PROF. I WAYAN SUBAGIA, M.App.Sc.,Ph.D .
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

STUDI KOMPARASI MODEL PROBLEM SOLVING DAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR DITUNJAU DARI SELF EFFICACY PADA SISWA AGUNG MADHI PRAYOGA .; PROF. I WAYAN SUBAGIA, M.App.Sc.,Ph.D .; DR. I NYOMAN TIKA, M.Si. .
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia Vol 7, No 1 (2017)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan perbandingan antara model pembelajaran problem solving dan model problem based learning terhadap hasil belajar ditinjau dari self efficacy siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang berjumlah 274 siswa. Pengambilan sampel pada penelitian menggunakan teknik cluster random sampling yang terdiri atas 2 kelas eksperimen I dan 2 kelas eksperimen II. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan rancangan desain faktorial 2 x 2. Data dianalisis dengan menggunakan uji ANAVA dua jalur. Hasil penelitian menunjukkan; (1) terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa yang signifikan antara kelas eksperimen I dan eksperimen II pada materi reaksi redoks dengan nilai sig. 0,001, (2) pada siswa yang memiliki self efficacy tinggi, nilai sig. 0,033, dan (3) pada siswa yang memiliki self efficacy rendah, nilai sig. 0,041. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar model pembelajaran problem solving lebih baik dibandingkan model problem based learning dilihat dari self efficacyKata Kunci : model problem solving, model problem based learning, self efficacy, hasil belajar This study aimed to describe and explain the comparison between the two models of learning toward learning achievement viewed from students self efficacy. The population of the study were all students of grade X which the total amount of 274 students. A sample was established using the cluster sampling technique consisting of 2 experimental classes I and 2 experimental classes II. This research was a quasi-experimental research with 2 x 2 factorial design. The data were collected through multiple choice test. Data were analyzed by using two-way ANAVA test. The results showed; (1) there is a significant difference of learning result between experiment classes I and experiment classes II on redox reaction material with significant score is 0,001, (2) in student having high self efficacy, a significant score is 0,033, and (3) in student having low self efficacy, a significant score is 0,041. Based on the results of data analysis, it can be concluded that learning achievement of problem solving model is better than problem based learning model viewed from self efficacy.keyword : problem solving model, problem based learning model, self efficacy, learning achievement
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXPERIENTIAL TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP NEGERI 11 DENPASAR RIKARDUS HERAK .; PROF. DR. I B. PUTU ARNYANA, M.Si. .; PROF. I WAYAN SUBAGIA, M.App.Sc.,Ph.D .
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia Vol 6, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan perbedaan hasil belajar aspek pengetahuan dan keterampilan antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran experiential dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung. Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen dengan rancangan Pretest Posttest Non-equivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 11 Denpasar tahun pelajaran 2015/2016. Berdasarkan hasil random sampling, terpilih kelas VIII F sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII E sebagai kelas kontrol. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan analisis deskriptif dan analisis multivariat. Hasil analisis menunjukkan bahwa: 1) terdapat perbedaan hasil belajar aspek pengetahuan dan keterampilan antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran experiential dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung; 2) terdapat perbedaan hasil belajar aspek pengetahuan antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran experiential dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung; 3) terdapat perbedaan hasil belajar aspek keterampilan antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran experiential dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung.Kata Kunci : model pembelajaran experiential, hasil belajar, pengetahuan, keterampilan The study aimed at describing and explaining the differences of the achievement of cognitive and psychomotor aspects between a group of students learning by the use of experiential instructional model and those learning based on direct model. It is a quasi experimental type of study designed based on Pretest Posttest Non-equivalent Control Group Design. The population of the study consisted of all students of class VIII SMP Negeri 11 Denpasar during the academic year of 2015/2016. Based on the result of the random sampling, class VIII F was selected as the experimental class and class VIII E as the control class. The data obtained was analyzed based on descriptive and multivariate system.The results indicated that: 1) there was a difference of the students learning achievement on the aspects of cognitive and psychomotor when learning by using experiential instructional model and those when learning based on direct instruction model; 2) there was a difference in learning achievement on the aspect of cognitive between the students learning based on experiential instructional model and those learning based on direct instruction model; 3) there was a difference in learning achievement on the aspect of psychomotor between the students learning based on experiential instructional model and those learning based on direct instruction modelkeyword : Key Words: Experiential learning model, learning outcomes, cognitive, psycomotor.
PENGEMBANGAN PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA BERBASIS GREEN CHEMISTRY UNTUK SMA KELAS XI SEMESTER GENAP NI KADEK AYU KRISTIANDAYANTI .; PROF. I WAYAN SUBAGIA, M.App.Sc.,Ph.D .; DRS. I NYOMAN SUARDANA, M.Si. .
