Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Ukuran Baume, Jenis dan Jumlah enzim Glukoamilase terhadap Perolehan Bioetanol dari Sagu Tony Handoko; Arry Miryanti
Research Report - Engineering Science Vol. 1 (2009)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1238.143 KB)

Abstract

Sagu merupakan salah satu sumber pangan berkarbohidrat tinggi yang diperolehdari teras batang pohon sagu atau rumbia. Di Indonesia, sagu mempunyai peranan sosial,ekonomi, dan budaya yang cukup penting karena tepungnya yang berkarbohidrat tinggidigunakan sebagai sumber makanan pokok di daerah tertentu, seperti di daerah pesisirPapua dan Maluku. Sebagai sumber karbohidrat, sagu memiliki keunikan karena mudahtumbuh di daerah rawa-rawa. Seiring perkembangan teknologi, tepung sagu yangberkarbohidrat (pati) tinggi mulai dikembangkan sebagai bahan membuat bioetanol,mengingat jumlah produksinya yang berlimpah di Indonesia.Bioetanol mulai dikembangkan sebagai bahan bakar alternatif karena sifatnya yangramah lingkungan, mudah diproduksi dan dapat dibuat dari bahan-bahan alami sepertijagung, tebu dan sagu. Oleh karena itulah, bioetanol merupakan bahan bakar alternatifyang menjanjikan di masa yang akan datang. Pembuatan bioetanol tersebut melaluihidrolisis, fermentasi dan pemurnian. Tahap hidrolisis terdiri dari likuifikasi menggunakanenzim alfa-amilase dan tahap sakarifikasi menggunakan enzim glukoamilase.Penelitian dilakukan dengan memvariasikan kekentalan larutan pati awal menjadi10, 12 dan 15 baume dan jumlah enzim glukoamilase sebanyak 0,4 mg/bk dan 0,6 mg/bk.Hasil terbaik yang diperoleh akan dibandingkan dengan penggunaan enzim imobilisasipada tahap sakarifikasi. Tahap fermentasi dilakukan dengan menggunakan fermipan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekentalan larutan dengan 10 baumemenghasilkan konsentrasi yang cukup baik untuk diolah oleh fermipan menjadi bioetanol.Jumlah enzim glukoamilase sebanyak 0,6 mg/bk memberikan hasil bioetanol yang tinggi.Enzim imobilisasi dapat menghasilkan konsentrasi glukosa yang sama tingginya denganeznzim glukoamilase murni, namun masih sedikit dapat diolah oleh fermipan untukmenghasilkan bioetanol.
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI GARAM DESA OLIO, PROVINSI NTT MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN GARAM KONSUMSI BERYODIUM Kevin Cleary Wanta; Herry Santoso; Arry Miryanti; Judy Retti B. Witono
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v4i1.2381

Abstract

Petani garam di Desa Olio, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur menggunakan metode konvensional untuk memproduksi garam. Garam tersebut memiliki harga jual yang tidak stabil. Bahkan, dalam kondisi ekstrem, harga jual dari garam tersebut sangat rendah. Akibatnya, kesejahteraan para petani garam masih berada pada tingkat yang rendah. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani garam dengan cara menaikkan nilai ekonomis dari produk tersebut. Salah satu usaha untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah dengan memproduksi garam konsumsi beryodium. Garam ini memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi dan lebih stabil. Bentuk kegiatan pengabdian ini berupa kegiatan pelatihan dan pendampingan. Tim pengabdi memberikan bekal materi tentang produksi garam konsumsi beryodium. Kemudian, tim pengabdi juga menghibahkan satu unit alat produksi, yang berupa ribbon mixer. Kegiatan pengabdian ini berhasil dilakukan sesuai dengan rencana. Pelaksanaan kegiatan ini mampu memberikan dampak positif. Hal ini terlihat dari adanya perubahan motivasi, inisiatif, dan perilaku para petani garam di mana para petani sudah memulai untuk membuat usaha produksi garam konsumsi beryodium. Dengan melihat adanya perubahan yang positif, tim pengabdi melakukan pendampingan kepada para petani garam tersebut. Kegiatan pendampingan ini terus dilakukan karena ke depannya, realisasi usaha ini masih membutuhkan persiapan yang banyak dan tantangan yang akan dihadapi oleh petani garam masih besar
Penerapan Teknologi 3D Rope Evaporator dalam Usaha Peningkatan Produksi Garam Rakyat di Desa Olio, Nusa Tenggara Timur Kevin Cleary Wanta; Vincent; Yeremias Juma; Arry Miryanti; Herry Santoso; Judy Retti B. Witono
Journal of Appropriate Technology for Community Services Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jattec.vol4.iss2.art7

