Double Hull Oil Tanker (CSR). Analisis menggunakan variasi kondisi operasional muatan, yaitu 0.5hfilling, 0.7hfilling, dan 0.85hfilling di mana untuk tiap masing-masing besar pembebanan diaplikasikan pada model tiga ruang muat. Proses analisis dibantu menggunakan software elemen hingga untuk mendapatkan hasil analisis dari variasi pembebanan. Berdasarkan hasil analisis, tegangan terbesar untuk sambungan pembujur sisi terjadi ketika kondisi muatan 0.85hfilling, yaitu sebesar 56.3 MPa. Sambungan pembujur alas dalam pada kondisi 0.7hfilling, yaitu sebesar 53.4 MPa. Sambungan pembujur alas pada kondisi 0.85hfilling, yaitu sebesar 59.1 MPa. Dari hasil tegangan tersebut, didapatkan fatigue life untuk tiap sambungan adalah 26.6 tahun untuk sambungan pembujur sisi, 42.5 tahun untuk sambungan pembujur alas dalam, dan 30.4 tahun untuk sambungan pembujur alas.