Tutung Hadiastono
Unknown Affiliation

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Compatibility of Lemongrass Extract with Spodoptera litura Nuclear Polyhedrosis Virus Against Spodoptera litura on Soybean Plants Nafisatul Afidah; Tutung Hadiastono; Bedjo Bedjo; Fery Abdul Choliq
Journal of Tropical Plant Protection Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtpp.2021.002.1.2

Abstract

Armyworm (Spodoptera litura) is an important pest that damages the leaves of soybean. SlNPV is one type of pathogen that has potential as a biocontrol agent to control armyworms because it is specific, selective, and effective. This study aimed to investigate the compatibility between the lemongrass and SlNPV in controlling armyworm. The Research was conducted at the Laboratory of Indonesian Legumes and Tuber Crops Research Institute (ILETRI) from February 2016 until April 2016. The study using completely randomized design with 7 treatments and 3 replication with a treatment that consists of control, SlNPV-JTM 97C 1,5 × 106 PIB/ml, 10% of lemongrass extract, a combination SlNPV-JTM 97C fixed concentrate of 1,5 × 106 PIB/ml with 2.5%, 5%, 7.5%, and 10% of lemongrass extract. The results showed that the combination of SlNPV-JTM 97C 1.5 × 106 PIB/ml with 10% lemongrass had the highest level of virulence, with 96% of mortality on larva 100% on the pupa stage, so that the combination of SlNPV and lemongrass extracts was compatible in controlling S.litura. 
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KALIUM (KNO3) TERHADAP INFEKSI Tobacco Mosaik Virus (TMV) PADA BEBERAPA VARIETAS TEMBAKAU VIRGINIA (Nicotiana tabacum L.) Anna Sartika Hutapea; Tutung Hadiastono; Mintarto Martosudiro
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 2 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk K (KNO3) terhadap serangan TMV, pertumbuhan dan produksi pada tiga varietas tembakau. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca dan Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya pada bulan Februari hingga Agustus 2013. Metode penelitian pada percobaan ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) yang disusun secara faktorial dengan 2 faktor dan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah 3 varietas tembakau Virginia (PVH 09, NC 297, dan Coker 176) dan faktor kedua adalah pemberian 4 taraf dosis pupuk KNO3 sehingga diperoleh 12 kombinasi perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian berbagai dosis K (KNO3) pada tiga varietas tembakau Virginia tidak mempengaruhi intensitas serangan  TMV. Perbedaan varietas berpengaruh terhadap parameter jumlah daun sedangkan pemberian berbagai dosis K (KNO3) mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman tembakau pada parameter bobot kering daun. Terdapat interaksi beberapa varietas dengan dosis pupuk K (KNO3) pada parameter bobot kering daun. Pemberian dosis 100 kg/ha K (KNO3) pada varietas NC 297 dapat meningkatkan bobot kering daun sebesar 52,33 g.
PENGARUH BERBAGAI JENIS EKSTRAK NABATI TERHADAP INFEKSI Cucumber Mosaic Virus (CMV) PADA TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) Roswita Nur Kumalasari; Mintarto Martosudiro; Tutung Hadiastono
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak nabati tersebut sebagai virus inhibitor CMV untuk tanaman mentimun. Percobaan ini dilaksanakan di Rumah Kawat dan Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang pada bulan Mei sampai September 2014.  Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Langkap membandingkan peran  empat macam ekstrak nabati sebagai inhibitor infeksi virus CMV dan diulang empat kali. Konsentrasi yang digunakan 50%, dengan perlakuan ekstrak nabati Euchornia crassipes, Euchema alvarezii, Mirabilis jalapa, Amaranthus spinosus dan kontrol. Variabel pengamatan terdiri dari masa inkubasi dan intensitas penyakit. Data pengamatan dianalisis dengan menggunakan uji F pada taraf 5%. Apabila berbeda nyata, maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf kesalahan  5%. Hasil penelitian menunjukkan Euchornia crassipes, Euchema alvarezii, Mirabilis jalapa, Amaranthus spinosus memiliki waktu inkubasi yang nyata lebih panjang dibandingkan kontrol dan mampu berperan sebagai inhibitor CMV bagi tanaman mentimun. Kata Kunci : Ekstrak nabati, CMV, inhibitor, mentimun
Ekstrak Bayam Duri (Amaranthus spinosus L.) sebagai Penginduksi Ketahanan Tanaman Cabai Besar (Capsicum annuum L.) Terhadap Infeksi Cucumber Mosaic Virus (CMV) Vivi Tri Kristyaningrum; Mintarto Martosudiro; Tutung Hadiastono
