Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Informatika

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) UNTUK PENENTUAN KESESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN (STUDI KASUS: KABUPATEN SEMARANG) Hartati, Sri; Nugroho, Adi
Jurnal Informatika Vol 6, No 2: Juli 2012
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.425 KB)

Abstract

Penentuan kesesuaian lahan (pemukiman, industri, kehutanan, rekreasi, serta tempat pembuangan limbah) di suatu daerah tertentu merupakan hal yang sangat memerlukan perhatian para pengambil keputusan baik di tingkat pusat maupun daerah. Berbagai parameter (misalnya jaringan jalan, kemiringan lereng, ketersediaan air, dan sebagainya) perlu dipertimbangkan secara seksama sehingga para pengambil keputusan bisa melakukan pengambilan keputusan yang berkualitas berkaitan dengan kesesuaian lahan. Dalam tulisan ini, kami memilih  metoda AHP (Analytical Hierarchy Process) sebagai metoda yang akan digunakan sebagai basis pengambilan keputusan. Berkaitan dengan hal ini, SIG (Sistem Informasi Geografis) yang mampu melakukan visualisasi area geografis tertentu dapat digunakan sebagai sarana untuk menampilkan hasil perhitungan AHP ke layar monitor komputer atau ke dalam bentuk peta tercetak.
IMPLEMENTASI KOMPUTASI AWAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI GOOGLE APP ENGINE (GAE) DAN AMAZON WEB SERVICES (AWS) Nugroho, Adi; Mustofa, Khabib
Jurnal Informatika Vol 6, No 1: Januari 2012
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.425 KB)

Abstract

Interoperabilitas, dalam arti cara bagaimana suatu sistem yang memiliki platform perangkat keras dan perangkat lunak tertentu dapat berkomunikasi dengan sistem-sistem yang memiliki platform yang berbeda, mungkin merupakan bagian dari ‘masa lalu’. Di masa-masa yang akan datang, interoperabilitas yang selama ini ditangani secara manual oleh organisasi-organisasi/perusahaan-perusahaan akan ditangani langsung oleh vendor-vendor penyedia komputasi awan (cloud computing) yang memang memiliki sumberdaya-sumberdaya manusia (analis sistem, pemrogram, pakar jaringan), perangkat keras (komputer-komputer server yang berjumlah sangat banyak dan berkemampuan raksasa), serta perangkat lunak (sistem operasi, server aplikasi, server Web) yang memang memenuhi syarat untuk itu. Di masa yang akan datang, untuk mendapatkan layanan-layanan  (service) dan tempat penyimpanan tertentu, organisasi-organisasi/ perusahaan-perusahaan tidak perlu berinvestasi terlalu tinggi untuk menyediakannya sendiri; mereka bisa saja menyewanya dari vendor-vendor komputasi awan yang saat ini mulai bermunculan. Google dan Amazon adalah para pendahulu dari teknologi komputasi awan (cloud computing) ini. Melalui tulisan ini, kita tidak akan membahas struktur internal keduanya secara rinci, melainkan kita akan mencoba membahas kelebihan serta kekurangan kedua vendor komputasi awan ini dari sudutpandang para manajer di bidang Teknologi Informasi yang akan melakukan investasi yang bermanfaat bagi organisasi/perusahaannya.