Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

IDENTIFIKASI KAPANG PADA KECAP KEDELAI MANIS PRODUKSI LOKAL KEDIRI DENGAN METODE PENGENCERAN Humairoh, Durroh
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.057 KB) | DOI: 10.23887/jst-undiksha.v6i1.9389

Abstract

Kecap kedelai merupakan salah satu produk fermentasi yang telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu di berbagai negara termasuk Indonesia. Namun kecap kedelai manis merupakan produk kecap kedelai yang merupakan produk khas Indonesia. Faktor keamanan pangan berkaitan dengan tercemar tidaknya pangan oleh cemaran mikrobiologis, logam berat, dan bahan kimia yang membahayakan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah kapang dan jenis kapang yang ditemukan pada sampel kecap produk lokal Kediri. Penelitian ini menggunakan metode pengenceran hingga 101 dari 10 sampel kecap kedelai manis produksi lokal Kediri dengan merek yang berbeda. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada sampel kecap kedelai manis ditemukan jumlah kapang sebanyak < 50 koloni/ml pada setiap sampelnya dan jenis kapang yang ditemukan meliputi Penicillium sp., Aspergillus sp., Rhizopus sp., dan Mucor sp. sehingga dapat disimpulkan bahwa kecap produksi Kediri aman dikonsumsi karena sesuai standar yang ditetapkan Pemerintah dalam SNI 3543: 2013. Kata kunci: Jumlah koloni, Jenis kapang, Kecap kedelai manis, produk lokal Kediri
Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Siswa Melalui Pengenalan Proses Penjernihan Air Secara Sederhana Shofi, Muh.; Istiqomah, Nurul; Ramadani, Aisyah Hadi; Humairoh, Durroh; Fitri, Inayah
Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI) Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30644/jphi.v2i1.375

Abstract

Air merupakan sumber kehidupan bagi mahluk hidup. Air merupakan kebutuhan yang paling penting dalam kehidupan manusia terutama air tawar yang bersih dan sehat. Namun demikian, kelangkaan dan kesulitan mendapatkan air bersih dan layak pakai menjadi permasalahan yang mulai muncul di banyak tempat dan semakin mendesak dari tahun ke tahun. Salah satu cara untuk mengatasi kendala tersebut dengan menjernihkan air dengan bantuan pasir, sabut air, pecahan genting, pasir, dan arang. Program ini bermaksud memberi edukasi pada siswa mengenai cara penjernihan air secara sederhana. Tujuan dari dilaksanakan program ini yaitu memberikan informasi tentang penjernihan air secara sederhana dengan menggunakan pasir, sabut air, pecahan genting, pasir, dan arang di SD Islamic International School Pesantren Sabilil Muttaqien Kediri. Metode yang digunakan dalam proses penyuluhan yang dilaksanakan di ini yaitu dengan menggunakan tiga metode yaitu: metode ceramah, tanya jawab dan demonstrasi menggunakan pasir, sabut air, pecahan genting, pasir, dan arang. Hasil yang dicapai adalah para siswa mengetahui bahaya air yang tercemar cara menjernihkan air secara sederhana. Antusias para siswa terlihat saat praktik cara menjernihkan air secara sederhana dengan menggunakan pasir, sabut air, pecahan genting, pasir, dan arang.
Budaya Cuci Tangan Pakai Sabun (CPTS) di Lingkungan Sekolah Humairoh, Durroh
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) merupakan suatu intervensi kesehatan yang sederhana dan murah dalam mengurangi penularan berbagai macam penyakit, utamanya penyakit berbasis lingkungan seperti: Flu burung, diare, typus, Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA), kecacingan, infeksi saluran pencernaan, Typoid, Hepatitis, dan Polio pada balita. Praktik CTPS juga dapat menurunkan insiden diare. Hal ini membuat Praktik CTPS dipandang efektif untuk pencegahan penularan penyakit menular secara langsung. Praktik CTPS ternyata belum menjadi perilaku yang biasa dilakukan sehari-hari oleh masyarakat pada umumnya dan lingkungan sekolah pada khususnya. Tujuan: Penyuluhan yang dilakukan pada siswa Madrasah Ibtida’iyah Miftahul Huda memeiliki tujuan agar siswa dapat memahami dan mengaplikasikan praktik cuci tangan pakai sabun dengan baik dan benar. Metode: Ceramah dan praktik langsung dengan sasaran siswa-siswi MI Miftahul Huda Desa Bakalan Grogol Kediri kelas I dan kelas II. Fokus penyuluhan pada langkah-langkah mencuci tangan menggunakan sabun, fungsi cuci tangan pakai sabun, dan lama bertahannya kuman pada tangan tanpa sabun. Hasil: Berdasarkan hasil penyuluhan menunjukkan bahwa pemahaman siswa kelas I meningkat 61% dari 18% menjadi 79%, sedangkan kelas II pemahaman meningkat hingga 57% dari 42% menjadi 99%. Kesimpulan: Penyuluhan CPTS yang telah dilakukan dapat meningkatkan pengetahuan siswa MI Miftahul Huda tentang buday cuci tangan dengan sabun.
IDENTIFIKASI KAPANG PADA KECAP KEDELAI MANIS PRODUKSI LOKAL KEDIRI DENGAN METODE PENGENCERAN Humairoh, Durroh
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol. 6 No. 1 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.057 KB) | DOI: 10.23887/jstundiksha.v6i1.9389

Abstract

Kecap kedelai merupakan salah satu produk fermentasi yang telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu di berbagai negara termasuk Indonesia. Namun kecap kedelai manis merupakan produk kecap kedelai yang merupakan produk khas Indonesia. Faktor keamanan pangan berkaitan dengan tercemar tidaknya pangan oleh cemaran mikrobiologis, logam berat, dan bahan kimia yang membahayakan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah kapang dan jenis kapang yang ditemukan pada sampel kecap produk lokal Kediri. Penelitian ini menggunakan metode pengenceran hingga 101 dari 10 sampel kecap kedelai manis produksi lokal Kediri dengan merek yang berbeda. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada sampel kecap kedelai manis ditemukan jumlah kapang sebanyak < 50 koloni/ml pada setiap sampelnya dan jenis kapang yang ditemukan meliputi Penicillium sp., Aspergillus sp., Rhizopus sp., dan Mucor sp. sehingga dapat disimpulkan bahwa kecap produksi Kediri aman dikonsumsi karena sesuai standar yang ditetapkan Pemerintah dalam SNI 3543: 2013. Kata kunci: Jumlah koloni, Jenis kapang, Kecap kedelai manis, produk lokal Kediri