Ellin Febrina
Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Piroxicam Percutaneous Permeation from Gels Through Membrane Models of Shed Snakeskin and Cellulose Anis Yohana Chaerunisaa; Marline Abdassah; Jutti Levita; Ellin Febrina; Ulfinana Hafni
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijpst.v8i2.29017

Abstract

Skin has a very important role in determining percutaneous absorption of active substance in topical administration. Study on percutaneous permeation of piroxicam from gel had been conducted using Franz Diffusion Cell with membrane model of shed snakeskin and cellulose. Piroxicam gels were made using Aqupec HV-505 base with 0; 2.5; 5; and 7.5% of DMSO as an enhancer. The results showed that the most stable gel preparation was the one with 5% DMSO (F2), so it was used for further investigation to which percutaneous permeation test. The permeation test was conducted in preparation without and with 5% DMSO (F2) in vitro through shed snakeskin and cellulose membranes. The results showed that F2 increased the permeation rate by as much as 0.0281% per minute. In comparison, the permeation rate of formulation without DMSO (F0) was 0.012% per minute. It can be concluded that DMSO can increase piroxicam penetration through shed snakeskin. Permeation study using cellulose membrane on formula F2 revealed permeation rate as much as 0.006% per minute whereas that without DMSO (F0) was 0.0112% per minute.Keywords: DMSO, cellulose membrane, percutaneous permeation, piroxicam, shed snakeskin.
PENETAPAN KADAR PSEUDOEFEDRIN HCL DAN LORATADIN DALAM KOMBINASI SEDIAAN KAPSUL MENGGUNAKAN METODE KLT VIDEO DENSITOMETRI aiyi asnawi; Ellin Febrina; Deden Indra Dinata; Farizan Nur Fazrina
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 4 No 3 (2017): Jurnal Farmasi Galenika Volume 4 No. 3, 2017
Publisher : Universitas Bhakti Kencana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sediaan pseudoefedrin HCl dan loratadine tersedia di perdagangan dalam bentuk kombinasi campuran. Sediaan yang berupa campuran, memerlukan metode analisis dengan perlakuan lanjut sebelum dilakukan pengukuran dikarenakan adanya perbedaan sifat farmakokimia dari zat yang terkandung di dalamnya. Oleh sebab itu diperlukan metode analisis yang akurat, jika memungkinkan sederhana dan murah, untuk menganalisis kandungan sediaan kombinasi tersebut. Salah satu metode yang sederhana yang mampu memberikan hasil yang akurat adalah KLT video densitometri. Tujuan dari penelitian ini untuk memvalidasi metode dalam menetapkan kadar pseudoefedrin HCl dan loratadine dalam sediaan kapsul menggunakan metode KLT video densitometri. Tahapan penelitian meliputi uji kesesuaian sistem menggunakan fase diam plat silika gel GF254 dan fase gerak campuran pelarut metanol-amonia (10mL : 4 tetes, v/v); validasi metode analisis, dan penetapan kadar dalam sediaan yang beredar di pasar. Perekaman gambar dilakukan dibawah lampu UV 255nm menggunakan alat video densitometri dan pengukuran luas dibawah kurva (AUC) dari gambar bercak menggunakan perangkat lunak TLC Analyzer. Penotolan sampel dilakukan secara manual menggunakan pipa kapiler. Hasil pengujian uji kesesuaian sistem diperoleh nilai Rf pseudoefedrin HCl dan loratadine berturut-turut adalah 0,35 dan 0,84. Persamaan kurva kalibarasi untuk pseudoefedrin HCl dan loratadine berturut-turut adalah Y = 0,3003X – 715,94 dan Y = 6,8705X + 222,86. Setelah semua parameter validasi memenuhi persyaratan, diperoleh persen kadar pseudoefedrin HCl dan loratadine dalam sediaan kapsul berturut-turut adalah sebesar 99,42% dan 101%, memenuhi syarat yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia. Nilai-nilai parameter validasi tersebut memenuhi syarat yang telah ditetapkan sehingga metode KLT video densitometri layak untuk digunakan.