Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu Komunikasi

Strategi Segmentasi dan Positioning Radio Global FM Jogja dalam Merebut Pangsa Pasar Galih Akbar Prabowo; Basuki Agus Suparno; Edwi Arif Sosiawan
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 11, No 2 (2013)
Publisher : Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jik.v11i2.3798

Abstract

Sebagai stasiun radio yang bersaing dengan stasiun radio lain di Yogyakarta, Radio Global FM menggunakan strategi segmentasi dan positioning untuk merebut pangsa pasar. Penelitian ini berjudul Strategi Segmentasi dan Positioning Radio Global FM dalam Merebut Pangsa Pasar. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan perencanaan, penegakan, dan evaluasi strategi segmentasi dan positioning Radio Global FM Jogja dalam menangkap pangsa pasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitati. Data dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan Divisi Pemasaran, Kepala Operasional serta Editor Berita/ Program Radio Global FM Jogja, dan menggunakan dokumen dan catatan yang diperoleh dari Radio Global FM Jogja. Validasi data dalam penlitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber. Setelah data dikumpulkan, kemudian dianalisis secara kualitatif dan dijelaskan dalam bentuk deskripsi diurutkan dengan cara yang rinci dan sistematis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam menangkap pangsa pasar, Radio Global FM Jogja telah merencanakan strategi segmentasi dan positioning dengan menganalisis peluang pasar, membagi segmen pendengar potensian berdasarkan faktor demografis, serta memutuskan konsep positioning yang sesuai dengan sumber daya yang dimiliki Radio Global FM Jogja, menegakkan segmentasi dan positioning dengan cukup baik meskipun masih ada beberapa kekurangan di dalamnya. Hal ini dapat dilihat dari konsistensi Radio Global FM Jogja dalam memenuhi kebutuhan segmen pendengar dan kesuksesan Radio Global FM Jogja untuk menggambarkan dirinya sebagai Radio Berita Jogja yang diwujudkan dengan keberhasilan Radio Global FM Jogja meraih berbagai penghargaa, khususnya di bidang penyiaran berita di radio.
Jaringan Komunikasi tentang Isu Polemik Audisi Perkumpulan Bulutangkis Djarum tahun 2019 di Twitter Miftakhul Fikri; Andre Rahmanto; Basuki Agus Suparno
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 18, No 2 (2020)
Publisher : Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jik.v18i2.3552

Abstract

Permasalahan isu polemik audisi Perkumpulan Bulutangkis (PB) Djarum 2019 memunculkan banyak interaksi sehingga menarik perhatian masyarakat Indonesia. Pola interaksi di Twitter tersebut dapat diketahui dengan jaringan komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jaringan komunikasi terpusat tentang masalah polemik PB di Twitter oleh akun @PBDjarum dan @lenteraanak_. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan penambangan data di Twitter dengan bantuan perangkat lunak Gephi. Analisis data menggunakan analisis jaringan komunikasi terpusat yang terbagi pada analisis tingkat aktor, kelompok, dan struktur jaringan. Hasil penelitian berupa jaringan komunikasi terpusat oleh akun @PBDjarum yang menghasilkan interaksi dengan 604 akun, 13 kelompok perantara, dan struktur jaringan yang kuat. Sementara jaringan komunikasi terpusat oleh akun @lenteraanak_ menghasilkan interaksi dengan 253 akun, 16 kelompok perantara, dan struktur jaringan yang kuat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa jaringan komunikasi terpusat oleh akun @PBDjarum dan @lenteraanak_ di Twitter tentang polemik audisi PB Djarum telah menyebabkan banyak interaksi dengan akun lain sehingga perkembangan masalah tersebut dengan cepat menyebar ke berbagai masyarakat Indonesia. Substansi penelitian ini memberikan metode baru berupa analisis jaringan komunikasi tentang sebuah isu yang bisa membedakan karakteristik jaringan komunikasi terpusat pada setiap akun di Twitter.
Hegemoni Kapitalisme Dalam Transisi Demokrasi di Indonesia Analisis Wacana Kritis Basuki Agus Suparno; Arif Wibawa
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 12, No 3 (2014)
Publisher : Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jik.v12i3.1431

