Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Edukasi Penerapan Teknologi Panel Surya berbasis Internet of Things sebagai Sumber Energi Listrik di Desa Kandangserang Inayah, Inayatul; Agustina, Elvinda Bendra
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 9 No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Energi listrik merupakan salah satu komponen pokok dalam kehidupan sehari-hari, namun saat ini sumber energi listrik masih berfokus pada energi fosil yang akan semakin menipis akibat eksplorasi secara terus-menerus. Sebagai negara tropis, indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan energi surya, khususnya Kota Pekalongan yang berada di wilayah Jawa Tengah. Kota Pekalongan memiliki potensi penyebaran penyinaran surya yang merata, sehingga pengembangan panel surya sebagai energi terbarukan sangatlah berpotensi. Sayangnya, masyarakat masih belum mengetahui tentang pemanfaatan panel surya untuk memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai penerapan teknologi panel surya sebagai sumber energi listrik. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan melakukan survei, wawancara, dan monitoring serta evaluasi. Hasil dari kegiatan pengabdian yaitu masyarakat memahami pemanfaatan energi surya sebagai sumber energi terbarukan, sehingga masyarakat terdorong untuk membangun panel surya guna memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga. Selain itu, masyarakat juga mengetahui pemanfaatan teknologi internet of things (IoT) untuk mengetahui kinerja panel surya secara realtime, sehingga perawatan panel surya dapat dilakukan secara optimal. Tingkat kepuasan peserta terhadap kegiatan ini yaitu 46.32% peserta menyatakan sangat puas, dan 49.47% peserta menyatakan puas. Hasil tersebut menunjukkan adanya kebermanfaatan dari kegiatan edukasi penerapan teknologi panel surya berbasis IoT sebagai sumber energi listrik. Electrical energy is one of the main components of everyday life. However, electrical energy sources are currently focused on fossil energy, which will become increasingly depleted due to continuous exploration. As a tropical country, Indonesia has great potential to develop solar energy, especially in Pekalongan City in the Central Java region. Pekalongan City has the potential for even distribution of solar radiation, so the development of solar panels as renewable energy has the potential to be carried out. Unfortunately, people still don't know about using solar panels to meet household electricity needs. Therefore, this service activity aims to educate the public regarding the application of solar panel technology as a source of electrical energy. Service activities are carried out by conducting surveys, interviews and literature studies. The result of the service activities is that the community understands the use of solar energy as a renewable energy source so the community is encouraged to build solar panels to meet household electricity needs. Apart from that, the public also knows about the use of Internet of Things (IoT) technology to determine the performance of solar panels in real time so that solar panel maintenance can be carried out optimally. The level of participant satisfaction with this activity was 46.32% of participants said they were very satisfied, and 49.47% said they were satisfied. These results show the benefits of educational activities in implementing IoT-based solar panel technology as a source of electrical energy.
Perbandingan Penghitungan Massa Tubuh Dengan Menggunakan Metode Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) Wiranata, Yonathan; Inayah, Inayatul
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Vol 6, No 1 (2020): JMK Yayasan RS.Dr.Soetomo, Pertama 2020
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.433 KB) | DOI: 10.29241/jmk.v6i1.280

Abstract

Anthropometric is a method of body mass composition calculation resulting either roughly or directly (detail). BMI is an anthropometric method performed by measuring body weight and height to classify one’s body mass index. BIA is an anthropometric methods used to asses body mass composition, including water mass, musculoskeletal, and mainly body fat mass. The purpose of this study isto find the relationship between the two methods of anthropometry and see the comparasion of body mass composition resulted by the two methods. Study design with descriptive analytics with cross sectional approach, the sampling technique use quota sampling, 41 respondents. Data analysis with analysis of Pearson correlation test (significance level α = 0.05, p – value < α). Results of a normal BMI of 25 respondents (61%), the results of normal BIA 29 respondents (71%) and fat mass between (from 11.00 to 37.30, the average 24.05). obtained a result of a positive relationship between BMI with the composition of body fat (r = 0.708, p <0.000). With it was found that BMI and body fat composition has a significant relationship (p <0.000). It can be cloncuded BMI has strong correlation with body fat mass that were measured by using the BIA method resulted from PSIK student at the University of Muhammadiyah Malang. BIA method is no better than BMI method as a parameter to determine body mass composition.Kata Kunci:  Indeks Massa Tubuh, Bioelectrical Impedance Analysis, Komposisi Tubuh.
Design and Construction of an Internet of Things Based Electrical Power Usage Monitoring System Yuniarto, Abdul Hakim Prima; Agustina, Elvinda Bendra; Inayah, Inayatul; Rohman, Nur; Rizqiyah, Mufidah
Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat Vol 21, No 1 (2024): Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/flux.v21i1.15366

Abstract

Rancang bangun sistem monitoring penggunaan daya listrik berbasis internet of things telah berhasil dilaksanakan. Perancangan ini bertujuan untuk memantau peralatan penggunaan daya listrik di laboratorium elektronika dan instrumentasi, program studi Fisika, ITSNU Pekalongan. Perancangan dimulai dengan merancang pusat dari sistemnya yang terdiri atas modul ESP32 dan sensor daya PZEM-004T, pusat sistem tersebut dihubungkan dengan terminal listrik. Monitoring pengunaan daya listrik melalui platform Thingsboard. Sistem saling terhubung melalui jaringan internet, sehingga dapat diakses dimanapun dan kapanpun. Pengujian sistem dilakukan dengan mengukur daya pada beberapa jenis peralatan elektronik dengan menggunakan sensor PZEM-004T. Kemudian data tersebut dibandingkan dengan data pengukuran menggunakan alat ukur yang sudah umum di pasaran, seperti multimeter dan wattmeter. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan yaitu pembacaan data oleh sensor PZEM-004T cukup akurat dengan eror dibawah 5% jika dibandingkan dengan alat ukur yang sudah beredar dipasaran.
Analisis Akurasi Sistem Sensor IR MLX90614 dan Sensor Ultrasonik berbasis Arduino terhadap Termometer Standar Inayah, Inayatul
Jurnal Fisika Unand Vol 10 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.10.4.428-434.2021

Abstract

Studi uji perbandingan suhu tubuh telah dilakukan menggunakan sensor IR MLX90614 dengan termometer standar. Sistem dirancang menggunakan sensor IR MLX90614 dan sensor ultrasonik HC-SR04 berbasis arduino. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja sensor IR MLX90614 berdasarkan jarak dan membandingkan hasil pengukurannya dengan termometer standar model: AD80. Dalam penelitian ini, digunakan metode perbandingan langsung antara sensor IR MLX90614 dan termometer standar. Pengujian dilakukan dengan metode repeatabilty sebanyak 3 kali pada variasi jarak 10 – 60 cm. Pengujian ini dilakukan pada telapak tangan 3 orang dewasa yang berbeda. Berdasarkan data sheet sensor IR MLX90614, sistem memiliki akurasi yang baik jika sistem memiliki nilai error ±0.3oC. Akurasi ini terdapat pada pengujian dengan jarak 10, 20, dan 30 cm dengan rata-rata akurasi yaitu 99.7%, 99.5%, dan 99.7%.