Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Elektrokoagulasi untuk Penurunan Kadar Kromium (Cr), Chemical Oxygen Demand (COD), dan Total Suspended Solid (TSS) pada Limbah Industri Penyamakan Kulit di Singosari Kabupaten Malang Tunggul Sutanhaji; Bambang Suharto; Shofiyunniswah Shofiyunniswah
Jurnal Dampak Vol 16, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/dampak.16.2.131-138.2019

Abstract

The chromium compounds in the leather tannery wastewater come from the leather tanning process, which is uses 60-70% chromium sulphate compound. Electrocoagulation process generally uses aluminum or iron electrode which can act as sacrificial electrode (electrode acting as anode and cathode). The purposes of this research were to investigate the the removal of Chromium (total Cr), Chemical Oxygen Demand (COD) and Total Suspended Solid (TSS), to find the optimum voltage and contact time in Total Chromium, COD and TSS in tannery wastewater. Method used was the laboratorical method with descriptive data analysis. Mathematical model used was experimental model. Aluminium the plate with 15 cm length and 7 cm width electrodes with voltage variation that are 6, 12 , and 24 Volt. The contact time variation were 20, 40, and 60 second. The observation parameter were Total Chromium, COD and TSS in triplicate. The results showed the quality standards parameter Total Chromium, COD and TSS reached at contact time 70 second by extrapolation. The most optimal electrocoagulation process of tannery wastewater in reducing total Total Chromium, COD and TSS concentrations occurred at 24 Volt with contact time 70 second. The removal efficiency of Total Chromium, COD and TSS were 99,99%; 97,33%; and 84,89%. The energy requirement at the time of 24 Volt voltage and contact time of 70 second, was 0.056 KWH. Determination test value (R2) for each parameter by to the voltage has a value range from 0.961314 to 1. Keywords : COD, Electrocoagulation Method, Tannery Wastewater, Total Chromium, TSS  ABSTRAK Industri penyamakan kulit yang proses produksinya menggunakan kromium sulfat 60-70% berpotensi mencemari lingkungan sekitar pabrik melalui pembuangan limbah cairnya.  Salah satu metode yang efektif untuk pengolahan limbah cair penyamakan kulit adalah dengan metode elektrokoagulasi. Proses elektrokoagulasi umumnya menggunakan elektroda aluminium ataupun besi yang dapat berperan sebagai sacrificial electrode (elektroda yang berperan sebagai anoda dan katoda).  Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui penurunan kadar Kromium (Cr total), Chemical Oxygen Demand (COD) dan Total Suspended Solid (TSS) pada limbah cair penyamakan kulit dengan menggunakan metode elektrokoagulasi, serta mengetahui tegangan dan waktu kontak yang optimum dalam menurunkan kadar logam Kromium (Cr total), Chemical Oxygen Demand (COD) dan Total Suspended Solid (TSS).  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode laboratorik dengan menggunakan analisis data grafik nomograf.  Metode elektrokoagulasi menggunakan aluminium sebagai plat elektroda dengan variasi tegangan 6 Volt, 12 Volt, dan 24 Volt, serta variasi waktu kontak 20 menit, 40 menit, dan 60 menit. Parameter yang diamati, yaitu logam krom total (Cr total), TSS, dan COD dengan 3 kali pengulangan.  Proses elektrokoagulasi limbah cair penyamakan kulit paling optimal dalam menurunkankonsentrasi logam krom total (Cr total), TSS, dan COD terjadi pada tegangan 24 Volt dengan waktu kontak 70 menit. Persentase efisiensi removal pada logam krom total (Cr total) sebesar 99,99%. Persentase efisiensi removal pada TSS sebesar 84,89%; sedangkan % (persen) efisiensi removal pada COD sebesar 97,33%. Kebutuhan energi yang dibutuhkan pada saat tegangan 24 Volt dengan waktu kontak 70, yaitu 0,056 KWH.Nilai uji determinasi (R2) untuk masing-masing parameter yang di uji dengan variasi besarnya tegangan memiliki nilai range 0.961314 hingga 1. Kata Kunci : Elektrokoagulasi, Limbah Cair Penyamakan Kulit, Logam Krom, COD, TSS   
Evaluasi Emisi Karbondioksida (CO2) Terhadap Kecukupan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Di Universitas Brawijaya Kampus I Kota Malang Bambang Suharto; Tunggul Sutan Haji; Niken Puspajwo Pangestuti
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.279 KB) | DOI: 10.21776/ub.jsal.2017.004.02.2

