Jamaludin Jamaludin
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Institut Ummul Quro Al-Islami Bogor

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Kesejahteraan Mustahiq dan Non Mustahiq Perspektif Maqaashidus Syariah Pada Petani Sehat Dompet Dhuafa Dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Jamaludin Jamaludin; Roisyatin Roisyatin
LAA MAISYIR: Jurnal Ekonomi Islam Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/lamaisyir.v7i1.13523

Abstract

Penelitian ini memiliki dua pertanyaan inti yang dijawab dalam sebuah analisis perbandingan. Yang pertama apakah program zakat produktif pada Program Pemberdayaan Petani Sehat (P3S) Dompet Dhuafa telah memberikan kesejahteraan kepada masyarakat sesuai konsep maqaashidus syariah. Dan yang kedua, apakah ada perbedaan dan seberapa jauh perbedaan kesejahteraan masyarakat ekonomi lemah kategori mustahiq anggota P3S Dompet Dhuafa dengan bantuan zakat dan non mustahiq anggota Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) dengan bantuan non zakat perspektif maqaashidus syariah.Hasil analisis uji beda ANOVA diperoleh tingkat signifikansi sebesar 0,010 yang berada di bawah 0,05, artinya terdapat perbedaan signifikan antara variabel bantuan zakat (X) terhadap kesejahteraan mustahiq dari sudut pandang maqaashidus syariah (Y) dibandingkan dengan bantuan kepada non mustahiq. Skoring kuesioner juga menyatakan bahwa dana zakat memberikan kontribusi kesejahteraan kepada mustahiq sebesar 87%. Sedangkan dana non zakat memberikan kontribusi kesejahteraan kepada non mustahiq sebesar 59%.Maka kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan kesejahteraan antara mustahiq dan non mustahiq. Sehingga dari sudut pandang maqaashidus syariah diketahui bahwa zakat memberikan kesejahteraan secara agama, akal, jiwa, harta dan keturunan. Zakat sebagai salah satu syariat yang ditetapkan Allah SWT untuk kemaslahatan umat manusia dapat memenuhi kelima aspek maqaashidus syariah dalam studi kasus yang dilakukan pada mustahiq P3S Dompet Dhuafa dan non mustahiq PNPM.    
Konsep Dasar Ekonomi Menurut Syariat Islam Jamaludin Jamaludin; Reza Syafrizal
MUAMALATUNA Vol 12 No 1 (2020): Januari-Juni 2020
Publisher : Fakultas Syariah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37035/mua.v12i1.2859

Abstract

Ekonomi syariah dibangun di atas empat karakteristik, yaitu: 1). dialektikanilai-nilai spritualisme dan materialism; 2. kebebasan berekonomi; 3. dualisme kepemilikan; 4. menjaga kemaslahatan individu dan masyarakat. Hasil Penelitian menunjukan bahwa konsep dasar ekonomi dan keuangan islam adalah terdapat pada Bangunan ekonomi Islami itu didasarkan atas lima nilai universal, yakni: Tauhid (keimanan), ’Adl (keadilan). Nubuwwah (kenabian),Khalifah (pemerintah),dan Ma’ad (hasil). Kelima ini menjadi dasar inspirasi untuk menyusun proposi-proposisi dan teori-teori ekonomi Islami. Dalam operasionalnya, lembaga keuangan syariah yang menerapkan keuangan Islam berada menerapkanprinsip-prinsip keadilan, yakni berbagi keuntungan atas dasar penjualan riil sesuai kontribusi dan resiko masing-masingpihak. Kemitraan, yang berarti posisi nasabah investor (penyimpan dana), dan pengguna dana, serta lembaga keuangan itu sendiri, sejajar sebagai mitra usaha yang saling bersinergi untuk memperolehkeuntungan. Transparansi, lembaga keuangan Syariah akan memberikan laporan keuangan secara terbuka dan berkesinambungan agar nasabah investor dapat mengetahui kondisidananya. Universal, yang artinya tidak membedakan suku, agama, ras, dan golongan dalam masyarakat sesuai dengan prinsip Islam sebagai rahmatan lilalamin.Kata Kunci: konsep dasar, ekonomi, syariah,
PERAN PEMBIAYAAN SYARIAH DALAM MENAHAN LAJU RESESI EKONOMI DI INDONESIA Jamaludin; Muhammad Mulya Tarmidzi
AD DIWAN Vol. 1 No. 2 (2022): AD DIWAN
Publisher : Program Studi Ekonomi Syariah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1206.75 KB) | DOI: 10.51192/ad.v1i2.313

