Benjamin Lumantarna
Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra Surabaya

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH KETIDAKBERATURAN MASSA VERTIKAL PADA BANGUNAN YANG DIRENCANAKAN SECARA DIRECT DISPLACEMENT BASED DESIGN Yoseph Ivan Hartono; Misael Algape; Ima Muljati; Benjamin Lumantarna
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 6, No 1 (2017): FEBRUARI 2017
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.447 KB)

Abstract

Direct Displacement Based Design (DDBD) merupakan metode untuk mendesain bangunan tahan gempa yang hanya mengenal pendistribusian gaya gempa secara vertikal berdasarkan inertia force di setiap lantai yang menyerupai metode statis ekivalen. DDBD tidak meninjau adanya ketidakberaturan massa vertikal. Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah cara DDBD dapat digunaan untuk bangunan dengan ketidakberaturan massa vertikal. Bangunan 12 lantai dengan massa yang tidak beraturan di wilayah Surabaya dan Jayapura akan digunakan sebagai studi kasus. Kinerja bangunan diuji menggunakan analisis dinamis riwayat waktu nonlinier terhadap performace criteria yang diberikan oleh Model Code DDBD. Hasil analisis menunjukkan bahwa rumusan distribusi gaya lateral di setiap lantai tidak dapat digunakan karena meskipun drift ratio yang terjadi pada bangunan dengan desain level 1 di wilayah Surabaya dan Jayapura memenuhi persyaratan drift limit. Untuk parameter damage index, kinerja bangunan desain level 1, 2, dan 3 pada wilayah Surabaya dan Jayapura tidak memenuhi persyaratan. Selain itu, konsep strong column weak beam dan beam side sway mechanism tidak terpenuhi.
PERFORMA BANGUNAN YANG DIDESAIN MENURUT SNI 1726-2002 DAN SNI 1726-2012 PADA BANGUNAN BERATURAN 7- DAN 3-LANTAI DI WILAYAH SURABAYA PETA GEMPA INDONESIA Karel Abraham Tantra; Zendy Sutanto; Pamuda Pudjisuryadi; Benjamin Lumantarna
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2016): FEBRUARI 2016
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.387 KB)

Abstract

Gempa besar yang terjadi di Indonesia belakangan ini, mengakibatkan perubahan pada peraturan gempa Indonesia dari SNI 1726-2002 menjadi SNI 1726-2012. Perubahan pada isi peraturan ini salah satunya mengenai besar respon spektrum desain dimana banyak wilayah menunjukan peningkatan, salah satunya di Surabaya. Hal ini menimbulkan pertanyaan bagaimana kinerja bangunan yang direncanakan berdasarkan SNI 1726-2002 dan SNI 1726-2012 jika dianalisa dengan beban gempa riwayat waktu yang disesuaikan dengan respon spektrum sesuai SNI 1726-2012. Oleh karena itu, dilakukan penelitian yang bertujuan mengevaluasi kinerja bangunan beton bertulang yang direncanakan berdasarkan SNI 1726-2002 pada sistem rangka pemikul momen khusus (SRPMK), menengah (SRPMM), dan biasa (SRPMB) dan berdasarkan SNI 1726-2012 dengan sistem SRPMK jika dianalisa dengan beban gempa riwayat waktu yang disesuaikan dengan respon spektrum sesuai SNI 1726-2012, dengan berbagai level gempa sesuai FEMA 356. Penelitian dilakukan pada bangunan beraturan 7 dan 3 lantai di wilayah Surabaya kelas tanah sedang. Kinerja bangunan diuji dengan analisis dinamis time history nonlinier menggunakan program SAP2000v.11. Hasil penelitian gedung 3 lantai menunjukan bangunan yang direncanakan tidak dapat bertahan saat diberikan beban gempa rencana SNI 1726-2012. Drift ratio bangunan 7-lantai untuk bangunan SRPMK yang didesain dengan SNI 1726-2002 dan SNI 1726-2012 menunjukan performa yang baik saat gempa menurut SNI 1726-2012 diberikan, sedangkan bangunan SRPMM dan SRPMB yang didesain dengan SNI 1726-2002 menujukan performa yang buruk karena kerusakan getas terjadi pada bagian kolom.
EVALUASI KINERJA DIRECT-DISPLACEMENT BASED DESIGN PADA PERENCANAAN BANGUNAN DENGAN KETIDAKBERATURAN TINGKAT LUNAK Adrian Hartanto Luih; Kevin Agusta; Ima Muljati; Benjamin Lumantarna
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 6, No 1 (2017): FEBRUARI 2017
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.296 KB)

