Masrul Masrul
Bagian Ilmu Gizi FK Unand

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Hubungan Pola Makan dan Tingkat Stres terhadap Kekambuhan Gastritis di Wilayah Kerja Puskesmas Tarok Kota Payakumbuh Tahun 2017 Widiya Tussakinah; Masrul Masrul; Ida Rahman Burhan
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v7i2.805

Abstract

Gastritis adalah proses inflamasi yang disebabkan oleh faktor iritasi dan infeksi pada mukosa dan s ubmukosa lambung. Gastritis dapat mengalami kekambuhan yang dipengaruhi oleh pola makan dan stres. Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan pola makan dan tingkat stres terhadap kekambuhan gastritis pada masyarakat wilayah kerja puskesmas Tarok kota Payakumbuh tahun 2017. Jenis penelitian adalah deskriptif analitik dengan desain cross-sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien gastritis Puskesmas Tarok kota Payakumbuh tahun 2017. Terdapat sembilan puluh sampel yang diambil dengan teknik systematic random sampling. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner untuk mendapatkan data pola makan, tingkat stres dan kekambuhan gastritis responden. Data dianalisis dengan Chi-square untuk pola makan dan kekambuhan gastritis dan Kruskall-wallis untuk tingkat stres dan kekambuhan gastritis. Hasil univariat didapatkan prevalensi kambuh (55,6%), sampel dengan pola makan kurang baik (20%) dan sampel dengan tingkat stres berat (26,7%). Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan antara pola makan dengan kekambuhan gastritis (p=0,000) dan juga ada hubungan antara tingkat stres dengan kekambuhan gastritis (p=0,000). Simpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan bermakna antara pola makan dan tingkat stres dengan kekambuhan gastritis pada masyarakat wilayah kerja Puskesmas Tarok kota Payakumbuh tahun 2017.
Pengaruh Pektin Buah Apel (Malus Sylvestris Mill) Terhadap Kadar LDL Kolesterol pada Tikus Putih Jantan (Rattus Novergicus) Hiperkolesterolemia Zurni Nurman; Masrul Masrul; Susila Sastri
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 6, No 3 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v6i3.757

Abstract

Hiperkolesterolemia dapat dikurangi dengan meningkatkan ekskresi kolesterol melalui cairan empedu. Pektin, dapat mengikat cairan empedu sehingga asam empedu yang kembali ke hati lebih sedikit, sehingga kolesterol darah akan menurun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pektin buah apel terhadap kadar LDL tikus hiperkolesterolemia. Penelitian ini adalah experimental dengan the post test only control group design. Sampel adalah 25 ekor tikus, dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol negatif (KN) dan kontrol positif (KP), perlakuan P1, P2, dan P3, masing-masing diberikan diet tinggi lemak sapi dan pektin dengan dosis 90, 180 dan 360 mg. Data dianalisis dengan uji paired sample t test dan perbedaan LDL kolesterol antara kelompok penelitian dengan Anova. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata LDL pada tikus hiperkolesterolmia sebelum perlakuan yaitu KN:2,08±0,65, KP:2,79±1,26, P1:3,45±0,75, P2:2,76±0,39, dan P3:3,21±1,04. Rata-rata LDL tikus hiperkolesterolmia setelah perlakuan pada KN:1,96±0,85, KP:2,96±0,52, P1:2,00±1,42, P2:1,19±0,28 dan P3:2,19±0,53. Terdapat perbedaan signifikan antara LDL darah tikus hiperkolesterolemia sebelum dan setelah diberikan pektin pada P2 dan P3 (p<0,05). Terdapat perbedaan signifikan LDL setelah perlakuan antara perlakuan dan kontrol (P<0,05). Simpulan penelitian yaitu pemberian pektin 180 mg menyebabkan penurunan kolesterol yang paling bermakna.
Hubungan Asupan Protein, Kalsium, Phosfor, Dan Magnesium Dengan Kepadatan Tulang Pada Remaja Putri Di SMP Negeri 5 Padang Noprisanti Noprisanti; Masrul Masrul; Defrin Defrin
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 7 (2018): Supplement 3
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v7i0.867

Abstract

Latar belakang Tulang merupakan organ keras dari semua jaringan dalam tubuh yang bersifat kuat dan kaku serta sulit dibengkokkan. Penurunan kepadatan tulang pada saat remaja dapat meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara asupan protein, kalsium, phosfor, dan magnesium dengan kepadatan tulang pada remaja putri. Design penelitian, menggunakan cross sectional. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 5 Padang pada bulan Maret sampai Mei 2018. Sampel penelitian ini 92 orang remaja putri yang berusia 13-15 tahun dengan teknik simple random sampling. Wawancara asupan protein, kalsium, phosfor, dan magnesium dengan menggunakan kuesioner modifikasi semi quantitative food frequency minang yang dirancang oleh lipoeto. Pengukuran kepadatan tulang dengan menggunakan alat bone densitometry metode quantitative ultrasound. Pengolahan data dilakukan menggunakan SPSS dengan analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil penelitian, rerata asupan protein 79,29±46,59, kalsium 719,83±476,00, phosfor 1493,71±914,89, magnesium 335,33±197,13, dan kepadatan tulang -0,57±0,93. Terdapat korelasi positif yang lemah dan tidak signifikan antara asupan protein dengan kepadatan tulang pada remaja putri (r=0,034 ; p>0,05). Terdapat korelasi positif yang signifikan antara asupan kalsium, phosfor, dan magnesium dengan kepadatan tulang pada remaja putri (r=0,294 ; p<0,05), (r=0,267 ; p<0,05), dan (r=0,213 ; p<0,05). Kesimpulan, Asupan kalsium merupakan faktor yang dominan berhubungan dengan kepadatan tulang pada remaja putri.
Analisis Komitmen Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman dalam Mengatasi Masalah Stunting Berdasarkan Nutrition Commitment Index 2018 Merri Syafrina; Masrul Masrul; Firdawati Firdawati
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 8, No 2 (2019): Online Juni 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v8i2.997

