Primaditya Hakim
Departemen Desain Produk, Fakultas Desain Kreatif Dan Bisnis Digital, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Sistem Interchangeable pada Sepatu Wanita Saffira Ghiftama; Primaditya Hakim
Jurnal Desain Idea: Jurnal Desain Produk Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Vol 18, No 1 (2019)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (701.532 KB) | DOI: 10.12962/iptek_desain.v1i18.5085

Abstract

Produk fesyen yang sering wanita gunakan adalah produk sepatu hak. Namun penggunaan dalam kurun waktu tertentu memberikan dampak yang negatif pada bagian kaki dan tubuh. Untuk mensiasati dan mengurangi dampak negatif tersebut, maka didesainlah sepatu wanita dengan hak lepas-pasang. Sepatu ini memiliki sistem sambungan yang telah terintegrasi antar komponen utama dengan komponen lainnya. Hal tersebut didukung dengan komponen insol yang fleksibel. Metode yang dilakukan adalah studi literatur dan observasi. Adapun output dari perancangan yang dilakukan adalah desain sepatu wanita dengan hak yang dapat dilepas pasang.
Identifikasi Titik Kritis Pengendalian Kualitas Desain Masker Fashion Produksi Ukm Tanggulangin Sidoarjo Primaditya Primaditya; Hertina Susandari; Ellya Zulaikha; Eri Naharani Ustazah; Waluyohadi Waluyohadi
Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal Vol 5, No 3 (2022): September 2022
Publisher : STMIK Royal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/jurdimas.v5i3.1492

Abstract

Abstract: Tanggulangin Subdistrict in Sidoarjo Regency, East Java, is a well-known area as the center of the biggest bag and convection industry in East Java. One of them is Sartika Ratu, which has 10 employees and dozens of partners with the Tanggulangin SMEs. Sartika Ratu has a long experience in supplying traveling equipment for Umrah and Hajj travel agencies. Due to the COVID-19 pandemic, this business has shifted its production to cloth masks to ensure its business continuity. However, the cloth mask business is now very competitive. Meanwhile, the Tanggulangin SMEs develop mask design in a sporadic way without a strong design concept. This community service program using counseling method to assist the Tanggulangin SMEs in order to produce mask designs that have fashion value so that they have differentiation that increases the selling value. The team provides various alternative mask designs for the Tanggulangin SMEs in the form of a design bank book. Next, selected designs were produced and tested for users. After user testing, the team identifies some critical points that determine the quality of fashion masks. The results of this evaluation become a guide for SMEs to produce better masks and have a high selling value. Keywords: cloth mask; fashion; quality controlAbstrak: Kecamatan Tanggulangin di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, merupakan daerah yang terkenal sebagai sentra industri pengrajin tas dan konveksi terbesar di Jawa Timur. Salah satu di antaranya adalah Sartika Ratu, yang selama ini menjadi pemasok perlengkapan perjalanan umroh dan haji. Sehubungan dengan adanya pandemi COVID-19, UKM yang memiliki 10 karyawan dan belasan mitra di Tanggulangin ini mengalihkan produksinya pada masker kain agar kelangsungan bisnis tetap terjamin. Namun persaingan produk masker saat ini sangat kompetitif, sementara itu pengembangan produk masker yang dilakukan oleh UKM ini bersifat masih bersifat sporadis dan belum berkonsep. Metode pengabdian yang digunakan adalah pendampingan UKM Tanggulangin agar dapat menghasilkan desain masker yang bernilai fashion sehingga memiliki diferensiasi yang meningkatkan nilai jual.  Tim pengabdi memberikan berbagai alternatif desain masker kepada UKM dalam bentuk buku bank desain, yang dilanjutkan dengan pengujian terhadap beberapa desain terpilih. Setelah dilakukan pengujian produksi, diperoleh hasil evaluasi berupa identifikasi titik kritis yang menjadi penentu kualitas masker fashion.  Hasil evaluasi ini menjadi pegangan bagi UKM untuk memproduksi masker yang lebih baik dan bernilai jual tinggi.Kata kunci: fashion; kontrol kualitas; masker kain
Model Kemitraan Pengembangan UKM Batik di Eks Lokalisasi Dolly Eri Naharani Ustazah; Waluyohadi; Bambang Tristiyono; Primaditya; Novianti Ika Sari
Sewagati Vol 6 No 5 (2022)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.768 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v6i5.18