Abstract

Peningkatan gas rumah kaca merupakan permasalahan penting yang dapat mengakibatkan pemanasan global, dimana saat ini emisi karbondioksida (CO2) merupakan komponen utama gas rumah kaca. Penumpukan emisi CO2 terjadi karena bahan bakar fosil yang diambil secara berlebihan dibakar dan dikonversi secara cepat menjadi CO2 yang terlepas ke atmosfer oleh aktivitas transportasi, tungku industri dan rumah tangga, serta pembangkit listrik. Pada tahun 2016, tercatat jumlah penduduk Universitas Brawijaya sebanyak 68.072 yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan karyawan. Berdasarkan data jumlah penduduk di atas terlihat bahwa jumlah penduduk Universitas Brawijaya relatif banyak, maka akan berdampak pada meningkatnya produksi CO2 dari kegiatan kendaraan bermotor, penggunaan gas LPG, sisa hasil pernapasan, serta penggunaan listrik di lingkungan Universitas Brawijaya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui emisi CO2 yang dihasilkan dari aktivitas penduduk di Universitas Brawijaya Kampus I Kota Malang dan untuk mengetahui kecukupan ruang terbuka hijau (RTH) dalam menyerap emisi CO2. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif yaitu untuk mendeskripsikan hasil perhitungan emisi CO2 dan kecukupan daya serap RTH. Beban emisi CO2 dihitung dengan persamaan IPCC dan persamaan yang didapatkan dari studi pustaka. Sedangkan daya serap RTH dihitung dengan mengalikan jumlah pohon dengan masing-masing daya serapnya terhadap emisi CO2. Setelah itu merumuskan rekomendasi sebagai bahan pertimbangan atau masukan untuk peningkatan peringkat Universitas Brawijaya pada UI GreenMetriks World University Ranking. Hasil penelitian menunjukkan total beban emisi CO2 yang dihasilkan di Universitas Brawijaya sebesar 9547360.71 Kg/tahun dan total daya serap sebesar 45229279.66 Kg/tahun. Hasil analisis menunjukkan bahwa RTH telah mencukupi untuk menyerap emisi CO2 dalam satu tahun, salah satu hal yang menunjang besarnya RTH yaitu adanya penambahan pohon sejumlah 300 pohon sawit pada tahun 2015 (Sub Bagian Rumah Tangga, 2015). Rekomendasi berdasarkan UI GreenMetriks World University Ranking, kategori dan indikator yang sesuai untuk dilakukannya upaya yaitu pada kategori sarana dan prasarana, serta transportasi. Indikator ini menunjukkan apakah kampus layak disebut Kampus Hijau. Tujuannya adalah untuk memicu agar memberi lebih banyak ruang bagi kehijauan dan dalam menjaga lingkungan, serta pengembangan energi berkelanjutan. Kebijakan transportasi yang dapat dilakukan yaitu membatasi jumlah kendaraan bermotor di kampus, penggunaan sepeda kampus akan mendorong lingkungan yang lebih sehat. Kebijakan pejalan kaki akan mendorong mahasiswa, dosen dan staf untuk mengurangi emisi CO2, dan menghindari menggunakan kendaraan pribadi dengan memberi kebijakan pada mahasiswa baru untuk tidak membawa kendaran pribadi di semester pertama dan kedua. Kebijakan tersebut akan mengurangi jejak karbon di sekitar kampus. Kata kunci: Emisi CO2, Ruang Terbuka Hijau, Universitas Brawijaya 
Evaluasi Daya Dukung dan Daya Tampung Ruang Permukiman di Kota Kediri Bambang Suharto; Bambang Rahadi; Ari Sofiansyah
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 4, No 3 (2017)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.108 KB) | DOI: 10.21776/ub.jsal.2017.004.03.4

