Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

KARAKTER FENOTIP TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merr) HASIL MUTASI GENETIK DENGAN EKSTRAK ETANOLIK DAUN TAPAK DARA (Catharanthus roseus (L.) D. Don) Kusnuriyanti, Eni; Fatikasari, Safitri; Fitriasari, Intan; Shofi, Muh.
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.728 KB)

Abstract

Latar belakang: Kedelai (Glycine max (L.) Merr) merupakan salah satu komoditas pangan penting selain padi dan jagung. Namun Indonesia masih belum mampu mencukupi kebutuhan kedelai nasional sehingga terus bergantung pada impor kedelai. Permasalahan ini dapat diatasi dengan meningkatkan kualitas dan produktivitas varietas kedelai unggul yang sudah ada melalui teknik poliploidisasi dengan mutagen alami yaitu ekstrak etanolik daun tapak dara. Tujuan: Untuk mengetahui ekstrak etanolik daun tapak dara terhadap fenotip tanaman kedelai. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan Rancangan Acak Kelompok dengan konsentrasi ekstrak etanolik tapak dara 0%, 0,01%, 0,05%, dan 0,1% dengan lama perendaman 6 jam. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. parameter yang diamati yaitu jumlah kromosom, persentase perkecambahan, tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah polong per tanaman, jumlah bunga, dan jumlah biji dalam setiap polong. Data dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (uji F) dan uji DMRT dengan taraf signifikansi 5%. Hasil: Ekstrak etanolik daun tapak dara berpengaruh pada jumlah kromosom dan fenotip tanaman kedelai varietas Anjasmoro. Konsentrasi yang paling untuk menginduksi ploidisasi yaitu 0,1 % Simpulan dan saran: Konsentrsi etanolik daun tapak dara berpengaruh pada jumlah kromosom dan fenotip tanaman kedelai varietas Anjasmoro. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui konsentrasi senyawa vinkristin dan vinblastin dalam ekstrak etanolik daun tapak dara serta pemurnian ekstrak etanolik daun tapak dara untuk mendapatkan senyawa vinkristin dan vinblastin murni.
Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Siswa Melalui Pengenalan Proses Penjernihan Air Secara Sederhana Shofi, Muh.; Istiqomah, Nurul; Ramadani, Aisyah Hadi; Humairoh, Durroh; Fitri, Inayah
Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI) Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30644/jphi.v2i1.375

Abstract

Air merupakan sumber kehidupan bagi mahluk hidup. Air merupakan kebutuhan yang paling penting dalam kehidupan manusia terutama air tawar yang bersih dan sehat. Namun demikian, kelangkaan dan kesulitan mendapatkan air bersih dan layak pakai menjadi permasalahan yang mulai muncul di banyak tempat dan semakin mendesak dari tahun ke tahun. Salah satu cara untuk mengatasi kendala tersebut dengan menjernihkan air dengan bantuan pasir, sabut air, pecahan genting, pasir, dan arang. Program ini bermaksud memberi edukasi pada siswa mengenai cara penjernihan air secara sederhana. Tujuan dari dilaksanakan program ini yaitu memberikan informasi tentang penjernihan air secara sederhana dengan menggunakan pasir, sabut air, pecahan genting, pasir, dan arang di SD Islamic International School Pesantren Sabilil Muttaqien Kediri. Metode yang digunakan dalam proses penyuluhan yang dilaksanakan di ini yaitu dengan menggunakan tiga metode yaitu: metode ceramah, tanya jawab dan demonstrasi menggunakan pasir, sabut air, pecahan genting, pasir, dan arang. Hasil yang dicapai adalah para siswa mengetahui bahaya air yang tercemar cara menjernihkan air secara sederhana. Antusias para siswa terlihat saat praktik cara menjernihkan air secara sederhana dengan menggunakan pasir, sabut air, pecahan genting, pasir, dan arang.
Training on making cendol starch using blue natural dyes extracted from telang flower essence Shofi, Muh.; Putri, Mardiana Prasetyani
Journal of Community Service and Empowerment Vol 1, No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jcse.v1i1.11514