Abstract

Saat ini banyak ditemui bangunan yang memiliki satu atau dua lantai yang tingginya lebihbesar dari lantai-lantai yang lainnya. Pada perencanaan ketahanan gempa, kondisi ini dapatmenghasilkan lantai yang lunak yang mengarah pada keruntuhan soft storey. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui apakah adanya lantai lunak dapat mempengaruhi rumusan distribusi vertikal gayapada setiap lantai yang digunakan untuk bangunan beraturan, jika didesain dengan metode DirectDiscplacementBasedDesign(DDBD).Selanjutnya,penelitianinijugamengevaluasikinerjabangunanuntukmengetahui responnya terhadap gaya gempa. Sebagai studi kasus, dipilihlah bangunanperkantoran 8 lantai dengan denah tipikal di Surabaya dan Jayapura. Bangunan berupa sistem rangkabeton bertulang dengan lantai lunak di lantai dasar dan lantai 5. Struktur direncanakan menggunakanmetode DDBD pada target kinerja level-1 – no damage, level-2 – repairable damage dan level-3 – nocollapse, dan dianalisis kinerjanya menggunakan analisis non-linier dinamis riwayat waktu pada gempakecil, sedang dan besar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan DDBD paling aman adalahdesain dengan level-1 karena meskipun bangunan dengan sengaja didesain memiliki tingkat lunak,bangunan masih memiliki kinerja yang baik di semua level gempa, baik diukur dalam parameter driftratio, damage index, maupun mekanisme keruntuhannya. Untuk penelitian lebih lanjut dengan tinggilantai yang besar disarankan membuat kolom dengan kekakuan lateral diatas kriteria tingkat lunak(kolom yang lebih kaku), supaya tidak memiliki tingkat lunak.
KRITISI DESAIN PSEUDO ELASTIS PADA BANGUNAN BERATURAN 6- DAN 10-LANTAI DENGAN DENAH PERSEGI PANJANG DI WILAYAH 2 PETA GEMPA INDONESIA Fransisca Wijaya; Liske Widjojo; Ima Muljati; Benjamin Lumantarna
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.059 KB)

Abstract

Pseudo elastis merupakan alternatif dalam perencanaan bangunan dengan mekanisme keruntuhan partial side sway. Mekanisme ini menggunakan konsep bahwa distribusi gaya geser tersebar merata pada seluruh kolom sampai kolom plastis mengalami pelelehan, lalu kelebihan gaya geser dialihkan pada kolom elastis. Oleh karena itu, beberapa kolom didesain tetap elastis selama terkena gempa dengan cara memperbesar gaya rencana akibat gempa menggunakan suatu Faktor Pengali, sedangkan balok dan beberapa kolom lainnya diperbolehkan mengalami sendi plastis. Metode ini berbeda dengan metode desain kapasitas dimana seluruh kolom didesain terhadap balok-balok yang merangkanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji asumsi distribusi gaya geser dalam konsep desainPseudo elastis, serta memeriksa apakah partial side sway mechanism dapat terjadi dengan desain Pseudo elastis pada bangunan beraturan 6- dan 10-lantai dengan denah persegi panjang di wilayah 2 Peta Gempa Indonesia. Kriteria desain yang digunakan adalah konfigurasi kolom perimeterdidesain sebagai kolom elastis, dimensi kolom eksterior dan interior sama, serta tidak menggunakan rasio tulangan minimum pada seluruh kolom. Pengujian asumsi distribusi gaya geser dasar dan mekanisme keruntuhan bangunan ditinjau dengan analisis dinamis time history nonlinear. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asumsi distribusi gaya geser dalam desain Pseudo elastis tidak benar, sertapartial side sway mechanism tidak terjadi karena kolom interior mengalami fraktur.
STUDI KASUS TERHADAP PELAKSANAAN BASEMENT 5 LANTAI DI WILAYAH SURABAYA BARAT Ho Steven; Erron Gunardi; Paravita Sri Wulandari; Benjamin Lumantarna
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (41.207 KB)