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan buku petunjuk praktikum kimia berbasis green chemistry yang memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMA kelas XI semester genap. Jenis penelitian ini termasuk penelitian pengembangan. Model pengembangan penelitian ini terdiri atas enam tahapan yaitu: 1) analisis kebutuhan; 2) desain produk awal; 3) validasi produk; 4) revisi produk; 5) uji coba produk; dan 6) revisi (produk akhir). Rancangan penelitian pre-experimental digunakan untuk menguji efektivitas, dengan desain penelitian One Shoot Case Study. Petunjuk praktikum kimia yang dikembangkan terdiri atas enam judul praktikum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan telah memenuhi syarat kevalidan (skor rata-rata 3,58) dengan kategori sangat valid. Produk yang dikembangkan telah memenuhi syarat kepraktisan dilihat dari hasil observasi keterlaksanaan, respon guru dan juga didukung oleh skor rata-rata respon siswa (3,90) yang berada pada kategori sangat praktis. Selain itu, produk yang dikembangkan juga efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari persentase siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal (71,88%) yang berada pada kategori efektif. Selain itu, hal tersebut juga didukung oleh hasil penilaian aspek keterampilan dan aspek sikap yang berada pada kategori baik. Dengan demikian, petunjuk praktikum yang dikembangkan telah memenuhi kriteria kevalidan, kepraktisan dan keefektifan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.Kata Kunci : petunjuk praktikum, green chemistry, hasil belajar The aim of this study was to develop a chemistry practicum manual based on green chemistry principles which fulfilled the criteria of validity, practicality and effectivity to improve the Grade 11 High School Student’s achievement in the second semester. The type of this study was Research and Development (R&D). The model of this study consists of six steps, namely: 1) need analysis; 2) initial product design; 3) product validation; 4) product revision; 5) product trial; and 6) revision (final product). Pre-experimental design was used to test the effectivity by using one shoot case study design. The manual book which was developed consists of six titles of practicum. The results of the study showed that the developed product has fulfilled the validity requirements (average score 3.58) which categorized as high validity. The developed product has fulfilled the practicality requirements, this could be seen from the observation result, teacher’s response, and also supported by the average score of the students’ response (3.90) which means very practical. Besides, the developed product also effectively improved students’ achievement. This can be seen from the percentage of the students who passed the minimum criteria (71.88%) that was in effective category. Besides, it also supported by the assessment result of physicomotor and affective aspect that were in a good category. Therefore, the developed practicum manual is fulfilled the criteria of validity, practicality and effectivity to improve students’ achievement.keyword : practicum manual, green chemistry, students’ achievement
PENGARUH PEMBUATAN PARTICIPATORY VIDEO BERBASIS LANSKAP BUDAYA SUBAK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SALINGTEMAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA DITINJAU DARI KEMAUAN KERJA SAMA THALIA PRASETYA .; PROF.DR. NI PUTU RISTIATI, M.Pd. .; PROF. I WAYAN SUBAGIA, M.App.Sc.,Ph.D .
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia Vol 6, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menjelaskan perbedaan hasil belajar antara siswa yang membuat participatory video (PV) berbasis lanskap budaya subak melalui model pembelajaran salingtemas (sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat) dengan siswa yang tanpa membuat PV berbasis lanskap budaya subak melalui model pembelajaran salingtemas serta mendeskripsikan dan menjelaskan pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan kemauan kerja sama terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan Non Equivalent Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi penelitian merupakan seluruh siswa kelas X di SMA N 2 Mengwi tahun ajaran 2015/2016 dan dipilih empat kelas sebagai sampel. Data dianalisis dengan uji analisis varians (ANAVA) dan dilanjutkan uji Scheffe jika ditemukan pengaruh interaksi. Dari analisis data, menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar antara siswa membuat PV berbasis lanskap budaya subak melalui model pembelajaran salingtemas dengan siswa yang tanpa membuat PV berbasis lanskap budaya subak melalui model pembelajaran salingtemas dan hasil uji juga menunjukkan adanya pengaruh pembuatan PV berbasis lanskap budaya subak melalui model pembelajaran salingtemas dan kemauan kerja sama terhadap hasil belajar siswa. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pembuatan PV berbasis lanskap budaya subak dapat meningkatkan hasil belajar serta membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna.Kata Kunci : participatory video, subak, salingtemas, hasil belajar This study aimed at describing and explaining the difference of learning achievement between students that made participatory video (PV) based on subak landscape through SETS (sains, environment, technology and society) learning model and students that did not make any PV based on subak landscape through SETS learning model as well as describing and explaining the influence of interaction between the learning models and cooperation willingness towards students learning achievement. This study was an experiment research using Non Equivalent Pretest-Posttest Control Group Design. The population of the study was tenth grade students of SMA N 2 Mengwi in the academic year 2015/2016 and four class were selected as the sample. The data was analyzed by ANAVA test and continued by Scheffe test if the influence of interaction was found. From data analysis, indicated the difference of learning achievement between students that made PV based on subak landscape through SETS learning model and students that did not make any PV based on subak landscape through SETS learning model and the test result showed there was influence of PV making based on subak landscape through SETS learning model and teamwork willingness towards students learning achievement. From the result can be concluded that PV making based on subak landscape can improve learning achievement and make learning process become more meaningful.keyword : participatory video, subak, SETS, learning achievement
PENGEMBANGAN LKS IPA TERINTEGRASI SISWA SMP KELAS VII DENGAN TEMA PANAS BUMI DAN LINGKUNGANKU KADEK AYU SRI WAHYUNI .; PROF. I WAYAN SUBAGIA, M.App.Sc.,Ph.D .; DR. I NYOMAN TIKA, M.Si. .
