p-Index From 2020 - 2025
1.619
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal e-Komunikasi
Lady Joanne Tjahyana
Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Analisis Isi Aktivitas Sharenting Yang Dilakukan Oleh Single Mothers di Instagram Putu Inten Kurniari; Desi Yoanita; Lady Joanne Tjahyana
Jurnal e-Komunikasi Vol 9, No 2 (2021): VOL 9, NO 2 SEPTEMBER 2021
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk melihat gambaran umum mengenai aktivitas sharenting yang dilakukan oleh para single mothers di instagram. Instagram merupakan salah satu media sosial yang mengutamakan tampilan visual baik foto atau video. Pada penelitian ini melihat gambaran aktivitas sharenting yang diunggah di instagram @gisel_la dan @ayutingting92. Kedua public figure yang merupakan single mother tersebut sering mengunggah aktivitas sharentingnya di instagram pribadi mereka. Teori yang digunakan adalah Sharenting, Single Parent, Media Sosial, Instagram, dan Analisis Isi. Batas penelitian ini adalah konten instagram kedua akun public figure pada masa Work From Home di bulan Maret hingga Mei 2020. Hasil penelitian ini adalah para single mother Gisella dan Ayu lebih banyak menonjolkan sisi keindahan atau polish dan menunjukkan kebersamaan antara ibu dan anak yaitu intimate daripada melibatkan anaknya dalam aktivitas promotional.
Efektivitas Penggunaan NCT 127 sebagai Celebrity Endorser dalam Social Media Campaign Nu Green Tea #FixEnak di Instagram @nuteaid Monica Angelina; Felicia Goenawan; Lady Joanne Tjahyana
Jurnal e-Komunikasi Vol 9, No 2 (2021): VOL 9, NO 2 SEPTEMBER 2021
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seorang celebrity endorser merupakan sosok yang dipercaya oleh perusahaan untuk mewakili sebuah produk. Maraknya penggunaan media sosial menciptakan aktivitas komunikasi pemasaran baru, yaitu social media campaign (kampanye media sosial). Dimana media sosial dimanfaatkan sebagai media penyebaran. NCT 127 merupakan salah satu boyband dari Korea Selatan yang telah dikenal di dunia internasional. PT ABC President Indonesia memilih NCT 127 sebagai celebrity endorser dalam social media campaign Nu Green Tea #FixEnak yang diunggah pada media sosial Instagram @nuteaid. Penelitian ini dilakukan untuk melihat efektivitas penggunaan NCT 127 dalam social media campaign menggunakan model TEARS. Teori dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tentang celebrity endorser dan keterkaitannya dengan Model TEARS, yang terdiri dari trustworthiness, expertise, attractiveness, respect, dan similarity. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan purposive sampling, dimana penulis memiliki beberapa kriteria yang digunakan untuk memilih responden dalam mengisi kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan NCT 127 sebagai celebrity endorser dalam social media campaign Nu Green Tea #FixEnak di Instagram @nuteaid adalah efektif. Faktor attractiveness atau daya tarik merupakan faktor paling tinggi yang menarik perhatian responden.
Motif Dan Kepuasan Subscriber Menonton Channel Youtube Jess No Limit Bella Callista Gloria; Jandy Edipson Luik; Lady Joanne Tjahyana
Jurnal e-Komunikasi Vol 9, No 2 (2021): VOL 9, NO 2 SEPTEMBER 2021
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini, meneliti tentang motif dan kepuasan subscriber menonton channel YouTube Jess No Limit. Dimana channel Youtube Jess No Limit merupakan channel YouTube Gaming dengan Subscriber terbanyak no 1 di Indonesia untuk kategori video game. Penelitian ini menggunakan teori uses and gratification, peneliti menggunakan 3 indikator milik Ramirez, Cañizarese, & García yaitu hiburan dan pelepasan ketegangan, sosial, dan informasi. Metode penelitian yang digunakan adalah online survei, dengan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, dan uji crosstab untuk mengetahui hubungan identitas responden dengan indikator motif dan kepuasan. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa indikator informasi memiliki motif dan kepuasan tertinggi sedangkan motif dan kepuasan terendah berada pada indikator sosial. Serta hipotesis pada penelitan ini adalah H0 ditolak dan H1 diterima dimana ada hubungan motif dan kepuasan subscriber channel YouTube Jess No Limit.
