Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS KEKUATAN MEKANIK UNTUK FASILITAS FASE-PRHRS MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ANALISIS STRUKTUR Dedy Haryanto; Mulya Juarsa; Almira Citra Amelia; Dinan Andiwijayakusuma
SIGMA EPSILON - Buletin Ilmiah Teknologi Keselamatan Reaktor Nuklir Vol 21, No 2 (2017): November 2017
Publisher : Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (865.503 KB) | DOI: 10.17146/sigma.2017.21.2.4061

Abstract

ANALISIS KEKUATAN MEKANIK UNTUK FASILITAS FASE-PRHRS MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ANALISIS STRUKTUR. Station Black Out (SBO) di Fukushima Daiichi Jepang terjadi karena tidak adanya catu daya listrik bagi sistem aktif untuk mendinginkan teras reaktor, sehingga panas peluruhan di teras reaktor tidak dapat dibuang ke sistem pengambilan sisa panas dan kelingkungan. Untuk itu diperlukan sistem keselamatan pasif untuk membuang sisa panas hasil peluruhan yang dihasilkan ketika SBO terjadi atau sebab-sebab lain yang mengakibatkan sistem aktif tidak berfungsi. FASE-PRHRS (Fasilitas Eksperimen-Passive Residual Heat Removal System) merupakan suatu fasilitas eksperimen keselamatan sistem pasif yang direncanakan akan dibuat dengan skala tinggi 1/1 dan ditujukan untuk penelitian pengambilan panas sisa pada teras reaktor dan beroperasi secara alamiah tanpa membutuhkan catu daya listrik. Fasilitas tersebut menggunakan struktur Untai Uji Termohidrolika Reaktor (UUTR) sebagai penopang komponen-komponennya se- hingga struktur mengalami penambahan beban selain beban dari komponen-komponen UUTR. Un- tuk mengetahui keamanan penggunaan struktur UUTR sebagai penopang maka dilakukan pengujian secara simulasi menggunakan perangkat lunak analisis struktur. Hasil pengujian mendapatkan tegan- gan mekanik terbesar yang terjadi yaitu 4,41 x 106 N/m2, sedangkan translation displacement terbesar yaitu 0,1150 mm. Tegangan mekanik yang terjadi masih lebih kecil dibandingkan dengan yield strength material dari Carbon Steel ASTM A36 dan masih dalam daerah elastis material. Se- dangkan translation displacement yang terjadi sangat kecil sehingga tidak mengakibatkan perubahan bentuk pada struktur UUTR. Dengan demikian struktur UUTR dalam kondisi aman dengan adanya pembebanan berupa komponen UUTR dan FASE-PRHRS. Kata kunci: struktur UUTR, FASE-PRHRS, tegangan mekanik, translation displacement 
Rancang Bangun Heater Element Segment pada Rangkaian Sistem Reactor Cavity Cooling RDNK Rahayu Kusumastuti Kusumastuti; Dedy Haryanto; Giarno Giarno; Bambang Heru; Ainur Rosidi; Mulya Juarsa; Sriyono Sriyono; Hendro Tjahjono; Surip Widodo; Ign. Djoko Irianto; Dwi Yuliaji; Edy Marzuki
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 23, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2021.23.1.6226

Abstract

RANCANG BANGUN HEATER ELEMENT SEGMENT PADA RANGKAIAN SISTEM REACTOR CAVITY COOLING RDNK. Proses pendinginan secara pasif menjadi perhatian khusus sejak kecelakaan PLTN Fukushima dan TMI-2, kecelakaan tersebut diakibatkan oleh gagalnya sistem pendingin aktif dimana pompa tidak berfungsi. Kemudian, aliran sirkulasi alam sebagai prinsip kerja sistem pendingin pasif juga digunakan pada model pendinginan di celah antara dinding luar Reactor Pressure Vessel (RPV) reactor High Temperature Gass Cooled Reactor (HTGR) dan beton penopang RPV. Riset terkait reactor cavity cooling system berbasis pendingin pasif dilakukan dengan membuat Untai Uji Reactor Cavity Cooling System-Reaktor Daya Non Komersial (RCCS-RDNK), namun saat dilakukan komisioning fungsi pemanasannya tidak optimal, temperatur yang ingin dicapai yaitu 300oC – 400oC pada permukaan simulator RPV HTGR tidak tercapai, sehingga dilakukan modifikasi pada sistem pemanas dengan heater element segments (HES) berbasis proses radiasi. Tujuan penelitian adalah untuk melakukan analisis pada pengujian pemanasan HES hasil konstruksi hingga mencapai temperatur optimal. Metode eksperimen dilakukan dengan menghidupkan heater dan merekam perubahan temperatur pada titik pengukuran di bagian permukaan insulator brick (BRICK), permukaan dalam RPV (RPVD), permukaan luar RPV (RPVL) dan udara luar. Hasil pengujian menunjukkan, secara umum capaian maksimal temperatur pada bagian permukaan RPV sekitar 400oC, dengan temperatur permukaan brick sekitar 700oC. Hal ini menunjukkan bahwa, konstruksi pemanas HES dapat beroperasi optimal dan memenuhi kriteria simulasi pendingin pada RCCS HTGR.