Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

TINGKAT ANSIETAS PADA PASIEN HIPERTENSI PRIMER DI RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE KALIMANTAN TIMUR Made Ermayani
Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD) Vol 3 No 1 (2021): March
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jkd.v3i1.189

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit kronis yang jika tidak dapat dikelola dengan tepat dapat meningkatkan risiko untuk pengembangan gangguan kesehatan mental khususnya ansietas dan depresi. Tujuan penelitian adalah mengetahui tingkat ansietas pada pasien hipertensi primer. Penelitian merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian adalah penelitian deskriptif. Pengumpulan data menggunakan kuisioner Hamilton Anxiety Scale (HARS). Populasi penelitian ini adalah semua pasien hipertensi yang berkunjung ke Instalasi Rawat Jalan dan Poliklinik Jantung di RSUD Abdul Wahab Sjahranie dengan jumlah sampel adalah 91 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat ansietas responden mayoritas termasuk dalam ansietas ringan sebanyak 48 responden (52,7%). Pasien hipertensi primer lebih banyak mengalami tingkat ansietas ringan.
TINGKAT STRES DAN INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP TEKANAN DARAH MAHASISWA Made Ermayani
Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD) Vol 3 No 2 (2021): Oktober
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jkd.v3i2.195

Abstract

Hypertension is a disease that can occur from a young age. Students who are in the young adult age group with an unhealthy lifestyle are prone to severe hypertension. Many risk factors for hypertension include stress levels and body mass index (BMI). Knowing that matters related to blood pressure can be used as a preventive measure to prevent complications of hypertension. This study was to determine the relationship between stress levels and body mass index with blood pressure in students of STIKES Dirgahayu Samarinda. This quantitative research was a correlation analytic study with a cross sectional study design. Purposive sampling was used for sampling method, and as an analysis, researcher used the Spearman rho test and multiple correlation test. Respondents aged 17-25 years, mostly female (82%), low socioeconomic level (47.1%), non-smokers (86.8%), exercising at least once / month (50.3%), and have a family history of hypertension (54.5%). The majority of respondents' stress levels were included in moderate anxiety (58.2%), with normal BMI values (69.3%), normal systolic blood pressure (61.9%) and normal diastolic blood pressure (48.1%). Stress level and body mass index are simultaneously related to blood pressure, both systolic blood pressure and diastolic blood pressure, with a p value of 0.000 <0.05. There is a relationship between stress levels and body mass index with the blood pressure of STIKES Dirgahayu Samarinda students.
Evaluasi Tugas dan Kompetensi Kader Posyandu Balita di Kelurahan Jawa Kota Samarinda Aprilia Nuryanti; Made Ermayani
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 3 No. 2 (2019): June
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.976 KB) | DOI: 10.24903/jam.v3i2.491

Abstract

Jumlah balita (0-4 tahun) pada tahun 2015 di Kota Samarinda adalah jumlah kelompok umur tertinggi kedua setelah usia 25-29 tahun. Pemerintah menyelenggarakan program kesehatan anak melalui Puskesmas. Puskesmas memiliki wilayah binaan kesehatan anak berupa Posyandu Balita. Puskesmas memiliki kader-kader kesehatan anak di masing-masing Pada pelaksanaannya di lapangan tugas kader tidak optimal dan menemukan beberapa kendala. Kendala yang terjadi mungkin dapat menyebabkan pencapaian program yang diharapkan oleh Puskesmas dan pemerintah kurang optimal. Oleh sebab itu, perlu penelusuran evaluasi tugas kader kesehatan anak dalam melaksanakan program kesehatan anak melalui puskesmas sebagai tangan panjang pemerintah. Evaluasi bermanfaat untuk mengembangkan pelatihan dan penyuluhan yang diperlukan bagi para kader untuk meningkatkan kompetensi mereka. Diskusi kelompok terarah dengan kader adalah salah satu upaya menelusuri dan mengevaluasi pelaksanaan tugas yang telah dilakukan kader kesehatan anak serta menemukan kendala-kendala teknis selama melaksanakan tugasnya. Hasil diskusi dianalisis dan ditarik tema-tema yang menjadi isu strategis evaluasi tugas kader kesehatan anak. FGD diikuti oleh 16 partisipan dan dua orang Pembina dari Puskesmas. Hasil FGD menunjukkan bahwa pelaksanaan tugas administrasi kader dapat dilakukan dengan baik, pelaporan dan sosialisasi program dari Pemerintah disampaikan kepada kader melalui pertemuan di Puskesmas. Kendala yang terjadi selama kader bertugas di Posyandu adalah keterbatasan jumlah kader karena ada kader kesehatan anak yang merangkap sebagai kader kesehatan lansia. Karena jumlah yang kurang maka tugas dua meja harus dilakukan oleh seorang kader sehingga ada penugasan yang dobel. Kader mengatakan masalah di lapangan lainnya adalah kurangnya kepercayaan orang tua kepada kader karena keterbatasan kader dalam pengetahuan gangguan tumbuh kembang anak dan kurang terbukanya/ penolakan orang tua untuk membawa anak ke Posyandu. Saran yang dapat dilakukan oleh Puskesmas adalah mengevaluasi pencapaian pengetahuan dan keterampilan kader, pendampingan dalam kunjungan ke rumah warga yang bermasalah dan mengambangkan topik penyuluhan bagi kader dengan bekerja sama dengan instansi pendidikan tinggi kesehatan. Bagi institusi pendidikan agar dapat melaksanakan penyuluhan dan pelatihan bagi kader dengan bersinergi dengan Puskesmas dalam pemilihan topik. 
PENGEMBANGAN FORMAT DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN BERBASIS STANDARDIZED NURSING LANGUAGE (SNL) NANDA-I, NOC DAN NIC DI RUANG RAWAT INAP made ermayani; aprilia nuryanti
MNJ (Mahakam Nursing Journal) Vol 2 No 2 (2017): Nov 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.363 KB)

