Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Sistem Anaerobik-Aerobik pada Pengolahan Limbah Industri Tahu untuk Menurunkan Kadar BOD5, COD, dan TSS Bambang Rahadi; Ruslan Wirosoedarmo; Aprilia Harera
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.751 KB) | DOI: 10.21776/ub.jsal.2018.005.01.3

Abstract

Limbah cair yang dihasilkan dari industri tahu berasal dari proses pencucian, perebusan, pengepresan, dan pencetakan tahu, oleh karena itu limbah cair yang dihasilkan sangat tinggi. Salah satu pengolahan limbah secara biologis adalah menggunakan kombinasi sistem anaerob-aerob dengan tujuan menurunkan kadar BOD5, COD, dan TSS pada limbah industri tahu. Pengolahan dengan kombinasi anaerob-aerob dapat diterapkan pada limbah yang memiliki beban organik tinggi seperti limbah tahu. Pengambilan sampel dilakukan secara grab sample. Sampel limbah diambil dari pabrik tahu yang berada di Kendalsari, Malang. Perlakuan yang digunakan pada penelitian ini adalah waktu tinggal hidrolis selama 5 jam, 7 jam, dan 9 jam pada tiap proses aerob dan 5 jam, 7 jam, dan 9 jam pada tiap proses anaerob dengan tiga kali ulangan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Parameter limbah yang akan diuji pada penelitian ini adalah kadar BOD5, COD, TSS, pH, dan Suhu. Hasil penelitian menunjukan bahwa efisiensi terbesar adalah pada pengolahan dengan waktu tinggal 9 jam pada pengolahan dengan pembibitan bakteri dengan efisiensi removal BOD5, COD, dan TSS berturut-turut adalah 93.59%, 91.49%, dan 93.42%. Persentase efisiensi kadar pada pengolahan tanpa pembibitan bakteri pada parameter BOD5, COD, dan TSS adalah 74.83%, 80.83%, dan 62.21%.  Penurunan kadar BOD5 dan TSS diperoleh hasil yang berbeda nyata antar perlakuan dengan pembibitan bakteri dan tanpa pembibitan bakteri sedangkan kadar COD diperoleh hasil yang tidak berbeda nyata antar perlakuan tersebut.
Pengaruh Pemberian Media Berbahan Limbah Kotoran Sapi dan Blotong Tebu Terhadap Bobot dan Kadar Protein Cacing African Night Crawler (Eudrilus eugenia) Ruslan Wirosoedarmo; Shella Elsiana Santoso; Fajri Anugroho
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.588 KB) | DOI: 10.21776/ub.jsal.2019.006.01.5

Abstract

Limbah kotoran sapi sebagai limbah ternak banyak mengandung unsur hara makro seperti Nitrogen (N), Fospat (P2O5), Kalium (K2O) dan Air (H2O) dan Komposisi blotong terdiri dari sabut, wax dan fat kasar, protein kasar, gula makan cocok untuk media cacing African Night Crawler (Eudrilus eugeniae). Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui pengaruh pertumbuhan bobot cacing tanah dengan penambahan media blotong tebu dan kotoran sapi, selain itu mengetahui konsentrasi media yang terbaik dengan penambahan media blotong tebu dan kotoran sapi yang paling cocok untuk menaikan bobot  cacing tanah dan pengaruh kadar protein pada cacing African Night Crawler (Eudrilus eugeniae). Metode Penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap dengan beberapa berlakuan . Tujuan penelitian Experimental untuk mengetahui hubungan sebab akibat dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok experimental dan menggunakan metode kjeldahl untuk analisis protein  pada cacing. Parameter limbah yang diuji pada penelitian ini adalah pH, suhu, bobot cacing, protein media dan protein cacing African Night Crawler (Eudrilus eugeniae). Suhu media selama penelitian berkisar antara 23-280C sedangkan untuk pH media antara 6,3 hingga 7,6 dengan bobot cacing meningkat antar perlakuan dan nilai protein dengan BNT 5% sebesar 9,29. Konsentrasi media yang terbaik adalah pada perlakuan BK3 50% blotong tebu + 50% kotoran sapi dimana mengalami kenaikan rata-rata tertinggi sebesar 1,727kg. Protein media berpengaruh terhadap bobot cacing ANC (eudrilus eugeniae) sebesar 18,77%
EFFECT OF GAMMA IRRADIATION ON GROWTH OF ESCHERICHIA COLI AND SALMONELLA SP. Dita Aisyiyah Larasati; Bambang Suharto; Ruslan Wirosoedarmo; Irawan Sugoro
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 22, No 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : HIMNI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2021.22.2.6018

Abstract

Escherichia coli was still detected in treated water and Salmonella sp. filled 90% of the pathogenic bacteria content in the Wastewater Treatment Plant (WWTP) sludge. This research aimed to know the effect of gamma irradiation on the growth of E. coli and Salmonella sp. Experimental bacteria were in the form of un-raw material, bacterial isolates. The experimental method of this research gave gamma irradiation doses 1, 2, 3, 4, and 5 kiloGray (kGy) to bacterial suspensions. The isolates were cultured on Nutrient Agar (NA) and followed by cultured on Nutrient Broth (NB) to get the suspensions. The suspensions were put in microtubes for irradiation then followed by enumeration on Plate Count Agar (PCA) in Total Plate Count (TPC) based on SNI-2897-2008. This research proved that the higher dose of gamma irradiation had been given, the lower growth of bacteria (or were the higher death number of bacteria) resulted. Decimal Reduction Dose (D10) value of E. coli and Salmonella sp. were 0,3 kGy and 0,35 kGy, and totally dead by ≥ 3 kGy and ≥ 4 kGy. For further research might be conducted on raw material such as WWTP sludge, wastewater, drinking water, river water, soil water, or organic fertilizer.EFFECT OF GAMMA IRRADIATION ON GROWTH OF ESCHERICHIA COLI AND SALMONELLA SP.