Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN PROSES BIOFILM TERCELUP Nusa Idaman Said
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 1 No. 2 (2000): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.907 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v1i2.169

Abstract

Water pollution in the big cities in Indonesia has shown serious problems. One of the potential sources of water pollution is domestic wastewater that is wastewater from kitchens, laundry, bathing and toilets. These problems have become more serious since the spreads of sewerage systems are still low, so that domestic, institutional and commercial wastewater cause severe water pollution in many rivers or water body. This paper describes alternative technology for treatment of wastewater or organic wastewater using submerged biofilter. Using anaerobic and aerobic submerged biofilter within total one day residence time can decrease BOD, COD and Suspended Solids (SS) concentration more than 90 %.
PEMASYARAKATAN UNIT PENGOLAHAN AIR SIAP MINUM SKALA INDUSTRI KECIL Nusa Idaman Said; Wahyu Widayat
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 1 No. 3 (2000): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1048.571 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v1i3.186

Abstract

Berdasarkan data ststistik 1995, prosentasi banyaknya rumah tangga dan sumber air minum yang digunakan di berbagai daerah di Indonesia sangat bervariasi tergantung dari kondisi geografisnya. Secara nasional yakni sebagai berikut : Yang menggunakan air leding 16,08 %, air tanah dengan memakai pompa 11,61 %, air sumur (perigi) 49,92 %, mata air (air sumber) 13,92 %, air sungai 4,91 %, air hujan 2,62 % dan lainnya 0,80 %. Permasalahan yang timbul yakni sering dijumpai bahwa kulaitas air tanah maupun air sungai yang digunakan masyarakat kurang memenuhi syarat sebagai air minum yang sehat bahkan di beberapa tempat bahkan tidak layak untuk diminum. Air yang layak diminum, mempunyai standar persyaratan tertentu yakni persyaratan fisis, kimiawi dan bakteriologis, dan syarat tersebut merupakan satu kesatuan. Jadi jika ada satu saja parameter yang tidak memenuhi syarat maka air tersebut tidak layak untuk diminum. Untuk daerah kawasan pemukiman yang telah dibangun di daerah yang kualitas air tanahnya buruk, serta belum mendapatkan pelayanan air bersih dari PAM setempat maka masyarakat terpaksa memenuhi kebutuhan air minum mereka dengan cara membeli air minum kemasan dengan harga yang mahal. Untuk menanggulangi masalah tersebut, salah satu alternatif yakni dengan cara mengolah air tanah atau air sumur sehingga didapatkan air siap minum dengan kualitas yang memenuhi syarat kesehatan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, yakni dengan caramengembangkan dan memasyarakatkan paket teknologi untuk mengolah air sumur atau air PAM menjadi air yang dapat langsung diminum tanpa dimasak terlebih dahulu. Unit alat tersebut terdiri dari antara lain : pompa air baku, filter bertekanan, filter mangan zeolit, filter karbon aktif, cartridge filter, sterilisator ultra violet dan ozon generator. Tujuan dari kegiatan ini adalah memasyarakatkan teknologi pengolahan air siap minum yakni air yang dapat langsung diminum tanpa dimasak untuk skala industri kecil (kapasitas 10.000 - 20.000 liter per hari air siap minum) yang hasilnya dapat dijual kepada masyarakat dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan apabila membeli air minum kemasan. Sasaran kegiatan ini adalah membagun satu percontohan unit pengolahan air siap minum di dalam suatu kawasan pemukimnan yang rawan air bersih yang dapat dikelola oleh koperasi atau unit usaha setempat dan hasilnya dapat dijual kepada masyarakat setempat dengan harga yang lebih murah. Diharapkan hasil penjualan dari air tersebut dapat memberikan peluang usaha dan dapat digulirkan ke tempat lain.
PENGHILANGAN AMONIAK DI DALAM AIR BAKU AIR MINUM DENGAN PROSES BIOFILTER TERCELUP MENGGUNAKAN MEDIA PLASTIK SARANG TAWON Nusa Idaman Said; Rina Tresnawaty
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 2 No. 1 (2001): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (977.013 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v2i1.194

