Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EFEKTIVITAS KONJAK UMBI PORANG (Amorphophallus oncophyllus) SEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL PENURUN KOLESTEROL PADA LANSIA Devanus Devanus Lahardo; Ida Ayu Preharsini Kusuma; Ellyvina Setya Dini
Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD) Vol 4 No 1 (2022): Maret
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jkd.v4i1.222

Abstract

ABSTRAK Penyakit yang terbanyak pada lansia adalah penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, hiperkolesterol, kencing manis, stroke, rematik dan cedera. Tujuan penelitian ini mengetahui efektifitas umbi porang (Amorphophallus oncophillus) terhadap kadar kolesterol pada penderita kolesterolemia. Penelitian menggunakan desain penelitian murni (rancang acak sederhana) dengan the pretest and postest control grup design, pengambilan data dilakukan di awal dan di akhir sebelum dan sesudah penderita mengkonsumsi umbi porang (Amorphophallus oncophillus) dalam bentuk olahan mie Shirataki dalam waktu 2 (dua) minggu. Populasi dalam penelitian ini seluruh lansia yang ada di Posyandu Lansia Sri Untari 2 Desa Banjararum sejumlah 62 orang. Subyek penelitian 48 orang yang memenuhi kriteria inklusi teridiri dari 24 orang kelompok kontrol dan 24 orang kelompok perlakuan. Hasil penelitian dianalisis menggunakan Uji T berpasangan didapatkan pada kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan usia 60-65 tahun hari ke-1 dan hari ke-14 diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,385 sehingga menunjukkan tidak adanya perbedaan signifikan (sig > 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan pada lansia berumur 60-65 tahun mampu menghasilkan kadar kolesterol yang sama dengan kelompok kontrol pada hari ke-14. Selanjutnya lansia usia 66-70 tahun hari ke-1 dan hari ke-14 diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,905 sehingga menunjukkan tidak adanya perbedaan signifikan (sig > 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan pada lansia berumur 66-70 tahun mampu menghasilkan kadar kolesterol yang sama dengan kelompok kontrol pada hari ke-14. Saran bagi penderita hiperkolesterolmia diharapkan untuk menerapakan pola diit dalam pengaturan nutrisinya dengan pemanfaatan umbi porang dalam bentuk olahan mie sebagai bahan pangan fungsional
TOTAL FENOLIK EKSTRAK KASAR KULIT NANAS HASIL FERMENTASI SEBAGAI KANDIDAT ANTIOKSIDAN Ida Ayu Preharsini Kusuma; Mustarim, Andi Laila Nugrawati; Usman, Reni; Daruki, Retno
Journal of Scientech Research and Development Vol 5 No 2 (2023): JSRD, December 2023
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v5i2.222

Abstract

Tanaman nanas memiliki berbagai kandungan kimia, salah satunya adalah senyawa fenolik. Senyawa fenolik pada tanaman memiliki fungsi sebagai antioksidan. Antioksidan adalah molekul yang menjaga sel dari efek radikal bebas sehingga dapat menyeimbangkan stress oksidatif. Fermentasi adalah salah satu penerapan bioteknologi dengan memanfaatkan mikroorganisme dalam menghasilkan enzim maupun metabolit yang digunakan untuk membentuk produk baru dengan sifat biokimiawi yang termodifikasi. Pada penelitian ini dilakukan fermentasi menggunakan S.cerevisiae dengan proses fermentasi anaerob pada suhu ruang. Variasi waktu fermentasi yaitu 24, 48, dan 72 jam. Pengukuran total fenolik menggunakan metode Folin-Ciocalteu dengan pengukuran menggunakan Spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 750 nm. Adapun nilai total fenolik yang diperoleh pada kelompok tanpa fermentasi/Kontrol (K) Fermentasi hari ke-1 (F1), Fermentasi hari ke-2 (F2), dan Fermentasi hari ke-3 (F3) secara berturut-turut adalah sebagai berikut: 37,31 mgGAE/g; 37,00 mgGAE/g ; 53,96 mgGAE/g ; 80,38 mgGAE/g. Berdasarkan hasil penelitian, kandungan total fenolik tertinggi dari ekstrak kulit nanas hasil fermentasi terdapat pada fermentasi hari ke-3.
GEN YANG PALING BERPENGARUH DALAM MENDETEKSI Escherichia Coli DENGAN METODE PCR DAN QPCR: LITERATUR REVIEW Ida Ayu Preharsini Kusuma; Nyoman Yudi Antara
Journal of Scientech Research and Development Vol 6 No 1 (2024): JSRD, June 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v6i1.497

Abstract

Diare adalah penyakit yang dapat terjadi pada dewasa maupun anak-anak. Diare juga menjadi penyakit yang terjadi dibanyak negara khususnya negara berkembang seperti Indonesia. Diare disebabkan oleh berbagai jenis mikroorganisme salah satunya Escherichia coli (E.coli). Bakteri E. coli mempunyai beberapa tipe yang menjadi penyebab terjadinya diare yaitu diantaranya E.coli (EPEC), enterohaemorrhagic E. coli (EHEC), enterotoxigenic E. coli (ETEC), enteroggregative E. coli (EAEC), enteroinvasive E. coli (EIEC) dan diffusely adherent E. coli (DAEC). Salah satu metode deteksi yang berkembang saat ini adalah dengan metode PCR. Untuk itu review ini berfokus pada penentuan gen-gen yang digunakan untuk menentukan tipe strain dari bakteri E.coli. Berdasarkan hasil review, bakteri strain EPEC dan ETEC menjadi tipe strain yang paling banyak diteliti. Metode yang digunakan lebih banyak menggunakan PCR (86,74%) dibandingkan qPCR (13,16%). Selain itu, didapatkan juga gen-gen yang paling sering digunakan untuk mendeteksi tipe strain E.Coli, yaitu gen stx1 dan stx2 (STEC), gen ST/est dan LT/elt (ETEC), gen eae dan bfpA (EPEC), gen ipaH (EIEC), gen DaaE (DAEC), dan gen aggR dan CVD432 (EAEC). Oleh sebab itu, beberapa gen yang sering diteliti yang dihasilkan dari review ini dapat menjadi acuan untuk dijadikan sebagai marker dalam mendeteksi penyakit E. coli beserta tipenya.