Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

REALITAS AKTUAL PRAKSIS KURIKULUM: Analisis terhadap KBK, KTSP dan Kurikulum 2013 Loeziana Uce
Jurnal Ilmiah Didaktika Vol 16, No 2 (2016): Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA Februari 2016
Publisher : Center for Research and Publication Universitas Islam Negeri (UIN) of Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jid.v16i2.596

Abstract

Curriculum is one of important elements in education that need to be designed well in order to succeed teaching and learning process in schools. The meaning of praxis of curriculum is closely related to what and how educational curriculum had been validated and enforceable. This paper discusses the factual condition of curriculum in Indonesia, including the background of curriculum change since the promulgation of National Education System, and also about the implementation of the concept of Competency Based Curriculum (CBC/KBK), Education Unit Level Curriculum (SBC) and Curriculum 2013. The results of this study indicate that changes of curriculum are necessary. Nonetheless, curriculum changes implemented should have strong fundamentals and careful planning; hence it does not confuse the policy makers in the area of education.
Urgensi Pemilihan Alat Permainan Anak Usia Dini sebagai Perangsang Perkembangan Otak Anak Loeziana Uce
Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 11, No 4 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jm.v11i4.12163

Abstract

Learning while playing can fulfill children's happiness, because children's brain growth will increase when children feel fun and happiness. Therefore, game tools are used as learning resources for children, besides the characteristics of game tools and tips for choosing them must be known by parents or teachers. The method used is a qualitative method with the type of research being literature. The results of the study indicate that the game tool is a tool designed or made to be a source of learning for early childhood in order to get a good learning experience. Some experts state that children play because they have excess energy. This energy encourages them to do activities so that they are free from feeling depressed. Furthermore, Guslinda and Kurnia argue that educational game tools are types of equipment or objects that can be used in playing where these objects can encourage and develop all children's abilities. Then the characteristics of educational game tools, one of which is a game tool that can be played with various purposes and benefits. Knowing or paying attention to the types of equipment is also very important as paying attention to the design is easy and simple. When choosing a game tool, one must choose a variety of toys. In order to avoid bad things, before choosing a game tool, observe the forms and types of games that children like.
APLIKASI PSIKOLOGI PENDIDIKAN PADA PENGEMBANGAN TEORI MENGAJAR Loeziana Uce
Pedagogik : Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Aceh Vol 5, No 2, Oktober (2018)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.475 KB) | DOI: 10.37598/pjpp.v5i2.580

Abstract

Keterkaitan aktifitas belajar dan mengajar yang kini dikenal dengan istilah pembelajaran kenyataannya  cukup kuat.Oleh karenanya kajian ini juga akan mengupas  variabel-variabel yang terkait dengannya. Dalam pengembangan pembelajaran yang di dalamnya tercakup kegiatan mengajar dan peserta didik yang belajar, diperlukan suatu kiat psikologis untuk lebih menjurus pada efektifitas pencapaian tujuan belajar., beberapa  variable  yang  merupakan  kesatuan dalam menunjang hal tersebut diantaranya adalah usaha memotivasi, usaha memberikan informasi dan usaha memberi keteladanan bagi peserta didik, Aplikasi psikologi pendidikan dalam ilmu mengajar terlihat dalam berbagai terapan pembelajaran antara lain pada teori belajar yang dipilih, model-model pembelajaran, alokasi waktu dan sarana yang digunakan. Tentu aplikasi pada lapangan tersebut bukanlah sesuatu yang final, tetapi masih memungkinkan muncul pada sendi-sendi lain dari upaya mengajar berkesan.
Pengaruh Asupan Makanan Terhadap Kualitas Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini Loeziana Uce
Bunayya Vol 4, No 2 (2018): Juli 2018
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.592 KB)

Abstract

Kualitas anak masa kini merupakan penentu kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di masa yang akan datang. Oleh karenanya, pembangunan manusia masa depan harus dimulai dengan pembinaan anak di masa sekarang dengan tidak mengabaikan periode tumbuh kembang manusia. Periode tumbuh kembang tersebut mencakup dua aspek yang berbeda tetapi saling berkesinambungan. Tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya faktor lingkungan, faktor herediter, dan faktor hormonal. Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, diantara kebutuhan yang harus diperhatikan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak adalah pola dan jenis asupan makanan harus yang baik agar proses pertumbuhan dan perkembangannya berjalan dengan baik. Asupan gizi anak usia dini haruslah diperhatikan, terutama dalam 5 tahun pertama dalam kehidupannya karena asupan gizi anak usia dini pada masa tersebut akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kebutuhan gizi anak di usia balita bisa menjadi masalah besar jika tidak mendapat perhatian yg cukup.
URGENSI PEMBEKALAN PEDAGOGIK KEPADA ORANG TUA Loeziana Uce
Bunayya Vol 7, No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/bunayya.v7i1.9289

