Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STUNTING PADA BALITA DI KABUPATEN GROBOGAN Yuwanti Yuwanti; Festy Mahanani Mulyaningrum; Meity Mulya Susanti
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 10, No 1 (2021): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jcu.v10i1.704

Abstract

ABSTRAK Stunting pada anak  merupakan masalah gizi yang menjadi masalah nasional, hal ini dikarenakan stunting berdampak negatif terhadap sumber daya manusia di masa yang akan datang. Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menunjukkan prevalensi stunting masih sejumlah 37, 2%. Sirkesnas tahun 2016 mencatat bahwa prevalensi stunting mencapai 33,6 %, hal ini menjadi masalah kesehatan yang penting dikarenakan masalah stunting berada diatas ambang batas 20 %. Sedangkan Stunting pada anak balita disebabkan oleh multifaktor seperti konsumsi gizi selama hamil, pengetahuan ibu tentang gizi, akses pelayanan yang terbatas, akses sanitasi dan kebersihan air yang kurang memadai. Dampak stunting yaitu penurunan kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit, menghambat pertumbuhan ekonomi dan produktifitas kerja dan memperburuk kesenjangan. Stunting pada balita dimana tinggi badan lebih pendek dari usia pada umumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita di Kabupaten Grobogan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross – sectional. Populasi penelitian yaitu seluruh kasus stunting pada balita di wilayah Kabupaten Grobogan. Pengambilan sampel penelitian dilakukan secara purposive sampling. Data penelitian di analisa menggunakan SPSS for window, untuk analisa data bivariat menggunakan uji Chi Square, sedangkan data multivariat menggunakan uji Regresi Logistik. Hasil penelitian diketahui bahwa status gizi, masalah kesehatan pada anak, kebiasaan makan makanan instan, dan tinggi badan ibu berhubungan dengan stunting pada balita dengan nilai p value < 0,05. Pantang makanan, riwayat konsumsi tablet besi, riwayat antenatal care, riwayat penyakit penyerta dalam kehamilan, riwayat pemberian ASI ekslusif, sanitasi air bersih, lingkungan perokok dan kondisi ekonomi tidak berhubungan dengan kejadian stunting pada balita dengan p value = > 0,05. Status gizi, tinggi badan ibu, dan kebiasaan makan makanan instan secara bersama- sama sebagai faktor resiko kejadian stunting pada balita. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu status gizi, masalah kesehatan pada anak, kebiasaan makan makanan instan, dan tinggi badan ibu berhubungan dengan stunting pada balita Kata Kunci: Stunting, balita, gizi 
Pencegahan Stunting pada 1000 HPK Yuwanti Yuwanti; Laily Himawati; Meity Mulya Susanti
Jurnal ABDIMAS-HIP Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 1 (2022): Jurnal ABDIMAS-HIP Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Akbid Harapan Ibu Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.363 KB) | DOI: 10.37402/abdimaship.vol3.iss1.166

Abstract

Stunting is a chronic nutritional problem in toddlers with shorter height than from the age of the child. Stunting is caused by many factors such as maternal health conditions, maternal nutrition, history of disease in the mother, nutritional intake in newborns and toddlers, social and economic conditions, clean water sanitation, disease infections. The impact of stunting on toddlers can lead to increased morbidity and mortality in children, impaired child development and growth, increased health costs, decreased productivity, increased risk of disease, reproductive health problems, to non-optimal working capacity in the future. The purpose of community service is to provide health education about stunting, the causes of stunting, the impact of stunting and the impact of stunting. The method of activity is health education (Promoting) in 45 participants of kesehatan cadres and PKK members. The results of health education activities that amounted to 75.6% knowledge about stunting is good, and 24.6% knowledge about stunting is sufficient.
PENGARUH BERMAIN MENGENAL WARNA DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK PRASEKOLAH TAHUN DI PAUD ANGGREK KECAMATAN PURWODADI KABUPATEN GROBOGAN Meity Mulya Susanti; Rahmawati Rahmawati; Leny Widi Susanti
The Shine Cahaya Dunia S-1 Keperawatan Vol 5, No 2 (2020): THE SHINE CAHAYA DUNIA S-1 KEPERAWATAN
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscs1kep.v5i2.239

