Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MELESTARIKAN KEARIFAN LOKAL MELALUI PENGAJIAN RUTIN IBU-IBU DAN KHUTBAH JUMAT DI KAMPUNG CILANGARI DESA BOJONGKONENG Eka Kurnia Firmansyah; Nurina Dyah Putrisari
Dharmakarya Vol 9, No 2 (2020): Juni, 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v9i2.23133

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kepunahan suatu bahasa yang terjadi hampir di seluruh dunia dan Indonesia, apabila usaha pemertahanan tidak benar-benar terjadi. Tulisan ini membahas mengenai pemertahanan bahasa daerah/ Sunda dalam upaya untuk melesetarikan kearifan lokal di masyarakat Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Sikap bahasa para ustadz/ guru mengaji di Kampung Cilangari Desa Bojongkoneng Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, terhadap bahasa Sunda, (2) Frekuensi penggunaan bahasa Sunda, dan (3) Faktor pendukung dan penghambat pemertahanan bahasa Sunda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian ini memanfaatkan metode deskriptif kualitatif. Teori yang melandasi penelitian ini adalah (1) Sosiolinguistik, (2) Sikap bahasa, dan (3) Pemertahanan bahasa dan pergeseran bahasa,dimana terjadi peristiwa tutur bahasa Sunda yang dilakukan oleh para ustadz dan khatib Jumat secara tuturan lisan, sikap bahasa dari responden jamaah dan sampai dimana pemertahanan bahasa yang digunakan. Hasil penelitian ini adalah (1) Sikap bahasa para ustadz di Kampung Cilangari Desa Bojongkoneng Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, terhadap bahasa Sunda bersikap positif, (2) Frekuensi penggunaan bahasa Sunda para ustadz cukup tinggi dibandingkan penggunaan bahasa Indonesia, dan (3) Faktor pendukung pemertahanan bahasa Sunda di Kampung Cilangari Desa Bojongkoneng Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat meliputi (1) Loyalitas terhadap bahasa ibu dan (2) Lingkungan keluarga. Sementara itu, faktor penghambat pemertahanan bahasa Sunda meliputi (1) Perpindahan penduduk, (2) Faktor ekonomi, dan (3) Faktor pernikahan antaretnis yang berbeda. Berdasarkan hasil kajian ini menunjukkan bahwa pemertahanan bahasa daerah/ Sunda penting sebagai salah satu upaya dalam pelestarian kearifan lokal di Indonesia.
COPING STRATEGY KELUARGA MISKIN DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN EKONOMI SELAMA BULAN RAMADHAN Febritesna Nuraini; Eka Kurnia Firmansyah; Derri Agusta Putra; Bakhtiar Tijjang; Trinandari Prasetyo Nugrahanti
Komitmen: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol 4, No 2 (2023): KOMITMEN: Jurnal Ilmiah Manajemen
Publisher : FEBI UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jim.v4i2.25165

Abstract

Bulan Ramadhan identikkan dengan bulan suci umat muslim. Di bulan ini, sering kali banyak tradisi yang terjadi, khususnya bagi masyarakat Indonesia. Namun sayangnya tidak semua masyarakat mampu untuk menikmati tradisi bulan Ramadhan sebagaimana umumnya. Masyarakat miskin khususnya mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi di bulan Ramadhan. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk melihat mengenai bagaimana Coping Strategy yang dilakukan oleh keluarga muslim untuk dapat memenuhi kebutuhan ekonomi mereka di bulan Ramadhan. Penelitian ini akan dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data yang digunakan di dalam penelitian ini diperoleh melalui hasil pengisian kuesioner keluarga miskin di bulan Ramadhan. Hasil dari penelitian ini kemudian menemukan bahwa setidaknya terdapat dua jenis Coping Strategy yang umum digunakan, yaitu problem-focused Coping dan emotional-focused Coping. Problem-focused Coping berfokus mengenai bagaimana masalah dapat diselesaikan secara langsung, seperti merencanakan tindakan untuk menyelesaikan permasalahan secara konkret ataupun mencari informasi yang bermanfaat untuk dapat menyelesaikan masalah. Sementara itu emotional-focused Coping berfokus kepada bagaimana pengelolaan emosi terhadap masalah yang dihadapi. Hal ini dilaksanakan dalam bentuk pencarian dukungan emosi dari pihak lain, pengendalian diri terhadap emosi negatif hingga menerima tanggung jawab atas permasalahan yang terjadi.