Hazairin Samaulah
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Komposisi Material Semikonduktor Dalam Menurunkan Energi Band Gap Terhadap Konversi Gelombang Mikro Mohammad Wahyu Aminullah; Herry Setiawan; Adri Huda; Hazairin Samaulah; Sri Haryati; Muhammad Djoni Bustan
Jurnal EECCIS Vol 13, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Uji pengaruh komposisi material semikonduktor yang dilakukan oleh sintesis material menggunakan metode kopresipitasi dengan sintering 1000C selama 1 jam. Variabel tetap dalam proses sintesis material adalah NH4OH (80ml), Temperatur (500C), dan Aquades (500ml), sedangkan variasi variabelnya adalah komposisi material (NaxCuyZnz). Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh temperatur material yang digunakan untuk mengukur resistansi mulai dari 30,35, 40, 45, dan 500C. Metode yang digunakan adalah untuk secara langsung menguji pengaruh komposisi material terhadap konversi gelombang mikro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan terkecil pada energi band gap diperoleh dengan menggunakan komposisi material 50% ZnCl2, 25% CuCl2, dan 25% NaCl. Rata-rata penurunan energi band gap karena pengaruh variasi komposisi material semikonduktor  berhasil dari 2,63 menjadi 0,79 eV. Fraksi x, y, dan z dalam material ditentukan dari analisis PMI (ARC-MET 8000) dan analisis Scanning Elektron Microscope (SEM) VEGA 3 TESCAN. Kata kunci: Konversi gelombang mikro, semikonduktor, energi band gap
Pengaruh Kedip Tegangan Pada Rele Under Voltage Motor 5209 JCM Pusri 1B Akibat Hubung Singkat Hazairin Samaulah; Aji Kunco Wibowo
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 1 No. 2 Juli 2013
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.102 KB) | DOI: 10.52333/destek.v1i2.165

Abstract

Energi listrik merupakan salah satu jenis energi yang paling banyak digunakanoleh konsumen, mulai dari sektor rumah tangga, komersial, sampai industri. Oleh karenaitu energi listrik memegang peranan yang sangat penting. Dalam penggunaannya di industri,diharapkan energi listrik tidak menimbulkan efek samping yang merugikan pada sistemdistribusi, karena hal tersebut tentu saja akan mengganggu jalannya proses produksi danmenimbulkan kerugian bagi perusahaan. Kedip tegangan merupakan salah satu jenisgangguan yang dapat menurunkan kualitas daya pada sistem distribusi. Karena umumnyavariasi tegangan yang timbul karena adanya kedip tegangan pada sistem distribusi akanmempengaruhi kinerja dari peralatan yang sensitif terhadap adanya perubahan tegangan.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa terjadinya kedip tegangan pada Rele UnderVoltage Motor 5209 JCM Pusri 1B yang ditimbulkan karena adanya gangguan hubungsingkat antar phasa pada sistem distribusi.Kata Kunci: Kedip tegangan, Rele Under Voltage
ANALISAKOORDINASISETTINGRELEPROTEKSIGANGGUAN TANAHPADAPENYULANGBANTENGDIGARDUINDUKBUKIT SIGUNTANGPALEMBANG Dhowi Purwanti; Hazairin Samaulah; Yuslan Basir
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 4 No. 1 Januari 2016
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52333/destek.v4i1.267

Abstract

Abstrak: Rele sebagai alat pendeteksi adanya gangguan yang selanjutnya memberi perintah trip kepada Pemutus Tenaga (PMT). Rele digunakan pada daerah pengaman Gardu Induk disisi 20 kV di Penyulang untuk mengatasi adanya gangguan hubung singkat yang terjadi karena adanya gangguan yang bersifat temporer atau permanen. Oleh karena itu pentingnya kinerja settingan koordinasi rele antara Over Current Relay ( OCR ) dan GFR ( Ground Fault Relay ) agar tidak menyebabkan kerusakan pada peralatan akibat gangguan hubung singkat yang terjadi. Arus gangguan hubung singkat yang terjadi di Penyulang Banteng adalah sebesar 3835,086 Ampere pada arus gangguan tiga fasa, sedangkan arus gangguan terkecil terjadi saat arus gangguan satu fasa ke tanah di saluran penyulang sebesar 231,0788 Ampere. Sedangkan set PLN didapat, arus setelan (Iset) sebesar 231,079 A dengan Tms 0,10 sedangkan untuk setelan rele disisi incoming di dapat arus setelan (Iset) sebesar 37 A dengan Tms 0,26 dari data set PLN arus setelan (Iset) disisi penyulang 241,5 A dengan Tms 0,122 dan sisi Incoming arus setelan (Iset ) 573,3 A. berdasarkan hasi diatas dapat disimpulkan bahwa koordianasi antara OCR dan GFR sudah cukup selektifitas dan handal dalam kinerja rele. Dan dari hasil perhitungan terjadi perbedaan selisih waktu kerja rele yang cukup lama dan mempengaruhi kinerja rele untuk mentripkan dalam jeda waktu 1.33 detik. Berdasarkan perhitungan tersebut maka semakin besar arus gangguan yang terjadi akan semakin lama pula waktu rele tersebut bekerja mentripkan ke PMT. Jika dibiarkan arus gangguan tersebut membesar terlalu lama maka arus gangguantersebut dapatmerusakperalatanpadatransformator. KataKunci: Releproteksi,arushubungsingkat,settingreleOverCurrentRelay (OCR)danGraund Fault Relay(GFR).
Evaluasi Sistem Petanahan Transformator Daya 60 MVA PLTGU Indralaya Manogu Simangunsoong; Yuslan Basir; M. Helmi; Hazairin Samaulah
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 2 No. 1 Januari 2014
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.886 KB) | DOI: 10.52333/destek.v2i1.180

Abstract

Transformator daya pada pembangkit listrik dilengkapi beberapa proteksi yangdapat mengamankan transformator tersebut dari kerusakan akibat gangguan baik gangguaninternal maupun gangguan eksternal, diantaranya system pentanahan netral transformator.Transformatordaya 60 MVA ini memiliki kemampuan arus hubung singkat pada sisi HV(150 kV) sebesar 2300 Amper dan tegangan fasa netral maksimum sebesar 140 kV. Darihasil perhitungan gangguan arus hubung singkat tiga fasa sebesar 5379,480 Amper dengantegangan lebih fasa netral sebesar 151,163 kV. Hasil pengukuran nilai tahanan elektrodapentanahan sistem netral setelah terjadi kerusakan sebesar 28,1 Ohm, nilai yang diizinkansebesar <1 Ohm, hal ini diakibatkan elektroda batang system pentanahan yang mengalamicacat/ kerusakan pada bahan elektroda.Kata Kunci : Transformator, arus hubung singkat, pentanahan netral dan bahan elektroda