This Author published in this journals
All Journal INFOKAM
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENINGKATAN PROFESIONALISME KARYA CIPTA TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN HAKI Muhamad Danuri
Jurnal Ilmiah Infokam Vol 11, No 5 (2015): INFOKAM No. II/Th. XI/September/15
Publisher : AMIK Jakarta Teknologi Cipta Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7.732 KB) | DOI: 10.53845/infokam.v11i5.80

Abstract

Perkembangan pengakuan sebuah karya oleh pemerintah sudah mulai mendapat banyak apresiasi dari masyarakat, pemahaman tentang pentingnya penghargaan hasil karya orang lain juga semakin meningkat. Pemerintah dengan program Hak Kekayaan Intelektual (HKI) telah memberikan perlindungan kepada para inventor untuk lebih berkarya dan berinovasi dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan hak eksklusif tersebut individu sebagai pencipta, inventor maupun kelompok dan industri yang menemukan sebuah karya dapat memanfaatkan hasil karya tersebut, baik dalam bidang ekonomi maupun sosial yang dilindungi oleh pemerintah dengan peraturan perundang-undangan. Ruang lingkup HKI terbagi menjadi dua yaitu hak cipta dan hak kekayaan industri. Hasil karya yang termasuk Hak Cipta antara lain hasil karya dibidang seni, Sastra, Ilmu Pengetahuan, Buku, Software dan masih banyak lagi yang berupa karya asli dari pencipta. Teknologi informasi membawa peran penting dalam menghasilkan karya cipta yang perlu mendapatkan apresiasi dalam hak cipta. Munculnya beberapa persoalan tentang HKI diantaranya kuranngnya kesadaran dari masyarakat terhadap penghargaan hasil karya orang lain, sehingga terjadi pelanggaran hak cipta. Di satu sisi kebutuhan akan produk ilmu pengetahuan terus bermunculan, di sisi lain daya beli terhadap produk baru semakin menurun. Kondisi demikian memancing masyarakat berusaha mendapatkan produk teknologi informasi tersebut dengan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan etika dan norma hukum . Disini dibutuhkan informasi tentang pentingnya kesadaran akan HKI bagi masyarakat dengan informasi tentang HKI yang lebih baik. Proses peningkatan professional sebuah karya dapat dilakukan dengan cara melakukan proses untuk mendapatkan pengakuan dari pemerintah melalui pendaftaran hak cipta. Karya yang telah terdaftar dalam HKI mendapatkan perlindungan secara hukum dan perlindungan pemanfaatannya. Di harapkan dengan mengetahui beberapa pelanggaran yang ada dalam HKI maka masyarakat dapat menghindari pelanggaran tersebut dan berinovasi menciptakan karya baru yang lebih profesional dan bebas dari plagiasi atau pelanggaran. Pada penelitian ini memaparkan tentang HKI dan manfaatnya, produk teknologi informasi yang mudah sekali diakui oleh pihak lain melalui cara-cara yang tidak sah, serta mengulas mengenai pasal-pasal yang berkaitan dengan hak cipta dalam bidang teknologi informasi dan proses pendaftarannya. Pengguna teknologi informasi diharapkan dapat bersikap p
CYBER RELIGIUS SEBAGAI PENGENDALI PRILAKU AMORAL PENGGUNA KOMPUTER Muhamad Danuri; Heru Sulistiyo
Jurnal Ilmiah Infokam Vol 13, No 1 (2017): INFOKAM No. 1/Th. 2017/Maret/2017
Publisher : AMIK Jakarta Teknologi Cipta Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7.732 KB) | DOI: 10.53845/infokam.v13i1.117