Abstract

Orang tua bertanggung jawab dalam pendidikan anak, oleh karena itu orang tua sangat penting dalam memahami pedagogic. Metode penelitian ini merupakan metode kualitatif Untuk memperoleh data yang valid dan akurat urgensi pembekalan pedagogic kepada orang tua, digunakan jenis penelitian yang sesuai dengan permasalahan tersebut yaitu studi kepustakaan (library research). Pedagogic merupakan suatu ilmu atau seni mendidik yang mempelajari tentang ilmu anak untuk membimbing dan mendidik anak atau ilmu dan seni mengajar. Terdapat beberapa manfaat pedagogic salah satunya memanusiakan manusia. kompetensi pedagogik adalah kemampuan seorang pendidik (guru atau orang tua) dalam mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi kemampuan dalam memahami peserta didik. Terdapat berbagai cara yang dilakukan oleh orang tua untuk pendidikan anaknya baik pendidikan formal ataupun non formal seperti mengontrol waktu belajar dan lain-lain.
THE GOLDEN AGE : MASA EFEKTIF MERANCANG KUALITAS ANAK Loeziana Uce
Bunayya Vol 1, No 2 (2015): Juli 2015
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.356 KB)

Abstract

Mencetak anak sukses bukan hanya tergantung pada lembaga pendidikan formal, melainkan bisa kita mulai dengan memberikan pendidikan di dalam keluarga sejak usia dini. Satu diantara faktor penentu keberhasilan mencetak anak yang berkualitas adalah dengan memanfaatkan suatu kesempatan emas, atau masa keemasan dalam periodisasi tumbuh kembanh mausia atau yang dalam kajian periodisasi pertumbuhan dan perkembangan manusia. dikenal dengan istilah The Golden Age. Dari berbagai penelitian ditemukan bahwa The Golden Age ini terdapat pada masa konsepsi,yakni sejak manusia masih sebagai janin dalam Rahim ibunya hingga beberapa tahun pertama kelahirannya yang diistilahkan dengan usia dini. Dalam kajian mengenai The golden age yang berarti masa keemasan dalam periodisasi kehidupan ini, ternyata peranannya mengambil porsi cukup besar dalam menentukan kualitas manusia. Dari berbagai penelitian diketahui bahwa the Golden Age merupakan masa yang sangat efektif dan urgen untuk dilakukannya optimalisasi berbagai potensi kecerdasan yang dimiliki oleh anak manusia untuk menuju Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Keberhasilan ataupun kegagalan pengembangan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual seorang anak sering terletak pada tingkat kemampuan dan kesadaran orang tua dalam memanfaatkan peluang pada masa keemasan ini. Tingkat optimalisasi peran pengasuhan orang tua yang kontinyu dan konsisten terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak pada priode tersebut sangat menentukan kualitas anak dikemudian hari. Pengasuhan yang dimaksud adalah perawatan dan pendidikan , selain dengan pemberian nutrisi makanan yang memadai untuk pengembangan kecerdasan intelektual, juga nutrisi pemberian non materi untuk pengembangan kecerdasan emosi dan spiritual yang dilakukan melalui kontinuitas dan konsistensi pengasuhan, pendidikan serta penerapan disiplin dalam internalisasi dan sosialisasi ajaran agama , nilai-nilai moral, sosial dan budaya pada periode the golden age tersebut.
KESEIMBANGAN PERAN GENDER DALAM AL-QUR’AN Loeziana Uce
Takammul : Jurnal Studi Gender dan Islam Serta Perlindungan Anak Vol 9, No 1 (2020): TAKAMMUL
Publisher : Pusat Studi Wanita UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/takamul.v9i1.12564

Abstract

Gender menjadi salah satu diskursus sosial kontemporer yang tak pernah habis diperbincangkan. Tak jarang isu ini dianggap sebagai tema yang sensitif, terutama dalam dunia Islam. Gaungan tuntutan kesetaraan gender yang sering terdengar di duni Barat, dianggap tidak tepat disuarakan dalam Islam. Karena sejatinya Islam telah dengan sempurna mengatur dan menata kehidupan ini. Termasuk kesetaraan antara laki-laki dan perempuan. Namun, tidak berarti persamaan tersebut bermaksud kesetaraan antara keduanya dalam segala aspek. Islam telah menetapkan laki-laki dan perempuan menurut porsi masing-masing, baik dalam hak maupun kewajiban. Yang menjadi catatan penting adalah, keduanya mutlak ada saling kecenderungan, menurut kemampuan, keahlian dan porsinya masing-masing. Inilah yang dinamakan dengan keseimbangan peran, untuk saling melengkapi dan bermitra/bekerja sama dalam mengarungi kehidupan, seperti dalam hal mengurusi dan merawat bumi dan struktural fungsional dalam berumah tangga. Laki-laki dan perempuan memiliki porsinya masing-masing untuk saling melengkapi dan menjalankan perannya. Untuk itu, kesetaraan yang dimaksud Islam adalah kesetaraan yang mengindikasikan keserasian dan keseimbangan antara laki-laki dan perempuan, yang dibangun di atas syari’at, bersandar pada asas kemitran, bukan untuk saling mengungguli maupun mendahului.
Keseimbangan Peran Gender dalam Al-Qur’an Loeziana Uce
Takammul : Jurnal Studi Gender dan Islam Serta Perlindungan Anak Vol 11, No 1 (2022): Takammul
Publisher : Pusat Studi Wanita UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/takamul.v11i1.12165