Respon Viewers YouTube Suhay Salim Terhadap Produk Avoskin Yolanda Atikasari Soetikno; Felicia Goenawan; Lady Joanne Tjahyana
Jurnal e-Komunikasi Vol 9, No 1 (2021): VOL 9, NO 1 FEBRUARY 2021
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk melihat respon audiens setelah menonton video dari YouTube Channel Suhay Salim yang berjudul “Skincare Routine Simple & Affordable Pake 100% Produk Lokal Jerawat dan Bekasnya” terhadap produk Avoskin. Untuk mengukur respon audiens, maka digunakan Model AIDA (Attention, Interest, Desire, Action). Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan metode survey dengan cara menyebarkan kuesioner menggunakan teknik Non-Probability Sampling yang diberikan kepada penonton video tersebut melalui online survey. Temuan penelitian ini adalah setelah menonton video review dari Suhay Salim, viewers mencapai tahap desire dimana mereka ingin mencoba produk Avoskin yang ditawarkan dalam video tersebut. Alasan terkuat untuk sampai ke tahap desire ini dikarenakan oleh perkataan Suhay Salim yang bersifat emosional yakni saat ia benar-benar merekomendasikan produk tersebut kepada responden.
Representasi Pluralisme dalam Film Ngenest Fennuel Victoryan Christianto; Lady Joanne Tjahyana; Daniel Budiana
Jurnal e-Komunikasi Vol 8, No 2 (2020): VOL 8, NO 2 AUGUST 2020
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pluralisme adalah upaya untuk membangun kesadaran sosial. Penelitian ini menggambarkan bagaimana representasi pluralisme dalam film Ngenest.Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah semiotika televisi John Fiske dengan 3 level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi. Subjek yang dianalisis adalah film Ngenest, sementara objek yang dianalisis adalah representasi pluralisme dalam film tersebut. Hasil pembahasan dari level realitas, level representasi dan level ideologi dalam film Ngenest adalah pluralisme bukan hanya beragam atau majemuk melainkan adanya keterlibatan dengan keragaman tersebut, pluralisme lebih dari sekadar toleransi dengan usaha aktif memahami orang lain, pluralisme bukanlah relativisme melainkan pertautan komitmen dan pluralisme didasarkan pada dialog.
Analisa Perilaku Pengunjung Situs E- Commerce PT Mekar Intan Global (Fifth Bloom Diamonds) melalui Web Analytics Tiffany Valentina Yunita; Felicia Goenawan; Lady Joanne Tjahyana
Jurnal e-Komunikasi Vol 9, No 1 (2021): VOL 9, NO 1 FEBRUARY 2021
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan analisa mengenai perilaku pengunjung pada situs web e-commerce milik PT Mekar Intan Global (Fifth Bloom Diamonds) demi mengetahui channel mana yang mampu mendatangkan pengunjung berkualitas menggunakan model komunikasi AIDA (Attention, Interest, Desire, Action). Keberadaan internet juga diketahui telah membuat perilaku konsumen mengalami perubahan, khususnya pada konsumen online. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Analisis Data Sekunder (ADS) dengan pendekatan kuantitatif dan analisis web sebagai teknik analisanya. Data didapatkan dari laporan Google Analytics perusahaan. Hasil penelitian menemukan bahwa paid traffic menjadi salah satu sumber pengunjung terbanyak di samping organic search traffic dikarenakan berasal dari iklan Google yang dapat disesuaikan dengan minat atau ketertarikan target iklan sehingga menjadi salah satu media komunikasi yang efektif menggiring pengunjung ke situs web.
Motif dan Kepuasan Subscriber Menonton Channel Deddy Corbuzier di Youtube Dhea Dithya Senduk; Lady Joanne Tjahyana; Daniel Budiana
Jurnal e-Komunikasi Vol 8, No 2 (2020): VOL 8, NO 2 AUGUST 2020
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motif dan kepuasan subscriber dalam menonton channel Youtube Deddy Corbuzier. Channel ini mendapati julukan “father of Youtube” dan salah satu channel dengan konten video podcast yang konsisten mengunggah konten tersebut dibandingkan dengan Youtubers lain. Meskipun Deddy bukan orang pertama dengan konten tersebut. Peneliti menggunakan teori Uses and Gratification dengan empat indikator yang diambil dari jurnal milik Xinchen Xu yaitu novelty (keterbaruan), bandwagon (aktivitas dalam channel), ownness (kepemilikan), dan dynamic control (kontrol). Metode penelitian ini adalah survei dengan jenis penelitian deskriptif, eksplanatif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini juga menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, uji korelasi, uji-T berpasangan, serta tabulasi silang (crosstab) untuk melihat hubungan profil respoden dengan indikator motif dan kepuasan. Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa subscriber tidak mendapatkan kepuasan karena total rata-rata mean GS lebih besar dari total rata-rata mean GO, yaitu mean GS sebesar 3.99 dan mean GO sebesar 3.88. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif tertinggi adalah indikator bandwagon. Hal yang membuat subscriber tidak puas karena mayoritas adalah millennial. Mereka sudah terbiasa dengan teknologi, dan juga mereka tidak mendapatkan sudut pandang baru dari sesama subscriber. Hasil crosstab mengatakan bahwa semua profil responden memiliki hubungan yang tinggi dengan masing-masing indikator. Namun ternyata hal tersebut tidak membuktikan bahwa responden merasa puas.