Abstract

Pandemi Covid-19 yang membatasi aktivitas perekonomian sangat berdampak terhadap perekonomian makro, yang dicerminkan oleh turunnya Produk Domestik Bruto pada Triwulan II 2020 sebesar -5,32% dibanding tahun lalu (y-o-y). Pembiayaan Syariah untuk kapitalisasi atau permodalan usaha baik Usaha Mikro Kecil Menengah dan Usaha besar terbukti berperan dalam menahan laju resesi ekonomi agar tidak terlalu dalam. Jika diasumsikan pada tahun 2020 outstanding pembiayaan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah yang disalurkan sebesar Rp. 182,3 T yang termasuk pembiayaan Debt Financing ataupun Equity Financing dan nilai tersebut diinjeksikan dalam model CGE Hasil analisis simulasi CGE dan Microsimulation menunjukkan bahwa peran produk pembiayaan Syariah dalam menyediakan permodalan dan konsumsi masyarakat berdampak pada perekonomian secara ekonomi makro dan perbaikan sosial. Dalam konteks resesi ekonomi pada tahun 2020 pembiayaan Syariah berperan dalam menjaga pertumbuhan ekonomi agar resesi tidak terlalu dalam serta tingkat pengangguran dan tingkat kemiskinan tidak terlalu tinggi akibat pembatasan aktivitas perekonomian akibat pandemic COVID-19 di Indonesia.  Perbankan Syariah yang yang pembiayaannya tidak berbasis bunga mengharuskan perbankan Syariah menyalurkan pembiayaannya perlu lebih banyak berputar di sektor riil yang menghasilkan margin keuntungan dibanding berputar di sektor keuangan saja. Pembiayaan Syariah yang lebih banyak bergerak dalam pembiayaan sektor riil memiliki fungsi penting dalam perekonomian secara makro, sehingga diharapkan pembiayaan Syariah lebih ekspansif kembali sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi Indonesia.
PENGARUH BI-7 DAY (REPO) RATE & DANA PIHAK KETIGA TERHADAP PENDAPATAN MARGIN PEMBIAYAAN MUROBAHAH DI INDONESIA Ubaedilah; Jamaludin; Roisiyatin; M Asep Zakariya Ansori
AD DIWAN Vol. 2 No. 1 (2022): AD DIWAN
Publisher : Program Studi Ekonomi Syariah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada penelitian dengan judul BI-7 Day Reverse Repo rate dan dana pihak ketiga pada pendapatan margin murabahah bank umum syariah di Indonesia, peneliti dengan data sekunder seperti laporan annual report bank umum syariah tahun 2016-2020 dan laporan gabungan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jumlah populasinya adalah seluruh bank umum syariah yang tercatat di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sample yang dipilih setelah melakukan teknik purposive sampling adalah sebanyak 6 bank umum syariah . Dari hasil penelitian ditemukan hasil yaitu dana pihak ketiga, pengaruh signifikan positif pada pendapatan margin murabahah dengan nilai Probabilitas sebesar 0.0008 < dari 0.05 yang berarti variabel DPK ini mampu mempengaruhi pendapatan margin secara signifikan. Akan tetapi, Bi – 7 Day repo rate pengaruhnya sedikit dari tingkat signifikan dengan nilai propabilitasnya menunjukan sebesar 0.5435 yang mana nilai alpa yaitu 0.05 yang berarti BI – 7 Day repo rate pengaruhnya tidak signifikan terhadap pendapatan margin murobahah
ANALISIS PERSEPSI AKADEMISI TERHADAP PRODUK TABUNGAN WADI’AH BANK SYARI’AH MANDIRI Eko Rusmana; Jamaludin
AN NUQUD Vol 1 No 1 (2022): AN NUQUD
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1734.664 KB) | DOI: 10.51192/annuqud.v1i1.380

Abstract

Bank Syariah adalah suatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai perantara bagi pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana untuk kegiatan usaha dan kegiatan lainnya sesuai dengan hukum Islam. Ummat Islam tidak boleh bermuamalah dengan bank yang memakai system bunga. Persepsi masyarakat masih berpandangan bahwa tidak ada perbedaan antara bank konvesional dengan bank syari’ah. Produk Tabungan Wadi’ah adalah Tabungan dalam mata uang rupiah berdasarkan prinsip Wadiah Yad Dhamanah. Para Akademisi Dosen sebagai komponen masyarakat adalah pangsa pasar yang layak jadi pertimbangan untuk menambah jumlah nasabah. Penelitian ini menggunakan data kuantitatif. Penelitian kuantitatif. Penelitian Kuantitatif Deskriptif ini menggunakan korelasi (correlation research) dengan teknik Purposive sampling. Peneliti menggunakan desain penelitian Deskriptif Kuantitatif. Kemudian dapat disimpulkan sesuai dengan hasil nilai dan frekuensi terbanyak yang telah di ketahui tersebut, bahwa terdapat persepsi Positif Para akademisi terhadap Produk Tabungan Wadi’ah Bank Syari’ah Mandiri pada tiap-tiap indikator di lembar pernyataan kuesioner atau angket penelitian dengan keterangan Tinggi pada skor total 106-130 atau 60% sebanyak 18 orang.
PARADIGMA ISLAM DAN EKONOMI PADA MASA KHULAFAU AR-RASYIDDIN Abdul Husenudin; Jamaludin
JOURNAL ISLAMIC ECONOMICS AD DIWAN Vol 3 No 1 (2023): AD DIWAN
Publisher : Program Studi Ekonomi Syariah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51192/ad.v3i1.691

Abstract

The authorship of this article is intended to discuss the paradigm and dynamics of Islamic economic thought during the time of Khulafau Ar-Rashiddin, who, although both applied Islamic economics, differed in the policies created in each era of leadership. Literature study (Library Research) was chosen as the research method, that is, reference sources and discussions related to titles were taken from books, journals, research results, etc. Originally the practice of Islamic economics in trading activities, fiscal and monetary policies had the Prophet Muhammad. do it. Then the mandate for the leadership of the Muslim community was given to the four khulafau ar-Rashiddin, after he died. During the time of Abu Bakr many people rebelled (apostates and refused zakat). In the era of Umar Bin Khattab, set aside some of the assets in the baitul mal as a reserve fund. Politics heated up and slander spread widely, Uthman Bin Affan's leadership period was marked by issues of nepotism. Finally, printing coins on behalf of an Islamic state was a policy during the leadership of Ali bin Abi Thalib