Abstract

Masyarakat pengguna teknologi digital seperti internet dan berbagai fasilitiasnya seperti media social, internet, games dan berbagai aplikasi lainnya memberikan berbagai macam pengaruh baik yang positif maupun negatif. efisiensi, keamanan, kenyamanan dan efektifitas merupakan dapat postitif dari teknologi ini namun ada juga dampak negative seperti menurunnya prilaku social, kejahatan dan kerawanan moral. Walau telah ada pedoman etika berinternet seperti Cyber Ethics namun belum dapat berperan secara maksimal untuk dapat mengendalikan dampak negative tersebut. Sehingga perlu adanya sebuah model pengendalian yang lebih mengikat setiap pengguna dalam mengunakan media digital agar tidak terjerumus kedalam prilaku yang tidak baik dan merugikan. Model Cyber religius adalah sebuah model pengendalian pengguna internet yang berbasis pada kepercayaan individu terhadap Tuhannya. Dalam model ini terdapat beberapa pengendalian yang bersifat memberi peringatan tentang hukuman dan akibat dari setiap tindakan yang tidak baik yang dilakukan di Media Digital tersebut. Setiap individu akan merasa diawasi oleh Tuhannya sehingga tidak akan berbuat yang tidak baik karena akan mengakibatkan dosa dan kerugian dikemudian hari. Tujuan penelitian ini adalah memberikan wawasan baru tentang pengendalian perilaku pengguna media digital terhadap prilaku-prilaku yang dapat mengakibatkan kejahatan dan kerugian terhadap orang banyak. Diharapkan model ini dapat di pakai di indonesia khususnya dan di seluruh dunia agar masyarakat digital terbebas dari pelanggaran dan kejahatan dari penggunanya.Kata Kunci: Cyber Religius, Computer, Media Digital, Internet, Prilaku Amoral, Cyber Crime
DISAIN MEDIA PENDIDIKAN DISKUSIONLINE DENGAN KONSEP ANY WHERE, ANY TIME DAN ANY HOW Muhamad Danuri
Jurnal Ilmiah Infokam Vol 11, No 4 (2015): INFOKAM EDISI I Tahun 10 2015 (Maret)
Publisher : AMIK Jakarta Teknologi Cipta Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7.732 KB) | DOI: 10.53845/infokam.v11i4.77

Abstract

Perkembangan Teknologi Informasi telah begitu pesat diberbagai bidang kehidupan, berbagai cara, model dan konsep telah banyak ditemukan sehingga teknologi informasi dapat membantu berbagai macam kegiatan yang ada di masyarakat.  Begitu juga peran teknologi informasi ini dalam bidang Pendidikan sangat bermanfaat untuk meningkatkan efektifitas kegiatan dan efiseinsi dari semua pihak. Dosen memiliki banyak tanggung jawab dalam pemenuhan tanggung jawab Pelaksanaan Tri dharma perguruan tinggi,  namun dengan adanya computer, web dan teknologi informasi semua dapat dilakukan dengan lebih cepat efektif dan efisien.  Sebuah media sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran kepada mahasiswa, apalagi dengan didukung internet, media dapat dijadikan alternatif untuk meningkatkan efektifitas dan mengatasi permasalahan yang kadang muncul pada proses kegiatan pendidikan dan pengajaran yang dilakukan oleh dosen khususnya dan pendidik pada umumnya. Media pendidikan dalam bentuk diskusi yang dapat digunakan oleh dosen untuk sarana mentransfer pengetahuan melalui media internet dapat dijadikan alternatife untuk membantu proses pembelajaran karena  dapat diakses setiap saat tanpa terhalang ruang (any where) dan waktu (any time),  mahasiswa juga dapat mengakses setiap saat dapat juga  sebagai sharing pengetahuan dan teknologi dengan mahasiswa yang lain (any  how), begitu juga masyarakat dapat memanfaatkan media ini untuk tambahan pengetahuan. Pembangunan media pendidikan dalam bentuk diskusi dapat dilakukan dengan metode pengembangan  sistem waterfall model melalui tahap identifikasi kebutuhan diskusi Pembelajaran bagi dosen maupun  mahasiswa, perancangan sistem dengan alat bantu Unified Modeling Language  (UML) dan implementasi dengan bahasa pemrograman berbasis web dan MySQL sebagai pengolah database-nya. Setelah sistem berjalan dengan baik kemudian dionlinekan dengan menempatkan sistem pada web hosting diinternet. Tujuan penelitian ini adalah memberikan wawasan baru penerapan teknologi informasi di bidang pendidikan khususnya untuk membangun media pendidikan dalam bentuk Diskusi yang dilakukan secara online. Sehingga  sistem tersebut dapat dijadikan alternatif bagi  dosen untuk melakukan proses transfer pengetahuan yang lebih efektif dan efisien.  Dapat juga sebagai  media berinteraksi dan komunikasi secara lebih efektif dan efisien bagi dosen, mahasiswa maupun masyarakat. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah meningkatkan media pembelajaran bagi dosen kepada mahasiswa, juga untuk melatih mahasiswa berpendapat secara profesional di internetdanmeningkatkan sarana penyeberluasan informasi ilmiah ke masyarakat luas.   Kata Kunci: Perancangan, Pendidikan, Media , Diskusi, Online, PHP, MySQL
GREEN CAMPUS BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI Muhamad Danuri
Jurnal Ilmiah Infokam Vol 12, No 1 (2016): INFOKAM No. I/Th. XII/Maret/2016
Publisher : AMIK Jakarta Teknologi Cipta Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7.732 KB) | DOI: 10.53845/infokam.v12i1.93

