Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Rancang Bangun Heater Element Segment pada Rangkaian Sistem Reactor Cavity Cooling RDNK Rahayu Kusumastuti Kusumastuti; Dedy Haryanto; Giarno Giarno; Bambang Heru; Ainur Rosidi; Mulya Juarsa; Sriyono Sriyono; Hendro Tjahjono; Surip Widodo; Ign. Djoko Irianto; Dwi Yuliaji; Edy Marzuki
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 23, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2021.23.1.6226

Abstract

RANCANG BANGUN HEATER ELEMENT SEGMENT PADA RANGKAIAN SISTEM REACTOR CAVITY COOLING RDNK. Proses pendinginan secara pasif menjadi perhatian khusus sejak kecelakaan PLTN Fukushima dan TMI-2, kecelakaan tersebut diakibatkan oleh gagalnya sistem pendingin aktif dimana pompa tidak berfungsi. Kemudian, aliran sirkulasi alam sebagai prinsip kerja sistem pendingin pasif juga digunakan pada model pendinginan di celah antara dinding luar Reactor Pressure Vessel (RPV) reactor High Temperature Gass Cooled Reactor (HTGR) dan beton penopang RPV. Riset terkait reactor cavity cooling system berbasis pendingin pasif dilakukan dengan membuat Untai Uji Reactor Cavity Cooling System-Reaktor Daya Non Komersial (RCCS-RDNK), namun saat dilakukan komisioning fungsi pemanasannya tidak optimal, temperatur yang ingin dicapai yaitu 300oC – 400oC pada permukaan simulator RPV HTGR tidak tercapai, sehingga dilakukan modifikasi pada sistem pemanas dengan heater element segments (HES) berbasis proses radiasi. Tujuan penelitian adalah untuk melakukan analisis pada pengujian pemanasan HES hasil konstruksi hingga mencapai temperatur optimal. Metode eksperimen dilakukan dengan menghidupkan heater dan merekam perubahan temperatur pada titik pengukuran di bagian permukaan insulator brick (BRICK), permukaan dalam RPV (RPVD), permukaan luar RPV (RPVL) dan udara luar. Hasil pengujian menunjukkan, secara umum capaian maksimal temperatur pada bagian permukaan RPV sekitar 400oC, dengan temperatur permukaan brick sekitar 700oC. Hal ini menunjukkan bahwa, konstruksi pemanas HES dapat beroperasi optimal dan memenuhi kriteria simulasi pendingin pada RCCS HTGR.
Desain Dan Pengujian Kolektor Surya CPC Berselubung Kaca Sebagai Media Evaporasi Sistem ORC Dwi Yuliaji; Yogi Sirod Gaoz; Tachli Supriyadi; Roy Waluyo; Mulya Juarsa; Muhamad Yulianto
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 9 No 1 (2016): April 2016
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.876 KB)

