Ikha Rasti Julia Sari
Balai Besar Teknologi Perancangan Pencamaran Industri Semarang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

POLA SEBARAN POLUTAN PM 2.5 DAN PM 10 HARIAN TERHADAP FAKTOR SUHU DAN KELEMBABAN Ikha Rasti Julia Sari; Januar Arif Fatkhurrahman; Yose Andriani
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2019): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 10 2019
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.528 KB)

Abstract

Partikulat diidentifikasi sebagai polutan mayoritas dalam ruangan. Distribusi ukuran partikulat meliputi partikel kasar (PM10-2.5) dan partikel halus (PM2.5). Pengukuran PM10 dan PM2.5 dilakukan dengan alat High Volume Air Sampler (HVAS) dan Low Volume Air Sampler (LVAS). Pengukuran dengan HVAS maupun LVAS membutuhkan biaya yang cukup tinggi untuk alat dan operasional. Saat ini telah dikembang pengukuran menggunakan sensor berbiaya rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola sebaran parameter PM2.5 dan PM10 terhadap faktor kelembaban dan suhu pada tiga lokasi di Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI) Semarang dengan menggunakan sensor berbiaya murah. Sensor partikulat yang digunakan adalah PMS 7003, data suhu dan kelembaban dari DHT22. Data pembacaan disimpan setiap 10 menit. Hasil pemantauan PM10 dan PM2.5 terlihat bahwa konsentrasi tertinggi berada di lokasi pos security dengan median PM10 adalah 66 μg/Nm3 dan 51 μg/Nm3 untuk PM2.5. Pada malam hari konsentrasi PM10 dan PM2.5 lebih tinggi bila dibandingkan dengan siang hari, hal ini dikarenakan pengaruh suhu dan kelembaban.Kata kunci: Partikulat, PM2.5, PM10, sensor partikulat
VERIFIKASI SENSOR PARTIKULAT SEBAGAI INSTRUMENTASI PEMANTAUAN PM2.5 DAN PM10 BERBASIS LOW COST SENSOR Januar Arif Fatkhurrahman; Ikha Rasti Julia Sari; Ningsih Ika Pratiwi
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2019): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 10 2019
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.474 KB)

Abstract

Partikulat dengan ukuran halus, berupa PM10 dan PM2.5 merupakan ancaman terhadap kesehatan dan lingkungan. Laboratorium uji mempunyai metode terstandar dalam penentuan PM10 dan PM2.5  dengan basis peralatan High Volume Air Sampler. Pengukuran PM10 dan PM2.5 dengan basis peralatan tersebut mempunyai beberapa kelemahan, diantaranya periode pengambilan contoh sampai dengan dirilisnya data hasil pengujian seringkali membutuhkan waktu yang lama. Beberapa pengembangan teknologi pengukuran PM10 dan PM2.5  berkembang ke arah teknologi sensor partikulat berbasis light scattering. Salah satu sensor partikulat yang mampu mengukur PM10 dan PM2.5  adalah PMS 7003, namun dengan harga yang relatif murah, diperlukan upaya verifikasi sensor untuk melihat korelatif antar sensor secara statistik. Pada kegiatan penelitian ini dilakukan verifikasi sejumlah 5 sensor pada simulasi sebuah ruangan dengan aliran udara terkontrol. Hasil verifikasi menunjukkan bahwa kelima sensor tersebut mampu mengukur konsentrasi partikulat dengan akurasi tinggi dan estimasi data yang baik.Kata kunci: partikulat, Sensor PMS 7003, statistik, verifikasi
Evaluation of the Implementation Integrated Biological System Industrial Wastewater Treatment Plant: Pollutant Removal, Operational Maintenance, Estimation of Carbon Emission Setianingsih, Nanik Indah; Farida Crisnaningtyas; Agus Purwanto; Ikha Rasti Julia Sari
Jurnal Riset Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Vol. 13 No. 2 (2022): November
Publisher : Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Pencegahan Pencemaran Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21771/jrtppi.2022.v13.no2.p10-20

Abstract

The development of WWTP in business activities needs to pay attention to getting appropriate WWTP that is more valuable to support sustainable development. This study aims to evaluate two systems of integrated biological WWTP; anaerobic-wetland, and anaerobic-aerobic-wetland, including the effectiveness of pollutant removal, operational and maintenance, and estimation of carbon emissions. The performance of pollutant removal was evaluated by analyzing inlet and outlet samples of WWTP. An operational and maintenance evaluation was carried out by studying the WWTP operating system and maintenance procedures supported by a literature review. Carbon emission estimation was carried out using a formula referring to the IPCC Guidelines (2006). Organic matter removal of anaerobic-aerobic-wetland WWTP in the form of BOD₅ and COD are 92.12% and 91.72%, respectively, higher than anaerobic-wetland WWTP are 88.69% of BOD₅ and 77.62% of COD. Anaerobic-aerobic-wetland WWTP needs more maintenance and operation than anaerobic-wetland WWTP. The highest carbon emission of both WWTP is 41530.91 kgCO₂ eq/year of anaerobic-wetland WWTP from the organic matter removal process and 46485.15 kgCO₂ eq/year of anaerobic-aerobic-wetland WWTP. Electrical energy consumption emits in anaerobic-aerobic-wetland WWTP is 22338 kgCO₂ eq/year higher than anaerobic-wetland WWTP at 4299.70 kgCO₂ eq/year. Total carbon emissions of anaerobic-wetland WWTP is 47404.58 kgCO₂ eq/year and anaerobic-aerobic-wetland WWTP is 68900.23 kgCO₂ eq/year.