Abstract

Abstract The extent area of nursing, the number of nursing school, and the place of nursing service in Indonesia or overseas will need a nursing language classification system that is standardized (Standardized Nursing Language/SNL) to formulate nursing diagnoses, purpose, and intervention nursing. This research aims to develop documentation format based on based SNL- Nanda I, NOC and NIC in the surgical medical room. The first step is exploration documentation nursing, the second stage are test, try, and evaluation. Purposive sampling was used to obtain participants. Method collecting data used FGD, sheet of observation quality of nursing care format, and quality of documentation nursing. The first FGD involved six nurses, the second FGD involved six nursing management of hospital and 11 nurses from medical surgery room. The result was good category for all indicators (functionality 82.39; efficiency 85.80; usability 82.95) and documentation nursing care quality using SNL NANDA-I, NOC and NIC showed that all indicators was good (completeness >86.16; accuracy >90; relevance >91.36; novelty 100). Hospital needs to consider the application of documentation format using nursing language standarized with NANDA-I, NOC and NIC at all room. Nurses need to improve ability in using SNL NANDA-I, NOC and NIC appropiately. Keywords: nursing care documentation format, NANDA-I, NOC and NIC Abstrak Luasnya area keperawatan dan banyaknya institusi pendidikan serta tempat pelayanan keperawatan di Indonesia maupun luar negeri, maka akan membutuhkan suatu sistem klasifikasi bahasa keperawatan yang terstandar (Standardized Nursing Language/ SNL) untuk merumuskan diagnosis keperawatan, tujuan dan intervensi keperawatan. Tujuan penelitian untuk mengembangkan format dokumentasi berdasar SNL Nanda-I, NOC dan NIC di ruang perawatan medikal medah. Tahap pertama adalah eksplorasi dokumentasi keperawatan dan tahap kedua adalah uji coba dan evaluasi. Purposive sampling digunakan dalam pemilihan partisipan. Metode pengumpulan data melalui FGD, lembar observasi mutu format asuhan keperawatan dan mutu dokumentasi keperawatan. FGD pertama melibatkan enam perawat pelaksana, FGD kedua melibatkan enam dari jajaran manajemen keperawatan RS dan 11 orang perawat dari ruang perawatan medikal bedah dalam uji coba format. Mutu format asuhan keperawatan dalam kategori baik untuk semua indikator (functionality 82,39; efficiency 85,80; usability 82,95) dan mutu dokumentasi asuhan keperawatan menggunakan SNL NANDA-I, NOC dan NIC menunjukkan semua indikator dalam kategori baik (kelengkapan >86,16; akurasi >90; relevansi >91,36; kebaruan seluruhnya 100). RS perlu mempertimbangkan penerapan format dokumentasi menggunakan bahasa standar keperawatan menurut NANDA-I, NOC dan NIC di semua ruang perawatan. Perawat perlu terus menggali kemampuan dalam menggunakan SNL NANDA-I, NOC dan NIC yang aplikatif sesuai setting pelayanannya. Kata kunci: format dokumentasi asuhan keperawatan, NANDA-I, NOC dan NIC