Abstract

Abstrak:Bagian dari kegiatan penelitian pembangkit Organic Rankine Cycle (ORC) dengan sumber kalor dari radiasi matahariadalah kolektor surya. Tujuan penulisan ini adalah menjelaskan disain kolektor surya dengan menggabungkan dua tipe,yaitu reflektor plat datar dengan concentrated parabolic collector (CPC).Bagian terpenting dari kolektor surya adalahselubung kaca pada receiver yang bertujuan sebagai media evaporasi pada system Organic Rankine Cycle(ORC).Geometri kolektor termal solar memiliki dimensi dengan panjang 1 m, tinggi 0,9 m, lebar alas 0,028 m, lebartutup 1,16 m. Concentrator merupakan bagian penangkap radiasi matahari dengan model semi silinder tipe CPCdengan bahan AISI 1015 yang dilapisi alumunium foil. Receiver menggunakan pipa tembaga 12,7mm, tebal 20mm,panjang total 3,46 m. Pipa tembaga dibungkus oleh pipa kaca diameter 51,4 mm, tebal 20mm. Dinding reflectormenggunakan AISI 201. Isolator terdiri dua lapisan, lapisan dalam menggunakan bahan polistirena foam tebal 20mmdan lapisan luar menggunakan Harmaflek tebal 20mm. Temperatur tertinggi pipa reciever sebelum dialiri fluida 104,4oCpada intensitas cahaya matahari 57,8 flux.Kata kunci: Kolektor surya, reflektor plat datar, concentrated parabolic collector (CPC), Organic Rankine Cycle (ORC)Abstract:A Part of the research activity for development of Organic Rankine Cycle (ORC) plant with a heat source from solarradiation aresolar collector. The purpose in this paper is to describe design of solar collector with combining two type ofreflector, flat type reflector and concentrated parabolic collector (CPC). Most important part of the solar collector is theglass layer on the receiver which intended as media evaporation in the ORC system. The geometries of solar collectorhave dimensions of length 1 m, height 0.9 m, width of pedestal 0,028 m, width 1.16 m for cap. Then, concentrator is thepart solar radiation catcher using semi-cylinder models type CPC with material AISI 1015 was coated by aluminum foil.Receiver uses a 12,7 mm copper pipe, 20mm thick, total length of 3.46 m. Copper pipe wrapped by a glass pipe withdiameter of 51,4mmand thickness 20mm. Wall reflector using AISI 201. Insulation consists of two layers with innerlayers using polystyrene foam material with a size of 20 mm thick and the outer layer usingHarmaflek with the size of20mm thick. Highest temperature on reciever pipe without fluid is 104,4oC at solar flux 57,8 flux.Keywords : solar collector, flat plate reflector, concentrated parabolic collector(CPC), Organic Rankine Cycle (ORC)
Desain Dan Pengujian Kolektor Surya CPC Berselubung Kaca Sebagai Media Evaporasi Sistem ORC Dwi Yuliaji; Yogi Sirod Gaoz; Tachli Supriyadi; Roy Waluyo; Mulya Juarsa; Muhamad Yulianto
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 9 No 1 (2016): April 2016
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.876 KB)

Abstract

Abstrak:Bagian dari kegiatan penelitian pembangkit Organic Rankine Cycle (ORC) dengan sumber kalor dari radiasi matahariadalah kolektor surya. Tujuan penulisan ini adalah menjelaskan disain kolektor surya dengan menggabungkan dua tipe,yaitu reflektor plat datar dengan concentrated parabolic collector (CPC).Bagian terpenting dari kolektor surya adalahselubung kaca pada receiver yang bertujuan sebagai media evaporasi pada system Organic Rankine Cycle(ORC).Geometri kolektor termal solar memiliki dimensi dengan panjang 1 m, tinggi 0,9 m, lebar alas 0,028 m, lebartutup 1,16 m. Concentrator merupakan bagian penangkap radiasi matahari dengan model semi silinder tipe CPCdengan bahan AISI 1015 yang dilapisi alumunium foil. Receiver menggunakan pipa tembaga 12,7mm, tebal 20mm,panjang total 3,46 m. Pipa tembaga dibungkus oleh pipa kaca diameter 51,4 mm, tebal 20mm. Dinding reflectormenggunakan AISI 201. Isolator terdiri dua lapisan, lapisan dalam menggunakan bahan polistirena foam tebal 20mmdan lapisan luar menggunakan Harmaflek tebal 20mm. Temperatur tertinggi pipa reciever sebelum dialiri fluida 104,4oCpada intensitas cahaya matahari 57,8 flux.Kata kunci: Kolektor surya, reflektor plat datar, concentrated parabolic collector (CPC), Organic Rankine Cycle (ORC)Abstract:A Part of the research activity for development of Organic Rankine Cycle (ORC) plant with a heat source from solarradiation aresolar collector. The purpose in this paper is to describe design of solar collector with combining two type ofreflector, flat type reflector and concentrated parabolic collector (CPC). Most important part of the solar collector is theglass layer on the receiver which intended as media evaporation in the ORC system. The geometries of solar collectorhave dimensions of length 1 m, height 0.9 m, width of pedestal 0,028 m, width 1.16 m for cap. Then, concentrator is thepart solar radiation catcher using semi-cylinder models type CPC with material AISI 1015 was coated by aluminum foil.Receiver uses a 12,7 mm copper pipe, 20mm thick, total length of 3.46 m. Copper pipe wrapped by a glass pipe withdiameter of 51,4mmand thickness 20mm. Wall reflector using AISI 201. Insulation consists of two layers with innerlayers using polystyrene foam material with a size of 20 mm thick and the outer layer usingHarmaflek with the size of20mm thick. Highest temperature on reciever pipe without fluid is 104,4oC at solar flux 57,8 flux.Keywords : solar collector, flat plate reflector, concentrated parabolic collector(CPC), Organic Rankine Cycle (ORC)
KEUNGGULAN DAN KEKURANGAN MESIN DAUR ULANG LIMBAH PLASTIK DAN OLI MENJADI BATU BATA SERTA INOVASI LANJUTAN Bagas Andhika Nurpratama; Egi Supriyadi; Dwi Yuliaji
PKM-P Vol 6 No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : LPPM UIKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pkm-p.v6i1.1157