Abstract

Artikel ini berangkat dari asumsi bahwa krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia digunakan sebagai cara bagi kekuatan kapitalistik dan liberalisasi untuk mengintervensi dan membuka pasar.Oleh karena itu ketika pemerintah Indonesia mengundang IMF dan WB untuk mengurangi krisis, kedua lembaga keuangan dunia tersebut memberikan resep yang harus diimplementasikan. Berdasarkan pada konsepsi wacana Michael Foucoult, artikel ini ditujukan untuk memahami tiga aspek analisis wacana Foucoult yakni pertama, struktur konseptual yang menjelaskan sejumlah terminologi yang digunakan untuk mencari kepentingan dari masing-masing pihak yang berkontestasi. Kedua, struktur pengetahuan yang menstruktur gagasan tertentu terhadap hal yang dikontestasikan. Ketiga, formasi wacana yang mengartikulasikan secara keseluruhan gagasan dan narasi tentang krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia. Dengan meneliti harian Kompas selama bulan April dan Mei 1998, tulisan ini dimaksudkan untuk mengungkapkan tiga hal tersebut. Hasilnya, kekuatan kapitalistik dan liberalisasi mendiktekan kepentingan atas krisis yang tengah terjadi di Indonesia
Komunikasi Dalam Proses Pendidikan Politik Pemilih Pemula Dalam Pemilihan Umum 2014 di DIY Adi Soeprapto; Susilastuti DN; Basuki Agus Suparno
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 12, No 1 (2014)
Publisher : Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jik.v12i1.356

Abstract

Pemilihan umum sering dipersepsikan sebagai sebuah instrumen politik untuk menguji dan menentukan apakah system politik bersifat demokratis atau tidak. Sebagai instrument untuk menjustifikasi kekuasaan, partisipasi politik masyarakat sangat penting..Oleh karena itu, swing voter sebagai pemilih pemula memiliki posisi signifikan di antara partai politik dan calon politik dalam pemilu untuk menarik mereka sehingga mereka mengambil keputusan untuk memberikan suaranya pada partai politik yang mereka mau.Penelitian ini dilakukan di Yogyakarta untuk bagaimana pemilih pemula memahami pemilihan umum dan bagaimana mereka mengakses dan mengambil sumbersumber informasi politik. Melalui wawancara, FGD dan pelacakan terhadap dokumen-dokumen yang terkait dengan perilaku pemilih pemula.Hasilnya menunjukkan bahwa persoalan politik menurut pemilih pemula tidak dibatasi hanya masalah pemilu;b)mereka tidak cukup memahami tentang politik secara baik; c)media menjadi sarana penting bagi sosialiasi;dan d)televise,surat kabar dan media online merupakan media utama yang digunakan pemilih pemula dalam mendapatkan informasi dan bentuk komunikasi politik.
Manajemen Konflik Komunikasi dalam Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat Anggun Anindya Sekarningrum; Puji Lestari; Basuki Agus Suparno
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 17, No 3 (2019)
Publisher : Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jik.v17i3.3776

Abstract

Manajemen pariwisata di Kabupaten Gunungkidul masih banyak konflik, termasuk manajemen konflik di Watugupit, Kabupaten Purwosari dan Pantai Buges, Kabupaten Panggang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan model manajemen konflik komunikasi yang diterapkan dalam menangani konflik komunikasi dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat dalam mengelola potensi wisata di Gunungkidul dan menganalisis peran pemangku kepentingan dalam mengembangkan potensi pariwisata di Gunungkidul. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian menemukan model manajemen konflik komunikasi inovatif yang terdiri dari tiga tahap, yaitu perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Inovasi dalam mengelola komunikasi konflik diperlukan dengan upaya yang memiliki dimensi kebaruan dan kegunaan sehingga diharapkan berdampak pada upaya yang lebih konkret dan membangun partisipasi masyarakat secara berkelanjutan. Peran Dinas Pariwisata sebagai penanggung jawab pengelolaan potensi wisata di Gunungkidul tidak optimal dalam menangani konflik komunikasi yang terjadi dan masyarakat setempat tidak banyak terlibat dalam perancangan, pengambilan keputusan atau implementasi kebijakan dalam pengelolaan pariwisata. Penelitian ini memberikan kontribusi berupa model manajemen konflik yang dapat diterapkan pada dinas pariwisata dalam mengelola keindahan alam di suatu daerah.
Kontestasi Makna dan Dramatisme Komunikasi Politik tentang Reformasi di Indonesia Basuki Agus Suparno
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 8, No 1 (2010)
Publisher : Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jik.v8i1.64