Abstract

Level kesiapan masyarakat dalam menerima program pengembangan UKM Batik Dolly menjadi sebuah produk turunan adalah belum siap. Oleh karena itu dibutuhkan tenaga atau keahlian khusus. Sehubungan hal tersebut, kegiatan pengabdian ini bermaksud membantu pengembangan ekonomi lokal khususnya di kawasan Dolly-Jarak melalui upaya pemberdayaan masyarakat berbasis kewirausahaan pengembangan produk batik dan turunannya melalui kemitraan antar pelaku UKM Batik dan partner desainer lain. Pengembangan yang dilakukan berupa pembuatan produk turunan batik yang disesuaikan dengan kompetensi pengabdi dipilih 3 (tiga) yang akan dikembangkan yaitu: baju to wear, baju rumahan, dan sajadah lipat. Skema kerjasama yang digunakan adalah melibatkan pelaku UKM Batik Dolly sebagai pemasok kain batik dan menggandeng partner Radiya Kinan, Zorey, dan Aghili sebagai produsen produk turunan batik. Kegiatan pengabdian yang diawali dengn pelatihan konsep dan desain sajadah lipat secara online. Tahapan dan urutan kerja dalam pengembangan produk dimulai dari tahap desain, pembuatan produk, proses \textit{Quality Control} produk serta Proses Persiapan Pemasaran Produk harus disesuaikan dengan kasus Pandemi. Setiap tahapan dibagi ke dalam tim-tim khusus yang selalu diawasi dan didampingi, agar dihasilkan kualitas produk yang optimal. Upaya pengembangan produk turunan batik diharapkan berkesinambungan dan diminati masyarakat luas, sehingga sistem kemitraan yang dibangun adalah dengan melibatkan produsen lain dalam membuat produk turunan batik.
Pengolahan Limbah Batok Kelapa Muda Menggunakan Teknik Press sebagai Material Produk Seri Lampu MY Alief Samboro; Linda Monica Hadi Kusuma; Audit Yulardi; Primaditya Primaditya
Jurnal Desain Idea: Jurnal Desain Produk Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Vol 22, No 1 (2023)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/iptek_desain.v22i1.17960

Abstract

Batok kelapa muda kurang dimanfaatkan oleh masyarakat sehingga menyebabkan penumpukan di beberapa tempat. Padahal karakteristik batok kelapa muda yang tidak keras dan memiliki motif serabut yang khas berpotensi untuk dijadikan bahan pengembangan desain dari produk olahan batok kelapa yang ada di pasaran saat ini. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perlakuan yang tepat dalam pengolahan batok kelapa muda menggunakan teknik press. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan inovasi desain yang berbeda dari produk olahan batok kelapa yang sudah ada. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara ke beberapa pengguna dan ahli, lalu dilanjutkan dengan observasi ketersediaan limbah dan produk olahan batok kelapa untuk menemukan karakteristik dan perlakuan yang tepat pada pengolahan limbah batok kelapa muda. Melalui hasil eksperimen ini, diperoleh bahwa karakteristik batok kelapa muda yang tidak keras berpotensi untuk dijadikan material produk lampu dengan teknik pengolahan baru. Teknik pelunakan yang digunakan juga berpotensi untuk menghasilkan desain produk olahan batok kelapa yang unik dan berbeda dari sebelumnya. Di sisi lain, motif khas batok kelapa muda masih bisa dipertahankan, sehingga produk yang dihasilkan nantinya dapat menampilkan kesan natural.Abstract—Young coconut shells are often ignored by the community, which results in the accumulation of waste in several locations. In fact, the characteristics of young coconut shells are soft and have unique fiber patterns and motifs, which have the potential to be used as material for design development in processed coconut shell products that are already circulating on the market. The aim of this research is to determine an effective processing method for young coconut shells using the press technique. Apart from that, this research aims to create design innovations that are different from previously existing processed coconut shell products. Data collection was carried out by conducting interviews with several users and experts, accompanied by direct observation of the availability of waste in the field and existing processed products to identify the characteristics and appropriate treatment in processing this waste. The experiments carried out discovered new processing techniques in processing materials for making hood products. The softening technique used also has the potential to produce designs for processed coconut shell products that are unique compared to existing products. Meanwhile, the typical patterns and motifs of young coconut shells can be maintained, resulting in a product that displays the natural impression of the material.
Gerakan 1000 Desain Kemasan Produk OPOP Jawa Timur (One Pesantren One Product) Sayatman, Sayatman; Noordyanto, Naufan; Dwitasari, Putri; Hakim, Primaditya
Sewagati Vol 8 No 1 (2024)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v8i1.518

Abstract

Pondok Pesantren selain berfungsi sebagai lembaga pendidikan dan dakwah, juga berfungsi sebagai lembaga pemberdayaan ekonomi. Salahsatu upaya pemerintah Jawa Timur dalam rangka pemberdayaan ekonomi pesantren adalah melalui program OPOP (One Pesantren One Product), dimana setiap Pondok Pesantren diharapkan dapat menghasilkan sedikitnya satu produk unggulan yang siap dipasarkan. Cukup banyak produk-produk hasil kreativitas pesantren yang memiliki potensi ekonomis dan berpeluang untuk dikembangkan pemasarannya. Namun demikian sebagian dari produk-produk tersebut belum ditunjang dengan kemasan yang baik dan optimal. Program pengabdian kepada masyarakat (Abmas) ini bertujuan membantu produk-produk tersebut supaya semakin baik dan berkualitas dari sisi kemasannya sehingga akan semakin memiliki daya saing di pasar. Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dengan pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan santri dan koperasi pondok pesantren. Target sasaran dari kegiatan ini adalah UKM pesantren yang terafiliasi dalam Program OPOP Jawa Timur. Program kegiatan ini juga sejalan dengan program Abmas ITS dalam menciptakan atmosfer yang kondusif bagi dosen dan mahasiswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan sesuai kompetensinya di masyarakat. Sesuai skala prioritas, dari kegiatan ini sudah dihasilkan 200 desain logo merek brand dan lebih dari 240 buah desain kemasan yang sudah diserahkan secara simbolik kepada Sekjen OPOP Jawa Timur.