Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Optimasi Proses Ozonasi Untuk Penurunan Kadar Krom (Cr) dalam Limbah Cair Elektroplating dengan Metode Respon Permukaan Aji Prasetyaningrum; M. Djaeni; Bakti Jos; Yudhy Dharmawan
Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia "Kejuangan" 2017: PROSIDING SNTKK
Publisher : Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industrial wastewater from electroplating process containing the heavy metals, such as Chromium (Cr). The initial content of Cr in electroplating waste water was approximately 78.24 ppm. The Cr content may be discharged into waters and safe for the environment is 2 ppm.Industrial electroplating waste water usually treated with a combination of chemical and physical processes such as coagulation and flocculation. However, conventional processing system requires a long of processing time and a large area. This study aims to provide an alternative treatment of electroplating wastewater through the application of ozonation technology. Response Surface Methodology was used to obtain optimum conditions in decreased levels of Cr content. Variable for ozonation process included of ozonation time (X1), pH (X2) and ozone gas flow rate (X3). The results showed that the effectiveness of ozonation treatment increase at lower pH. The high value of correlation (R2 = 0.93767) indicated that a high correlation values between the experimental and prediction data. The optimum conditions for Cr degradation at 30 minutes of ozonation treatment, pH 2 and ozone gas flow rate of 3 L min-1, with the lowest contentration of Cr was 1.92 ppm.
Kesetimbangan Fasa Ekstraksi β-Karotin Dari Minyak Sawit dengan CO2 Superkritik Aji Prasetyaningrum
Reaktor Volume 3 No.1 Desember 1999
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5586.732 KB) | DOI: 10.14710/reaktor.3.1.26-33

Abstract

Karotin merupakan komponen minor bernilai tinggi yang terkandung dalam minyak sawit. Peranan karotin adalah sebagai unsure pendukung vitamin A dan mencegah penyakit kanker. Hal ini membantu meningkatkan harga jual dari β-karotin.Untuk bahan makanan dan obat-obatan perlu dikembangkan metode pemisahan yang dapat mengambil produk tanpa mendegradasi bahan bakunya. Ekstraksi dengan pelarut superkritik merupakan metode pemisahan yang memanfaatkan daya melarutkan dan sifat-sifat difusional fluida superkritik. Penggunaan pelarut tidak berbahaya (CO2) dan dapat dipisahkan dari produk akhir dengan metode pemisahan yang sederhana dan hemat energy merupakan keunggulan proses ini.Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan model kesetimbangan fasa ekstraksi superkritik β-karotin dari minyal sawit dengan persamaan keadaan Redlich-Kwong-Soave dan Peng Robinson yang dilengkapi aturan pencampuran asli maupun aturan pencampuran Kwak-Mansoori. Data yang tersedia dari literature dipergunakan untuk menentukan harga optimum parameter interaksi biner dalam system tersebut. Model kesetimbangan fase yang didapat selanjutnya digunakan untuk melacak kondisi operasi serta untuk memerikan gambaran tentang kebutuhan perancangan peralatan pemisahan.Hasil penelitian menunjukkan kondisi operasi yang optimal untuk proses ekstrasi superkritik β-karotin dari minyak sawit adalah pada suhu 70 0C dan tekanan 300 bar.pada kondisi operasi tersebut dicapai selektivitas proses yang tertinggi.Kata kunci : β-karotin, minyak sawit, CO2 superkritik
PEMANFAATAN TONGKOL JAGUNG SEBAGAI ADSORBEN LIMBAH LOGAM BERAT Nur Rokhati; Aji Prasetyaningrum; Nur ‘Aini Hamada; Adi Lamda Cahyo Utomo; Hery Budiarto Kurniawan; Imam Husnan Nugroho
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v6i2.5508

Abstract

Logam berat adalah istilah untuk logam-logam seperti Cd, Cr, Cu, Hg, Ni, Pb, dan Zn yang sering berhubungan dengan polusi dan toksisitas. Adsorpsi merupakan metode yang paling sering digunakan untuk menghilangkan ion logam. Tongkol jagung berpotensi menjadi adsorben karena kadar selulosanya yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji performa tongkol jagung sebagai adsorben ion Cr(VI) dan Cd(II). Penelitian dimulai dengan perlakuan awal adsorben dan dilanjutkan dengan proses adsorbsi. Kadar logam berat dihitung dengan metode spektrofotometri. Nilai efisiensi penyerapan Cd(II) meningkat dengan adanya perlakuan awal menggunakan suhu tinggi. Jumlah logam yang terserap semakin banyak seiring dengan lamanya waktu adsorpsi dengan efisiensi penyerapan sebesar 94,76% untuk Cr(VI) dan 83,96% untuk Cd(II). Penambahan jumlah adsorben tongkol jagung juga meningkatkan efisiensi penyerapan logam kromium hingga 82,33% dan kadmium sebesar 83,98%. Sedangkan jumlah ion Cr(VI) yang terserap tidak linear dengan penambahan kecepatan pengadukan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa tongkol jagung berpotensi digunakan sebagai adsorben ion logam berat dengan efisiensi di atas 80%.  Kata kunci: adsorpsi, kadmium, kromium, tongkol jagung AbstractHeavy metal is a term for metals such as Cd, Cr, Cu, Hg, Ni, Pb, and Zn, often associated with pollution and toxicity. Adsorption is the most commonly used method to remove metal ions. Corncob have the potential to be an adsorbent because of their high cellulose content. This study aimed to examine the performance of corncob as an adsorbent of Cr(VI) and Cd(II) ions. The study began with the pretreatment of the adsorbent and continued with the adsorption process. Heavy metal concentration was calculated by the spectrophotometric method. The value of the absorption efficiency of Cd(II) increased with the pretreatment using high temperature. The amount of metal adsorbed increased with the length of adsorption time with the absorption efficiency of 94.76% for Cr(VI) and 83.96% for Cd(II). The addition of corncob adsorbent also increased the efficiency of chromium metal absorption up to 82.33% and cadmium by 83.98%. Meanwhile, the amount of Cr(VI) ion adsorbed was not linear with increasing stirring speed. Based on the results, it can be concluded that corncob could be used as heavy metal ion adsorbents with an efficiency above 80%. Keywords: adsorption, cadmium, chromium, corn cob