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan studi komunikasi politik yang berfokus pada bahasa politik dan melibatkan interpretasi serta benturan argumen kejadian Reformasi di Indonesia. Secara faktual, masalah sosial dapat disebabkan penafsiran terhadap arti. Pertengkaran, persepsi yang salah, kesalahpahaman, bahkan konflik, serta perang dapat menjadi penyebab interpretasi makna. Penelitian ini menggunakan metode analisis pentad yang meneliti hubungan analitik di antara adegan, tindakan, agen, agency, dan tujuan. Analisisnya bahwa banyak kelompok yang berbeda memiliki perhatian yang berbeda pada kontestasi dengan Reformasi sebagai dasar umum dalam mendapatkan ujungnya. Hasil menunjukkan bahwa ada lima situasi objektif yang membentuk konteks Reformasi yang mencerminkan kontenstasi dasar dari adegan atau tahap di mana terjadi kontestasi Reformasi. Pertama, mahasiswa demonstrasi yang bertahan untuk Presiden Soeharto untuk mundur. Kedua, IMF dan Bank Dunia ingin meliberalisasiplatform ekonomi di Indonesia. Ketiga, kerusuhan dan kerusakan besar terjadi di banyak tempat membuat tekanan untuk Soeharto. Ini menunjukkan konteks pertentangan antara aktor yang berperan sebagai pembangkang sipil dan keadilan sosial. Keempat, Golkar sebagai organisasi sayap Soeharto yang menunjuknya sebagai presiden. Kelima, militer frustasi dalam menghadapi perubahan demonstrasi dan politik. Lima tujuan membentuk situasi kondisi yang mendesak Soeharto mundur. Penelitian ini mendalami makna yang tersirat terkait dengan politik, sejarah, dan komunikasi dalam konteks gerakan sosial.
Evaluasi Program Corporate Social Responsibility Pelatihan Ecobrick dalam Mengelola Sampah Plastik Sutin Narto; Basuki Agus Suparno
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 17, No 3 (2019)
Publisher : Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jik.v17i3.3778

Abstract

Sampah telah menjadi masalah dunia sejak dahulu, dan hingga saat ini perhatian masyarakat global tertuju pada banyaknya sampah, terutama sampah plastik yang tersebar di penjuru laut dan mencemari ekosistem. Indonesia merupakan negara dengan jumlah pencemaran sampah plastik ke laut terbesar kedua di dunia. PT. Coca Cola adalah penyumbang sampah botol plastik nomor 1 di Indonesia dan dunia. PT Coca Cola telah banyak melakukan kegiatan CSR untuk mengelola sampah botol plastik dengan visi world without waste 2030, yaitu program pelatihan Ecobrick yang diberikan ke tiga sekolah binaan. Adanya program pelatihan Ecobrick nyatanya belum memberikan dampak perubahan lingkungan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program CSR pelatihan Ecobrick PT Coca Cola Bottling Indonesia Central Java dalam mengelola sampah plastik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan studi evaluasi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi lapangan, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data dengan menggunakan teknik analisis data Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CSR Pelatihan Ecobrick tidak memberi manfaat untuk masa depan. Proses perencanaan program CSR tidak mengikuti standar perencanaan pembuatan program CSR yang benar. Perencanaan Program CSR di Coca Cola belum mengikuti standar pembuatan CSR yang benar, yaitu tidak melakukan riset terlebih, tidak melakukan evaluasi dan pelaporan. Penelitian ini menemukan model perencanaan program Pelatihan Ecobrick yang lebih tepat sasaran, yaitu penelitian (research), perencanaan (plan), pelaksanaan (execute), pengukuran atau evaluasi (measure), dan pelaporan (report).
Reception Analysis of Millennials Generation to Ads in Social Media Setiya Hertanti Oktayusita; Basuki Agus Suparno; Christina Rochayanti
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 17, No 2 (2019)
Publisher : Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jik.v17i2.3696

