Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hiperurisemia pada Pra Diabetes Ellyza Nasrul; Sofitri Sofitri
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 1, No 2 (2012)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v1i2.49

Abstract

AbstrakAsam urat (AU) merupakan produk akhir dari katabolisme adenin dan guanin yang berasal dari pemecahannukleotida purin. Urat dihasilkan oleh sel yang mengandung xanthine oxidase, terutama hepar dan usus kecil.Hiperurisemia adalah keadaan kadar asam urat dalam darah lebih dari 7,0 mg/dL.Pra diabetes adalah subjek yangmempunyai kadar glukosa plasma meningkat akan tetapi peningkatannya masih belum mencapai nilai minimaluntuk kriteria diagnosis diabetes melitus (DM). Glukosa darah puasa terganggu merupakan keadaan dimanapeningkatan kadar FPG≥100 mg/dL dan <126 mg/dL. Toleransi glukosa terganggu merupakan peningkatanglukosa plasma 2 jam setelah pembebanan 75 gram glukosa oral (≥140 mg/dL dan <200mg/dL) dengan FPG<126 mg/dL.Insulin juga berperan dalam meningkatkan reabsorpsi asam urat di tubuli proksimal ginjal. Sehinggapada keadaan hiperinsulinemia pada pra diabetes terjadi peningkatan reabsorpsi yang akan menyebabkanhiperurisemia. Transporter urat yang berada di membran apikal tubuli renal dikenal sebagai URAT-1 berperandalam reabsorpsi urat.Kata kunci: Hiperurisemia, Pra DiabetesAbstractUric acid (AU) is the end product of the catabolism of adenine and guanine nucleotides derived from thebreakdown of purines. Veins produced by cells containing xanthine oxidase, especially the liver and small intestine.Hyperuricemia is a state in the blood uric acid levels over 7.0 mg / dL.Pre-diabetes is a subject which has a plasmaglucose level will rise but the increase is still not reached the minimum value for the diagnostic criteria for diabetesmellitus (DM). Impaired fasting blood glucose is a condition in which increased levels of FPG ≥ 100 mg / dL and<126 mg / dL. Impaired glucose tolerance is an increase in plasma glucose 2 hours after 75 gram oral glucose load(≥ 140 mg / dL and <200mg/dl) with FPG <126 mg / dL.Insulin also plays a role in increasing the reabsorption ofuric acid in renal proximal tubule. So that the hyperinsulinemia in the pre-diabetic condition increases thereabsorption of which will lead to hyperuricemia. Urate transporter in the apical membrane of renal tubule known asURAT-1 plays a role in urate reabsorption.Keywords: Hyperuricemia, Pre-diabetes
DIAGNOSTIC TEST ON THE FOURTH GENERATION HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS IN HIV SUSPECTS Sofitri Sofitri; Ellyza Nasrul; Almurdi Almurdi; Efrida Efrida
INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL PATHOLOGY AND MEDICAL LABORATORY Vol 23, No 2 (2017)
Publisher : Indonesian Association of Clinical Pathologist and Medical laboratory

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24293/ijcpml.v23i2.1142

Abstract

Diagnosis dini infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) dapat mengurangi kebahayaan transmisi. Infeksi akut dapat ditetapkanberdasarkan pemeriksaan antigen atau asam ribonukleat (RNA/proviral DNA) HIV. Enzyme Immunoassay (EIA) generasi keempatadalah immunoassay yang dapat mendeteksi antigen p24 dan antibodi HIV. Tujuan penelitian adalah mengetahui nilai diagnostik ujiHIV generasi keempat di terduga HIV. Penelitian ini merupakan uji diagnostik dengan desain potong lintang. Sampel penelitian adalahsemua pasien terduga HIV yang datang ke poliklinik Volunters Counselling and Testing (VCT) RSUP Dr. M. Djamil Padang masa waktuMaret 2015–Maret 2016. Penelitian ini dilakukan untuk menilai ketepatan diagnostik (kepekaan, kekhasan, nilai peramalan positif,nilai peramalan negatif) uji HIV generasi keempat menggunakan Enzyme Linked Fluorescent Assay (ELFA) terhadap deteksi RNA HIVmenggunakan Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) serta dianalisis menggunakan tabel 2×2. Subjek penelitiansebanyak 70 orang terduga HIV terdiri dari 46 laki-laki (65,7%) dan 24 perempuan (34,3%) dengan rerata umur 27,7 tahun. TransmisiHIV terbanyak adalah perilaku heterokseksual (45,7%). Nilai diagnostik uji HIV generasi keempat terhadap RNA HIV didapatkankepekaan 95%, kekhasan 96%, nilai peramalan positif 97% dan nilai peramalan negatif 92%.