Abstract

Pertumbuhan manusia di dunia akan terus bertambah dan berkembang sebagai  proses alami kehidupan. Setiap individu harus dapat memberikan kontribusi untuk berperan aktif dalam kegiatan penyelamatan lingkungan hidup. Bidang Pendidikan merupakan salah satu bidang yang dalam kegiatannya menggunakan banyak kertas untuk dijadikan dokumen sebagai bagian dari proses pembelajaran. Semakin berkembanganya teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk mengurangi pemakaian kertas dengan menghasilkan Soft Document (paperless), Online Document dan elektronik dokumen sehingga dapat dijadikan sarana untuk mendukung sebuah usaha penyelematan lingkungan hidup. Kertas merupakan sarana utama untuk menampung dokumen, di mana pembuatan kertas ini menggunakan bahan dasar dari kayu. Jika setiap lima orang manusia di dunia setiap tahunnya menggunakan 15 rim kertas berarti kebutuhan pohon lima orang  setiap tahunnya adalah satu buah pohon berusia 5 tahun. Apa yang terjadi 5 tahun atau 10 tahun mendatang jika penyelamatan lingkungan tidak segera dilakukan. Kesadaran masyarakat akan pentingnya penyelamatan lingkung terus meningkat, begitu juga yang terjadi pada perguruan tinggi kegiatan penyelamatan ini  dikenal dengan istilah Green Campus. Sebuah konsep yang dapat dijadikan alternatif untuk mendukung kegiatan tersebut dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam kegiatan sebuah campus yang hijau. Setiap elemen campus dalam kegiatan pendidikan yang dilakukannya dapat menggunakan teknologi informasi untuk mengurangi jumlah pemakaian kertas. Teknologi informasi dapat dimanfaatkan sebagai sistem informasi yang menghasilkan Soft Document sehingga setiap kegiatan dikampus tersebut terbebas dari penggunaan kertas. Kata Kunci : Green Campus, paper less, kertas, Soft Document, penyelamatan lingkungan, pohon
TREND CYBER CRIME DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI INDONESIA Muhamad Danuri; Suharnawi Suharnawi
Jurnal Ilmiah Infokam Vol 13, No 2 (2017): INFOKAM No.2/September/Thn. 2017
Publisher : AMIK Jakarta Teknologi Cipta Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7.732 KB) | DOI: 10.53845/infokam.v13i2.133

Abstract

Indonesia mengalami perkembangan yang pesat bidang teknologi informasi dan komunikasi dari tahun 2000 sampai sekarang. Banyak teknologi baru yang muncul dan dapat diterima oleh masyarakat indonesia. Tahun 2016 sebanyak 132,7 juta masyarakat Indonesia telah terhubung dengan internet dan terus bertambah setiap tahunnya. Trend menunjukkan bahwa teknologi internet digunakan untuk bersosialisasi dan berbisnis baik dari kalangan pelajar, mahasiswa, karyawan maupun orang dewasa. Era digital atau cyber merupakan era teknologi yang sangat cepat berkembang. Apabila suatu negara ketinggalan atau tidak mempunyai teknologi pertahanan dalam bidang cyber, maka hal tersebut dapat menjadi ancaman tersendiri bagi negara yang bersangkutan. Pemanfaatan teknologi informasi disamping memberi manfaat bagi masyarakat, juga memiliki peluang disalahgunakan untuk melakukan kejahatan baik yang biasa maupun yang secara khusus mentargetkan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi, dengan dampak negatif yang dapat menyebabkan runtuhnya sistem tatanan sosial, lumpuhnya perekonomian negara, lemahnya sistem pertahanan serta dapat juga digunakan untuk alat teror. Disamping pertumbuhan pengguna internet juga terdapat trend meningkatnya kejahatan internet (Cybercrime ) di Indonesia bahkan masuk 2 besar asal serangan kejahatan internet dunia dan dianggap sebagai negara paling beresiko terhadap serangan keamanan teknologi informasi. Pemerintah sudah menetapkan beberapa undang-undang untuk menurunkan kondisi ini. Pendidikan etika bidang teknologi informasi sudah dimasukkan ke dalam kurikulum di perguruan tinggi yang memberikan bekal bagi masyarakat berpendidikan untuk bisa menjadi tauladan bagi pengguna yang lain. Dimasa depan indonesia dapat menjadi negara yang jumlah kejahatan bidang teknologi informasi paling sedikit dan dapat mejadi pembawa pesan damai keseluruh dunia. Kata Kunci: Trend, Cybercrime , Pengguna Internet, Indonesia, Teknologi Informasi