Abstract

Dalam pengolahan sampah hendaknya menerapkan proses-proses, seperti Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), Recycle (mendaur ulang), Replace (mengganti barang berpotensi sampah sampah plastik ke arah bahan recycle). Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mengurangi sampah plastik. Untuk menunjang hal tersebut maka dibuat suatu perancangan mesin untuk mengolah sampah. Rancang bangun mesin pelebur dan pencetak batu bata berbahan dasar limbah plastik LDPE (Low Density Polyethylene) atau polietilene bermassa jenis rendah bertujuan untuk pendaurulangan limbah plastik dengan cara peleburan dan kemudian dicetak kembali menjadi produk batu bata yang terpakai dan diharapkan dapat menjadi solusi dalam proses daur ulang limbah plastik yang semakin meningkat. Rancang bangun mesin pelebur ini menggunakan sistem pengaduk secara manual atau menggunakan tenaga manusia. Hasil akhir dari mesin ini yaitu berupa plastik leleh yang telah tercampur oli untuk kemudian dicetak dalam cetakan batu bata. Pengolahan sampah plastik ini dimaksudkan untuk memproses limbah plastik menjadi sesuatu yang dapat bermanfaat dan mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan.
Uji Komisioning Fasilitas Sistem Simulasi Pasif 04 Versi 2 (FASSIP 04 Ver.2) Untuk Studi Kemampuan Pendinginan Pasif Pada Sistem Keselamatan Reaktor Nuklir Dwi Yuliaji; Roy Waluyo; Gatot Eka Pramono; Putut Hery Setiawan; Mulya Juarsa
AME (Aplikasi Mekanika dan Energi): Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 9 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/ame.v9i01.138