Abstract

Telang flower, scientifically named Clitoria ternatea, is a wild plant that is commonly found in home yards and is usually treated as decorative flowers. This plant is a group of legumes. Its bright blue colour adds the beauty and bloom of the home yard. In addition to its attractiveness, telang flower has many benefits, they are for eye treatment, anti-depressant, heart health care, also circulation of lipoproteins in the body. Another, telang flower is also used as food or cake colouring. Therefore, it is important to educate public society about the use of telang flower as natural dyes in making cendol starch. The objective of this community service program is to improve public society’s knowledge on the use of telang flower as natural dyes in making cendol starch for society in Datengan Village Grogol District Kediri Regency. The program had been implemented on July 20 to August 30, 2019, located in Datengan Village Grogol District Kediri Regency. Results show that the partner community were very enthusiastic on the use of natural dyes from telang flower in making cendol starch. Based on the questionnaire distributed to the partner community, it reveals that there was a significant improvement on the partner community’s knowledge which reached 90% on the use of natural dyes in making cendol starch.
Peningkatan Pengetahuan Bahaya dan Deteksi Bahan Kimia Berbahaya Pada Bahan Makanan Shofi, Muh.; Putri, Mardiana Prasetyani; Manggara, Algafari Bakti; Wuryandari, Maria Magdalena Riyaniarti Estri
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Bahan kimia berbahaya seperti boraks, formalin, dan pemutih merupakan bahan kimia yang banyak digunakan dalam pengawetan bahan pangan yang dilakukan oleh oknum pedang curang karena harganya murah serta dapat meningkatkan keuntungan dari penjualan. Adanya hal tersebut pelu adanya sosialisisi kepada masyarakat mengenai bahaya dari bahan kimia tersebut dan cara identifikasi sederhana dengan menggunakan kunyit, kulit buah naga, dan betadin. Tujuan: Meningkatkan pengetahuan tentang bahaya dan mengetahui cara mengidentifikasi bahan kimia berbahaya secara sedehana. Metode: Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian di Desa Puhsarang Kecamatan Semen Kabupaten Kediri yaitu menggunakan tiga metode yaitu: metode ceramah, tanya jawab aktif dan diskusi, serta praktik langsung tentang cara deteksi bahan kimia berbahaya. Hasil dan Kesimpulan: Masyarakat mengetahui bahaya dari bahan kimia berbahaya seperti boraks, formalin, dan pemutih serta cara deteksi secara sederhana. Selama proses kegiatan berlangsung mulai dari penyampaian tujuan dan peragaan sampai dengan mempraktikkan cara deteksi bahan kimia berbahaya secara sederhana, peserta sangat antusias melaksanakannya. Hal tersebut terlihat banyaknya pertanyaan dari para peserta saat penyampaian materi hingga parktik secara mandiri. Berdasarkan hasil kuisioner tentang bahaya boraks, formalin, dan pemutih serta cara deteksi sederhana menunjukkan peningkatan yang signifikat sebesar 100% bila dibandingkan sebelum pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat. Hal tersebut dapat dikatakan bahwa kegiatan sosialisasi cara deteksi sederhana bahan kimia berbahaya seperti boraks, formalin, dan pemutih berhasil terlaksana dengan baik.  
Analisis Kandungan Mineral Daun Kelor (Moringa oleifera Lamk.) Menggunakan Spektrometer XRF (X-Ray Fluorescence) Algafari Bakti Manggara; Muh. Shofi
Akta Kimia Indonesia Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.825 KB) | DOI: 10.12962/j25493736.v3i1.3095