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh frekuensi aplikasi ekstrak bayam duri (Amaranthus spinosus)yang efektif sebagai pemicu ketahanan sistemik terinduksi pada tanaman cabai besar terinfeksi CMV.Percobaan dilaksanakan di Rumah Kawat dan Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malangpada bulan Mei sampai September 2014.Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 5 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan terdiri dari A0: Tanpa aplikasi ekstrak bayam duri; A1: Ekstrak daun bayam duri diaplikasi sebanyak satu kali pada tanaman cabai besar pada umur tanaman 14 hari setelah tanam(HST); A2: Ekstrak daun bayam duri diaplikasi sebanyak dua kali pada tanaman cabai besar pada umur tanaman 14 dan 18 HST; A3: Ekstrak daun bayam duri diaplikasi sebanyak tiga kali pada tanaman cabai besar pada umur tanaman 14, 18, dan 22 HST; A4: Ekstrak daun bayam duri diaplikasi sebanyak empat kali pada tanaman cabai besar berumur 14, 18, 22, dan 26 HST. Data pengamatan dianalisis dengan menggunakan uji F pada taraf 5%.Apabila berbeda nyata, maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf kesalahan 5%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua perlakuan ekstrak bayam duri mampu memperpanjang masa inkubasi dan menunda kemunculan gejala, tetapi hanya pada perlakuan aplikasi 3 kali yang mampu menurunkan intensitas serangan CMV. Kata kunci : CMV, cabai besar, A. spinosus, ketahanan sistemik terinduksi
PENGARUH PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) TERHADAP INFEKSI PEANUT STRIPE VIRUS (PStV), PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L. ) VARIETAS GAJAH Lilya Echa Febriyanti; Mintarto Martosudiro; Tutung Hadiastono
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian telah dilaksanakan di screenhouse di Desa Jatikerto Kec. Kromengan Kab. Malang dan  Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, dari bulan Maret 2014 sampai September  2014. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan delapan perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan penelitian yaitu (1) kacang tanah yang tidak diaplikasikan PGPR (kontrol), pemberian PGPR isolat tunggal meliputi (2) B. subtilis, (3) P. fluorescens, dan (4)  Azotobacter sp., sedangkan PGPR kombinasi meliputi (5) B. subtilis dan P. fluorescens, (6) B. subtilis dan Azotobacter sp.,(7) P. fluorescens dan Azotobacter sp., dan (8) B. subtilis, P. fluorescens, dan  Azotobacter sp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi B. subtilis dan P. fluorescens dapat memperpanjang masa inkubasi dan menurunkan intensitas PStV tanaman kacang tanah.  Azotobacter sp. dan semua kombinasi PGPR dapat meningkatkan tinggi tanaman kacang tanah. PGPR isolat tunggal B. subtilis dan kombinasi P. fluorescens dan Azotobacter sp., serta kombinasi B. subtilis, P. fluorescens, dan  Azotobacter sp. dapat meningkatkan jumlah polong dan bobot basah polong  kacang tanah, tetapi hanya aplikasi B. subtilis yang dapat meningkatkan bobot kering polong  kacang tanah. Kata Kunci: PGPR, Bacillus subtilis, Pseudomonas fluorescens, Azotobacter sp., PStV, kacang tanah
JAMUR PATOGEN SERANGGA DARI FILOPLAN TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum Mill.) DAN UJI VIRULENSI TERHADAP Spodoptera litura Fabricius (LEPIDOPTERA: NOCTUIDAE) Chusnul Fuadah; Aminudin Afandhi; Tutung Hadiastono
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 4 No. 2 (2016)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jamur patogen serangga telah diisolasi dari filoplan tanaman tomat yang ditanam di ketinggian 635 dan 1095 m dpl. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui isolat jamur patogen serangga yang virulen terhadap Spodoptera litura. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Jurusan Hama dan Penyakit Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang, pada 26 Januari 2015 hingga 5 Juni 2015. Isolasi jamur patogen serangga dengan menumbuhkan bagian filoplan tomat pada media Sabouraud Dextrose Agar Yeast (SDAY). Isolat jamur yang diperoleh diidentifikasi secara makroskopis dan mikroskopis. Hasil penelitian menunjukkan isolat jamur yang diperoleh dari filoplan tanaman yang ditanam di ketinggian 1095 m dpl yaitu Lecanicillium sp., Aspergillus sp. (2 isolat), Fusarium sp. (3 isolat), Trichoderma sp. (2 isolat) dan Penicillium sp. Isolat jamur yang diperoleh dari filoplan tanaman yang ditanam di ketinggian 635 m dpl yaitu Aspergillus sp., Fusarium sp. (2 isolat), Trichoderma sp., Penicillium sp., Culvularia sp. (2 isolat). Jamur  Lecanicillium sp. memiliki virulensi tertinggi dibandingkan jamur Aspergillus sp., Fusarium sp., Trichoderma sp., dan Penicillium sp. Jamur Lecanicillium sp. sebagai jamur patogen serangga, sedangkan Aspergillus sp., Fusarium sp., Trichoderma sp., dan Penicillium sp. sebagai jamur oportunistik.
