Pulau Sabu, Kabupaten Sabu Raijua, Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu wilayah yang cocok digunakan untuk memproduksi garam. Hal ini tidak terlepas dari kondisi iklim dan geografis yang dimilikinya. Metode produksi garam yang dapat diaplikasikan adalah metode penguapan air laut dengan bantuan sinar matahari. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk membantu komunitas petani garam di Pulau Sabu dalam merancang, membangun, dan melakukan uji coba tambak garam. Hal ini dilakukan supaya petani garam dapat meningkatkan jumlah produksi garam di wilayah tersebut. Kegiatan ini berjalan melalui beberapa tahap, yaitu tahap persiapan (survei dan diskusi), tahap desain tambak, tahap pembangunan tambak, dan tahap tindak lanjut (pendampingan, uji coba, dan evaluasi). Secara umum, kegiatan ini berlangsung dengan baik meskipun terhalang dengan pandemi COVID-19. Komunitas petani garam di Pulau Sabu berhasil membangun tambak garam tersebut sesuai dengan desain yang telah dibuat. Namun, kegiatan pengabdian ini belum selesai karena apa yang dilakukan saat ini baru tahap awal. Ke depannya, kegiatan pengabdian dilanjutkan dengan fokus lain, seperti peningkatan kualitas garam, pengenalan teknologi tepat guna lainnya, hingga diversifikasi produk garam.