Khomisah Khomisah
Fakultas Adab Dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Jawa Barat

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Az-Zahra: Journal of Gender and Family Studies

Realisasi Hak Anak Dalam Film Capharnaum Karya Nadine Labaki (kajian Strukturalisme Obyektif) Alima Nuri Ayati; Khomisah Khomisah; Karman Karman; Amiq Amiq
Az-Zahra: Journal of Gender and Family Studies Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : UIN Sunan Gunung Dajti Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/azzahra.v1i2.11606

Abstract

Film Capharnaum merupakan film yang berasal dari Lebanon yang disutradai oleh seorang sutradai perempuan yang sekaligus menciptakan Naskah filmnya, bernama Nadine Labaki. Dia terinpirasi untuk membuat film tersebut dari pengalamannya yang melakukan riset dengan mengelilingi penjara anak yang ada di Suriah, mewawancarai anak-anak yang ada didalam penjara tersebut dan mengambil suara-suara anak yang mengalami konflik dimasa kecilnya. Lalu sutradara mengambil kesimpulan dan ia tuangkan dalam naskah film. Mengambil narasi berlatar Beirut modern, yang sangat cocok untuk menggambarkan keadaan anak-anak yang mengalami kesengseraan dan kemiskinan yang luar biasa dikalangan anak-anak serta keterbaian oleh orangtuanya. Ditambah dengan para pemain actor yang diambil Nadine dari tempat pengungsian Suriah yang mengalami hal tersebut di kehidupan realitanya. Karna actor yang diambil bukan actor yang professional, menjadika peran yang mereka mainkan menjadi penuh emosional sesuai yang mereka alami. Tema film ini menceritakan tentang kejahatan yang terjadi terhadap anak berbentuk eksploitasi anak, banyak ketidakadilan hak anak dalam film Capharnaum ini. Dengan demikian, untuk mencari makna teks yang mengandung bentuk eksploitasi anak tersebut perlu dicari menggunakan pendekatan kajian strukturalisme obyektif. Dalam intertekstual penelitian ini, meneliti dari segi struktur dan keterkaitan antar struktur tersebut sehingga membentuk satu kesatuan makna yang utuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui teks –teks naskah film Capharnaum karya Nadine Labaki yang mengandung makna kata yang memiliki arti kedalam bentuk eksploitasi anak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif.
Aktualisasi Perempuan dalam Ruang Domestik dan Ruang Publik Perspektif Sadar Gender Nur Ajizah; Khomisah Khomisah
Az-Zahra: Journal of Gender and Family Studies Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : UIN Sunan Gunung Dajti Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/azzahra.v2i1.11908

Abstract

Terlahir sebagai laki-laki atau perempuan adalah takdir atau kodrati secara biologis. Namun jika dilihat dari aspek non-biologis, keduanya memiliki hak yang sama dalam hal mengembangkan potensi diri, dalam hal ini adalah aktualisasi diri, baik di ruang domestik maupun di ruang public karena keduanya memiliki tugas yang sama yaitu khalifatullah fil ard. Permasalahannya sekarang adalah pemberian aktualisasi diri di ruang publik bagi perempuan ternyata menjadi bomerang bagi mereka, hal ini disebabkan oleh dua hal, yaitu; pertama, kurangnya potensi diri sehingga tidak mampu bersaing dengan laki-laki dan kedua, kesiapan relasi gender yang belum mateng sehingga menciptakan permasalahan baru, yakni beban ganda bagi perempuan, berdasarkan permasalah tersebut, artikel ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan konstruksi peran domestik dan peran publik perspektif sadar gender dan mendeskripsikan aktualisasi perempuan dalam ruang domestik dan publik perspektif sadar gender. Jenis penelitian ini adalah kajian pustaka (library research) dengan menggunakan metode yang bersifat deskriptif kualitatif Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, menafsirkan peran domestik dan publik berarti merekonstruksi maindset laki-laki dan perempuan sehingga mereka dapat secara proporsional mengeksplorasi peran dan potensi mereka, di ranah domestik dan ranah publik. Secara real kesetaraan dan keadilan gender merupakan situasi yang dinamis, di mana laki-laki dan perempuan memiliki hak, kewajiban, peran dan kesempatan yang dilandasi rasa saling menghormati, menghargai dan mendukung di berbagai sektor baik dalam ranah domestic maupun ranah publik, kedua, esensi ketersalingan dalam relasi gender menegaskan bahwa baik laki-laki maupun perempuan adalah makhluk Tuhan, sebagai haba Tuhan, keduanya memiliki tanggungjawab kemanusiaan, memakmurkan bumi, dan mensejahterakan manusia. Aktualisasi diri perempuan sebagai bekal dalam mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender, baik dalam ruang domestik maupun publik, pada tahap awal dapat diwujudkan melalui bidang pendidikan, sebagai standar minimu adalah sebagai pendidik awal bagi anak-anaknya kelak, ungkapan “ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anak” (al-ummu madrasah Ula) adalah sebuah proklamasi mengenai pentingnya pendidikan perempuan agar kelak ketika menjadi seorang ibu mampu mendidik anak dengan baik.
Belenggu Patriarki dalam Novel Perempuan-Perempuan Harem Karya Fatima Mernissi Marlina Marlina; Dedi Supriadi; Khomisah Khomisah; Karman Karman
Az-Zahra: Journal of Gender and Family Studies Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : UIN Sunan Gunung Dajti Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/azzahra.v3i1.14265

Abstract

This study discusses the shackles of women, the structure of the work and the author's worldview in the novel Perempuan-Perempuan Harem by Fatima Mernissi. Women's shackles are a limitation of women in obtaining their rights as a woman. The structure of the work is the constituent element of literary works and is often also called the intrinsic element. The structure of the work analyzed in this study includes: Themes, characterizations, plot, setting and point of view. The author's world view is a form of mediation (compromise) between the structure of society and elements of literary works. The method used in this research is descriptive analysis method. Descriptive method of analysis is done by describing the facts and then doing the analysis, The theoretical approach taken is Lucian Goldman's. Analysis of the novel Perempuan-Perempuan Harem by Fatima Mernissi found that there are female shackles, the structure of the work is the theme, plot, characters and characterizations, setting and point of view. The world view of the author that Fatima Mernissi feels as the author of the novel Perempuan-Perempuan Harem is that there are limitations for women in their family environment because they adhere to traditions that limit women's behavior, unlike Moroccan women in general.