KETAHANAN EMPAT VARIETAS TOMAT (Lycopersicum esculentum MILL.) TERHADAP INFEKSI Tobacco Mosaic Virus (TMV) Nevi Linda Purnamasari; Tutung Hadiastono; Fery Abdul Choliq
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 4 No. 3 (2016)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan tanaman dan ketahanan empat varietas tomat yang diinfeksi Tobacco Mosaic Virus (TMV). Percobaan ini dilaksanakan di Rumah Kawat dan Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya pada bulan Oktober 2014 hingga Januari 2015. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan empat perlakuan varietas tomat, yaitu: Permata, Juliet, Andhini dan Murni, setiap perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan varietas Juliet merupakan varietas yang tahan terhadap infeksi TMV dengan skor rata-rata 4,42, varietas Murni merupakan varietas yang agak tahan terhadap infeksi TMV dengan skor rata-rata 4,01, sedangkan Andhini merupakan varietas rentan dengan skor rata-rata 3,76 dan varietas Permata merupakan varietas sangat rentan terhadap infeksi TMV dengan skor rata-rata 3,36. Infeksi virus dapat mengakibatkan penurunan tinggi tanaman, jumlah daun, bobot basah, dan bobot kering tanaman sebesar masing-masing 23,82%, 19,42%, 41,55%, dan 48,71%.
SINERGISME EKSTRAK DAUN PAITAN (Tithonia diversifolia) DENGAN Spodoptera litura NUCLEAR POLYHEDROSIS VIRUS (SlNPV) JTM 97C PADA Spodoptera litura DI TANAMAN KEDELAI Vini Nurroyani; Tutung Hadiastono; Aminudin Afandhi; Bedjo Bedjo
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 5 No. 1 (2017)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui sinergisme kombinasi ekstrak daun paitan dengan SlNPV JTM 97C yang ditunjukkan oleh persentase mortalitas larva S. litura, pupa dan imago yang terbentuk. Penelitian dilakukan di Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (BALITKABI). Perlakuan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan dan 3 ulangan, yaitu: kontrol, ekstrak daun paitan 100g/l, SlNPV JTM 97C konsentrasi 1x1011 PIB/ml,  1,5x1011 PIB/ml, ekstrak daun paitan+SlNPV 1x1011 PIB/ml, ekstrak daun paitan+SlNPV 1,5x1011 PIB/ml. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun paitan yang dikombinasikan dengan SlNPV JTM 97C bersifat sinergis. Persentase mortalitas larva S. litura akibat ekstrak daun paitan yang dikombinasikan dengan SlNPV JTM 97C lebih tinggi dibandingkan ekstrak daun paitan. Mortalitas larva S. litura akibat ekstrak daun paitan yang dikombinasikan dengan SlNPV JTM 97C 1x1011 PIB/ml dan 1,5x1011 PIB/ml sebesar 37,78% dan 44,45%, sedangkan akibat ekstrak daun paitan sebesar 26,67%. Ekstrak daun paitan sebagai pestisida nabati yang dikombinasikan dengan virus patogen SlNPV JTM 97C sebagai bahan pengendalian yang ramah lingkungan dan berpotensi untuk dikembangkan dalam mengendalikan hama S. litura.