Abstract

Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat akan berakibat terhadap menurunnya kemampuan daya dukung dan daya tampung lingkungan baik lahan, air, maupun udara, oleh karena itu pemanfaatan penggunaan lahan harus memperhatikan karakteristik lahan. Sehingga tidak menimbulkan masalah lingkungan hidup seprti banjir, longsor dan kekeringan. Seiring bertambahnya jumlah penduduk maka bertambah pula jumlah permintaan terhadap kebutuhan lahan yang digunakan untuk kebutuhan social dan ekonomi terutama permukiman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis spasial dengan cara overlay data spasial untuk menghasilkan unit pemetaan baru yang akan digunakan sebagai unit analisis. Metode overlay digunakan untuk mendapatkan tingkat atau kelas lahan dan beberapa parameter inputnya yaitu peta kemiringan, peta drainase, peta erosi, kedalaman efektif, tekstur tanah, peta pemaebilitas. Peta kelas lahan akan dioverlay dengan peta penggunaan lahan untuk mendapatkan peta kesesuaian lahan, sehingga diperoleh nilai luas lahan yang sesuai untuk permukiman.
Kualitas Pakan Ikan Berbentuk Pelet Dari Limbah Pertanian Rohmad Zaenuri; Bambang Suharto; Alexander Tunggul Sutan Haji
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.83 KB)

Abstract

Pakan ikan merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam proses pertumbuhan ikan. Pertumbuhan ikan dapat berjalan optimal apabila jumlah pakan, kualitas pakan dan kandungan nutrisi terpenuhi dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat pakan ikan dengan memanfaatkan limbah padat sludge biogas dari ternak sapi dan mengetahui nilai kandungan nutrisi dari pakan ikan dengan bahan baku limbah padat sludge biogas. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif. Data yang diperoleh dianalisis untuk mengetahui salah satu formulasi pakan yang optimum meliputi kandungan nutrisi pakan dan daya apung. Terdapat tujuh perlakuan (P) yang terdiri dari sludge, tepung ikan, dedak padi dan janggel jagung (%) dengan campuran berturut-turut 0-35-35-30 (P1), 5-35-35-25 (P2), 10-35-35-20 (P3), 15-35-35-15 (P4), 20-35-35-10 (P5), 25-35-35-5 (P6), dan 30-35-35-0 (P7).Kualitas pakan yang mendekati SNI dan memiliki daya apung baik terdapat pada P2. Perlakuan P2 memiliki Kualitas pakan 20% protein, 5% lemak,22% abu, 11% kadar air dan daya apungselama 11 jam. Perlakuan tersebut memiliki kandungan abu paling rendah dari perlakuan lain. Sehingga P2 menjadi yang terbaik dari tujuh perlakuan yang ada. Kata kunci : Dedak, Janggel jagung, Pelet pakan ikan,Sludge, Tepung ikan 
Evaluasi Kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah PT. Surabaya Industrial Estate Rungkut – Management Of Pasuruan Industrial Estate Rembang (PT. Sier–Pier) Alexander Tunggul Sutan Haji; Bambang Suharto; Fahmi Alpha Yanitra
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.315 KB)

