M Achsin
Universitas Brawijaya

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

SYSTEM-DRIVEN (UN) FRAUD: TAFSIR APARATUR TERHADAP “SISI GELAP” PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Achdiar Redy Setiawan; Gugus Irianto; M Achsin
Jurnal Akuntansi Multiparadigma Vol 4, No 1 (2013): Jurnal Akuntansi Multiparadigma
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1319.616 KB) | DOI: 10.18202/jamal.2013.04.7184

Abstract

Abstract: System-Driven (Un)Fraud: Actor’s Meaning of the “Dark Side” of Local Government Financial Management. The purpose of this study is to uncover the actual practices of local government financial management in the smallest scope, namely SKPD (local government work units). This research focuses on the meaning of “the dark side”(a reality which stands behind the formal procedures and documentation that are displayed) from the actors who are government apparatus. Hermeneutics Gadamerian was chosen as the research methodology. Traces of "fraud" pivots on what is termed "Dana Taktis”. Actors interpreted the mechanism of "Dana Taktis" not as a form of fraud. This was based on the fact that existing internal procedures of “Dana Taktis” practices on SKPD was not hidden. All parties recognnised each other as parts ofa system. We name this phenomena as “system-driven (un) fraud”.Abstrak: System-Driven (Un)Fraud: Tafsir Aparatur terhadap “Sisi Gelap” Pengelolaan Keuangan Daerah. Tujuan penelitian ini pada mulanya adalah untuk menyingkap laku aktual pada entitas terkecil, yaitu SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah). Berikutnya, penelitian ini difokuskan untuk menggali makna “sisi gelap” (realitas yang bersembunyi di balik prosedur dan dokumentasi formal yang tertampakkan) dari para aktor aparatur. Hermeneutika Gadamerian dipilih sebagai metodologi penelitian. Jejak “fraud” berpusat pada apa yang diistilahkan aktor sebagai “Dana Taktis”. Aktor memaknai “Dana Taktis” bukanlah bentuk “fraud” sepenuhnya. Hal ini dilandasi fakta bahwa mekanisme “Dana Taktis” bukanlah sebuah praktik yang tersembunyi. Seluruh pihak yang terkait saling mengetahui satu sama lain. Inilah yang kami namakan “system-driven un(fraud)”
PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN MUTU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AUDIT Lukito Fauji; Made Sudarma; M Achsin
Jurnal Akuntansi Multiparadigma Vol 6, No 1 (2015): Jurnal Akuntansi Multiparadigma
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.09 KB) | DOI: 10.18202/jamal.2015.04.6005

Abstract

Abstrak: Penerapan Sistem Pengendalian Mutu dalam Meningkatkan Kualitas Audit. Penelitian bertujuan menguji pengaruh simultan, parsial, dan pengaruh dominan variabel penerapan Sistem Pengendalian Mutu (SPM) Kantor Akuntan Publik (KAP) terhadap Kualitas Audit. Populasi penelitian adalah auditor dan staf auditor KAP Malang sejumlah 76 orang. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier multiple. Penelitian menunjukkan bahwa variabel SPM berpengaruh simultan terhadap kualitas audit. Independensi, penugasan personal, konsultasi, dan supervisi berpengaruh parsial terhadap kualitas audit, sedangkan penugasan, pengembangan profesional, promosi, penerimaan keberlanjutan klien, dan inspeksi tidak berpengaruh parsial terhadap kualitas audit. Penugasan personal adalah variabel berpengaruh dominan terhadap kualitas audit. Abstract: The Quality Control System Application on development of the Quality Audit. The research purpose is to test the simultaneous effect, partial, and the dominant inflence of the variable application of Registered Public Accountants (RPA) Quality Control Systems (QCS) on Audit Quality. The population was auditors and staff auditors in Malang numbered 76 people. The analysis method is multiple linear regression analysis, the Ftest, t-test, and the dominant variables determined based standardized coeffiient beta (β). Variables of QCS have effect on audit quality simultaneous. Independence, personal engagement, consultation, and supervision have a partial effect on audit quality, while the rest variable have no effect on audit quality. Personal assignment is variable dominant.
ANALISIS PERBANDINGAN PENILAIAN JAMINAN KREDIT OLEH PENILAI INTERNAL DENGAN PENILAI INDEPENDEN I Putu Bayu Pramita; M Achsin; Abdul Ghofar
Modus Vol. 31 No. 1 (2019): MODUS
Publisher : Faculty of Business and Economics Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/modus.v31i1.1957

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis mengenai perbandingan penilaian jaminan kredit oleh penilai internal bank dan penilai independen yang dilakukan oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah triangulasi dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah kualitatif yang menjelaskan mengenai prosedur penilaian yang dilakukan oleh penilai internal bank dan penilai independen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian yang dilakukan oleh bank memperhatikan pada Peraturan Bank Indonesia PBI No. 7/2/PBI/2005 sedangkan penilai independen berdasarkan Standar Penilaian Indonesia (SPI) dan Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI). Perbedaan prosedur penilaian jaminan kredit oleh penilai internal bank dan penilai independen terlihat pada lingkup penugasan dimana dalam hal ini bank sebagai pengguna laporan sedangkan KJPP sebagai pihak yang diberi tugas untuk melakukan penilaian. Penilai internal bank menggunakan prosedur penilaian yang sama namun tetap memperhatikan adanya risiko kredit yang dapat diterima oleh karena itu terkadang bank menggunakan nilai terendah terkait dengan pengajuan kredit. Sedangkan untuk melakukan analisis dan dasar penilaian obyek kedua penilai mengunakakan prosedur yang sama dengan menggunakan pendekatan pasar dan pendekatan biaya. Penilai internal bank membuat laporan secara rinci dan ringkas, sedangkan penilai independen membuat laporan secara rinci, ringkas, dan terbatas. Kata Kunci : penilai internal, penilai independen, jaminan kredit 
INDEPENDENSI AKUNTAN PUBLIK DAN PIHAK TERASOSIASI Rizal Aripoerwo; Unti Ludigdo; M Achsin
Jurnal Akuntansi Multiparadigma Vol 5, No 2 (2014): Jurnal Akuntansi Multiparadigma
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.976 KB) | DOI: 10.18202/jamal.2014.08.5020

Abstract

Abstrak: Independensi Akuntan Publik dan Pihak Terasosiasi. Tujuan penelitian ini memahami makna independensi akuntan publik dan pihak terasosiasi dalam bisnis jasa audit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan tiga hal yang pertama, adanya pemahaman bahwa independensi dapat dinisbatkan sebagai sikap pragmatis akuntan publik dan pihak terasosiasi dalam menjalankan bisnis jasa audit. Kedua, independensi merupakan jiwa yang terasing dalam diri akuntan publik dan pihak terasosiasi. Ketiga, independensi merupakan ilham yang terwujud dalam sikap amanah yang ditunjukkan saat penugasan audit.Abstract: Independence of Public Accountant and The Associated. The purpose of this research is to understand the independence of public accountants and the associated party in business audit services. The case study was employed as the method. There are several results, first there is an understanding that independence can be attributed as pragmatic attitude of public accountants and the associated party. Second, independence is an alienated soul from  the behavior of public accountans and the associated party. Third, independence is embodied inspiration from the attitude of trust that is shown when audit assignment has conducted.