Abstract

Gerindra presented an ad under the title of “Indonesia Bergerak Bersama Gerindra dan Rakyat version Sarjana Kerja Kerja Kerja!”, but due to the use of symbols and visualization, it became viral and caused controversy in the community. This study aims to determine the opinion of millennials response after watching the ads. The research is qualitative research approach used is the analysis of the reception, the technique of collecting data is using interviews, observation and document analysis. The theory used to analyze the meaning of the audience is the encoding-decoding, reception analysis theory and new media theory. The result of this study indicate three position of millennials reception, namely a dominant, negotiated, and oppositional position. In the dominant position, it’s considered as a good political ad because it successfully criticizes the government by presenting the reality of the existing problems. In the negotiating position, millennials saw the ads containing a message of criticism without a solution, in this condition millennials refused some symbols such as the use of profession symbols and titles in it, while in the opposition position, millennials considered the ads irrelevant and interpret it as a black campaign. There are several factors that become the benchmark of the millennials in perceiving that ads in social media like the character of millennials, education background, job, experience and view or tendencies to political parties. This research contributes in the form of policy recommendations to the Gerinda Party to pay more attention to solutions to criticism of advertising so as not to cause new problems.
Vocal Point: Komunikasi Transformatif dalam Desa Melek Politik Susilastuti DN; Basuki Agus Suparno; Adi Soeprapto
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 14, No 3 (2016)
Publisher : Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jik.v14i3.2133

Abstract

Politik tidak hanya tentang berpartisipasi memberikan suara pada pemilihan umum tetapi juga untuk menstranformasikan apa yang konstitusi mandatkan dalam mewujudkan cita-cita negara. Oleh karena itu politik harus diartikulasikan dan dijalankan pada semua level di desa-desa dengan mendorong mereka berpartisipasi dan terlibat dalam segala bentuk program pembangunan. Penelitian ini memfokuskan pada gagasan “genuine” tentang Desa Melek Politik di Desa Sendangsari Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman. Desa Melek Politik merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kolaborasi beberapa pihak yang telah menciptakan kondisi-kondisi tertentu yang menjadikan politik sebagai aktivitas adalah sesuatu yang akrab dalam kehidupan di desa. Karenanya, mereka menggunakan banyak waktu untuk berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan yang didedikasikan bagi kesejahteraan masyarakat. Melalui riset partisipatif, penelitian telah berhasil menciptakan vocal point yang merujuk pada aktor yang akan mendiseminasikan dan mengkomunikasi cara dan arah politik di desa khususnya di Desa Sendangsari agar menjadi lebih produktif dan konstruktif. Pembentukan Vocal Point telah diterima masyarakat desa dan diapresiasi oleh pemerintah kabupaten sebagai kelompok masyarakat yang akan memberi kemanfaatan dalam menyampaikan pesan-pesan komunikasi pembangunan. Kata kunci: Vocal point, Desa Melek Politik, Politik, Desa, Patisipasi 
Computer Mediated Communication Situs Jejaring Sosial dan Identitas Diri Remaja Basuki Agus Suparno; Edwi Arief Sosiawan; Sigit Tripambudi
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 10, No 1 (2012)
Publisher : Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jik.v10i1.88

Abstract

Setiap manusia memiliki konsep diri dan identitas yang membedakan dengan manusia lainnya. Keduanya hanya dapat dikembangkan melalui interkasi; sebab melalui interaksilah semua bentuk pengalaman, rujukan, dan pengetahuan dapat diperoleh. Penelitian ini bertujuan menemukan peran kehadiran teknologi, khususnya internet, dalam membentuk konsep diri dan identitas siswa SMU di Catur Tunggal Depok Sleman. Metode penelitian berupa Focus Group Discussion (FGD). Hasil penelitian ini yaitu siswa SMU mengembangkan konsep diri dan identitas ketika mereka menggunakan internet, terutama situs-situs jejaring sosial. Komunikasi interpersonal memainkan peran penting dalam membentuk konsep diri dan identitas, khususnya pada identitas sosial, sebab setiap interaksi pasti melalui proses komunikasi. Permasalahannya menjadi lebih menarik ketika teknologi komunikasi dan informasi mempengaruhi cara berkomunikasi dan berinteraksi. Seperti telah diketahui bahwa kehadiran teknologi telah menentukan cara berkomunikasi. Teknologi dapat memperluas dan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kesadaran sosial yang akan mempengaruhi bentuk konsep diri dan identitas identitas sosial. Siswa-siswa SMU menggunakan CMC untuk mengekspresikan perasaan, emosi dan hiburan.