Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

TAREKAT SEBAGAI ORGANISASI TASAWUF (Melacak Peran Tarekat Dalam Perkembangan Dakwah Islamiyah) Agus Riyadi
At-Taqaddum Volume 6, Nomor 2, November 2014
Publisher : Quality Assurance Institute (LPM) State Islamic University Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/at.v6i2.716

Abstract

Tarekat yang semula berkiprah dalam bidang pendidikan spiritual muslim yang concern dalam pembentukan mental salih yang sering dipahami sebagai sebuah kelompok tertutup dan cenderung mengasingkan diri, maka pada abad ke-13 M menemui momentumnya untuk mengembangkan peran dan kiprahnya membentuk dalam sebuah organisasi yang militan. Hal itu, ditunjukkan ketika kekuatan politik Islam yang menjadi andalan dalam penyebaran Islam runtuh karena serangan dahsyat tentara Mongol, sehingga tarekat tampil menggantikan fungsi politik untuk memandu dan bertanggung jawab atas kelangsungan dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia, walaupun dengan menggunakan paradigma dan pendekatan dakwah yang berbeda. Hal ini dapat dilihat dengan berbagai peran tarekat dalam mengembangkan dakwah Islam dengan berbagai macam cara diantaranya adalah dengan peran pendidikan, peran sosial dan ekonomi, serta peran sosial-politik dan militer. Kalau dilihat lingkup yang diperankan tarekat dalam panggung kehidupan sosial-historik ini cukup kompleks, dan juga berkembang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman.
FORMULASI MODEL DAKWAH PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM Agus Riyadi
An-Nida : Jurnal Komunikasi Islam Vol 6, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.716 KB) | DOI: 10.34001/an.v6i2.226

Abstract

Abstract Applying the concept of the new paradigm model of community development of Islam became a necessity that needs to be engaged. This is because the ??develop- ment? was considerably an important issue when the empirical reality of preach showed a deep concern, with more ??overwhelming? errors and simplifications are too deep to see and understand propaganda. Preach who has a strong impetus in empowering people (object of preach) become increasingly ??limp? and do not have a clear focus in the making. The fact that ??feels? getting worse, when the assumptions built into the meaning of propaganda has been less precise, such as: propaganda only be interpreted as a delivery from outside, rigor in defining the term propaganda, people only be treated as an static object. Seeing this, the call of the Islamic community development as one of the components of the ??spearhead? a touch of alternative models make propaganda with more propaganda society actors and being active, participatory and progressive framed by the principle-the principle of community development Islamic da??wah (PMI), they are the principle of integrity, principles of participation, principles of integrity, sustainable principles, principles of harmony and the principle of its own capabili- ties. Abstrak Menerapkan konsep paradigma baru model dakwah pengembangan masyarakat Islam menjadi sebuah keharusan yang perlu dilakukan. Hal ini dikarenakan ??pengembangan? itu semakin menjadi penting manakala dalam realitas empirik masalah kedakwahan menunjukkan sebuah keprihatinan mendalam, dengan se- makin ??menjalarnya? kesalahan dan penyederhanaan yang terlalu dalam melihat dan memahami dakwah. Dakwah yang memiliki daya dorong yang kuat dalam memberdayakan masyarakat (objek dakwah), menjadi semakin ??lemas? dan tidak punya fokus yang jelas dalam penggarapannya. Kenyataan itu ??terasa? semakin parah, ketika asumsi-asumsi yang dibangun dalam memaknai dakwah selama ini kurang tepat, semisal: dakwah hanya diartikan sebagai suatu penyampaian dari luar, kekakuan dalam memaknai istilah dakwah, masyarakat sebagai objek dakwah hanya diperlakukan menjadi sesuatu yang statis. Melihat hal itu, dakwah pengem- bangan masyarakat Islam sebagai salah satu komponen ??ujung tombak? memberikan sentuhan alternatif model dakwah dengan lebih menjadikan pelaku dan masyarakat dakwah bersikap aktif, partisipatif dan progresif yang dibingkai oleh prisip-prinsip dakwah pengembangan masyarakat Islam (PMI), yaitu prinsip keutuhan, prinsip partisipasi, prinsip keterpaduan, prinsip berkelanjutan, prinsip keserasian dan prinsip kemampuan sendiri.
KONSEP RASIONALISME RENE DESCARTES DAN RELEVASINYA DALAM PENGEMBANGAN ILMU DAKWAH Agus Riyadi; Helena Vidya Sukma
An-Nida : Jurnal Komunikasi Islam Vol 11, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2662.162 KB) | DOI: 10.34001/an.v11i2.1026

