Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT DALAM SENI KALIGRAFI DI LINGKUNGAN RW 04 DESA CIPACING, JATINANGOR, SUMEDANG - Ikhwan; Maman Sutirman; Nurina Dyah Putrisari
Dharmakarya Vol 6, No 1 (2017): Maret
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2956.967 KB) | DOI: 10.24198/dharmakarya.v6i1.14722

Abstract

Khalayak sasaran kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah para seniman kaligrafi, Pengurus RW, dan Kader Karang Taruna. Pemilihan khalayak sasaran tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa para kader tersebut merupakan penggerak dalam kegiatan kemasyarakatan. Dengan adanya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kelompok sasaran dalam memproduksi dan mengembangkan seni kaligrafi yang memenuhi kaidah-kaidah dasar kaligrafi yang diakui secara konvensional. Dalam jangka waktu pendek kegiatan pengabdian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada khalayak sasaran tersebut mengenai cara memproduksi kaligrafi Arab standar-konvensional, sementara tujuan jangka panjangnya adalah mampu mengembangkannya menjadi produk unggulan masyarakat yang dapat dipasarkan secara lebih luas.
INVENTARISASI, DOKUMENTASI, DAN LITERASI PRODUK KERAJINAN DAERAH SUMEDANG, CIREBON, DAN INDRAMAYU PROVINSI JAWA BARAT Ooh Hodijah; Nurina Dyah Putrisari; Tajudin Nur
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol 2 (2019): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1025.281 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini berjudul Inventarisasi, Dokumentasi, dan Literasi Produk Kerajinan Daerah Sumedang, Cirebon, dan Indramayu Provinsi Jawa Barat. Inventarisasi dimaksudkan sebagai upaya menghimpun informasi lisan maupun tertulis yang masih terpencar serta menggali keterangan yang belum ditemukan selama ini. Dokumentasi adalah menyusun secara sistematis dan menyimpan/mengabadikan informasi mengenai produk kerajinan masyarakat yang berhasil diinventarisasi. Literasi adalah mendeskripsikan produk kerajinan masyarakat yang berhasil diinventarisasi dan didokumentasi, dalam 3 bahasa, yaitu bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa Arab dengan tujuan agar produk kerajinan masyarakat Indonesia dari berbagai daerah bisa dikenal di dalam negeri, ASEAN, maupun di mancanegara. Metode yang digunakan dalam riset ini adalah metode deskriptif analitik dengan tipe penelitian etnografi untuk mendeskripsikan salah satu bentuk kebudayaan daerah yaitu kerajinan rakyat Dengan metode ini, langkah-langkah yang ditempuh peneliti adalah: penentuan fokus dan lokus; pengumpulan data berdasarkan native’s point of view dan: membuat pemaparan etnografis yang akurat dan replikabel tentang produk kerajinan daerah Sumedang, Cirebon, dan Indramayu. Hasil sementara yang diperoleh adalah terususunnya inventarisasi dan dokumentasi produk kerajinan di 3 daerah serta membaginya ke dalam klaster-klaster berdasarkan sentra kerajinannya. Di Kabupaten Sumedang terdapat empat klaster, Kabupaten Cirebon lima klaster, dan di Kabupaten Indramayu terdapat tiga klaster.Kata kunci: literasi, kerajinan daerah, budaya lokalABSTRACT This research is entitled Inventory, Documentation and Literacy of the Craft Products of Sumedang, Cirebon, and Indramayu Regions of West Java Province. Inventory is intended as an effort to collect verbal and written information that is still scattered and explore information that has not been discovered so far. Documentation is to systematically compile and store / capture information about community handicraft products that have been successfully inventoried. Literacy is describing community handicraft products that are successfully inventoried and documented, in three languages: Indonesian, English and Arabic with the aim that Indonesian people's handicraft products from various regions can be known domestically, ASEAN, and abroad. The method used in this research is descriptive analytic method with ethnographic research type to describe one form of regional culture, namely folk craft. With this method, the steps taken by the researcher are: determination of focus and locus; Data collection is based on native's point of view and: makes accurate and replicable ethnographic expositions of handicraft products in the Sumedang, Cirebon, and Indramayu regions. The interim results obtained were the compilation of inventories and documentation of handicraft products in 3 regions and dividing them into clusters based on the centers of the craft. In Sumedang District there are four clusters, five in Cirebon District, and in Indramayu District there are three clusters.Keywords: literacy, regional craft, local culture
Analisis Teknik Penerjemahan terhadap Kitab Al-Ushul Ats-Tsalatsah: Pendekatan Molina Dan Albir Nurul 'Afifah; Tajudin Nur; Nurina Dyah Putrisari
Uktub: Journal of Arabic Studies Vol. 4 No. 1 (2024): June 2024
Publisher : The Arabic Education Department Postgraduate Programs, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten in Partnership with PPJKBA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/uktub.v4i1.9677

Abstract

Translation acts as a bridge for knowledge transfer. Translators must be well-versed in translation, including translation techniques. In this study, we will explore which translation techniques are used in Al-Ushul Ats-Tsalatsah’s translation, according to Molina and Albir's theory, and which translation techniques are most frequently used. The aspiration is that the outcomes of this study can offer valuable insights to translators and researchers specializing in Arabic language, aiding them in choosing translation techniques for religious texts with the goal of reducing confusion in the translation process. This study employs descriptive qualitative research methods. From the examination of 170 pieces of data, the translator used 13 of the 18 translation procedures suggested by Molina and Albir, with a total frequency of use of 215 times. These techniques include: (1) amplification, (2) transposition, (3) borrowing, (4) literal translation, (5) linguistic compression, (6) established equivalent, (7) linguistic amplification, (8) particularization, (9) reduction, (10) description, (11) calque, (12) generalization, and (13) modulation. The amplification is the most commonly used since certain terms and information in the SL text that cannot be effectively understood unless they are complemented by additional information according to its function.