Abstract

Daun kelor (Moringa oleifera Lamk.) banyak dimanfaatkan untuk bidang kesehatan, salah satunya adalah untuk memenuhi kebutuhan mineral dalam tubuh. Informasi yang tepat akan kandungan dan kadar mineral dalam daun kelor sangat diperlukan untuk mengetahui jumlah takaran konsumsi. Analisis mineral dalam daun kelor masih terbatas menggunakan alat AAS (Atomic Absorption Spectrometer) pada jenis mineral makro dan belum mengidentifikasi semua mineral yang ada. Analisis menggunakan alat spektrometer XRF (X-Ray Fluorescence) untuk bahan organik relatif belum banyak dilakukan. Atas dasar belum adanya informasi yang tepat akan komposisi dan kadar mineral daun kelor, serta kelebihan metode XRF maka dilakukan penelitian analisis kandungan mineral daun kelor menggunakan spektrometer XRF. Metode yang dilakukan pada penelitian ini dengan cara membuat daun kelor menjadi kering dan berbentuk serbuk. Selanjutnya sampel serbuk daun kelor dianalisis menggunakan alat spektrometer XRF. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi mineral dalam daun kelor adalah P, S, K, Ca, Ti, Cr, Mn, Fe, Ni, Cu, Zn, Mo, Sr, Ba, dan Re dengan kadar berturut-turut adalah 12,84; 23,45; 264,96; 603,77; 1,05; 1,52; 2,68; 20,49; 22,60; 7,59; 2,87; 11,69; 14,52; 10,04; dan 13,62 mg/100g. Hasil penentuan komposisi mineral dalam daun kelor ini, mungkin dapat digunakan untuk memformulasikan suplemen mineral untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh
Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Desa Sidomulyo Kecamatan Semen Kabupaten Kediri tentang Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa) sebagai Minuman Kesehatan: Sebuah Studi Intervensi Edukasi Shofi, Muh.; Munawaroh, Siti; Mu'arofah, Binti; Ponnaiah, Paulraj
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 6, No 2 (2024)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit tidak menular yang cukup serius. Penyakit ini ditandai dengan adanya insulin yang tidak dapat diproduksi secara maksimal oleh pankreas yang mempu mengatur konsentrasi glukosa dalam darah. Tanda-tanda terjangkitnya penyakit diabetes mellitus yaitu sering mengeluarkan urine dalam jumlah banyak, sering merasa haus dan lapar, serta badan terasa lemas. Tingginya angka kejadian penyakit ini perlu adanya suatu tindakan untuk menanggulangi penyakit ini. Salah cara penanggulangan penyakit ini yaitu dengan cara pembuatan teh herbal kelopak bunga rosella. Sebab tanaman ini memiliki kandungan senyawa aktif yang dapat menanggulangi penyakit diabetes. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat Desa Desa Sidomulyo Kecamatan Semen Kabupaten Kediri sehingga dapat meningkatkan pengetahuan terhadap penanggulangan penyakit diabetes millitus dengan menggunakan minuman herbal teh bunga rosella. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat kali ini yaitu dengan membentuk forum group discussion (FGD), pemberian pretest dan postest tentang materi pemanfaatan kelopak bunga rosella yang akan diberikan serta monitoring setelah kegiatan pengabdian masyarakat. Berdasarkan hasil pretest dan postest yang dibagikan kepada para peserta diketahui bahwa tingkat pengetahuan mitra mengenai pemanfaatan kelopak bunga rosella mengalami peningkatan. Hal tersebut terbukti dari hasil pretest menunjukan nilai pengetahuan mitra hanya 46.7%. Adanya hal tersebut dapat dikatakan nilai pengetahuan peserta atau mitra pengabdian tergolong rendah. Setelah peserta mendapatkan materi dan pelatihan dari narasumber didapatkan berupa uji postest mengalami kenaikan pengetahuan tentang pemanfaatan kelopak bunga rosella sebesar 100%. Hal ini menunjukan bahwa tingkat pengetahuan dan upaya sikap positif peserta semakin meningkat.
Identifikasi Bakteri Staphylococcus aureus Pada Swab Tenggorok Perokok Aktif di RT 08 RW 03 Desa Paron Kabupaten Kediri Zam Zami, Nisa; Shofi, Muh.
Jurnal Sintesis: Penelitian Sains, Terapan dan Analisisnya Vol 5 No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Fakultas Sains, Teknologi, dan Analsisi Institut ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56399/jst.v5i1.170

Abstract

Perilaku merokok yaitu kegiatan dengan cara menghisap gulungan kertas yang berisi tembakau kemudian dibakar dan dihembuskan keluar tubuh. Kandungan pada asap rokok mengandung senyawa berbahaya yang dapat meningkatkan kapasitas pembentukan beberapa bakteri patogen pada saluran pernapasan khususnya pada tenggorokan, sehingga menyebabkan gangguan pada kesehatan. Salah satu bakteri patogen yang terdapat pada tenggorokan adalah Staphylococcus aureus. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan ringan hingga berat yang dapat mengancam jiwa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus pada swab tenggorok perokok aktif di Desa Paron RT 08 RW 03 Kabupaten Kediri. Metode penelitian ini deskriptif dengan teknik total sampling sebanyak 20 sampel. Sampel penelitian ini swab tenggorok perokok aktif. Penelitian ini dilakukan dengan uji biakan kultur pada media BAP, MSA, NAS, pewarnaan Gram dan Uji katalase, koagulase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa 17 sampel swab tenggorok atau 85% positif teridentifikasi bakteri Staphylococcus aureus yang merupakan bakteri Gram positif dan 3 sampel atau 15% teridentifikasi bakteri lain yaitu Streptococcus sp. yang merupakan bakteri Gram positif juga. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa masyarakat perokok aktif dengan konsumsi rokok dalam jangka waktu yang lama dapat teridentifikasi bakteri Staphylococcus aureus pada swab tenggorokan.
Uji Aktivitas Sel Kanker Payudara T47D Ekstrak Etil Asetat Daun Glodokan Tiang (Polyalthia longifolia L.) Secara In Vitro Shofi, Muh.; Munawaroh, Siti
Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 11, No 2 (2023): December
Publisher : Department of Biology Education, FSTT, Mandalika University of Education, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/bioscientist.v11i2.9345

