Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Urgensi Kurikulum ASEAN Pada Pendidikan Bintara Polri Dalam Menanggulangi Kejahatan Transnasional Untuk Ketahanan Nasional Joko Santoso; Agus Haryanto; Arief B Darmawan
Jurnal Ketahanan Nasional Vol 24, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (739.467 KB) | DOI: 10.22146/jkn.30903

Abstract

.ABSTRACTThis research analyzed the importance of the subjects of the Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) in the education curriculum for the Indonesian National Police (Polri). The Indonesian police was an important actor who had the functions and duties as protector of society. The community as police partners here was widely interpreted as an ASEAN society.This study used qualitative methods that position researchers as an instrument to understood the problem. In this study, researchers took  the meaning of the research object by using two kinds of sources. The first data sources were literature review and official documentation. The second data sources were interviews with police officers and police school staffs. For data validation, this research used data trangulation method.This paper argued that the relations between police and the public should evolved to followed the emerging changes in contemporary international relations in Southeast Asia, so that the police education curriculum needed to adapted these developments. The changes in the curriculum were aimed at improving the quality and effectiveness of police tasks and functions. Thus, this study aimed to helped strengthen police institutions and built models that were in line with changes in society and international relations in Southeast Asia.  ABSTRAKPenelitian ini mengkaji mengenai pentingnya mata pelajaran Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) dalam kurikulum pendidikan Bintara Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Penelitian ini berusaha menganalisis kepolisian Indonesia sebagai aktor penting yang memiliki fungsi dan tugas sebagai pengayom masyarakat. Masyarakat sebagai mitra kerja polisi di sini diartikan secara luas sebagai masyarakat ASEAN. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menempatkan peneliti sebagai instrumen kunci dalam memahami masalah. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil makna dari obyek penelitian dengan menggunakan dua sumber data. Sumber data pertama adalah studi pustaka literatur dan dokumentasi resmi. Sumber data kedua adalah wawancara dengan pejabat kepolisian dan staf pengajar sekolah polisi. Untuk validasi data, penelitian ini menggunakan metode trangulasi data.Argumen penelitian ini adalah relasi polisi dan masyarakat harus berkembang mengikuti perubahan yang muncul dalam hubungan internasional kontemporer di kawasan Asia Tenggara, sehingga kurikulum pendidikan polisi perlu menyesuaikan perkembangan tersebut. Perubahan kurikulum pendidikan tersebut ditujukan untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas tugas dan fungsi kepolisian. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan membantu penguatan kelembagaan kepolisian dan membangun model yang sesuai dengan perubahan masyarakat dan hubungan internasional di kawasan Asia Tenggara. 
PRAKTIK KERUANGAN DAN KETERASINGAN: STUDI WARUNG KOPI DI KOTA PURWOKERTO, BANYUMAS JAWA TENGAH Arizal Mutahir; Aidatul Chusna; Muhammad Taufiqurrohman; Joko Santoso
Jurnal Pengembangan Kota Vol 9, No 2: Desember 2021
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1319.855 KB) | DOI: 10.14710/jpk.9.2.214-230

Abstract

Keberadaan warung kopi di Kota Purwokerto telah begitu marak. Fenomena tersebut dapat menjadi penanda perubahan ruang kota. Warung kopi menjadi ruang sosial baru bagi masyarakat Kota Purwokerto. Dalam warung kopi terkandung berbagai lapisan makna. Dalam warung kopi terjadi interaksi individu maupun kelompok yang membentuk makna berupa wacana, simbol, maupun citra untuk merepresentasikan diri, relasi yang dijalin, dan juga ruang atau situs terjadinya interaksi. Dalam warung kopi terjadi proses produksi ruang. Tujuan tulisan ini adalah berusaha menggali lapisan makna dalam praktik keruangan di warung kopi. Menggunakan metode kualitatif, tulisan ini mengambil data melalui cara observasi dan wawancara mendalam. Tulisan ini berdasarkan pemahaman bahwa warung kopi merupakan wujud perubahan dari pengembangan ruang kota di Kota Purwokerto. Dalam warung kopi terjadi dialektika beragam gerak, interkoneksi, interaksi uang, orang dan komoditas. Tulisan ini berpendapat bahwa warung kopi merupakan ruang persepsual hasil dari proses pengembangan ruang kota yang dikonstruksi beragam elemen dan kepentingan. Alih-alih menjadikan manusia yang menghidupi ruang hidup mereka, pertumbuhan warung kopi menghasilkan manusia yang teralienasi. 
Proses Collaborative Governance Dalam Penanggulangan Bencana Alam Di Desa Karangbawang Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga Teddy Rusmawan; Supardi Hamid; Joko Santoso
Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Vol 7, No 1 (2023): Pebruari, 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jim.v7i1.2023.211-220

Abstract

Penelitian ini membahas collaborative governance dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bencana alam yang terjadi di Kabupaten Purbalingga. Penanggulangan bencana ini menjadi salah satu langkah strtagis yang dilakukan secara bertahap oleh pemerintah baik di level pemerintah daerah sampai pemerintah pusat seiring dengan perubahan iklim dan cuaca yang sangat cepat memungkinkan terjadinya bencana alam yang menimpa masyarakat. Kabupaten Purbalingga merupakan salah satu daerah yang memiliki kecenderungan tinggi terhadap bahaya bencana yang terjadi dimasyarakat yang menimbuklan potensi resiko dampak yang tinggi terhadap perlindungan kehidupan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagimana proses collaborative yang dilakukan antara pemerintah daerah, kelompok masyarakat, dan pihak swasta dalam bekerjasama dan bersinergi untuk melakukan mitigasi dan menanggulangi terhadap daerah yang rawan bencan alam. Penelitian ini melihat bagaimana masing-masing pihak berperan dan saling bertanggungjawab satu sama lain yang tertuang dalam satu komitmen bersama. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, teknik analisis data menggunakan triangulasi data dan sumber, sedangkan informan dipilih berdasarkan kemampuan sesuai dengan kaidah purposive sampling. Hasil penelitian ini terbagi atas beberapa aspek yang meliputi kondisi awal dalam proses collaborative governance dengan melihat situasi dan kondisi daerah yang terindikasi rawan bencana alam di Kabupaten Purbalingga. Forum komunikasi yang terjaring dalam masyarakat mulai dari level pemerintah desa, kelurahan, sampai tingkat kabupaten. Forum yang digunakan koordinasi melalui kelompok tanggap bencana yang selama ini tersebar di masing-masing desa dan kelurahan salah satunya di Desa Karangbawang Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga. Hasil dari proses collaborative governance ini mampu berjalan sesuai yang direncanakan, sehingga secara bertahap pemerintah, masyarakat maupun pihak lainnya mampu menggerakan kelompok tanggap bencana dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian bahaya bencana alam dan menjadi edukasi masyarakat pentingnya penerapan mitigasi, antisipasi, kesiapsiagaan sebagai wujud upaya perlindungan dan penanggulangan bencana alam. kolaborasi pemerintah; penanggulangan bencana