Abstract

ABSTRAK  Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) PT SIER–PIER mengolah air limbah industri dan domestik yang dihasilkan dari kegiatan perindustrian di kawasan PT SIER–PIER. IPAL ini telah berdiri sejak 1989. Seiring berjalannya waktu, pertumbuhan dan perkembangan industri semakin meningkat sehingga menambah beban IPAL. Sehubungan dengan beban yang semakin berat maka perlu dilakukan evaluasi untuk mengetahui kinerja. Evaluasi akan dilakukan secara menyeluruh pada tiap-tiap unit pengolahan. Pengukuran dan pengujian lapang dilakukan untuk memperoleh data dan selanjutnya akan dilakukan perhitungan kinerja. Perhitungan kinerja akan dibandingkan dengan standar kriteria desain tiap unit. Hasil penelitian diperoleh debit inlet rata-rata 0,049 m3/dt dan debit puncak 0,074m3/dt. Karakteristik inlet air limbah pada parameter pH, BOD, COD dan TSS memenuhi standar buangan IPAL PT SIER–PIER. Outlet air limbah yang dihasilkan dari IPAL PT SIER–PIER sesuai dengan baku mutu Peraturan Gubernur Jawa Timur no. 72 tahun 2013. Secara keseluruhan kinerja IPAL masih baik. Namun terdapat beberapa parameter yang tidak sesuai dengan standar kriteria desain. Parameter tersebut terdapat pada masing-masing unit pengolahan. Kata Kunci : Air Limbah , Evaluasi IPAL, Kawasan Industri
ANALISIS KUALITAS AIR DAN BEBAN PENCEMARAN AIR PADA SUB DAS BOENTUKA KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN Umbu A Hamakonda; Bambang Suharto; Liliya Dewi Susanawati
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 23, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1177.465 KB) | DOI: 10.25077/jtpa.23.1.56-67.2019

Abstract

Rivers in the Boentuka Sub-watershed of Timor Tengah Selatan Regency have been shown to experience pollution caused by domestic and agricultural activities. This study aims to assess water quality and identify river water pollution loads based on water quality according to Government Regulation Number 82 of 2001 concerning water pollution management and control. The parameters analyzed were physical, chemical, and biological, the length of the river in the Boentuka Sub-watershed was 15km. The method of river water pollution index from upstream to downstream in 6 sampling points with test parameters such as the biological oxygen demand, chemical oxygen demand, fecal coliform and total coliform in the downstream has exceeded the criteria of class I water quality standards according to PP No. 82 of 2001. Pollution index of 1.11 to 4.62. This shows that the quality of river water has been polluted with mild pollution status. While the pollution load of domestic waste dumped into the river is on the biological oxygen demand parameter of 6297,584 kg / day and chemical oxygen demand of 7871.98 kg / day, fecal coliform pollution load of 458.0108 MPN / day and totalcoli 1210.121 MPN / day
EFFECT OF GAMMA IRRADIATION ON GROWTH OF ESCHERICHIA COLI AND SALMONELLA SP. Dita Aisyiyah Larasati; Bambang Suharto; Ruslan Wirosoedarmo; Irawan Sugoro
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 22, No 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : HIMNI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2021.22.2.6018

Abstract

Escherichia coli was still detected in treated water and Salmonella sp. filled 90% of the pathogenic bacteria content in the Wastewater Treatment Plant (WWTP) sludge. This research aimed to know the effect of gamma irradiation on the growth of E. coli and Salmonella sp. Experimental bacteria were in the form of un-raw material, bacterial isolates. The experimental method of this research gave gamma irradiation doses 1, 2, 3, 4, and 5 kiloGray (kGy) to bacterial suspensions. The isolates were cultured on Nutrient Agar (NA) and followed by cultured on Nutrient Broth (NB) to get the suspensions. The suspensions were put in microtubes for irradiation then followed by enumeration on Plate Count Agar (PCA) in Total Plate Count (TPC) based on SNI-2897-2008. This research proved that the higher dose of gamma irradiation had been given, the lower growth of bacteria (or were the higher death number of bacteria) resulted. Decimal Reduction Dose (D10) value of E. coli and Salmonella sp. were 0,3 kGy and 0,35 kGy, and totally dead by ≥ 3 kGy and ≥ 4 kGy. For further research might be conducted on raw material such as WWTP sludge, wastewater, drinking water, river water, soil water, or organic fertilizer.EFFECT OF GAMMA IRRADIATION ON GROWTH OF ESCHERICHIA COLI AND SALMONELLA SP.