Abstract

Masalah air baku air minum di kota-kota besar misalnya Jakarta, Surabaya, dan kota besar lainnya semakin hari kualitasnya semakin menurun. Hal inimengakibatkan semakin mahalnya biaya produksi air baku dan pada kondisitertentu dapat menyebabkan PAM tidak dapat menghasilkan air yang baik.Dari hasil pemantauan yang dilakukan oleh PAM pada bulan September 2000 terhadap air baku (intake water) di instalasi PAM Cilandak menunjukkan bahwa konsentrasi amoniak bervariasi hingga mencapai sekitar 2,0 mg/l, dimana nilai konsentrasi tersebut telah melampaui ambang batas peruntukkan air baku air minum yakni sebesar 1 mg/l menurut Kep. Gub. KDKI Jakarta No. 582 th 1995.PAM di Indonsia khususnya PAM di DKI Jakarta menggunakan senyawa khlor (gas khlor atau kalsium hipoklorit) yang selain untuk proses desinfeksi juga digunakan untuk menghilangkan senyawa logam Fe, Mn, serta amoniak. Dengan semakin besarnya konsentrasi senyawa amoniak dalam air baku, maka amoniak akan dapat bereaksi dengan khlor menjadi khloramine yang daya desinfeksinya lebih lemah. Hal ini akan mengakibatkan konsumsi khlor akan menjadi lebih besar sehingga biaya operasi menjadi lebih tinggi.Selain itu dengan semakin besarnya konsentrasi senyawa khlor yang digunakan, maka hasil samping yang dihasilkan seperti terbentuknya senyawa trihalometan dan khlorophenol juga semakin besar. Senyawa-senyawa tersebut dapat mengakibatkan penyakit kanker (carcinogen). Oleh karena itu zat pencemar amoniak harus dihilangkan.Untuk mengurangi kadar amoniak di dalam air baku air minum maka air sungai harus diolah terlebih dahulu melalui suatu pengolahan pendahuluan sebelum masuk ke unit pengolahan. Salah satu alternatif yakni menggunakan proses biologis dengan sistem biofilter tercelup yang diisi dengan media penyangga dari bahan plastik tipe sarang tawon.Penelitian dilakukan dengan mengoperasikan secara kontinyu satu reaktor biofilter tercelup menggunakan media palstik tipe sarang tawon dengan, ukuran 210 cm x 30 cm x 59 cm, volume total 371,7 liter.Efisiensi penurunan amoniak berdasarkan variasi waktu tinggal hidrolis 1-3 jam berkisar antara 48,74 % - 73.59 %. Pada pengolahan dengan pengkondisian waktu tinggal hidrolis 1 jam efisiensi penurunan sebesar 48.74%, untuk waktu tinggal 2 jam menunjukkan efisiensi sebesar 67.98 %, untuk waktu tinggal 3 jam efisiensi sebesar 73,59 %.Dari hasil percobaan di dapatkan persaman hubungan antara beban amoniak dengan efisiensi penghilangan amoniak yang ditunjukkan dengan persamaan :Y= -57,896 X + 79,859 di mana Y adalah efisiensi penghilangan amoniak (%), dan X adalah beban amoniak yang dinyatakan dalam gram amoniak/m2 media per hari, dengan nilai R (regresi) dengan harga R2 = 0,7486. Dari hasil tersebut terlihat bahwa dengan beban amoniak sebesar 0,1–0,7 gr/m2.hari di dapatkan efisiensi penghilangan amoniak antara 40 – 75 %.
PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI KECIL TEKSTIL DENGAN PROSES BIOFILTER ANAEROB-AEROB TERCELUP MENGGUNAKAN MEDIA PLASTIK SARANG TAWON Nusa Idaman Said
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 2 No. 2 (2001): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.889 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v2i2.206

Abstract

AbstrakMasalah pencemaran air di kota besar khususnya di DKI Jakarta telahmenunjukkan gejala yang cukup serius. Sumber pencemaran tersebut berasal dari air domestik yakni rumah tangga, perkatoran dan daerah komersial, serta air limbah yang berasal dari industri. Satu contoh kasus pencemaran lingkungan yang cukup serius adalah pencemaran yang terjadi di Kelurahan Sukabumi Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat yang diakibatkan oleh air limbah industri pencucian dan pecelupan tekstil. Studi ini bertujuan untuk mengkaji teknologi pengolahan air limbah tekstil dengan proses biofilter anaerob-aerob tercelup menggunakan media plastik sarang tawon.Dengan sistem ini polutan organik (BOD, COD), zat padat tersuspensi (SS), serta warna dalam air limbah dapat dihilangkan. Dengan kondisi waktu tinggal 1-3 hari efisensi penghilangan BOD, COD, SS dan Warna masing-masik yakni : BOD 77.84 – 94.88 %, COD 73.91 – 94.23 %, zat padat tersuspensi (SS) 93.44 – 99.84 %, dan Warna 76.36 – 88.96 Pt-Co.
MASALAH PENCEMARAN AIR DI JAKARTA, SUMBER DAN ALTERNATIF PENANGGULANGANNYA Satmoko Yudo; Nusa Idaman Said
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 2 No. 2 (2001): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1037.085 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v2i2.214