Analisis Brand Personality dalam Co-branding Dear Me Beauty di Instagram Cicilia Monika Darmawan; Judy Djoko Wahjono Tjahjo; Lady Joanne Tjahyana
Jurnal e-Komunikasi Vol 9, No 2 (2021): VOL 9, NO 2 SEPTEMBER 2021
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran isi pesan Brand Personality pada co- branding Dear Me Beauty yang ada pada media Instagram Dear Me Beauty. Penelitian ini khususnya melihat Brand Personality pada co-branding Dear Me Beauty dengan perusahaan makanan lokal Indonesia seperti perusahaan Nissin, Yupi, dan Sasa. Teori yang digunakan dalam penelitian ini Marketing communications, Brand personality, Co-branding, dan Instagram. Brand Personality adalah sekumpulan karakteristik manusia yang diasosiasikan dalam suatu brand. Co- branding adalah dua atau lebih merek yang sudah dikenal, dan dikombinasikan ke dalam suatu penawaran dimana satu sama lain tetap dapat memperkuat dan berharap akan mendapatkan perhatian dari audiens baru. Penggambaran Brand Personality pada co-branding Dear Me Beauty diteliti dengan metode analisis isi kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan seluruh co-branding Dear Me Beauty dengan Nissin dan Yupi, ditemukan indikator Brand personality yang dominan adalah Aggresiveness, Responsibility, dan Simplicity. Sedangkan pada co-branding Dear Me Beauty dengan Sasa indikator yang dominan adalah Aggresiveness, Responsibility, Activity.
Projected Identity Kedai Jokopi Melalui Akun Instagram @Jo.ko.pi Erika Ivana Mende; Astri Yogatama; Lady Joanne Tjahyana
Jurnal e-Komunikasi Vol 10, No 1 (2022): VOL 10, NO 1 MARET 2022
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Projected identity tumbuh dari corporate identity, sebagai presentasi diri perusahaan melalui komunikasi. Projected Identity sebagai bagian dari corporate identity diharapkan kelak akan menciptakan citra dan kemudian reputasi positif bagi korporat. Projected Identity yang ingin diproyeksikan oleh Jokopi yaitu melalui media sosial Instagram. Dalam Instagram, unggahan- unggahan dari Jokopi sendiri berisi nilai-nilai yang mengandung aspek sosial seperti CSR, unggahan mengenai warga bercerita, soft selling, dan juga hari-hari raya atau hari-hari besar. Menetapkan projected identity yang konsisten merupakan hal yang penting bagi perusahaan, karena hal tersebut yang membedakan suatu perusahaan dengan yang lain dan bagaimana identitas tersebut diproyeksikan. Metode penelitian ini menggunakan analisis isi. Tujuannya untuk mengetahui indikator projected identity melalui unggahan akun instagram @Jo.ko.pi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengkoding 166 unggahan pada akun instagram @Jo.ko.pi. Unggahan yang diteliti berupa post dan video dengan caption yang memuat pesan verbal. Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa indikator projected identity banyak menonjolkan indikator authenticity dengan sub-indikator identitas organisasi dan korporat dapat dipercaya.
Sport Branding: Analisis Isi Instagram Klub Sepakbola Chelsea Ricky Ciputra; Lady Joanne Tjahyana; Felicia Goenawan
Jurnal e-Komunikasi Vol 10, No 1 (2022): VOL 10, NO 1 MARET 2022
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk melihat gambaran umum sport branding yang dilakukan oleh Chelsea FC di Instagram. Media instagram dipakai oleh klub sebagai saluran untuk melakukan komunikasi pemasaran. Unggahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah unggahan yang dibagikan pada Januari – Maret 2021. Metode yang digunakan adalah analisis isi kuantitatif. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa Chelsea FC sebagai pengirim membagikan unggahan di Instagram secara rutin untuk memperkuat brand awareness. Sekaligus juga menekankan asosiasi pesan terbanyak pada kategori product-related berupa star player(s) dan team success. Sedangkan pada asosiasi non-product-related ditemukan bahwa event’s image menjadi kategori terbanyak. Dalam memperlakukan pesannya di media Instagram, Chelsea FC membagikannya dalam bentuk image atau gambar berupa single post. Chelsea FC juga menggunakan fitur tagar, personal tag, geo tag dan shopping tag. Strategi media sosial pemasaran yang digunakan adalah content social strategy.