Defrin Defrin
Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unand

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Efektifitas Ekstrak Jambu Biji Terhadap Kadar Hemoglobin Pada Tikus Bunting Hasanalita Hasanalita; Arni Amir; Defrin Defrin
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 8, No 2 (2019): Online Juni 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v8i2.1004

Abstract

Jambu biji merupakan sumber vitamin C. Peranan vitamin C dalam proses penyerapan zat besi membantu mereduksi besi ferri menjadi ferro. Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan ekstrak jambu biji dengan kadar hemoglobin pada tikus bunting. Jenis penelitian adalah eksperimental dengan pendekatan post test only control grup design. Jumlah sampel terdiri 36 ekor tikus putih bunting yang dibagi empat kelompok, yaitu kelompok kontrol dan tiga kelompok perlakuan I, II, II yang masing-masing diberi volume oral 1%, 2%, 3% ekstrak jambu biji. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmasi Universitas Andalas. Kadar hemoglobin diukur dengan Hb-test. Uji statistik dengan Kruskal Wallis dan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian rerata kadar hemoglobin pada kelompok kontrol 13,956gr/dL, kelompok perlakuan I 12,522gr/dL, kelompok perlakuan II 17,500gr/dL, dan kelompok perlakuan III 16,922gr/dL. Hasil uji antar kelompok, yaitu Kelompok kontrol dengan Perlakuan I, II dan III adalah 0,001. Nilai pengaruh perlakuan kelompok I ke kelompok II 0,931(p>0,05), Kelompok I ke kelompok III 0,258(p>0,05). Kelompok II ke kelompok III 0,387(p>0,05). Ada perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan p=0,001 (p<0,05). Simpulan studi ini ialah terdapat efektifitas ekstrak jambu biji terhadap kadar hemoglobin pada tikus bunting.
Hubungan Asupan Protein, Kalsium, Phosfor, Dan Magnesium Dengan Kepadatan Tulang Pada Remaja Putri Di SMP Negeri 5 Padang Noprisanti Noprisanti; Masrul Masrul; Defrin Defrin
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 7 (2018): Supplement 3
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v7i0.867

Abstract

Latar belakang Tulang merupakan organ keras dari semua jaringan dalam tubuh yang bersifat kuat dan kaku serta sulit dibengkokkan. Penurunan kepadatan tulang pada saat remaja dapat meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara asupan protein, kalsium, phosfor, dan magnesium dengan kepadatan tulang pada remaja putri. Design penelitian, menggunakan cross sectional. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 5 Padang pada bulan Maret sampai Mei 2018. Sampel penelitian ini 92 orang remaja putri yang berusia 13-15 tahun dengan teknik simple random sampling. Wawancara asupan protein, kalsium, phosfor, dan magnesium dengan menggunakan kuesioner modifikasi semi quantitative food frequency minang yang dirancang oleh lipoeto. Pengukuran kepadatan tulang dengan menggunakan alat bone densitometry metode quantitative ultrasound. Pengolahan data dilakukan menggunakan SPSS dengan analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil penelitian, rerata asupan protein 79,29±46,59, kalsium 719,83±476,00, phosfor 1493,71±914,89, magnesium 335,33±197,13, dan kepadatan tulang -0,57±0,93. Terdapat korelasi positif yang lemah dan tidak signifikan antara asupan protein dengan kepadatan tulang pada remaja putri (r=0,034 ; p>0,05). Terdapat korelasi positif yang signifikan antara asupan kalsium, phosfor, dan magnesium dengan kepadatan tulang pada remaja putri (r=0,294 ; p<0,05), (r=0,267 ; p<0,05), dan (r=0,213 ; p<0,05). Kesimpulan, Asupan kalsium merupakan faktor yang dominan berhubungan dengan kepadatan tulang pada remaja putri.
Perbedaan Rerata Kadar Progesterone-Induced Blocking Factor (PIBF) Serum Penderita Abortus Iminens dengan Kehamilan Normal Defrin Defrin; Andri Ardinal; Erkadius Erkadius
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v6i2.722

Abstract

Progesterone-Induced Blocking Factor (PIBF) merupakan suatu mediator yang diproduksi oleh limfosit wanita hamil yang telah mengalami sensitisasi oleh progesterone, yang menyebabkan terjadinya toleransi terhadap antigen paternal sehingga dapat menekan produksi sitokin-sitokin Th-1 yang bersifat sitotoksis terhadap kehamilan. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan antara rerata kadar PIBF serum penderita abortus iminens dan kehamilan normal usia kehamilan 12-20 minggu. Studi ini dilakukan dengan metode analitik observasional dengan desain cross- sectional comparative. Subjek penelitian adalah wanita hamil yang datang ke poliklinik dan IGD kebidanan rumah sakit Dr.M.Djamil Padang, RSUD Bukittinggi, RSUD Painan, RSUD Batusangkar, RSUD Pariaman dan RSUD Solok pada periode Mei 2016 sampai September 2016. Pemeriksaan kadar PIBF dilakukan di Laboratorium biomedik FK UNAND. Total sampel adalah 30 orang, yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 15 orang pada kelompok abortus iminens dan 15 orang pada kelompok kehamilan normal. Analisis statistik untuk menilai kemaknaan menggunakan unpaired t-test. Didapatkan rerata kadar PIBF serum penderita abortus iminens (623.3±80.6 ng/ml) lebih rendah secara signifikan dibandingkan dengan kehamilan normal (993.1±68.5 ng/ml) (p=0.000). Simpulan penelitian ini adalah kadar PIBF serum penderita abortus iminens lebih rendah dibandingkan kehamilan normal.