Abstract

Water pollution in big cities, especially in Jakarta has become a serious problem. One of the potential reasons is home wastewater, which comes from the kitchen, bathroom, washing waste or human feaces. Limited facility for processing wastewater in the cities and bad sanitation system right now has quickens the process of water pollution, especially river and shallowunderground water pollutions. For example, general septic tank system used by the people is the one, which does not fulfill technical terms. As the land become narrow, the reservoir system is not proper anymore, because wastewater penetrated through the earth still contains high concentrated pollutant. Bacteriological pollution in shallow underground water also can be potentially caused by bad human feaces waste. As the slow development of centrally processing system of home/city wastewater is a problem, the individual process home waste water (On Site Treatment) is a new way to solve it.
PENGOLAHAN AIR GAMBUT SECARA KONTINYU wahyu widayat; Nusa Idaman Said
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 2 No. 3 (2001): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (964.533 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v2i3.216

Abstract

Air tanah di daerah bergambut atau daerah rawa umumnya dangkal berwarnacoklat, berkadar asam humus, zat organik dan besi yang tinggi, sedangkandidaerah daratan agak dalam dengan air berwarna jernih tetapi kadar besi danmangan masih tinggi. Untuk mengatasi masalah air bersih di daerah bergambutperlu adanya alat pengolahan air gambut yang dapat dipakai untuk memenuhikebutuhan air bersih masyarakat setempat.Alat Pengolahan air gambut secara kontinyu ini merupakan rangkaian prosesyabg lengkap namun dikemas dalam bentuk yang sederhana, dirancang sesuaidengan kondisi dan tingkat pendidikan masyarakat pedesaan. Dengan demikian alat pengolah air gambut secara kontinyu ini harus murah, mudah pengerjaan dan pengoperasiannya serta hasil olahan yang memenuhi baku mutu air minum.
PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH SAKIT DENGAN PROSES BIOLOGIS BIAKAN MELEKAT MENGGUNAKAN MEDIA PALSTIK SARANG TAWON Nusa Idaman Said
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 2 No. 3 (2001): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (976.646 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v2i3.217

Abstract

Masalah yang sering muncul dalam hal pengelolaan limbah rumah sakit khususnya untuk rumah sakit tipe kecil dan menengah adalah terbatasnya dana yang ada untuk membangun fasilitas pengolahan limbah serta biaya operasionalnya. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu dikembangkan teknologi pengolahan air limbah rumah sakit yang murah, operasionalnya mudah serta hemat energi. Salah satu cara pengolahan air limbah rumah sakit yang murah, sederhana dan hemat energi adalah proses pengolahan dengan proses biofilter anaerob-aerob tercelup menggunakan media sarang tawon. Tujuan penelitian ini adalah melakukan uji performance pengolahan air limbah rumah sakit dengan proses kombinasi biofilter tercelup anaerob dan aerob menggunakan media plastik tipe sarang tawon. Pengolahan limbah rumah sakit dengan proses biofilter tercelup menggunakan media sarang tawon cukup tahan terhadap fluktuasi debit dan konsentrasi, terlihatdari tetap tingginya angka penyisihan COD, BOD, TSS, ammonia, dan deterjen. Total efisiensi penghilangan beberapa parameter polutan selama percobaan yakni untuk COD 87,0 – 98,6 %; BOD5 93,4 – 99,3 %; Total padatan tersuspensi (TSS) 80,0 – 97,8 %; Ammonia 93,75 – 98,2 % ; dan Deterjen (MBAS) 95,8 – 99,7%.
APLIKASI TEKNOLOGI OSMOSIS BALIK UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN AIR MINUM DI KAWASAN PESISIR ATAU PULAU TERPENCIL Nusa Idaman Said
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 4 No. 2 (2003): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1762.636 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v4i2.275