Abstract

Gender is one of the contemporary social discourses that never ends. Not infrequently this issue is considered a sensitive theme, especially in the Islamic world. The echo of demands for gender equality that is often heard in the West, is considered inappropriate in Islam. Because Islam has perfectly organized and organized this life. This includes equality between men and women. However, this does not mean that the equation means equality between the two in all aspects. Islam has determined men and women according to their respective portions, both in rights and obligations. What is important to note is that both of them absolutely have mutual tendencies, according to their respective abilities, expertise and portions. This is what is called a balance of roles, to complement each other and partner/work together in navigating life, such as in terms of taking care of and caring for the earth and structurally functional in a household. Men and women have their respective portions to complement each other and carry out their roles. For this reason, the equality referred to by Islam is equality that indicates harmony and balance between men and women, which is built on the Shari'ah, relies on the principle of partnership, not to outperform or precede each other.
STRATEGI IMPLEMENTASI PENDEKATAN SCIENTIVIC PADA PEMBELAJARAN Al-QUR’AN HADIS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA MAN DI PROVINSI ACEH Loeziana Uce
Jurnal MUDARRISUNA: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 12, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jm.v12i3.15214

Abstract

This study aims to implement a scientific approach to Qur'an hadith lessons to improve students' critical thinking and scientific skills at the Public Islamic Schools (Madrasah Aliyah) in Aceh province. The research methods used were qualitative, with 13 participants, including: three supervisors and ten Qur'an hadith teachers who served in three Public Islamic Schools in Aceh province, selected purposively. Data was obtained using interviews, observations, and documentation. The result shows; (1) the strategy of implementing a scientific approach to the learning of the Qur'an hadith at the Public Islamic Schools in Aceh province begins with the preparation of a scientific-based learning implementation plan and the application of scientific steps, and (2) The application of a scientific approach has implications for improving students' critical thinking with indicators of students actively engage in learning activities, such as asking and discussing. In addition, it also has implications for improving scientific attitudes, indicated by an increase in student curiosity about learning the Qur'an hadith, respect (objective and honest), thinking critically, creative, openness in group collaboration, perseverance, and care for each other.
PENGGUNAAN GADGET PADA ANAK DITINJAU DARI PSIKOLOGI PENDIDIKAN Saddam Kadafi Saddam Kadafi; Loeziana Uce Loeziana Uce
jurnal ikhtibar nusantara Vol 2 No 2 (2023): Jurnal Iktibar Nusantara
Publisher : STAI Nusantara Kota Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi pada saat ini semakin canggih dan berkembang. Gadget merupakan salah satu perkembangan teknologi yang dapat merubah pola hidup masyarakat, serta menyasar semua kalangan termasuk anak usia pra sekolah. Anak tidak disarankan menggunakan gadget karena dapat mempengaruhi tumbuh kembangnya. Dalam penggunaan gadget terdapat dampak positif serta dampak negatif. Dampak positif dari penggunaan gadget adalah salah satunya dapat merangsang indera penglihatan dan pendengaran. Dan dampak negatif diantaranya adalah pertumbuhan otak yang terlalu cepat, hambatan perkembangan, gangguan tidur, penyakit mental, agresif, pikun digital, adiksi, radiasi dan tidak berkelanjutan. Tentunya ini mempengaruhi perkembangan anak, terutama terhadap kesehatan mental anak usia dini. Kesehatan mental anak merupakan kondisi mental anak yang tidak mengalami penyakit mental, dan kemampuan untuk berpikir secara jernih, mengendalikan emosi, dan bersosialisasi dengan anak seusianya. Kesehatan mental yang kurang baik pada masa anak-anak dapat menyebabkan gangguan perilaku yang lebih serius akibat ketidakseimbangan mental dan emosional, serta kehidupan sosial anak yang kurang baik. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan penggunaan gadget terhadap kesehatan mental anak usia dini. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian pustaka yaitu dengan menghubungkan penelitian dengan literatur yang ada dan mengisi celah dalam penelitian sebelumnya. Hasil penelitian yang diperoleh pada penelitian ini yaitu penggunaan gadget yang mempengaruhi kesehatan mental anak, Pendidikan dan juga sosial.