Sintar Nababan
Manajemen Informasi dan Komunikasi (MIK), Sekolah Tinggi Multi Media Yogyakarta Jl. Magelang KM 5,5 Yogyakarta, 55284

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Manajemen Informasi dan Komunikasi

Pelayanan Informasi untuk Meningkatkan Keterbukaan Informasi Publik (Study Kasus di Lembaga Penyiaran Publik TVRI Yogyakarta) Sintar Nababan
Jurnal Ilmiah Manajemen Informasi dan Komunikasi Vol 5, No 1: Juni 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Multi Media "MMTC" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56873/jimik.v5i1.152

Abstract

TVRI sebagai lembaga penyiaran publik dapat merepresentasikan kepentingan informasi publik terutama dengan adanya Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID). Tujuan penelitian untuk menganalisis pelayanan informasi yang dilakukan LPP TVRI Yogyakarta dalam meningkatkan keterbukaan informasi publik. Pendekatan dalam penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian adalah terdapat lima indikator dalam pelayanan TVRI Yogyakarta yaitu; 1) Transparansi dalam pelayanan informasi secara terbuka dan mudah diakses secara online dan offline (terrestrial); 2) Partisipasi masyarakat sudah aktif melalui media sosial dengan adanya interaksi secara langsung; 3) Kesamaan hak memberikan pelayanan informasi tanpa membedakan suku, agama, ras golongan, status sosial sesuai jangkauan siaran secara merata tanpa membedakan daerah; 4) Kondisional yaitu pelayanan informasi dapat berubah sesuai dengan kondisi masyarakat; 5) Keseimbangan hak dan kewajiban memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi yang berkualitas. Hasil penelitian ini berupa rekomendasi kepada LPP TVRI Yogyakarta yaitu perlu meningkatkan kompetensi SDM di bidang teknologi informasi komunikasi (TIK) agar dapat memberikan pelayanan informasi menggunakan aplikasi yang sesuai standar Komisi Informasi Pusat.
Model Komunikasi Humas dalam Literasi Media Sosial (Studi Kasus Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika) Sintar Nababan
Jurnal Ilmiah Manajemen Informasi dan Komunikasi Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Multi Media "MMTC" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56873/jimik.v4i1.88

Abstract

Keterbukaan informasi dan komunikasi merupakan upaya untuk mewujudkan masyarakat informasi. Munculnya informasi hoaks melalui media sosial menjadi suatu masalah karena rendahnya tingkat literasi masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model komunikasi humas dalam literasi media hoaks. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengambilan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model komunikasi yang digunakan Kementerian Kominfo untuk literasi media menggunakan empat model Grunig yaitu model press agentry (keagenan pers atau model propaganda), public information model (model informasi public), two-way asymmetrical model (model asimetris dua arah), dan two way symmetrical model (model simetris dua arah). Komunikasi satu arah dengan teknik persuasi. Model dua arah adanya negosiasi untuk meningkatkan pemahaman bersama dan rasa saling menghormati serta bertindak sebagai fasilitator komunikasi dalam pelayanan informasi, memberikan tanggapan (respons), memberikan solusi, serta melakukan tindakan untuk menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan informasi hoaks baik itu berupa aduan masyarakat maupun temuan di lapangan.