Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Senirupa Warna (JSRW)

Estetika Eksistensial Desain Hibrid Ruang Sembahyang Orang Tionghoa Peranakan di Banjar Lampu, Desa Catur, Kintamani July Hidayat
JSRW (Jurnal Senirupa Warna) Vol. 4 No. 2 (2015): Membaca Modernitas
Publisher : Fakultas Seni Rupa - Institut Kesenian Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36806/.v4i2.59

Abstract

Orang Tionghoa peranakan di Banjar Lampu memiliki nama, berbahasa, menganut Hindu dan tradisi Bali, bersama-sama dengan kepercayaan Konghucu. Mereka bersembahyang kepada dewa Hindu di sanggah, di ruang sembahyang leluhur Tionghoa dan Dewa KwanKong di kompleks rumah tinggal, pelinggih Kwan Kong di Pura Penyajakan dan Ratu Subandar di Pura Batur. Di Pura Penyajakan, ruang sembahyang Kwankong diijinkan untuk diletakkan pada halaman tengah pura, berbentuk gedong pelinggih dan dikombinasikan dengan elemen desain Tionghoa. Di Pura Batur, pelinggih Subandar (KangChingWei) juga berbentuk hibrid Bali-Tionghoa, tetapi sudah diposisikan di halaman dalam pura yang bernilai lebih sakral. Ketika desain ruang sembahyang Tionghoa peranakan ditinjau dari pendekatan estetika eksistensial, nilai keindahan hibriditas ruang dipahami dari perspektif individual orang Tionghoa sendiri, memperhitungkan sejarah keberadaannya di Desa Catur, untuk membawa esensi keindahan yang terkait dengan makna esensial keberadaan ke permukaan, lepas dari mitos budaya. Hibriditas desain orang Tionghoa di Desa Catur adalah representasi makna eksistensialnya, yaitu 'menjadi Bali'
Perbedaan Strategi Arpose dalam Mendesain Interior Chain dan Independent Restaurant Hidayat, July; Kellen, Agnes; Katoppo, Martin Luqman; Wiradinata, Kuntara
Jurnal Senirupa Warna Vol. 12 No. 2 (2024): Seni, Ekspresi dan Eksistensi
Publisher : Faculty of Arts and Design, Jakarta Institute of the Arts

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36806/jsrw.v12i2.220

Abstract

Arpose merupakan sebuah firma desain interior di Gading Serpong, Tangerang, yang berdiri sejak 2015 dan memiliki spesialisasi dalam mendesain interior restoran dengan visi dan konsep yang berbeda-beda. Berdasarkan pengalaman mendesain interior restoran, Arpose mengkategorikan restoran menjadi dua konteks yaitu chain restaurant dan independent restaurant karena perusahaan dari dua kategori ini memiliki visi dan konsep yang berbeda, yang mana menghasilkan strategi desain yang berbeda pula. Bagaimana perbedaan kebutuhan chain dan independent restaurant menghasilkan pola strategi desain yang berbeda, merupakan hal yang dipelajari dalam penelitian ini. Hasil studi ini dibutuhkan karena penggunaan strategi yang salah ataupun menyama-ratakan strategi desain dapat menghasilkan rancangan yang tidak tepat sasaran. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan metode pengumpulan data observer participant, termasuk wawancara dan survei lapangan. Penelitian ini menggunakan tiga studi kasus untuk masing-masing kategori proyek, dengan melihat enam parameter kebutuhan; yaitu (a) Tujuan Proyek, (b) Identitas, (c) Biaya Pembangunan, (d) Pengalaman Pelanggan, (e) Konsistensi Desain, (f) Efisiensi Desain. Hal ini bertujuan untuk memahami cara pandang Arpose dalam mengkategorikan proyek dan merespons kebutuhan dengan strategi desain yang tepat. Implementasi strategi desain dianalisis melalui tiga variabel; yaitu (i) Mengubah Narasi Menjadi Konsep Desain, (ii) Membentuk Konsep Citra, dan (iii) Efisiensi Desain. Parameter kebutuhan dan variabel analisis diturunkan dari teori Designing Commercial Interiors by Christine M. Piotrowski (2016). Melalui analisis ini, penulis menemukan perbedaan strategi desain antara kategori chain dan independent restaurant dalam memenuhi kebutuhan yang berbeda.