Abstract

Cancer is one of the main causes of death throughout the world. Breast cancer is a non-communicable disease and a type of cancer that is often suffered by women. Breast cancer is a reproductive health problem, both in the world and in Indonesia, which is now a serious concern. Medical treatment of cancer is usually carried out with chemotherapy, surgery and radiotherapy, but the Indonesian people are familiar with and use efficacious plants as an effort to cure various diseases, including cancer. One of them is by using glodokan mast leaves or Polyalthia longifolia L. as natural chemotherapy from biological ingredients. This plant is reported to be high in antioxidant content, so it can be used as an anticancer agent, especially T47D breast cancer. The aim of this research is to examine the compound content and activity of T47D breast cancer cells from P. longifolia leaf extract. This research is basic experimental research, namely by comparing the IC50 value of ethyl acetate extract on young and old leaves. Based on the research results, it is known that the ethyl acetate extract in young and old leaves contains alkaloids, flavonoids, tannins and terpenoids which are useful as anticancer compounds. Cytotoxic activity of ethyl acetate extract of P. longifolia leaves against T47D breast cancer cells with an IC50 value of 253.76 μg/mL on old leaves and young leaves of 220.54 μg/mL with moderate cytotoxicity.
HUBUNGAN FAKTOR RISIKO DENGAN INFESTASI Pediculus humanus capitis PADA SISWA SDN BANDAR LOR 1 KOTA KEDIRI Hermawan, Rizal Aditya; Shofi, Muh.; Moi, Viorentin Natalia
BIO-SAINS : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 3 No 1 (2023): Bio-Sains Vol 3 No 1, Maret 2023
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/bio-sains.v2i2.2400

Abstract

Pedikulosis kapitis merupakan penyakit kulit kepala yang disebabkan oleh Pediculus humanus capitis. Penyakit ini dapat menular secara langsung maupun tidak langsung. Gejala klinis berupa rasa gatal pada kulit kepala. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan faktor risiko yaitu usia, jenis kelamin, bentuk rambut, jenis kulit kepala, dan tingkat pengetahuan dengan infestasi Pediculus humanus capitis pada siswa SDN Bandar Lor 1 Kota Kediri. Desain penelitian Cross Sectional dan menggunakan teknik sampling total sampling dengan jumlah sampel 72 responden dari siswa kelas I, II, dan III. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil bahwa terdapat 36% responden positif Pediculus humanus capitis dan sisanya tidak teridentifikasi Pediculus humanus capitis. Hasil analisa dengan menggunakan uji Chi Square diketahui bahwa terdapat hubungan usia, jenis kelamin, bentuk rambut, jenis kulit kepala, dan tingkat pengetahuan dengan infestasi Pediculus humanus capitis. Terdapat hubungan faktor risiko dengan infestasi Pediculus humanus capitis pada siswa kelas I, II, dan III SDN Bandar Lor 1 Kota Kediri.
ANALISIS PEWARNA ALAMI EKSTRAK AQUADES ANGKAK MERAK PADA PENGAMATAN TELUR CACING SOIL TRANSMITTED HELMINTH Munawaroh, Siti; Shofi, Muh.; Febriansyah, Mukhamad Prima
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 12, No 1 (2025)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56710/wiyata.v12i1.965

Abstract

Latar Belakang: Kecacingan adalah infeksi yang disebabkan oleh berbagai jenis cacing parasit di usus. Spesies ini termasuk dalam kategori Soil Transmitted Helminth (STH) karena perkembangan telur atau larva spesies tersebut membutuhkan tanah untuk berkembang menjadi bentuk yang infektif. Metode paling sederhana untuk memeriksa telur cacing Nematoda Usus adalah metode natif. Metode ini menggunakan reagen Eosin 2% untuk mengamati berbagai komponen pemeriksaan pada preparat atau sediaan. Dibutuhkan pewarnaan alternatif yang lebih ramah lingkungan untuk menggantikan eosin karena sifatnya yang tidak mudah terurai dan menghasilkan limbah yang berbahaya. Salah pewarna telur cacing STH yaitu angkak merah. Pewarna angkak merah memiliki zat berupa antosianin yang mampu mewarnai telur cacing STH. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak aquades angkak merah dapat berfungsi sebagai zat warna untuk mendeteksi infeksi SHT dalam pemeriksaan feses. Metode : Penelitian ini menggunakan eksperimen laboratorium dengan karakteristik deskriptif kategorikal, dengan memvariasikan konsentrasi ekstrak angkak merah (murni, 1:1, 1:2, dan 1:3) dan pH Pewarna (asam dan basa). Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa pewarna yang paling efektif yaitu ekstrak angkak merah dengan perbandingan 1:3 dengan pH asam berfungsi sebagai pengganti yang efektif untuk reagen Eosin 2% dalam pewarnaan telur cacing STH. Kesimpulan : Hal ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak aquades angkak merah dapat digunakan sebagai pewarna alami untuk mengidentifikasi telur cacing STH.