Abstract

Latar Belakang : Dunia anak adaah dunia bermain. Dengan bermain, anak akan memperoleh pelajaran yang mengandung aspek perkembangan kognitif, sosial, emosi dan perkembangan fisik. Usia dini adalah usia emas (golden age) bagi untuk anak pelajar, karena anak perkembangan dari aspek fisik, aspek kognitif, aspek sosial dan aspek emosional (Khaironi, 2018). Tujuan untuk mengetahui pengaruh bermain mengenal warna dengan perkembangan kognitif anak prasekolah usia 3-5 tahun di Paud Anggrek Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan.Metode : Pra Eksperimen dengan Pendekatan One Group Pre Test dan Post Test Design. Teknik sampling yang digunakan adalah Total sampling dan didapatkan 22 responden. Analisis datanya dengan bantuan Observasi dan uji Normalitas dengan Menggunakan Wilcoxon.Hasil : Hasil Analisa Uji Wilcoxon dengan Bermain mengenal warna pre  dan post bermain mengenal warna menggunakan Wilcoxon. Diketahui Z (3,509) dan nilai pv (0,000) <? (0,05). Dari uji tersebut dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan sebelum dan sesudah pemberian perlakuan bermain mengenal warnaKesimpulan : Berdasarkan hasil uji Wilcoxon disimpulkan bahwa ada pengaruh bermain mengenal warna dengan perkembangan kognitif anak prasekolah usi 3-5 tahun di Paud Anggrek Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan. Kata Kunci : Mengenal Warna, Perkembangan Kognitif
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN MEMAKAI MASKER PADA MASA PANDEMI COVID-19 DIDESA PUTATSARI KECAMATAN GROBOGAN Mika Agustiana; Meity Mulya Susanti; Fitriani Fitriani
The Shine Cahaya Dunia S-1 Keperawatan Vol 7, No 01 (2022): THE SHINE CAHAYA DUNIA S-1 KEPERAWATAN
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscs1kep.v7i01.328

Abstract

Latar Belakang; Tahun 2021 kasus terkonfirmasi positif covid-19 sebanyak 116.521.281 diseluruh dunia dengan jumlah kematian 2.589.548. Di Indonesia terkonfirmasi positif covid-19 1.410.134 dengan jumlah kematian 34.229. Jawa tengah sebanyak 171.146 dengan jumlah kematian 10.799, Grobogan sebanyak 2686 dengan jumlah kematian 47 kasus, Putatsari sebanyak 20 kasus. Kurangnya pengetahuan terhadap penularan dan pencegahan penyakit covid-19 menjadi salah satu alasan yang sering digunakan masyarakat untuk tidak mematuhi protokol kesehatan. Kurangnya pengetahuan dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan (memakai masker) dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya tingkat pendidikan, usia, motivasi masyarakat, sikap masyarakat terhadap penularan covid-19.Metodologi; desain yang digunakan pada penelitian ini case control design dengan pendekatan retrospektif. Tehnik sampling menggunakan purposive sampling dengan jumlah responden 70 respondenHasil; Berdasarkan analisis menggunakan komputerisasi dengan hasil Chi Square, hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan memakai masker pada masa pandemi covid-19 di Desa Putatsari Kecamatan Grobogan, mendapatkan hasil p value sebesar 0.007 ?  a (0.05). OR 4.333.Kesimpulan Terdapat hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan memakai masker pada masa pandemi covid-19 di Desa Putatsari Kecamatan Grobogan dengan nilai p value 0.007. Kata Kunci; Covid-19, Pengetahuan, Kepatuhan, Memakai Masker
PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR PADA ANAK KELAS 5-6 DI SDN 2 KENTENG KECAMATAN TOROH Monika Novia Maharani; Meity Mulya Susanti; Christina Nur Widayati
The Shine Cahaya Dunia S-1 Keperawatan Vol 8, No 02 (2023): THE SHINE CAHAYA DUNIA S-1 KEPERAWATAN
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscs1kep.v8i02.440