Abstract

Pembuatan basement pada bangunan bertingkat saat ini sangat banyak dilakukan untuk dijadikan lahan parkir. Basement yang akan dibuat memiliki kedalaman dan kondisi lapangan yang berbeda-beda, sehingga dibutuhkan metode yang berbeda-beda pula dalam pelaksanaannya. Skripsi ini menganalisa tentang metode pelaksanaan dalam pembuatan basement 5 lantai di wilayah Surabaya Barat. Metode untuk pelaksanaan basement tersebut ada 2, yaitu bottom-up dan top-down. Lalu dilakukan analisa data berupa studi literatur dari referensi dan data proyek, kemudian dilakukan pengecekan kestabilan dinding penahan tanah yang dipakai menggunakan program PLAXIS. Pemilihan alat-alat berat yang akan digunakan pada proyek juga disesuaikan dengan metode yang dipilih. Dari hasil studi literatur dan analisa menggunakan program PLAXIS, metode bottom-up harus melakukan pemasangan ground anchor untuk membantu kestabilan dinding penahan tanah. Tetapi dengan dilakukannya pemasangan ground anchor, hal tersebut bisa membahayakan bangunan sekitar proyek. Oleh karena itu metode top-down merupakan metode yang tepat untuk diaplikasikan dalam pelaksanaan basement, karena top-down memenuhi syarat kestabilan dinding penahan tanah dan aman dalam pelaksanaannya.
EVALUASI KINERJA BANGUNAN BERLUBANG DENGAN METODE DIRECT DISPLACEMENT-BASED DESIGN Merline Sutandi; Donovan Alfa Mboe; Ima Muljati; Benjamin Lumantarna
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 6, No 1 (2017): FEBRUARI 2017
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.906 KB)

Abstract

Banyak penelitian mengenai kinerja Direct Displacement Based Design (DDBD) dan Force Based Design (FBD) telah dilakukan sebelumnya. Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa DDBD menghasilkan performa struktur yang lebih mendekati target desain. Namun, penelitian terhadap bangunan berlubang belum pernah dilakukan sebelumnya. Konfigurasi struktur dengan void memiliki kekakuan portal yang bervariasi diaman hal ini mempengaruhi distribusi gaya pada setiap portal. Distribusi gaya pada bagian yang memiliki void akan mengalami perpindahan yang lebih besar daripada bagian yang tidak memiliki void khususnya jika pelat lantai diasumsikan semi rigid. Penelitian ini membandingkan kinerja FBD dan DDBD pada bangunan yang didesain berlubang atau memiliki void dengan asumsi desain bangunan tanpa lubang dan gaya geser dasar didistribusikan secara merata. Penelitian akan dievaluasi terhadap wilayah beresiko gempa tinggi dan rendah di Indonesia. Struktur yang didesain diuji dengan analisis non-linear dinamis time history. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa struktur bangunan yang didesain dengan DDBD memberikan kinerja yang lebih baik daripada FBD baik dalam drift ratio ataupun failure mechanism. Selain itu, prosedur DDBD lebih efektif dan efisien karena hasil desain mendekati target desain dan durasi desain sangat singkat. Satu-satunya kelemahan dari DDBD adalah biaya yang lebih mahal karena hasil desain yang menggunakan lebih banyak material
EVALUASI KINERJA BANGUNAN DENGAN KETIDAKBERATURAN SUDUT DALAM YANG DIRENCANAKAN SECARA DIRECT DISPLACEMENT BASED DESIGN Michael Michael; Andy Andy; Ima Muljati; Benjamin Lumantarna
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 6, No 1 (2017): FEBRUARI 2017
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.957 KB)

Abstract

Sesuai dengan SNI 1726-2012, Force Based Design merupakan metode yang digunakan dalam perencanaan struktur bangunan. Namun, seiring berkembangnya waktu, metode yang disebut Direct Displacement-Based Design (DDBD) menjadi opsi bagi perencana untuk mendesain struktur bangunan. Sesuai Performance Based Design, perencanaan harus dilakukan dalam Level 1-No Damage, Level 2-Repairable Damage, dan Level 3-No Collapse. Bangunan apartment 6 lantai dengan ketidakberaturan sudut dalam, dimana portal arah-x dan arah-y tidak seragam,dari struktur beton bertulang dengan bentang seragam diambil sebagai studi kasus. Struktur direncanakan sebagai sistem rangka pemikul momen pada daerah beresiko gempa rendah dan tinggi di Indonesia. Bangunan direncanakan dengan metode FBD maupun DDBD. Dalam metode DDBD, desain Level-3 digunakan untuk daerah beresiko gempa rendah dan Level-2 untuk daerah beresiko gempa tinggi sesuai DDBD Model Code (Sullivan et al., 2012). Untuk metode DDBD, penelitian dilakukan dalam 2 kondisi, yaitu distribusi base shear secara merata untuk tiap portal (DDBD 1), dan perhitungan base shear untuk masing-masing portal sesuai dengan proporsional massa (DDBD 2). Dari kedua metode yang dilakukan, ternyata metode DDBD 1 merupakan pilihan terbaik. Hasil desain tersebut diuji kinerjanya menggunakan analisis dinamis riwayat waktu nonlinier. Untuk parameter driftt, semua bangunan menunjukkan kinerja yang memuaskan kecuali bangunan DDBD 2. Namun jika dilihat berdasarkan damage index, hanya metode DDBD 1 yang memenuhi semua persyaratan. Dalam parameter mekanisme keruntuhan, kondisi beam side sway mechanism dan strong column weak beam sudah terpenuhi.