Abstract

Riset sistem pendinging pasif/Passive Cooling System (PCS) berbasis aliran sirkulasi alam menjadi topik penting dalam manajemen termal untuk keselamatan reaktor nuklir pasca gagalnya sistem pendingin aktif di kejadian kecelakaan PLTN Fukushima Dai-ichi, Jepang. Hal tersebut menjadikan riset eksperimental penting dilakukan untuk menentukan kondisi awal dan kondisi batas agar aliran sirkulasi fluida pada untai sirkulasi alam mencapai kondisi optimal. Sehinga dibangun fasilitas eksperimen untai rektangular FASSIP-04 versi 2 untuk mempelajari fenomena aliran sirkulasi alam dengan rejim aliran satu fase dan dua fase yang bekerja pada tekanan rendah. Tujuan penelitian dilakukan dalam rangka komisioning fasilitas untuk mengetahui batasan parameter daya dan temperatur selama pengoperasian. Metode komisioning dilakukan dalam dua tahap, yaitu komisoning statis dengan merekam data perubahan temperatur lingkungan dari semua sensor selama 3 hari tanpa dihidupkannya pemanas dan pendingin. Metode kedua adalah komisoning dinamis dengan memvariasikan temperatur air demineral di dalam tangki pemanas mulai dari 50° C (satu fase) hingga mencapai temperatur saturasi (dua fase). Sementara, daya pemanas divariasikan mulai dari 2,8 kW, 4,2 kW, dan 5,6 kW yang dibangkitkan dari immersion heater. Hasil komisioning statis menunjukkan bahwa temperatur rata-rata tertinggi selama tiga hari terjadi pada siang hari dalam rentang 31oC – 40oC, dan terendah (stabil) di malam hari antara jam 20.00 – 07.00 dengan rentang sekitar 22oC – 24oC. Kemudian, hasil komisoning dinamis pada daya maksimal 5,6 kW, menunjukkan adanya pembentukan gelembung dari pemanas dan capaian temperatur tertinggi untuk aliran dua fase sebesar 105oC (di atas temperature saturasi). Hasil komisoning telah menjadi batasan parameter temperatur dan daya untuk menentukan matriks eksperimen selanjutnya. Kata kunci : FASSIP-04; komisioning; satu fase-dua fase; sirkulasi alam; variasi daya; variasi temperatur.
Komparasi Pemanfaatan Heat Loss Sistem Pembuangan Dan Sistem Pendinginan Mesin Menjadi Listrik Adi Yoga Pratama; Roy Waluyo; Dwi Yuliaji; Fitriani
AME (Aplikasi Mekanika dan Energi): Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 9 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan panas buang (heat loss) pada kendaraan bermotor dapat mengurangi dampak pemanasan global dan mengurangi emisi gas buangnya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memanfaatkan heat loss yang dihasilkan oleh motor bakar. Terdapat dua sistem pada motor bakar yang memiliki nilai heat loss tertinggi, yaitu sistem pendinginan dan sistem pembuangan. Untuk memanfaatkan heat loss, Thermo Electric Generator (TEG) dipilih sebagai alat yang dapat mengubah energi panas menjadi energi listrik. Thermo Electric Generator (TEG) dapat menghasilkan listrik berdasarkan Seeback effect dari perbedaan suhu pada alat tersebut. Untuk meningkatkan perbedaan suhu pada TEG, heatsink dipasangkan pada sisi dingin TEG agar dapat meningkatkan perbedaan suhu antara sisi panas dan sisi dingin TEG.  Daya listrik tertinggi didapatkan sebesar 15,8 x 10-3 VA pada sistem pendinginan dan 276 x 10-3 VA pada sistem pembuangan. Perbedaan suhu yang tinggi pada TEG, dapat menghasilkan daya listrik yang tinggi. Kata kunci :  heat loss; heatsink; Seeback effect; TEG.
ter, pe, ber RANCANG BANGUN SEAL UPGRADE DESIGN PADA SILINDER HIDROLIK CENTER POST MITSUBISHI DENGAN UJI TEKANAN KERJA 140 BAR Mardiana; Yuliaji, Dwi; Waluyo, Roy
AME (Aplikasi Mekanika dan Energi): Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 10 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seal pada silinder hidrolik center post Mitsubishi berfungsi untuk menahan tekanan dan mencegah terjadinya kebocoran pada saat silinder hidrolik tersebut bekerja pada mesin curing pencetak ban. Seal tersebut akan mengalami kerusakan karena pemakaian, umur, aus dan temperatur. Seal yang rusak tersebut harus segera diganti agar tidak mengganggu produktifitas mesin curing. Seal pengganti pada silinder hidrolik dibuat berdasarkan analisa spesifikasi OEM, kemudian dibuat dan dimodifikasi bentuk, ukuran, atau materialnya untuk dapat mencapai target produktivitas dari silinder hidrolik tersebut. Proses pembuatan seal pengganti menggunakan software DMH dan mesin CNC seal yang mengacu pada data hasil analisa spesifikasi OEM nya. Seal pengganti yang sudah jadi di-assembling dengan komponen silinder yang lain dan diuji dengan tekanan maksimal 140 Bar.  
Investigasi Laju Aliran Massa Sirkulasi Alami dalam Pipa Penukar Kalor pada Tangki Pendingin Untai Uji Fassip-02 Ver.1 Anggraini, Yeni; Juarsa, Mulya; Yuliaji, Dwi; Waluyo, Roy; Putra, Esa; Oktaviandi, Ryan; Moniaga, Prya; Maryadi, Shendy Akbar
Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer Vol 15, No 1 (2024): JURNAL SIMETRIS VOLUME 15 NO 1 TAHUN 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/simet.v15i1.10698