Abstract

Latar Belakang; Berdasarkan data dari Departemen Kesehatan tahun 2020, di Jawa Tengah terdapat 7,4% populasi anak usia Sekolah Dasar untuk kasus penurunan konsentrasi dan minat belajar anak. Sebanyak 5,2% anak usia Sekolah Dasar mengalami penurunan konsentrasi belajar dan penurunan minat belajar pada anak, serta diperkirakan akan meningkat dua kali lipat setiap 5 tahun mencapai lebih dari 45%. Ada beberapa cara untuk mengatasi gangguan konsentrasi salah satunya adalah Brain Gym. Brain Gym merupakan gerakan sederhana yang mengoptimalkan kerja otak sehingga dapat meningkatkan konsentrasi siswa dalam belajar.Metode; Jenis penelitian ini yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif dengan desain Quasi Experimental Desain (eksperimen semu) dengan rancangan Pretest and Posttest Control Group Design. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling, dan didapatkan 36 responden dengan kelompok eksperimen atau yang dilakukan brain gym 18 responden, dan kelompok kontrol atau tidak dilakukan brain gym 18 responden.Hasil; Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh brain gym terhadap konsentrasi belajar pada anak dengan hasil Paired T-Test p value (0,090) > 0,05.Kesimpulan; Ada pengaruh brain gym terhadap konsentrasi belajar pada anak kelas 5-6 di SDN 2 Kenteng Kecamatan Toroh.  Kata Kunci; Brain Gym, Konsentrasi BelajarDaftar Pustaka; 36 (2010-2021)
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (3-5 TAHUN) DI DESA POJOK KECAMATAN TAWANGHARJO Meity Mulya Susanti; Rahmawati Rahmawati
The Shine Cahaya Dunia S-1 Keperawatan Vol 5, No 1 (2020): THE SHINE CAHAYA DUNIA S-1 KEPERAWATAN
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscs1kep.v5i1.219

Abstract

Latar Belakang : Populasi anak prasekolah di Indonesia sebesar 23.979.000 anak. (WHO, 2017). Bentuk-bentuk pola asuh orang tua sangat erat hubungannya dengan kepribadian anak setelah menjadi dewasa. Mengasuh anak merupakan situasi yang interaktif, orang tua dan anak adalah individu yang tidak mudah untuk di kategorikan, namun seiring berjalannya waktu biasannya satu gaya pengasuh yang menonjol dan bertahan (Meggitt, 2012). Tujuan umum dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran pola asuh orang tua pada anak usia prasekolah (3-5 tahun).Metode: Desain penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif, dengan menggunakan desain cross sectional. Penelitian ini di ikuti oleh 30 responden yang di ambil dengan cara sampling jenuh atau total sampling.Hasil: Pola asuh demokratis sejumlah 2 orang tua (6,7%), pola asuh otoriter sejumlah 18 orang tua (60%), pola asuh permisif sejumlah 10 orang (33,3%)Simpulan : Pola asuh orang tua Kata Kunci : Pola Asuh, Usia Prasekolah (3-5 Tahun)
GAMBARAN KUALITAS HIDUP KELUARGA DENGAN STROKE DI WILAYAH PUSKESMAS PURWODADI I KABUPATEN GROBOGAN Rahmawati Rahmawati; Mingle A Pistanty; Meity Mulya Susanti
The Shine Cahaya Dunia D-III Keperawatan Vol 5, No 1 (2020): THE SHINE CAHAYA DUNIA D-III KEPERAWATAN
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscd3kep.v5i1.203

Abstract

Latar Belakang : World Health Organization (2010) menyatakan setiap tahun 15 juta orang di seluruh dunia mengalami stroke. Sekitar lima juta menderita kelumpuhan permanen. Data di Puskesmas Purwodadi I pada tahun 2018 terdapat 212 pasien yang berobat dengan mengalami stroke dan 80% nya adalah stroke non hemoragic, pada Januari-Maret 2019 terdapat 38 pasien. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Gambaran Kualitas Hidup Keluarga dengan Stroke di Wilayah Puskesmas Purwodadi I.Metode : Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif, dengan menggunakan desain cross sectional. Penelitian di ikuti oleh 38 responden yang di ambil dari Tekhnik sampling jenuh.Hasil : Kualitas hidup keluarga dengan stroke sangat buruk sebanyak 1 orang (2,6%), buruk sebanyak 19 orang (50%), sedang sebanyak 15 orang (39,5%), baik sebanyak 3 orang (7,9%).Kesimpulan : Kualitas hidup keluarga dengan stroke Kata Kunci: Kualitas Hidup, Stroke