Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sawen: Proteksi Teritori Lembur pada Permukiman Adat Kampung Gede Ciptagelar diana wahyu pratiwi; Susilo Kusdiwanggo
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Kampung Gede Ciptegelar merupakan pusat pemerintahan kasepuhan komunitas Pancer-Pangawinan terkini yang selanjutnya disebut sebagai Kasepuhan Ciptagelar. Komunitas Pancer-Pangawinan sendiri telah hadir lebih dari 350 tahun lalu dan berdiaspora di wilayah Pegunungan Kendeng Banten dan Jawa Barat dalam teritori (a) leuweng; terdiri dari tutupan, titipan, dan garapan dan (b) perkampungan; terdiri dari kampung gede, lembur dan tari kolot yang berada dalam wewengkon adat. Secara berkala mereka memeriksa, memelihara, dan mempertahankan teritori tersebut. Dalam satu permukiman terdapat dua elemen lingkungan yang saling melengkapi, yaitu lingkungan agrikultur (garapan) dan lembur. Di sisi lain, Kasepuhan Ciptagelar merupakan masyarakat yang masih mempertahankan budaya padi hingga sekarang. Mereka menghormati dan menjadikan padi sebagai entitas suci yang harus dijaga yang berpengaruh pada kehidupan masyarakat Komunitas Ciptagelar. Budaya padi juga mempengaruhi cara mereka menata permukimannya. Bagaimana warga memproteksi: memeriksa, memelihara, dan mempertahankan wilayah permukimannya dalam konteks budaya padi? Terdapat satu ritual prah-prahan yang diselenggarakan masyarakat secara berkala dalam menjaga permukimannya. Banyak elemen-elemen vegetatif yang digunakan dan dijadikan sebagai media sawen (protektor). Penelitian ini memiliki dua tujuan, yaitu eksploratif dan deskriptif. Pertama, mengidentifikasi teritori permukiman dari aspek lingkungan lembur pada Kampung Gede Kasepuhan Ciptagelar berdasarkan penempatan sawen lembur. Kedua, memahami cara masyarakat memproteksi lingkungan lembur berdasarkan ritual prah-prahan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif- deduktif dalam paradigma rasionalistik. Penelitian ini menggunakan strategi observasi lapangan. Responden ditentukan berdasarkan proses maksimalisasi informasi atas siapa yang memiliki pengetahuan terhadap subyek penelitian sehingga merupakan seseorang yang unik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) berdasakan penempatan sawen lembur, wilayah atau teritori spasial lingkungan lembur yang perlu diproteksi adalah akses/jalan menuju permukiman; (2) berdasarkan ritual prah-prahan, aktivitas memproteksi merupakan kegiatan menurunkan berkah Yang Maha Kuasa untuk keselamatan permukiman atau lembur. Kata kunci: budaya padi, prah-prahan, proteksi, sawen lembur, teritori.
'Home' Concept in Adolescents in a Military Housing Sphere Diana Wahyu Pratiwi; Purwanita Setijanti; Sarah Cahyadini
Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal) Vol 6, No 1 (2023): Budapest International Research and Critics Institute February
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v6i1.7432

Abstract

Adolescence is a period of transition of an individual from childhood to adulthood. At this time, individuals are encouraged to have excitement in exploring themselves to find identity. Their sphere is the first place that accommodates the daily lives of adolescent. Adolescent sphere conditions can shape the identity of adolescents. Adolescent feel comfortable and have ease in forming identity if they feel they are in the right environment. The right sphere here is meant to be a adolescent that can form the concept of 'home'. The concept of 'home' is the achievement of a sphere from the perspective of residents who feel comfortable so that they can form (1) memories, fulfill (2) privacy, form (3) habits or subsquent behavior and can create (4) the desire to return to live. A sphere with the concept of 'home' for adolescents certainly provides freedom for adolescents to explore themselves, but adolescent who live in military residential areas face different things. In this sphere area there are binding rules that must be obeyed by all residents, as well as adolescent. This research was conducted using a mixed method by conducting interviews and data processing with a word processing application to find keywords from adolescents in describing their sphere. The words were then coded, to find the concept of 'home' for the adolescent living in the military complex.