Abstract

Teknologi pengolah air asin menjadi air tawar ada bermacam-macam jenisnya. Saat ini untuk mengolah air asin dikenal dengan cara destilasi, pertukaran ion, elektrodialisis, dan osmosa balik. Masing-masing teknologi mempunyai keunggulan dan kelemahan. Pemanfaatan teknologi pengolahan air asin harus disesuaikan dengan konsidi air baku, biaya yang tersedia, kapasitas dan kualitas yang diinginkan oleh pemakai air. Di antara berbagai macam teknologi tersebut yang banyak dipakai adalah teknologi destilasi dan osmosa balik. Teknologi destilasi umumnya banyak dipakai ditempat yang mempunyai energi terbuang (pembakaran gas minyak pada kilang minyak), sehingga dapat menghemat biaya operasi dan skala produksinya besar (>500 m3/hari). Sedangkan teknologi osmosa bali banyak dipakai dalam skala yang lebih kecil. Keunggulan teknologi membran osmosa balik adalah kecepatannya dalam memproduksi air, karena menggunakan tenaga pompa. Kelemahannya adalah penyumbatan pada selaput membran oleh bakteri dan kerak kapur atau fosfat yang umum terdapat dalam air asin atau laut. Untuk mengatasi kelemahannya pada unit pengolah air osmosa balik selalu dilengkapi dengan unit anti pengerakkan dan anti penyumbatan oleh bakteri. Sistem membran reverse yang dipakai dapat berupa membran dan mampu menurunkan kadar garam hingga 95-98%. Air hasil olahan sudahbebas dari bakteri dan dapat langsung diminum.
PROSES “AERASI KONTAK” MENGGUNAKAN MEDIA ARANG KAYU UNTUK MENGURANGI DETERJEN DALAM AIR BAKU Nusa Idaman Said
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 5 No. 2 (2004): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.781 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v5i2.304

Abstract

Along with the increase of population and industries in Indonesia especially in DKI Jakarta, the river’s water quality for raw water supply for drinking water treatment is decreasing. And society’s growing concern towards sanitation prompted an increase in the usage of detergents as a cleaning item. In effect, waste excerted by these items contributes to that decrease.This decrease in river’s water quality has increase the expense needed to process drinking water out of it. At this time, PAM (Drinking Water Enterprise) use Active Carbon Powder to remove the detergents from raw water by the adsorption method. The Active Carbon Powder is the main reason behind the increase expense as the powder is quite expensive.To counter the problem, an alternative method is a biological process such as an Aeration Contact using a charcoal as a medium. The process utilizes microbe activities within the river’s water itself. Previous experiments resulted in this : A process with a hydraulic retention time of six hours result in a 90,95 % efficiency rate of detergents removal and a 72,22 % efficiency rate of other organic substance removal.
PENGHILANGAN DETERJEN DAN SENYAWA ORGANIK DALAM AIR BAKU AIR MINUM DENGAN PROSES BIOFILTER UNGUN TETAP TERCELUP Nusa Idaman Said
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 7 No. 1 (2006): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.134 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v7i1.370

Abstract

According to PDAM survey in Jakarta, Surabaya and other cities, surfacewater resources didn’t meet standard quality anymore for raw drinking water.Synthetic detergents, mostly anionic detergents have been widely used inIndonesia over past three decades, similar to its use in other developing countries, and residuals from such use have entered the country's riverine and estuarine systems. Detergent and other organic substance problems have become more seriuos especially in urban areas where the spread of sewerage systems are still low. According to this reason, it is important to develop low-cost technology to solve this problem such as developing biological treatment for removing detergents and organics.The present study describes the removal detergents and organic matter inriver water using submerged fixed bed biofilter with honeycomb tube plastic media. The experiments were operated by submerged fixed bed biofilter reactor using honeycomb plastic media continuously with size 21 cm x 30 cm x 59 cm, the total volume 372 litters. Results of experiments showed that using this method the removal efficiency of organic matter were affected by hydraulic retention time in reactor. The best conditions are achieved in aerobic tretment (Hydrolic retention time 4 hours) with the removal efficiency were 68,702% for organic materials,and 71,85% for detergent respectively.