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia Vol 6, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran IPA di Sekolah Menengah Pertama (SMP) merujuk pada pedoman kurikulum tahun 2013 terdapat beberapa perubahan diantara adalah konsep pembelajarannya dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science atau “IPA Terpadu” bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. Tetapi faktanya memperlihatkan proses pembelajaran IPA di SMP Negeri 12 Denpasar dilaksanakan belum terpadu, dengan alasan bahan ajar IPA Terpadu belum ada. Selama ini bahan ajar yang digunakan belum mampu mengintegrasikan antara konsep dan materinya pada siswa sehingga karena alasan tersebut diduga masih banyak ditemukan hasil belajar siswa yang masih kurang dari KKM yaitu 75. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan niali validitas, kepraktisan, dan keefektivan dari LKS IPA terintegrasi yang teah dikembangkan. Jenis penelitian ini termasuk penelitian dan pengembangan. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model 4D yang telah dimodifikasi menjadi 3D, yaitu pendefinisian (define), perancangan (design), dan pengembangan (development). Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah lembar validitas, angket repon guru dan siswa, serta lembar tes pemahaman konsep. Tehnik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis validitas, analisis kepraktisan, dan analisis keefektivan. Hasil uji validitas, kepraktisan, dan efektivitas LKS dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) nilai validitas LKS IPA terintegrasi adalah 3,59 dengan kategori sangat valid, (2) kepraktisan IPA terintegrasi dapat dilihat dari nilai rata-rata respon guru terhadap LKS IPA terintegrasi adalah 3,67 dengan kategori sangat praktis, serta nilai rata-rata respon siswa terhadap LKS IPA terintegrasi sebesar 3,32 dengan kategori praktis, dan (3) keefektivan IPA terintegrasi dapat dilihat dari nilai pemahaman konsep siswa berada dalam kategori sangat baik dengan persentase 89,47% siswa mampu menguasai materi dengan sangat baik. Berdasarkan temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa LKS IPA terintegrasi memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif sehingga dapat diimplemantasikan di sekolah. Kata Kunci : LKS, IPA terintegrasi, panas bumi dan lingkunganku Science learning in Junior High School according to the curriculum guidelines in 2013 has been changes as an Integrated Science which is not as educational disciplines anymore. But the fact showed that the process of learning science in SMP Negeri 12 Denpasar was not conducted integrated and was not implemented optimally as well, because the materials were not ready. Yet, the use of instructional learning has not been able to integrate all of the concepts especially in science subject. That is the reason why there were still many students not able to pass the standard grade-level. One solution that can be done is creating an integrated science worksheet. This study aims to determine the validity, practicality, and effectiveness of integrated science worksheets with the theme of geothermal and my environment. The type of research was Research and Development (R & D). The model used in this research was modified from 4D to 3D which are: define, design, and develop. There were four instruments to collect data, those were validation sheet, practicality sheet, learning outcome test sheet, and questioner sheet for teachers and students. Techniques of data analysis used were analysis of the validity, analysis of the practicality, and analysis of the effectiveness of product. The results showed that: (1) the average validity of integrated science worksheet was 3.59 categorized as very valid, (2) the average practicality from the teacher’s respond were 3.67 categorized as very practical and from the students’ respond are 3.32 categorized as practical, and (3) the effectiveness of integrated science worksheet can be seen from the post test results. It showed completeness criteria reached 89.47%. It can be concluded that integrated science worksheets with the theme of geothermal and my environment was valid, practice, and effective to be used and apply in learning science.keyword : worksheet, integrated science, geothermal and my environment