Abstract

Fenomena sirkulasi alami terjadi karena adanya gabungan gaya Buoyancy dengan gaya hambatan friksi tanpa adanya intervensi dari gaya luar (listrik/mekanik). Besaran laju aliran massa penting ditentukan untuk analisis perubahan energi internal yang terjadi, demikian juag dengan rejim aliran yang terbentuk. Sehingga, tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk mendapatkan karkteristik nilai laju aliran massa serta besaran bilangan Reynold pada aliran sirkulasi alami di dalam pipa penukar kalir di tangki pendingin. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan merubah kondisi awal setting temperatur air di dalam bagian tangki pemanas dengan variasi dari 50oC, 60oC dan 70oC. Eksperimen dilakukan selama 22 jam dan proses perekaman data menggunakan sistem akuisisi data dengan sampling rate satu data per detik dan pengambilan data difokuskan pada perubahan temperatur di inlet dan oulet pipa penukar kalor di dalam tangki pendingin, selain perubahan laju aliran volumetrik menggunakan flowmeter elektromagnetik direkam. Nilai laju aliran massa dipengaruhi oleh perbedaan temperatur berdasarkan data aliran sirkulasi alami yang diukur, sehingga semakin tinggi temperatur pada WHT maka rata-rata laju aliran massa sirkulasi alami pada kondisi tunak semakin tinggi dari 0.05348 kg/s menjadi 0.07890 kg/s. Rejim aliran pada temperature 50oC, 60oC dan 70oC merupakan aliran turbulen yang secara berturut-turut ditunjukkan dengan bilangan Reynold dari 4485, 6744, dan 7714. Hasil Analisa menunjukan bahwa perbedaan temperature antara bagian WCT dan WHT menetukan aliran sirkulasi alamiah, dimana semakin tinggi temperature atur WHT maka aliran sirkulasi alami nya semakin besar.
Rancang Bangun CNC Mini Router 3 Axis untuk Keperluan Praktikum CAD/CAM Pramono, Gatot Eka; Yuliaji, Dwi; Waluyo, Roy; Jaenal, Jaenal
AME (Aplikasi Mekanika dan Energi): Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 1 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (908.576 KB) | DOI: 10.32832/ame.v1i1.102

Abstract

Penggunaan dan kebutuhan mesin cnc mini router 3 axis di Indonesia saat ini mengalami peningkatan diantaranya untuk kegiatan produksi dan praktikum disekolah-sekolah kejuruan dan universitas-universitas teknik di Indonesia. Namun harga mesin CNC mini dipasaran masih cukup tinggi yakniberkisar 30-40 jutaan. Sehingga tidak semua sekolah ataupun universitas mampu membelinya. Oleh karena itu perlu adanya langkah-langkah kongkrit untuk mengatasi hal itu diantaranya dengan mendesain dan merancang bangun mesin CNC yang dikhususkan untuk keperluan praktikum. Desain dan rancang bangun mesin CNC mini router 3 axis meliputi pemilihan bahan dan proses produksi, perhitungan daya router, perhitungan defleksi poros, dan menguji kinerja mesin CNC mini router 3 axis. Pada penelitian ini diperoleh daya router minimal untuk memotong segala jenis kayu adalah 336 Watt, dengan torsi router sebesar 0,0211 Nm dan kecepatan putaran pahat minimal adalah 15924 rpm, diameter pahat 6 mm, panjang langkah pada sumbu x sebesar 0,5 m, pada sumbu y sebesar 0,3 m, dan pada sumbu z sebesar 0,1 m. Mesin CNC mini router 3 axis ini mampu digunakan untuk segala jenis kayu dengan tegangan geser maksimum 124 kg/cm2. Defleksi maksimal poros dengan beban 20 kgpada sumbu x adalah sebesar 0,48 mm dan pada sumbu y adalah sebesar 0,041 mm. Akurasi gerakan pada sumbu x dan y adalah 0,2 mm. Pemakanan sepanjang sumbu x menghasilkan permukaan benda kerja yang cembung dengan tinggi maksimum cembungan adalah 0,5 mm. Sedangkan pemakanansepanjang sumbu y menghasilkan permukaan benda kerja yang cekung dengan cekungan maksimum adalah 0,08 mm. Defleksi tools dengan beban 5 kg pada sumbu x adalah 2 mm sedangkan pada sumbu y adalah 1,2 mm.
Rancang Bangun Peleburan Alumunium Kapasitas 5 kg Menggunakan Kombinasi Vaporizing dan Air Atomizing Burner Dengan Bahan Bakar Limbah Oli Supriyadi, Tachli; Yuliaji, Dwi
AME (Aplikasi Mekanika dan Energi): Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 1 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.522 KB) | DOI: 10.32832/ame.v1i1.103

Abstract

Smelting of aluminum using a combination combustion types of vaporizing burner and atomizing burner with fuel waste oil.Preheat using gasoline with boiling method. The maximum flame melting occurs when the pressure of oil tank at 1.5 bar and air volume mixing 5.2 m3/min.The test results are; aluminum mass of 0.5 kg, the furnace temperature of 625oC, smelting time 12 minutes, the fuel consumption of 1.6 liters.