Abstract

Abstract Descartes proclaimed that only reason or ratio could be the only reliable basis, and not faith or revelation as always held by medieval times. Apart from that method of doubt, Descartes traced his philosophical thinking by doubting everything in an effort to achieve the ultimate certainty he always missed. Although in the end he realized that there really wasn’t anything right, except uncertainty itself. The revelation of Descartes’ thinking on the problem of ergo sum is seen as not inherent in the science of da’wah, which is still limited by the truth of the naqli argument. The thought of Descartes which is considered relevant to the science of da’wah lies in the theory of knowledge developed, of course by using the scientific methodology flow. The challenge of proving the truth of Islamic teachings in the field of da’wah is a necessity. Keywords: Rationalism Development, Da’wah. Descartes memproklamirkan bahwa hanya akal atau rasio sajalah yang dapat menjadi satu-satunya dasar yang dapat dipercaya, dan bukan iman atau wahyu sebagaimana yang selalu dipegangi oleh abad pertengahan. Selain itu metode keraguannya, Descartes menapaki pemikiran filosofisnya dengan menyangsikan segala sesuatu dalam upaya mencapai suatu kepastian hakiki yang selalu ia rindukan. Meskipun pada akhirnya ia menyadari bahwa sesungguhnya tidak ada sesuatu yang benar, kecuali ketidakpastian itu sendiri. Revelansi pemikiran Descartes dalam persoalan cogitu ergo sum dipandang tidak inheren dengan keilmuan dakwah, yang masih terbatasi dengan kebenaran dalil naqli. Pemikiran Descartes yang dianggap relevan dengan keilmuan dakwah terletak pada teori pengetahuan yang dikembangkan, tentunya dengan menggunakan alur metodologi ilmiah. Tantangan untuk membuktikan kebenaran ajaran Islam dalam kancah ilmu dakwah merupakan sebuah keniscayaan. Kata Kunci: Rasionalisme, Pengembangan, Ilmu Dakwah
KEARIFAN LOKAL TRADISI NYADRAN LINTAS AGAMA DI DESA KAYEN-JUWANGI KABUPATEN BOYOLALI Local Wisdom of Cross-Religious Nyadran Tradition at Kayen-Juwangi Village of Boyolali Agus Riyadi
Jurnal SMART (Studi Masyarakat, Religi, dan Tradisi) Vol 3, No 2 (2017): Jurnal SMaRT Studi Masyarakat, Religi, dan Tradisi
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1022.492 KB) | DOI: 10.18784/smart.v3i2.486

Abstract

Culture and local tradition, a representation of local knowledge or local wisdom serve as a means of cultural accommodation to maintain the harmonious environment situation, including social relationships of cross-religious life and even across cultures. One of the local wisdom values in community is the ritual Nyadran tradition. This study is intended to reveal how the Nyadran tradition can accommodate cross-religious relationships in the Kayen village, Jemangi- Boyolali. This research uses qualitative approach. The important research findings are that Nyadran tradition can be an expression of social piety through the practice of mutual cooperation, solidarity, and togetherness. Nyadran can be a medium of accommodation and building harmony among people, especially in plural and multicultural community. The tradition in Kayen village with its various procedures has been able to develop the primordial ties of its community in a group that share the same views and beliefs despite their different religions and beliefs.
BIMBINGAN KONSELING ISLAM BAGI PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT ROEMANI MUHAMMADIYAH SEMARANG Agus Riyadi; Abdullah Hadziq; Ali Murtadho
Jurnal SMART (Studi Masyarakat, Religi, dan Tradisi) Vol 5, No 1 (2019): Jurnal SMaRT Studi Masyarakat, Religi, dan Tradisi
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.102 KB) | DOI: 10.18784/smart.v5i1.736