Abstract

Stunting merupakan bentuk kegagalan pertumbuhan (growth faltering) akibat akumulasi ketidakcukupan nutrisi yang berlangsung lama mulai dari kehamilan sampai usia 24 bulan. Padang Pariaman pada tahun 2017 angka stunting adalah 33,6%. NCI adalah indeks untuk mengukur komitmen pemerintah dalam mengatasi kekurangan gizi dengan 12 indikator yang dikelompokkan dalam 3 tema yaitu anggaran, kebijakan program dan hukum. Tujuan penelitian inin adalah menganalisis komitmen Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman dalam mengatasi stunting berdasarkan NCI. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan rancangan penelitian studi kebijakan (policy study), dan juga dilakukan skoring serta wawancara pada informan. Jumlah informan penelitian yaitu 11 orang. Analisis data dilakukan dengan triangulasi metode dan triangulasi sumber data. Hasil penelitian dari 12 indikator NCI, total skor adalah 6 diantaranya untuk skor 1 yaitu promosi MP-ASI, kondisi program gizi dalam kebijakan daerah, prioritas gizi dalam perencanaan daerah, koordinasi lintas sektor, target program gizi dan survei gizi. Ada 6 indikator dengan skor 0 diantaranya anggaran program gizi (stunting) yang masih kurang, cakupan Vitamin A belum mencapai terget, cakupan air bersih belum mencapai target, cakupan sanitasi belum mencapai target, kunjungan ibu hamil belum mencapai target dan tidak ada regulasi/hukum tentang perbaikan gizi.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang Tahun 2018 Eko Setiawan; Rizanda Machmud; Masrul Masrul
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v7i2.813

Abstract

Stunting merupakan keadaan indeks tinggi badan menurut umur di bawah minus dua standar deviasi berdasarkan standar WHO.. Stunting merupakan manifestasi jangka panjang faktor konsumsi diet berkualitas rendah, penyakit infeksi berulang, dan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 24-59 bulan. Jenis penelitian ini adalah studi analitik observasional dengan desain cross-sectional. Sebanyak 74 sampel dipilih secara simple random sampling. Penelitian dilakukan dari Maret sampai April 2018. Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran tinggi badan, wawancara dan pengisian kuesioner. Analisis bivariat menggunakan uji Chi-square dan multivariat menggunakan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi stunting sebesar 26,9 persen dan normal sebesar 73,1 persen. Hasil uji Chi-square menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat asupan energi, riwayat durasi penyakit infeksi, berat badan lahir, tingkat pendidikan ibu dan tingkat pendapatan keluarga dengan kejadian stunting. Tingkat pendidikan ibu memiliki hubungan paling dominan dengan kejadian stunting. Penelitian ini menyarankan pemerintah, instansi kesehatan, dan pihak terkait berkolaborasi menerapkan kebijakan untuk mengurangi risiko stunting. Masyarakat disarankan mendapatkan pendidikan yang berkualitas, memberikan asupan nutrien yang seimbang dan meningkatkan derajat kesehatan anak.
Analisis Implementasi Program Pelayanan Antenatal Terpadu pada Ibu Hamil dengan Kekurangan Energi Kronis dan Anemia di Kota Padang Fitri Ramadhaniati; Masrul Masrul; Hirowati Ali
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 8, No 4 (2019): Online December 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v8i4.1123

Abstract

AbstrakKekurangan gizi pada ibu hamil masih menjadi masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian khusus. Cakupan kunjungan pertama ibu hamil (K1) dan kunjungan keempat (K4) di kota Padang hampir dan telah mencapai target yang telah ditetapkan, namun kasus defisiensi ibu hamil masih terus ada. Tujuan: Menganalisis pelaksanaan program pelayanan antenatal terpadu pada ibu hamil dengan Kurang Energi Kronis (KEK) dan anemia di kota Padang tahun 2019. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yang dilaksanakan pada bulan Januari-Maret 2019 di Dinas Kesehatan dan Puskesmas kota Padang. Informan terdiri dari Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi, Pemegang Program antenatal terpadu, Kepala Puskesmas, Bidan Pengelola, Bidan Pelaksana, Tenaga Ahli Gizi, ibu hamil KEK dan anemia. Hasil: Analisis menunjukkan proses sosialisasi Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK), pelaksanaan pelayanan antenatal terpadu di sarana dan fasilitas kesehatan, serta penggunaan logistik pendukung masih dinilai kurang. Analisis output didapatkan pelayanan antenatal terpadu belum seluruhnya dilaksanakan di sarana dan fasilitas kesehatan sesuai standar. Simpulan: Sistem pelaksanaan program pelayanan antenatal terpadu masih belum sesuai target. Proses sosialisasi dan pelaksanaan membutuhkan perbaikan agar dapat meningkatkan keaktivan masyarakat.