Sintar Nababan
Manajemen Informasi dan Komunikasi (MIK), Sekolah Tinggi Multi Media Yogyakarta Jl. Magelang KM 5,5 Yogyakarta, 55284

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Strategi Pelayanan Informasi untuk meningkatkan Keterbukaan Informasi Publik Sintar Nababan
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 17, No 2 (2019)
Publisher : Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jik.v17i2.3694

Abstract

Hasil survey Komisi Informasi Pusat bahwa keterbukaan informasi publik dari Lembaga penyiaran TVRI sangat rendah jika dibandingkan dengan badan publik lainnya, seperti Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Perguruan Tinggi Negeri, dan lembaga lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pelayanan lembaga penyiaran dalam meningkatkan keterbukaan informasi publik dan partisipasi masyarakat. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pengambilan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan ada tiga strategi pelayanan siaran yang digunakan Lembaga Penyiaran Publik Padang, yaitu: 1) siaran harus bersifat netral, tidak berpihak kepada kepentingan salah satu pihak atau kelompok tertentu yang bersifat politik, agama ataupun golongan, informasi harus disampaikan untuk seluruh masyarakat Indonesia secara berimbang dan objektif; 2) tidak komersial, bahwa program siaran dapat mendidik, memberi hiburan yang berkualitas serta informasi yang sehat yang sesuai dengan budaya, kearifan lokal dan agama; 3) independen tidak tergantung pada dan dipengaruhi oleh pemerintah atau golongan tertentu dalam menentukan pola acara siaran yang mencirikan nilai-nilai kebangsaan, pluralisme dan nilai kearifan lokal sesuai dengan standar program siaran. Penelitian ini memberikan rekomendasi kepada LPP TVRI Padang agar dapat meningkatkan pemahaman mengenai UU No.14 Tahun 2008 dengan peningkatkan kompetensi SDM agar dapat mengikuti perkembangan teknologi informasi komunikasi (TIK), dan dapat segera menggunakan aplikasi yang telah ditentukan oleh Komisi Informasi Pusat sehingga mampu bersaing dengan lembaga publik lainnya.
Digital Media Literacy Strategy for the Information Disruption Era in Improving the Communication Ethics of the Yogyakarta Community Sintar Nababan
International Journal of Science and Society Vol 5 No 2 (2023): International Journal of Science and Society (IJSOC)
Publisher : GoAcademica Research & Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/ijsoc.v5i2.689

Abstract

Social media users in Indonesia continue to increase. In 2022, active users of social media in Indonesia according to the research from Hootsuite reach 191,4 million people, increased by 12,6% from 2021. According to the research from Microsoft in 2020, Indonesian Netizen’s digital politeness is in ranked 29th of the 32 countries. To deal with disruption of information, good digital literacy is needed. According to research results from the Ministry of Communication and Informatics in 2021 and 2022, province that has highest digital literacy rate in Indonesia is the Special Region of Yogyakarta. Therefore, researcher choose that as a research subject. This research aim to know literacy media digital Strategy of Communication and Informatics Office of the Special Region of Yogyakarta to increase communication ethics of people, reviewed from the aspect of accessing, evaluating, and producing content. The research method used is qualitative. The results of this study are that the Communication and Informatics Office of the Special Region of Yogyakarta has awareness, responsibility, integrity or honesty, and benevolence in accessing, evaluating, and producing content. Implementation of the Strategy for the Communication and Informatics Office of the Special Region of Yogyakarta is through the Positive Content Dissemination Program, Education through Digital Media, Digitization Training, and Short Film.
Pelayanan Informasi untuk Meningkatkan Keterbukaan Informasi Publik (Study Kasus di Lembaga Penyiaran Publik TVRI Yogyakarta) Sintar Nababan
Jurnal Ilmiah Manajemen Informasi dan Komunikasi Vol 5, No 1: Juni 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Multi Media "MMTC" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56873/jimik.v5i1.152

Abstract

TVRI sebagai lembaga penyiaran publik dapat merepresentasikan kepentingan informasi publik terutama dengan adanya Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID). Tujuan penelitian untuk menganalisis pelayanan informasi yang dilakukan LPP TVRI Yogyakarta dalam meningkatkan keterbukaan informasi publik. Pendekatan dalam penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian adalah terdapat lima indikator dalam pelayanan TVRI Yogyakarta yaitu; 1) Transparansi dalam pelayanan informasi secara terbuka dan mudah diakses secara online dan offline (terrestrial); 2) Partisipasi masyarakat sudah aktif melalui media sosial dengan adanya interaksi secara langsung; 3) Kesamaan hak memberikan pelayanan informasi tanpa membedakan suku, agama, ras golongan, status sosial sesuai jangkauan siaran secara merata tanpa membedakan daerah; 4) Kondisional yaitu pelayanan informasi dapat berubah sesuai dengan kondisi masyarakat; 5) Keseimbangan hak dan kewajiban memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi yang berkualitas. Hasil penelitian ini berupa rekomendasi kepada LPP TVRI Yogyakarta yaitu perlu meningkatkan kompetensi SDM di bidang teknologi informasi komunikasi (TIK) agar dapat memberikan pelayanan informasi menggunakan aplikasi yang sesuai standar Komisi Informasi Pusat.
Model Komunikasi Humas dalam Literasi Media Sosial (Studi Kasus Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika) Sintar Nababan
Jurnal Ilmiah Manajemen Informasi dan Komunikasi Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Multi Media "MMTC" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56873/jimik.v4i1.88

Abstract

Keterbukaan informasi dan komunikasi merupakan upaya untuk mewujudkan masyarakat informasi. Munculnya informasi hoaks melalui media sosial menjadi suatu masalah karena rendahnya tingkat literasi masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model komunikasi humas dalam literasi media hoaks. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengambilan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model komunikasi yang digunakan Kementerian Kominfo untuk literasi media menggunakan empat model Grunig yaitu model press agentry (keagenan pers atau model propaganda), public information model (model informasi public), two-way asymmetrical model (model asimetris dua arah), dan two way symmetrical model (model simetris dua arah). Komunikasi satu arah dengan teknik persuasi. Model dua arah adanya negosiasi untuk meningkatkan pemahaman bersama dan rasa saling menghormati serta bertindak sebagai fasilitator komunikasi dalam pelayanan informasi, memberikan tanggapan (respons), memberikan solusi, serta melakukan tindakan untuk menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan informasi hoaks baik itu berupa aduan masyarakat maupun temuan di lapangan.