Abstract

Desa Olio, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memproduksi garam. Selama ini, produksi garam dilakukan secara konvensional di mana tambak garam secara horizontal digunakan sebagai media penguapan air laut. Akan tetapi, penggunaan tambak garam ini memiliki kelemahan, seperti produksi garam yang terbatas akibat pengaruh iklim dan membutuhkan waktu produksi yang lebih lama. Kegiatan pengabdian ini ditujukan untuk mengenalkan dan menerapkan teknologi 3D rope evaporator sebagai media penguapan air laut yang mampu memberikan hasil positif terhadap produksi garam. Penggunaan teknologi ini mampu meningkatkan laju penguapan sehingga jumlah garam yang diproduksi semakin banyak. Teknologi ini dibangun secara prototipe di lahan milik petani garam, kemudian diuji coba dan dievaluasi perfomansinya. Hasil uji coba tersebut kemudian disosialisasikan di mana 3D rope evaporator yang dibangun mampu mempercepat proses penguapan air laut dan mampu menghasilkan produk garam yang lebih halus dan lebih putih. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini jelas tidak hanya berhenti saat ini saja. Ke depannya, kegiatan ini akan dilanjutkan dengan fokus kegiatan yang berbeda di antaranya pendampingan dan konsultasi terkait tahap scale up teknologi, pemurnian garam, dan diversifikasi produk garam.
Analisis kelayakan finansial dan non finansial untuk pendirian pabrik pakan ikan berbasis maggot Wanta, Kevin Cleary Wanta Cleary; Julianto, Shelvia; Fynn, Vincentius Felix; Miryanti, Arry; Kumalaputri, Angela Justina; Santoso, Herry; Tjuaja, Rudy; Witono, Judy Retti
Jurnal Rekayasa Proses Vol 17, No 2 (2023)
Publisher : Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jrekpros.80087

Abstract

Sektor perikanan di Indonesia tergolong sebagai sektor yang sangat besar, baik dalam hal produksi maupun konsumsinya. Kondisi ini menyebabkan kegiatan budidaya ikan juga akan meningkat seiring dengan kebutuhannya. Salah satu masalah yang dihadapi dalam kegiatan tersebut adalah masalah pakan ikan yang mahal. Untuk itu, pendirian pabrik pakan ikan yang murah dengan produk yang memenuhi standar nutrisi merupakan peluang besar. Studi ini mempelajari tentang evaluasi ekonomi terhadap kelayakan finansial dan non finansial dari pabrik pakan ikan berbasis maggot. Analisis kelayakan finansial yang telah dilakukan menunjukkan bahwa nilai ROI, PBP, NPV, IRR, dan BEP sebesar 20,84%, 5,48 tahun, Rp 307.103.117, 15,36%, dan 32,11%, secara berurutan. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, seluruh parameter kelayakan finansial menunjukkan bahwa pabrik pakan ikan berbasis maggot ini layak untuk didirikan. Tidak hanya itu, pendirian pabrik tersebut juga memberikan pengaruh positif secara non finansial. Aspek lingkungan, teknikal, sosial-ekonomi, dan pasar mendukung kelayakan pendirian pabrik ini. Lebih jauh, pabrik pakan ikan ini juga mendukung usaha untuk mengatasi permasalahan sampah organik. Kegiatan budidaya maggot dengan menggunakan sampah organik ini akan tumbuh karena maggot yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan baku utama untuk produksi pakan ikan.
Analisis kelayakan finansial dan non finansial untuk pendirian pabrik pakan ikan berbasis maggot Wanta, Kevin Cleary Wanta Cleary; Julianto, Shelvia; Fynn, Vincentius Felix; Miryanti, Arry; Kumalaputri, Angela Justina; Santoso, Herry; Tjuaja, Rudy; Witono, Judy Retti
Jurnal Rekayasa Proses Vol 17, No 2 (2023)
Publisher : Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jrekpros.80087

Abstract

Sektor perikanan di Indonesia tergolong sebagai sektor yang sangat besar, baik dalam hal produksi maupun konsumsinya. Kondisi ini menyebabkan kegiatan budidaya ikan juga akan meningkat seiring dengan kebutuhannya. Salah satu masalah yang dihadapi dalam kegiatan tersebut adalah masalah pakan ikan yang mahal. Untuk itu, pendirian pabrik pakan ikan yang murah dengan produk yang memenuhi standar nutrisi merupakan peluang besar. Studi ini mempelajari tentang evaluasi ekonomi terhadap kelayakan finansial dan non finansial dari pabrik pakan ikan berbasis maggot. Analisis kelayakan finansial yang telah dilakukan menunjukkan bahwa nilai ROI, PBP, NPV, IRR, dan BEP sebesar 20,84%, 5,48 tahun, Rp 307.103.117, 15,36%, dan 32,11%, secara berurutan. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, seluruh parameter kelayakan finansial menunjukkan bahwa pabrik pakan ikan berbasis maggot ini layak untuk didirikan. Tidak hanya itu, pendirian pabrik tersebut juga memberikan pengaruh positif secara non finansial. Aspek lingkungan, teknikal, sosial-ekonomi, dan pasar mendukung kelayakan pendirian pabrik ini. Lebih jauh, pabrik pakan ikan ini juga mendukung usaha untuk mengatasi permasalahan sampah organik. Kegiatan budidaya maggot dengan menggunakan sampah organik ini akan tumbuh karena maggot yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan baku utama untuk produksi pakan ikan.