Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Pengaruh Belanja Daerah Terhadap Pertumbuhan Product Domestic Regional Bruto (PDRB) Di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014-2018 Yusuf Hasbullah; Sitin Fatimah; Tuty Handayani
Journal of Economics and Business Vol 7 No 1 (2021): Ekonobis, Maret 2021
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/ekonobis.v7i1.73

Abstract

Sejalan dengan arus pemberian kewenangan yang makin luas yang dimiliki tiap daerah dalam era otonomi daerah ini, maka peran dan fungsi pendapatan daerah melalui penggalian potensi masing-masing daerah menjadi sesuatu yang amat penting. Persfektif otonomi daerah yang dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari berbagai aspek diantaranya melalui belanja daerah. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat dampak belanja daerah terhadap pertumbuhan product domestic regional brutto (PDRB) di kabupaten Lombok Barat Tahun 2014-2018. jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan (Library Research) dan penelitian lapangan (Field Research). Variabel yang dianalisis dalam penelitian meluputi Belanja Langsung meliputi: a. Pembentukan Dana Cadangan, yang terdiri dari Penyertaan Modal Daerah, Pembayaran Pokok Utang Daerah, Pemberian Pinjaman Daerah. b. Belanja Tidak Langsung yang meliputi: Belanja Pegawai, Belanja Bunga, Belanja Subsidi, Belanja Hibah, Belanja Bantuan Sosial, Belanja Pemerintahan desa, Belanja Bantuan Keuangan Kepada Kabupaen/Kota dan Belanja Tidak Terduga. Sedangkan model analasis yang digunakan adalah: a). Analisis pertumbuhan belanja daerah terhadap pertumbuhan ekonomi, dan b) Analisis kontibusi belanja daerah terhadap pertumbuhan ekonomi di kabupaten Lombok Barat Tahun 2014-2018.
Analisis Pertumbuhan Dan Elastisitas Pendapatan Asli Daerah (Pad) Terhadap Product Domestic Regional Brutto (Pdrb) Di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2016-2019 Siti Fatimah; Tuty Handayani
Journal of Economics and Business Vol 7 No 2 (2021): Ekonobis, September 2021
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/ekonobis.v7i2.81

Abstract

Penelitian deskriptif yang berlokasi di Kabupaten Lombok Timur ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan, bentuk, dan besaran elastisitas Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berkaitan dengan laju pertumbuhan Product Domestic Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Lombok Timur sejak 2016-2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; a) Laju perkembangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Product Domestic Regional Brutto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Kabupaten Lombok Timur Tahun 2016- 2019 sebagai berikut: Tahun 2016 pertumbuhannya sebesar 9,75 persen, tahun 2017 meningkat tipis menjadi sebesar 10,62 persen, tahun 2018 turun menjadi sebesar 10,33 persen, tahun 2019 menjadi sebesar 10,47 persen. Angka pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2017 yaitu sebesar 10,62 persen. Angka pertumbuhan rata-rata selama 4 (empat) tahun terhitung sejak tahun 2016-2019 mencapai 10,29 persen; b) Laju perkembangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Product Domestic Regional Brutto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010 di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2016-2019 sebagai berikut: Tahun 2016 pertumbuhan kontribusinya sebesar 10,04 persen, tahun 2017 meningkat menjadi sebesar 10,53 persen, tahun 2018 meningkat menjadi sebesar 11,06 persen, tahun 2019 meningkat lagi menjadi sebesar 11,21 persen. Angka pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2019 yaitu sebesar 13,95 persen. Angka pertumbuhan rata-rata selama 4 (empat) tahun terhitung sejak tahun 2016-2019 mencapai 11,36 persen; c) Kontribusi dana perimbangan terhadap pendapatan daerah Kabupaten Lombok Timur sangat berpengaruh sehingga dampaknya terhadap laju pertumbuhan ekonomi yang dicerminkan dalam pertumbuhan PDRB (ADHB) maupun ADHK Kabupaten Lombok Timur selama 4 (empat) Tahun (2016-2019) relatif sangat signifikan; dan d) Elastisitas PAD terhadap PDRB baik Atas Dasar Harga Berlaku maupun Atas Dasar Harga Konstan tahun 2010 secara rata-rata selama 4 (empat) tahun terakhir menunjukkan tren yang posisif atau Elastis. Artinya bahwa jika PAD naik satu satuan (%), maka PDRB akan mengalami kenaikan lebih dari satu satuan (%).
ANALISIS DANA PERIMBANGAN KAITANNYA DENGAN PERCEPATAN LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016-2020 Siti Fatimah; Tuty Handayani
Elastisitas - Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol 4 No 1 (2022): Elastisitas, Maret 2022
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/e-jep.v4i1.58

