Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menjelaskan pengaruh stress kerja dan iklim organisasi terhadap intention to leave dengan kepuasan kerja sebagai variabel mediasi dengan subjek penelitian pegawai DInas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali. Hipotesis yang diajukan terdiri dari 1. Stres kerja (work/job stress) mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja (job satisfaction). 2 Iklim organisasi (organizational climate) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja (job satisfaction). 3 Kepuasan kerja mempunyai pengaruh negative dan signifikan terhadap keinginan untuk pindah (intention to leave). 4 Stres kerja mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keinginan untuk pindah (intention to leave). 5 Iklim Organisasi mempunyai pengaruh negative dan signifikan terhadap keinginan untuk pindah (intention to leave). Desain penelitian ini adalah kuantitatif dengan ukuran sampel sebanyak 60 orang yang dihitung dengan menggunakan rumus slovin dan penentuan ukuran sampelnya menggunakan metode probality sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder baik data kuantitatif maupun kualitatif. Analisis data menggunakan structural equation modeling (SEM) dengan metode partial least square (PLS) yang mendapatkan hasil penelitian sebagai berikut : 1 Stres kerja (work/job stress) mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja (job satisfaction). 2 Iklim organisasi (organizational climate) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja (job satisfaction). 3 Kepuasan kerja mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keinginan untuk pindah (intention to leave). 4 Stres kerja mempunyai pengaruh negative dan signifikan terhadap keinginan untuk pindah intention to leave). 5 Iklim Organisasi mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keinginan untuk pindah (intention to leave).