Abstract

The psychiatric conditions of patients being treated in hospitals vary so that physical, psychological, medical and spiritual services are needed for all patients. This shows the importance of holistic treatment including medical and non-medical actions which enable them to get motivation, entertainment, support, suggestions, empathy and various matters relating to the psychological aspects. This study is intended to reveal the importance and implementation of Islamic counselling at Roemani Muhammadiyah Hospital Semarang. As a qualitative field research, data were collected through free interviews, participant observation, and documentation. All data were analyzed by the phenomenological approach and descriptive analysis using the logic of induction, deduction, and reflection. The findings suggested that Islamic counseling is needed for inpatients because everyone always has four dimensions: biological or physical, psychological, social, and spiritual. These four dimensions are one unit that is interrelated to determine the quality of one’s health. The existing Islamic guidance and counseling has not yet implemented a system of professional counseling services. The form of all services provided to patients is almost just guidance service model such as giving prayer, motivation, worship, and advices so that there has not been implemented counseling services. Moreover, many Islamic counseling service officers at Roemani hospital in Muhammadiyah Semarang have not fully understood the stages that must be performed by a counselor in providing counseling services.
Relasi Aktor dalam Perencanaan Pembangunan Desa Trembes Kecamatan Gunem Kabupaten Rembang riyadi, agus; Nada, Winda Qotrun; Hamid, Nur; Karim, Abdul
Empower : Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol 9, No 1 (2024)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/empower.v9i1.12892

Abstract

Trembes Village, Gunem District, Rembang Regency has autonomy in managing its territory through development programs incorporated in Minister of Home Affairs Regulation (Permendagri) Number 114 of 2014. This research aims to understand the stages of village development planning and the relationships between actors in village fund-based implementation through musrenbang activities. In qualitative research with a case study approach, data is collected through observation, interviews, and documentation. The research results show that the development planning stages involve many actors and are documented in the village RPJM. Relations between actors have a dominant influence on the planning process. However, the final decision remains in the hands of the village head after going through the RT deliberation and village deliberation mechanisms. 
PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPASI MASYARAKAT SECARA BERKELANJUTAN DI KAMPUNG BAHARI TAMBAK LOROK KOTA SEMARANG Adissa, Kurnia Nur; Hamid, Nur; Riyadi, Agus; Kasmuri, Kasmuri; Mudhofi, Mudhofi
JURNAL AL-IJTIMAIYYAH Vol 9, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/al-ijtimaiyyah.v9i2.18989

Abstract

Abstract: Tambak Lorok is a “kampung nelayan” that still seems slum in some places. Then, the government embraced the community to participate in preserving their environment by changing it to Kampung Bahari in 2014. This research aims to determine the forms of participation and sustainability of holding Kampung Bahari in Tambak Lorok, Semarang City. The method used in this research is a qualitative method with a case study approach. Data collection was carried out through interviews and direct field observations. The research results show that the Tambak Lorok Community has realized forms of participation, which include energy participation, thought participation, property participation, skills and skills participation, and social participation. The sustainability of Kampung Bahari and several programs related to environmental preservation are still going well. The Tambak Lorok community continues to improve the quality of their area by carrying out many ongoing programs.Keywords: Society Participation; Environmental Consvertation; Tambak Lorok.Abstrak: Tambak Lorok merupakan “kampung nelayan” yang hingga saat ini masih terkesan kumuh di beberapa titik tempatnya. Kemudian pemerintah merangkul masyarakat untuk berpartisipasi dalam melestarikan lingkungannya sendiri, dengan merubahnya menjadi Kampung Bahari pada tahun 2014. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk partisipasi serta keberlanjutan pelestarian kampung Bahari di Tambak Lorok Kota Semarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan pendekatan studi kasus. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara dan observasi ke lapangan secara langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Tambak Lorok telah merealisasikan bentuk-bentuk partisipasi yang meliputi partisipasi tenaga, partisipasi buah pikiran, partisipasi harta benda, partisipasi kemahiran dan keterampilan, serta partisipasi sosial. Keberlanjutan Kampung Bahari serta beberapa program terkait pelestarian lingkungan juga hingga saat ini masih berlangsung dengan baik. Masyarakat Tambak Lorok terus meningkatkan kualitas wilayah mereka dengan menjalankan banyaknya program yang terus berlanjut.Kata Kunci: Partisipasi Masyarakat; Pelestarian Lingkungan; Tambak Lorok.