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis bagaimana dampak pengalokasian dana perimbangan terhadap laju percepatan pertumbuhan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat terhitung sejak Tahun 2016-2020 dan (2) Menganalisis kontribusi dana perimbangan terhadap laju percepatan daya dorong pertumbuhan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat terhitung sejak Tahun 2016-2020. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan metode kasus terutama pendekatan pertumbuhan dan pendekatan kontribusi yang mengacu pada kriteria Soekartawi (1995). Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan data dan informasi tentang seberapa besar dampak pengalokasian dana perimbangan terhadap laju percepatan pertumbuhan ekonomi dan kontribusi dana perimbangan terhadap laju percepatan daya dorong pertumbuhan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat terhitung sejak Tahun 2016-2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak pengalokasian dana perimbangan terhadap laju percepatan pertumbuhan ekonomi cukup besar (sangat berpengaruh) dan kontribusi dana perimbangan terhadap laju percepatan daya dorong pertumbuhan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat terhitung sejak Tahun 2016-2020 cukup signifikan. Dengan tersajinya data dan dokumen penelitian ini, maka selanjutnya akan dapat digunakan sebagai bahan informasi sekaligus bahan kajian bagi para pemangku kepentingan dalam mengambil kebijakan yang sekaligus dapat menentukan model alokasi anggaran yang lebih berorientasi bagi kepentingan masyarakat (public oriented)
PELATIHAN TEKNIK PERHITUNGAN UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR) PADA ANGGOTA TRIPARTIT KOTA MATARAM BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 78 TAHUN 2015 Siti Fatimah; Tuty Handayani
Jurnal Abdimas Sangkabira Vol. 2 No. 1 (2021): Jurnal Abdimas Sangkabira, Desember 2021
Publisher : Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdimassangkabira.v2i1.83

Abstract

Pengabdian pada Masyarakat ini berjudul Pelatihan Teknik Perhitungan Upah Minimum Regional (UMR) pada Anggota Tripartit Kota Mataram. Adapun tujuan Pengabdian ini adalah : (1) Untuk mengetahui cara perhitungan kebutuhan hidup layak pekerja lajang dengan masa kerja kurang dari satu tahun, (2) Untuk mengetahui tata cara perhitungan Upah Minimum regional (UMR) bagi pekerja lajang dengan masa kerja kurang dari satu tahun dan (3)Memberikan panduan kepada unsur tripartit agar mempunyai dasar yang akan dipedomani guna penetapan Upah Minimu Regional (UMR) Kota Mataram dimasa yang akan datang.Adapun metode pelatihan yang digunakan disamping menggunakan tutorial, diskusi-diskusi yang juga  lebih ditekankan pada latihan-latihan terhadap beberapa hasil survey terdahulu tentang : bagaimana tata cara penetapan kebutuhan hidup layak (KHL) berdasarkan hasil survey harga pasar khusunya kebutuhan pokok. Selanjutnya dari hasil penetapan KHL selanjutnya bagaimana tata cara menetapkan Upah Minimum Regional (UMR). Selanjutnya melalui latihan juga dilakukan diskusi terhadap hasil yang dikerjakan oleh setiap peserta agar diperoleh gambaran tentang hasil analisis yang lebih akurat.Setelah dilakukan survey terhadap ke 60 jenis barang kebutuhan masyarakat tersebut  secara priodik per 3 bulan atau 4 kali selama satu tahun, maka selanjutnya dilakukan perhitungan dengan mempertimbangkan ada 4 kriteria sebagai berikut : (1) Laju pertumbuhan ekonomi daerah, (2) Tingkat Produktivitas (3) Tingkat inflasi daerah dan (4) Kelompok usaha Marjinal daerah. Adapun hasil nilai Upah Minimu Regional  (UMR) berdasarkan hasil analisis data dan dengan mempertimbangkan keempat kriteria tersebut maka dapat disajikan nilai upah minimum regional (UMR) tahun 2017 - 2021 adalah sebagai berikut : Rp  1.714.216, Rp  1.863.524, Rp 2.013.165 dan Rp  2..184.485,- artinya terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Sedangkan untuk Tahun 2021 tidak mengalami kenaikan yang disebabkan oleh kondisi masa pandemic Corona Virus Disease 2019 atau (Covid 19) dan sesuai  Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Nomor : M/11/HK.04/X/2020 untuk tidak menaikkan Upah Minumum Regional Tahun 2021.